- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Saat Senja Tiba
...
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gridseeker
#1394
Part 45
Ane kemudian mengejar Wulan yang berjalan dengan cepat. Tampaknya sih dia bener-bener marah sama ane. Tapi ya mau gimana lagi, tetep aja Shela yang harus ane utamakan.
“Lan, kamu jangan gitu dong. “ kata ane berusaha membujuk Wulan.
“Udahlah. Semua udah jelas Vin. “ kata Wulan.
“Udah jelas gimana ? “ tanya ane.
“Kamu udah nggak peduli sama aku. “ jawab Wulan sambil terus mempercepat langkahnya.
“Siapa bilang ? Aku peduli sama kamu kok. “ jawab ane.
Tiba-tiba Wulan berhenti berjalan dan langsung menoleh sambil menatap tajam ke arah ane.
“Kamu bisa buktikan kata-kata kamu barusan ? “ tanya Wulan.
“Maksudmu apa sih ? “ tanya ane nggak mengerti.
“Masih pake nanya lagi. “ jawab Wulan ketus.
“Oh kata-kata aku peduli sama kamu ? Iya, ya maksudku besok aku akan antar kamu… “
Belum selesai ane menjawab, Wulan langsung menarik lengan ane menuju ke belakang sebuah ruangan yang sepertinya nggak terpakai. Waduh nih Wulan mau apa sih ?
“Ngapain kita kesini ? “ tanya ane penasaran.
“Cium aku. “ pinta Wulan.
“Haah ? “ Ane bagai kesamber geledek mendengar permintaan Wulan barusan.
“Kok cuma haaa ? “ tanya Wulan sewot.
“Kamu jangan konyol deh, kan udah kubilang aku nggak mungkin melakukannya. “ kata ane.
“Konyol gimana ? Aku cuma minta bukti dari kata-kata kamu tadi. “ protes Wulan.
“Iya tapi nggak begini juga caranya. “ protes ane.
“Cuma cara ini yang bisa meyakinkan aku. Kita toh pernah melakukannya jadi apa sulitnya melakukannya lagi. “ kata Wulan.
“Tapi waktu itu kan… “
“Ayo cepet, ntar kita telat kuliah lho. “ kata Wulan seraya memejamkan mata.
“Nggak mungkin Lan. “ kata ane pelan. Wulan membuka matanya lalu menatap ane.
“Kamu boleh minta apapun, tapi untuk yang satu ini, aku nggak bisa menurutinya. “ kata ane lagi.
“Gitu yah. “ kata Wulan.
“Tapi tetap aja itu nggak mengubah kenyataan kalo kita udah pernah melakukannya. “ kata Wulan lagi.
“Dan meskipun kamu nolak terus dengan Shela sebagai alasan, tapi aku yakin kamu ini sebenarnya masih suka sama aku. “
“Aku… “
“Udahlah nggak usah membantah, lihat aja hari ini. Aku marah sama kamu dan kamunya mengejarku, mendekatiku dan berusaha menghiburku agar aku nggak marah lagi. “
"Kemaren Sabtu, saat aku sedih habis dari pestanya Putri, kamu juga datang dan menghiburku sehingga aku nggak sedih lagi. "
"Kalau kamu nggak suka sama aku, kamu nggak mungkin melakukan semua itu Vin. "
"Apa kata-kata aku salah ? " tanya Wulan seraya menatap ane.
"Kamu suka sama aku dan aku juga suka sama kamu, tapi entah kenapa kita nggak pernah bisa bersama. " kata Wulan lagi. Aku cuma terdiam dan nggak mampu menjawab semua kata-kata Wulan barusan.
"Udah nggak usah dipikirin kata-kataku tadi. Ntar kamu malah tambah bingung lagi. " kata Wulan ketawa. Ane lagi-lagi nggak bisa menjawab dan cuma tersenyum kecut.
"Yuk, kita ke kelas. " ajak Wulan seraya menggandeng tangan ane.
Udah hampir sejam kuliah berlangsung, tapi nggak ada sedikitpun materi yang nyangkut di otak ane. Sejak tadi ane kepikiran terus dengan semua kata-kata Wulan. Ane lihat Wulan yang duduk di deretan bangku depan terlihat ceria dan sibuk menyimak materi yang diberikan dosen. Tiba-tiba kling... kling... ada pesan BBM masuk, rupanya dari Shela.
Shela: say, aku udah di kampus kamu lho
Ane: lho katanya jam 1
Shela: iya sih
Shela: tadi rencananya sekalian maksi
Shela: tapi temenku ada keperluan mendadak
Ane: tapi aku selesai jam 1-an lho
Shela: gpp aku tunggu disini aja
Shela: sekalian beli es dikantin
Ane: lho kamu dikantin ?
Shela: iya temenku ngedrop aku dipintu masuk dkat kantin
Shela: ntar maksi dikantin aja ya say
Shela: aku pengen batagornya
Ane: iya km tunggu aku ya
Shela: oke say (emot jantung 3x)
Akhirnya kuliah selesai jam satu kurang sepuluh. Dengan buru-buru ane mengemasi buku dan alat tulis. Kasihan Shela jika menunggu terlalu lama, batin ane. Saat melewati bangkunya Wulan, ane lihat dia masih asyik mengobrol dengan Putri dan Citra. Ane bergegas menuju kantin dan sampai di dekat kantin, lho rupanya Shela lagi mengobrol dengan pak satpam di pos pintu masuk. Emang lokasi kantin kampus ane berdekatan dengan pintu masuk yang ada pos satpamnya. Melihat ane datang, Shela langsung tersenyum riang, lalu berpamitan pada pak satpam. Shela memang orangnya supel dan gampang akrab dengan siapapun.
"Sorry yah kamu lama nunggu. " kata ane.
"Nggak papa kok. " jawab Shela tersenyum.
"Kampus kamu keren yah, luas banget. Kantinnya gede lagi. " kata Shela lagi.
"Ya begitulah. " jawab ane.
"Dah yuk kita makan. Kamu pesen apa. " kata ane saat kami berdua berjalan memasuki kantin.
"Batagor aja ya Vin, sama sup buahnya kayaknya enak. " kata Shela sambil duduk lalu menaruh tas di meja.
"Oke, aku pesenkan dulu ya. " kata ane.
Setelah makan di kantin, sekitar jam dua kurang seperempat, kami lalu menuju tempat parkir motor yang ada di dekat gerbang utama kampus. Ane ajak Shela melewati belakang kampus yang ada taman kecilnya tadi, karena lebih cepat.
Tapi saat lewat situ jantung ane nyaris copot. Wulan ternyata juga lewat situ sehingga kami berpapasan. Wulan terlihat kaget melihat kami berdua, sedangkan Shela juga nggak kalah terkejutnya. Ya elah !! Begonya ane
, ane lupa kalau hari ini kan Wulan ada kelas shopper yang selesai sekitar jam dua dan Wulan kalau mau ke halte memang sering lewat pintu gerbang yang ada di dekat kantin.
“Lan, kamu jangan gitu dong. “ kata ane berusaha membujuk Wulan.
“Udahlah. Semua udah jelas Vin. “ kata Wulan.
“Udah jelas gimana ? “ tanya ane.
“Kamu udah nggak peduli sama aku. “ jawab Wulan sambil terus mempercepat langkahnya.
“Siapa bilang ? Aku peduli sama kamu kok. “ jawab ane.
Tiba-tiba Wulan berhenti berjalan dan langsung menoleh sambil menatap tajam ke arah ane.
“Kamu bisa buktikan kata-kata kamu barusan ? “ tanya Wulan.
“Maksudmu apa sih ? “ tanya ane nggak mengerti.
“Masih pake nanya lagi. “ jawab Wulan ketus.
“Oh kata-kata aku peduli sama kamu ? Iya, ya maksudku besok aku akan antar kamu… “
Belum selesai ane menjawab, Wulan langsung menarik lengan ane menuju ke belakang sebuah ruangan yang sepertinya nggak terpakai. Waduh nih Wulan mau apa sih ?
“Ngapain kita kesini ? “ tanya ane penasaran.
“Cium aku. “ pinta Wulan.
“Haah ? “ Ane bagai kesamber geledek mendengar permintaan Wulan barusan.
“Kok cuma haaa ? “ tanya Wulan sewot.
“Kamu jangan konyol deh, kan udah kubilang aku nggak mungkin melakukannya. “ kata ane.
“Konyol gimana ? Aku cuma minta bukti dari kata-kata kamu tadi. “ protes Wulan.
“Iya tapi nggak begini juga caranya. “ protes ane.
“Cuma cara ini yang bisa meyakinkan aku. Kita toh pernah melakukannya jadi apa sulitnya melakukannya lagi. “ kata Wulan.
“Tapi waktu itu kan… “
“Ayo cepet, ntar kita telat kuliah lho. “ kata Wulan seraya memejamkan mata.
“Nggak mungkin Lan. “ kata ane pelan. Wulan membuka matanya lalu menatap ane.
“Kamu boleh minta apapun, tapi untuk yang satu ini, aku nggak bisa menurutinya. “ kata ane lagi.
“Gitu yah. “ kata Wulan.
“Tapi tetap aja itu nggak mengubah kenyataan kalo kita udah pernah melakukannya. “ kata Wulan lagi.
“Dan meskipun kamu nolak terus dengan Shela sebagai alasan, tapi aku yakin kamu ini sebenarnya masih suka sama aku. “
“Aku… “
“Udahlah nggak usah membantah, lihat aja hari ini. Aku marah sama kamu dan kamunya mengejarku, mendekatiku dan berusaha menghiburku agar aku nggak marah lagi. “
"Kemaren Sabtu, saat aku sedih habis dari pestanya Putri, kamu juga datang dan menghiburku sehingga aku nggak sedih lagi. "
"Kalau kamu nggak suka sama aku, kamu nggak mungkin melakukan semua itu Vin. "
"Apa kata-kata aku salah ? " tanya Wulan seraya menatap ane.
"Kamu suka sama aku dan aku juga suka sama kamu, tapi entah kenapa kita nggak pernah bisa bersama. " kata Wulan lagi. Aku cuma terdiam dan nggak mampu menjawab semua kata-kata Wulan barusan.
"Udah nggak usah dipikirin kata-kataku tadi. Ntar kamu malah tambah bingung lagi. " kata Wulan ketawa. Ane lagi-lagi nggak bisa menjawab dan cuma tersenyum kecut.
"Yuk, kita ke kelas. " ajak Wulan seraya menggandeng tangan ane.
Udah hampir sejam kuliah berlangsung, tapi nggak ada sedikitpun materi yang nyangkut di otak ane. Sejak tadi ane kepikiran terus dengan semua kata-kata Wulan. Ane lihat Wulan yang duduk di deretan bangku depan terlihat ceria dan sibuk menyimak materi yang diberikan dosen. Tiba-tiba kling... kling... ada pesan BBM masuk, rupanya dari Shela.
Shela: say, aku udah di kampus kamu lho
Ane: lho katanya jam 1
Shela: iya sih
Shela: tadi rencananya sekalian maksi
Shela: tapi temenku ada keperluan mendadak
Ane: tapi aku selesai jam 1-an lho
Shela: gpp aku tunggu disini aja
Shela: sekalian beli es dikantin
Ane: lho kamu dikantin ?
Shela: iya temenku ngedrop aku dipintu masuk dkat kantin
Shela: ntar maksi dikantin aja ya say
Shela: aku pengen batagornya
Ane: iya km tunggu aku ya
Shela: oke say (emot jantung 3x)Akhirnya kuliah selesai jam satu kurang sepuluh. Dengan buru-buru ane mengemasi buku dan alat tulis. Kasihan Shela jika menunggu terlalu lama, batin ane. Saat melewati bangkunya Wulan, ane lihat dia masih asyik mengobrol dengan Putri dan Citra. Ane bergegas menuju kantin dan sampai di dekat kantin, lho rupanya Shela lagi mengobrol dengan pak satpam di pos pintu masuk. Emang lokasi kantin kampus ane berdekatan dengan pintu masuk yang ada pos satpamnya. Melihat ane datang, Shela langsung tersenyum riang, lalu berpamitan pada pak satpam. Shela memang orangnya supel dan gampang akrab dengan siapapun.
"Sorry yah kamu lama nunggu. " kata ane.
"Nggak papa kok. " jawab Shela tersenyum.
"Kampus kamu keren yah, luas banget. Kantinnya gede lagi. " kata Shela lagi.
"Ya begitulah. " jawab ane.
"Dah yuk kita makan. Kamu pesen apa. " kata ane saat kami berdua berjalan memasuki kantin.
"Batagor aja ya Vin, sama sup buahnya kayaknya enak. " kata Shela sambil duduk lalu menaruh tas di meja.
"Oke, aku pesenkan dulu ya. " kata ane.
Setelah makan di kantin, sekitar jam dua kurang seperempat, kami lalu menuju tempat parkir motor yang ada di dekat gerbang utama kampus. Ane ajak Shela melewati belakang kampus yang ada taman kecilnya tadi, karena lebih cepat.
Tapi saat lewat situ jantung ane nyaris copot. Wulan ternyata juga lewat situ sehingga kami berpapasan. Wulan terlihat kaget melihat kami berdua, sedangkan Shela juga nggak kalah terkejutnya. Ya elah !! Begonya ane
, ane lupa kalau hari ini kan Wulan ada kelas shopper yang selesai sekitar jam dua dan Wulan kalau mau ke halte memang sering lewat pintu gerbang yang ada di dekat kantin.Diubah oleh gridseeker 23-01-2017 17:39
khuman dan 8 lainnya memberi reputasi
7
![[TAMAT] Saat Senja Tiba](https://s.kaskus.id/images/2017/05/28/9056684_20170528125804.jpg)
Setelah sekian lama jadi SR di forum SFTH ane memberanikan menyusun cerita ini. Sebenarnya cerita ini sudah lama ane pendam bertahun-tahun, meski begitu cerita ini sempat ane posting disini pake ID lain tapi dalam format plesetan komedi karena ane nggak PD kalau membikin versi real/sesungguhnya.
Pokoknya just enjoy the story hehe biar sama-sama enak
Dan karena ane masih nubi disini mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan ya gan