- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Saat Senja Tiba
...
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gridseeker
#1526
Part 47
Jam 4 lebih kami akhirnya sampai di kos-kosan Shela setelah sebelumnya mengantar sang tuan putri belanja dulu di supermarket. Semenjak dari kampus ane tadi, ane nggak henti-hentinya memikirkan Wulan, apalagi dia kami tinggal dalam kondisi menangis. Iya ane tahu dia seperti ini karena ulahnya sendiri yang cari gara-gara sama Shela. Meskipun Wulan yang jadi biang masalah tapi menurut ane tetap aja Wulan nggak pantas diperlakukan kasar secara fisik. Lagipula ane juga nggak habis pikir, kenapa Wulan bisa berkata-kata seperti itu. Selama ane kenal Wulan, baru sekali ini ane lihat dia menghina orang sampai sebegitunya.
Ane memutuskan nggak berlama-lama di kosan Shela, disamping karena Shela juga terlihat capek, ane juga harus segera menemui Wulan dan minta maaf atas kejadian tadi. Ane lalu berhenti di pinggir jalan lalu menelepon rumahnya Wulan, soalnya kalau ane menelpon HP-nya dia pasti nggak mau ngangkat. Telpon tersambung dan ibunya Wulan yang ngangkat.
"Halo. "
"Halo ini Vino bu. "
"Mas Vino, kebetulan sekali kamu telpon ke sini mas. " kata ibu Wulan dengan nada panik.
"Emang kenapa bu ? " tanya ane penasaran.
"Wulan sejak tadi belum pulang mas. Katanya dia hari ini pulang jam dua, tapi sampai setengah lima belum sampai rumah. "
"HP- nya saya telpon juga nggak aktif. Kamu tahu Wulan kemana mas ? " tanya ibunya Wulan. Waduh ?! Jadi Wulan belum pulang ?
"Tadi jam dua saya ketemu di kampus bu. Coba saya cari ke sana lagi. Kalau nggak saya coba kontak teman-teman siapa tahu Wulan main ke rumah mereka. " kata ane.
"Iya iya tolong ya mas. Saya bingung sama anak itu. Akhir-akhir ini sering nangis sendiri di kamar dan sekarang malah ngilang entah kemana. " kata ibunya Wulan.
"Baik bu, saya ke kampus sekarang. Nanti saya kabari kalau sudah ketemu sama Wulan. " janji ane.
"Makasih ya mas. " jawab ibunya Wulan.
Ane lalu coba telpon HP-nya Wulan... "nomor yang anda tuju.... " yah beneran nggak aktif. Ane lalu memacu motor kembali menuju kampus. Entah kenapa, feeling ane mengatakan kalau Wulan masih ada di sekitar kampus, tapi di mana ? Area kampus ane cukup luas yang dibagi menjadi dua bagian yaitu kompleks timur dan barat. Kompleks timur adalah letak fakultas ane sedangkan kompleks barat adalah letak gedung perpustakaan dan gedung administrasi lainnya. Nah para mahasiswa dari fakultas ane selalu lewat gerbang dekat kantin jika mau menuju perpustakaan.
Saat tiba di kampus, ane mencoba tanyakan ke pak satpam yang jaga pintu gerbang tersebut dan ternyata Wulan sudah lewat situ beberapa jam lalu. Selama ini jika lewat gerbang itu, Wulan memang selalu menyapa para satpam sehingga membuat para satpam hapal. Kalau begitu apa Wulan ada di perpustakaan yah ? Eh tunggu dulu, jangan-jangan Wulan ada di.... semoga dia ada di sana, semoga, batin ane penuh harap.
Setelah menitipkan motor di pos satpam, ane berlari kecil menuju sebuah tempat dekat gedung perpustakaan yang tiba-tiba muncul di benak ane, karena sekali lagi feeling ane mengatakan kalau Wulan ada di situ.
Dan saat ane sampai di tempat tersebut, ane melihat ada seorang cewek lagi duduk sendirian di bangku panjang yang menghadap ke sebuah lapangan bola. Cewek tersebut menatap para mahasiswa yang lagi berlatih sepakbola dengan pandangan nanar. Melihat kedatangan ane, dia langsung membuang muka.
"Lan kamu ngapain sendirian disini ? " sapa ane basa-basi.
"Kamu nggak usah pedulikan aku. Urusin aja tuh pacar kamu tersayang itu !! " jawab Wulan dengan ketus tanpa menoleh.
"Iya iya Lan, aku minta maaf atas kejadian tadi. Nggak seharusnya Shela kasar seperti itu. " kata ane. Wulan nggak menjawab permintaan maaf ane dan masih tetap membuang muka.
"Maafkan aku ya. " ane mendekatkan duduk ane ke Wulan, tapi Wulan malah beringsut menjauh.
"Lan... " ane nggak menyerah berusaha membujuk Wulan. Wulan nggak menjawab dan malah mengarahkan pandangan ke tengah lapangan.
"Kenapa kamu tadi ninggalin aku ? " tanya Wulan.
"Kamu tega bener ya sama aku. " kata Wulan lagi.
"Aku nggak ada pilihan Lan, aku udah berusaha tapi Shela ngancem putus jika aku nekat nolong kamu. " jawab ane.
"Tuh kan ?! Kamu lebih mentingin cewek urakan itu dibanding aku ?! " kata Wulan dengan nada tinggi.
"Aduh, kamu nyadar dong, Shela nggak urakan. Dia kayak gitu kan karena kamu tadi yang bikin gara-gara. " jawab ane.
"Oooh... sekarang kamu nyalahin aku ? Udah bela aja terus nyonya kamu itu !! " jawab Wulan nggak mau kalah.
"Please Lan, aku kesini bukan mau ribut. Aku cuma mau ngajak kamu pulang soalnya ibumu kuatir banget sama kamu. "
"Iya, ibuku kuatir tapi kamunya nggak !! Yang kau kuatirkan cuma Shela, Shelaaa mulu !! " kata Wulan dengan nada tinggi.
"Bukan gitu, justru tadi aku telpon ke rumah karena aku kuatir sama kamu, dan kebetulan yang nerima ibu kamu jadi... " ane masih berusaha sabar menghadapi Wulan.
"Bohong !! Kamu mana peduli sama aku ?! " jawab Wulan makin sengit.
"Kamu pulang sendiri aja sana !! " timpal Wulan sambil memalingkan muka.
"Jadi beneran kamu nggak mau pulang ? " tanya ane.
"Nggak !! " jawab Wulan setengah membentak dan tetap memalingkan muka.
"Ya udah, kalau gitu aku pulang dulu ya. " kata ane sembari beranjak berdiri dan berjalan pelan meninggalkan Wulan. Baru beberapa langkah ane berjalan, ane dengar suara Wulan terisak.
"Kamu sekarang gitu ya sama aku, Vin. " kata Wulan menahan tangis.
"Tadi kamu tega ninggalin aku, dan sekarang kamu juga tega ninggalin aku sendirian. " kata Wulan sembari terisak.
Hadehh..gimana sih, tadi ngusir-ngusir suruh pulang, keluh ane dalam hati.
Ane memutuskan nggak berlama-lama di kosan Shela, disamping karena Shela juga terlihat capek, ane juga harus segera menemui Wulan dan minta maaf atas kejadian tadi. Ane lalu berhenti di pinggir jalan lalu menelepon rumahnya Wulan, soalnya kalau ane menelpon HP-nya dia pasti nggak mau ngangkat. Telpon tersambung dan ibunya Wulan yang ngangkat.
"Halo. "
"Halo ini Vino bu. "
"Mas Vino, kebetulan sekali kamu telpon ke sini mas. " kata ibu Wulan dengan nada panik.
"Emang kenapa bu ? " tanya ane penasaran.
"Wulan sejak tadi belum pulang mas. Katanya dia hari ini pulang jam dua, tapi sampai setengah lima belum sampai rumah. "
"HP- nya saya telpon juga nggak aktif. Kamu tahu Wulan kemana mas ? " tanya ibunya Wulan. Waduh ?! Jadi Wulan belum pulang ?
"Tadi jam dua saya ketemu di kampus bu. Coba saya cari ke sana lagi. Kalau nggak saya coba kontak teman-teman siapa tahu Wulan main ke rumah mereka. " kata ane.
"Iya iya tolong ya mas. Saya bingung sama anak itu. Akhir-akhir ini sering nangis sendiri di kamar dan sekarang malah ngilang entah kemana. " kata ibunya Wulan.
"Baik bu, saya ke kampus sekarang. Nanti saya kabari kalau sudah ketemu sama Wulan. " janji ane.
"Makasih ya mas. " jawab ibunya Wulan.Ane lalu coba telpon HP-nya Wulan... "nomor yang anda tuju.... " yah beneran nggak aktif. Ane lalu memacu motor kembali menuju kampus. Entah kenapa, feeling ane mengatakan kalau Wulan masih ada di sekitar kampus, tapi di mana ? Area kampus ane cukup luas yang dibagi menjadi dua bagian yaitu kompleks timur dan barat. Kompleks timur adalah letak fakultas ane sedangkan kompleks barat adalah letak gedung perpustakaan dan gedung administrasi lainnya. Nah para mahasiswa dari fakultas ane selalu lewat gerbang dekat kantin jika mau menuju perpustakaan.
Saat tiba di kampus, ane mencoba tanyakan ke pak satpam yang jaga pintu gerbang tersebut dan ternyata Wulan sudah lewat situ beberapa jam lalu. Selama ini jika lewat gerbang itu, Wulan memang selalu menyapa para satpam sehingga membuat para satpam hapal. Kalau begitu apa Wulan ada di perpustakaan yah ? Eh tunggu dulu, jangan-jangan Wulan ada di.... semoga dia ada di sana, semoga, batin ane penuh harap.
Setelah menitipkan motor di pos satpam, ane berlari kecil menuju sebuah tempat dekat gedung perpustakaan yang tiba-tiba muncul di benak ane, karena sekali lagi feeling ane mengatakan kalau Wulan ada di situ.
Dan saat ane sampai di tempat tersebut, ane melihat ada seorang cewek lagi duduk sendirian di bangku panjang yang menghadap ke sebuah lapangan bola. Cewek tersebut menatap para mahasiswa yang lagi berlatih sepakbola dengan pandangan nanar. Melihat kedatangan ane, dia langsung membuang muka.
"Lan kamu ngapain sendirian disini ? " sapa ane basa-basi.
"Kamu nggak usah pedulikan aku. Urusin aja tuh pacar kamu tersayang itu !! " jawab Wulan dengan ketus tanpa menoleh.
"Iya iya Lan, aku minta maaf atas kejadian tadi. Nggak seharusnya Shela kasar seperti itu. " kata ane. Wulan nggak menjawab permintaan maaf ane dan masih tetap membuang muka.
"Maafkan aku ya. " ane mendekatkan duduk ane ke Wulan, tapi Wulan malah beringsut menjauh.
"Lan... " ane nggak menyerah berusaha membujuk Wulan. Wulan nggak menjawab dan malah mengarahkan pandangan ke tengah lapangan.
"Kenapa kamu tadi ninggalin aku ? " tanya Wulan.
"Kamu tega bener ya sama aku. " kata Wulan lagi.
"Aku nggak ada pilihan Lan, aku udah berusaha tapi Shela ngancem putus jika aku nekat nolong kamu. " jawab ane.
"Tuh kan ?! Kamu lebih mentingin cewek urakan itu dibanding aku ?! " kata Wulan dengan nada tinggi.
"Aduh, kamu nyadar dong, Shela nggak urakan. Dia kayak gitu kan karena kamu tadi yang bikin gara-gara. " jawab ane.
"Oooh... sekarang kamu nyalahin aku ? Udah bela aja terus nyonya kamu itu !! " jawab Wulan nggak mau kalah.
"Please Lan, aku kesini bukan mau ribut. Aku cuma mau ngajak kamu pulang soalnya ibumu kuatir banget sama kamu. "
"Iya, ibuku kuatir tapi kamunya nggak !! Yang kau kuatirkan cuma Shela, Shelaaa mulu !! " kata Wulan dengan nada tinggi.
"Bukan gitu, justru tadi aku telpon ke rumah karena aku kuatir sama kamu, dan kebetulan yang nerima ibu kamu jadi... " ane masih berusaha sabar menghadapi Wulan.
"Bohong !! Kamu mana peduli sama aku ?! " jawab Wulan makin sengit.
"Kamu pulang sendiri aja sana !! " timpal Wulan sambil memalingkan muka.
"Jadi beneran kamu nggak mau pulang ? " tanya ane.
"Nggak !! " jawab Wulan setengah membentak dan tetap memalingkan muka.
"Ya udah, kalau gitu aku pulang dulu ya. " kata ane sembari beranjak berdiri dan berjalan pelan meninggalkan Wulan. Baru beberapa langkah ane berjalan, ane dengar suara Wulan terisak.
"Kamu sekarang gitu ya sama aku, Vin. " kata Wulan menahan tangis.
"Tadi kamu tega ninggalin aku, dan sekarang kamu juga tega ninggalin aku sendirian. " kata Wulan sembari terisak.
Hadehh..gimana sih, tadi ngusir-ngusir suruh pulang, keluh ane dalam hati.

Diubah oleh gridseeker 06-01-2017 14:56
nuryadiari dan 7 lainnya memberi reputasi
8
![[TAMAT] Saat Senja Tiba](https://s.kaskus.id/images/2017/05/28/9056684_20170528125804.jpg)
Setelah sekian lama jadi SR di forum SFTH ane memberanikan menyusun cerita ini. Sebenarnya cerita ini sudah lama ane pendam bertahun-tahun, meski begitu cerita ini sempat ane posting disini pake ID lain tapi dalam format plesetan komedi karena ane nggak PD kalau membikin versi real/sesungguhnya.
Pokoknya just enjoy the story hehe biar sama-sama enak
Dan karena ane masih nubi disini mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan ya gan