Kaskus

Story

gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Quote:
cover by: bgs93


Quote:
poetry by: junker007

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
junti27Avatar border
ugalugalihAvatar border
afrizal7209787Avatar border
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
#1442
Part 46
Setelah makan di kantin, sekitar jam dua kurang seperempat, kami lalu menuju tempat parkir motor yang ada di dekat gerbang utama kampus. Ane ajak Shela melewati belakang kampus yang ada taman kecilnya tadi tempat ane ngobrol berdua sama Wulan, karena lebih cepat dibanding melewati koridor fakultas lain.

Tapi saat lewat situ.... anjrittt !! Jantung ane nyaris copot. Wulan ternyata juga lewat situ sehingga kami berpapasan. Wulan terlihat kaget melihat kami berdua, sedangkan Shela juga nggak kalah terkejutnya melihat Wulan. Ya elah !! Begonya ane. Ane lupa kalau hari ini kan Wulan ada kelas shopper yang selesai sekitar jam dua dan Wulan kalau mau ke halte bis memang sering lewat pintu gerbang yang ada di dekat kantin. Tapi semua sudah terlambat.

"Lan... " kata ane basa-basi. Sedangkan Shela cuma diem aja sambil menatap sinis ke Wulan.
"Lho ternyata nyonya kamu kesini Vin ? " tanya Wulan.
"Nyonya ? " tanya Shela.
"Eeeh iya, tadi Shela diantar temannya kesini soalnya dia... "
"Mbak, siapa yang kamu bilang nyonya ? " tanya Shela ke Wulan dengan nada ketus. Waduh ??
"Ya kamulah, siapa lagi. Udah judes, nempel-nempel mulu, persis kayak nyonya-nyonya. " jawab Wulan.
"Mbak Wulan jangan ngomong sembarangan ya !! " jawab Shela setengah membentak.
"Hehe, Wulan cuma bercanda kok, udah jangan diambil hati, yuk kita pulang. " kata ane menggandeng tangan Shela.
"Nggak Vin !! " kata Shela dengan nada membentak sambil melepaskan gandengan ane.
"Apa maksud mbak Wulan ngomong kayak gitu ?! " tanya Shela dengan nada meninggi.
"Lho emang bener kan ? Lihat aja kamu sekarang marah-marah nggak jelas. " jawab Wulan dengan enteng.

Celaka bener nih, kayaknya Wulan emang niat bikin Shela marah, batin ane. Soalnya kalau Shela beneran ngamuk, ane nggak jamin keselamatan Wulan. Mungkin bisa butuh 4 sampai 5 orang dewasa untuk meredam amukan Shela.

"Itu karena mbak Wulan yang ngatain aku duluan !! Lagipula siapa yang nempel-nempel ke Vino ?! " tanya Shela dengan nada membentak.
"Shel udah Shel, ayo kita sekarang pulang. " bujuk ane tapi sepertinya percuma Shela sepertinya udah marah dan berkali-kali mengibaskan tangannya saat ane gandeng.
"Oooh jadi kamu nggak nempel-nempel ? " tanya Wulan.
"Ya udah kalau gitu, yuk Vin sekarang anter aku pulang. " kata Wulan sambil menggandeng lengan ane.
"Biarin aja dia yang naik bis. " kata Wulan lagi seraya melirik ke Shela.
"MBAK WULAN INI APA - APAAN SIH ??!!! " teriak Shela yang sepertinya kepancing dengan sikap Wulan.
"Lan kamu ini ngapain ? Udah jangan cari gara-gara. " kata ane ke Wulan. Ane lihat Shela udah marah banget. Tangannya mengepal, seolah ingin menonjok Wulan sekuat tenaga.
"Ih aku cuma bercanda kok. Cewekmu aja yang sensi gak bisa diajak bercanda, macem cewek ababil aja. " kata Wulan semakin mengejek Shela.

Mendengar Wulan yang semakin menjadi-jadi, Shela yang udah kalap berniat mendekati Wulan tapi berhasil ane cegah dengan cara mendekap pinggangnya. Tapi ane gak yakin bisa berapa lama menahan Shela.

"Lan udah. Mending kamu segera pulang deh. Jangan bikin Shela makin marah. " kata ane ke Wulan.
"Lepasin aku Vin !! " Shela berusaha melepaskan diri dari dekapan ane.
"Kenapa ? Kamu takut sama dia ? Heran, kok kamu mau-maunya disetir sama cewek manja seperti dia. " kata Wulan dengan senyum mengejek.
"AKU BILANG LEPASIN !! " teriak Shela dan ane udah nggak mampu lagi menahan Shela yang udah penuh amarah.

Tiba-tiba ....BRAAANNGGG!!!! Shela mendorong Wulan dengan keras sehingga Wulan terdorong ke belakang dan membentur pintu kaca sebuah ruang yang tidak terpakai. Ane cuma tertegun melihat Wulan jatuh terduduk, sementara Shela berdiri terdiam di depan Wulan. Spontan ane mendekati Wulan karena ane takut Wulan kenapa-kenapa soalnya dia tadi dia terbentur keras sekali. Ane lihat untung kaca pintunya nggak sampai pecah sehingga nggak sampai melukai Wulan. Tapi masih mendinglah Shela cuma mendorong nggak sampai memukul Wulan pakai tinju mautnya.

"Lan kamu nggak apa-apa ? " tanya ane. Wulan nggak menjawab dan hanya menunduk.
"Kamu keterlaluan Shel. Kalau dia kenapa-kenapa gimana ? " kata ane ke Shela.
"Kok aku yang disalahin ?! Dia sendiri yang cari gara-gara kok. " jawab Shela ketus.
"Coba kalau tadi dia diem aja, pasti nggak kayak gini kejadiannya. " kata Shela lagi. Ane nggak menjawab soalnya kata-kata Shela ada benarnya.
"Lan ? Kamu nggak apa-apa kan ? " tanya ane lagi. Lagi-lagi Wulan nggak mejawab, tapi ane mendengar dia terisak seperti menahan tangis.
"Halaa tadi sok-sokan ngejek sekarang cuma digituin aja nangis. " kata Shela bernada sinis.
"Maafkan Shela ya Lan. " kata ane sambil memunguti buku dan alat tulis Wulan yang berceceran saat dia jatuh tadi.
"Kamu ini apa-apaan sih pake minta maaf segala. Udah jelas dia yang cari masalah. " kata Shela sewot.
"Udah ayo kita pulang. " kata Shela seraya menarik lengan ane.
"Tapi kasihan kan masa kita tinggalin dia kayak gini. " protes ane soalnya ane nggak tega melihat Wulan yang masih terduduk dan sesenggukan.
"Eitt !!! Kamu pilih DIA atau AKU ?! " kata Shela ketus sambil menunjuk ke Wulan.
"Kamu silahkan tolongin dia tapi setelah itu jangan pernah hubungi aku lagi !! " timpal Shela dengan nada serius.
"Aku sih pilih kamu say. " jawab ane pelan.
"Ya udah kalo gitu sekarang kamu anterin aku pulang. " kata Shela sembari menggandeng lengan ane.

Sambil berjalan ane sempatkan menengok ke belakang. Ane lihat Wulan masih terduduk dengan wajah menunduk sambil menutup mulutnya dengan tangan. Sepertinya dia benar-benar menangis. Ane bener-bener nggak sampai hati melihat Wulan seperti itu tapi ya mau gimana lagi, dia sendiri yang bikin masalah. Lagipula kalau ane nekat menolong Wulan, yang ada Shela malah makin marah dan semua malah tambah runyam. Saat kami menyusuri koridor, Shela terlihat masih ngomel-ngomel.

"Heran, kok ada sih temen kamu yang nyebelin kayak gitu. " kata Shela bersungut-sungut.
"Kayaknya sih Wulan sengaja manas-manasin kamu. " jawab ane.
"Jadi dia sengaja cari gara-gara ya ? " tanya Shela.
"Soalnya tadi pagi dia bilang ke aku kalau dia tersinggung karena kamu bentak-bentak di telpon. " jawab ane.
"Padahal dia nanya baik-baik tapi kamu jawabnya nyolot. " kata ane lagi.
"Iya iya aku ngaku salah waktu itu, tapi itu bukan alasan dong buat cari gara-gara seperti tadi. " jawab Shela.
"Apalagi dia ngatain aku macem-macem, yang kayak nyonya-nyonya lah, kayak ababil lah. " kata Shela lagi dengan ketus.
"Lha kamu orangnya sewot mulu sih, wajar lah kalau dibilang mirip nyonya-nyonya. " jawab ane.
"Atau malah kadang kamu mirip emak-emak. " kata ane bercanda. Ups... waduh...
"Kamu bilang apa haaa ?! " teriak Shela, lalu melompat dan memiting kepala ane.
"Ampun say, aku cuma bercanda kok, bercanda, say... " kata ane sambil ketawa.
Diubah oleh gridseeker 05-01-2017 06:06
anggaava18
radityodhee
nuryadiari
nuryadiari dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.