Part 19 (1)

Mungkin untuk sebagian orang, bisa memiliki kemampuan yang tidak semua manusia miliki itu terlihat keren ataupun anugerah. Tidak buat gua. Jujur saja, gua merasa kurang nyaman, Kadang menurut gua, tidak semua hal perlu dilihat atau dirasakan secara langsung. Jujur, gua akui di thread ini, gua penakut. Hidup jauh dari keluarga membuat gua selalu takut sendirian, kalau bukan demi mengejar mimpi ke jakarta, gua nggak bakal meninggalkan orang tua sejauh ini. Selama di Jakarta, gua selalu berusaha mencari tempat di mana gua merasakan gua berada di rumah, tapi belum juga gua temukan. Mungkin karna terlalu lama sendiri atau apa, gua selalu merasa takut kesepian, jujur gua akui di thread ini gua udah pernah jalan dengan mungkin lebih dari 20 cewek, dari umur gua 17 tahun. Gua selalu berharap ada cewek yang bisa memberikan gua rasa nyaman, tapi gua selalu gagal. Gua nggak tau apa yang salah dari gua. Yang pasti, gua merasa gua selalu melakukan yang terbaik tiap kali jalan sama cewek-cewek itu. Tapi selalu aja ada alasan dari mereka untuk menolak gua. Dan semakin lama gua merasa rasa takut sendirian yang sangat besar, sehingga gua malah tidak menikmati hidup gua.

Kayla: Hei, kenapa masih bengong sambil liatin orang pacaran? Teman mu udah masuk ke ruang perawatan sodaranya tuh
Gua: heh?

Kayla tersenyum manis: Ayoo, buruan

Gua mengikuti Kayla menuju ruang perawatan, gua melihat Leandra duduk di pinggir tempat tidur perawatan, sementara di tempat tidur perawatan gua melihat wanita yang gua lihat di foto, tapi dia tak sendiri. Gua cukup kaget melihat sosok yang juga berbaring di tempat tidur yang sama. Tanpa sadar gua mundur beberapa langkah.

Leandra: pan, sini masuk
wanita yang tidur di kasur itu menatap gua, senyumnya dingin. sosok yang tidur juga bersamanya menatap gua sambil menyeringai, seolah mengetahui bahwa gua bisa melihatnya. Gua memberanikan diri untuk masuk dan duduk agak jauh dari tempat tidur perawatan itu. Jujur gua takut dan gua nggak expect apa yang gua lihat itu cukup menyeramkan. Sesosok wanita yang menggunakan baju merah dengan wajah pucat. ntah sosok apa itu.

Leandra: Eh, Myanca!

Gua menoleh ke arah pintu, gua lihat Myanca berdiri di depan pintu sambil menatap gua. Wajahnya terlihat bingung.


Kentang dulu ya, nnati di lanjut. sabar ya gan.