Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#2636
Part 80
Adzan shubuh telah berkumandang.
Aku segera bangkit dari tidurku.
Aku cek HPku tidak ada telepon masuk dari Lydia.
Mungkin dia kesiangan.
Lagipula, dia tidak perlu membangunkanku setiap pagi.
Setelah selesai sholat shubuh, aku coba menelpon Lydia.
Aku penasaran juga karena biasanya dia selalu membangunkanku.

Quote:


Aku segera mandi dan bersiap menuju sekolah.
Tak lupa aku sarapan dan memanaskan motor papaku sebelum berangkat.
Sekitar pukul 6 pagi, aku berangkat menuju sekolahku.
Hanya 10 menit perjalanan, aku sampai disekolahku.

Aku taruh tas ku diatas meja, lalu aku duduk didepan kelasku.
Ternyata suasana didepan kelasku lebih nyaman dibanding didalam kelas.
Aku bisa menikmati angin yang berhembus dipagi hari.
Aku melihat kebawah.
Satu persatu murid berdatangan.

"Kak Rea..", sapa seseorang yang tiba-tiba ada disampingku.

Rea : "Eh.. Aurel.. Aurel kan nama kamu ?"
Aurel : "Iya Kak.. Namaku Aurelia Everlyn.. Hehehehehehe.."
Rea : "Hahahahahahaha.. Padahal tahun lalu kita pernah ketemu ya.. Tapi aku ga tau nama kamu dan baru tau sekarang.."
Aurel : "Kakak ngapain disini ?"
Rea : "Ngadem.. Sambil liat-liat kebawah.."
Aurel : "Kakak selalu dateng pagi ya ?"
Rea : "Biasanya aku lebih pagi dari ini.."
Aurel : "Wah, berarti kakak murid pertama yang dateng ke sekolah dong.."
Rea : "Dulu iya.. Sekarang aku males.. Hahahahahahahaha.."
Aurel : "Jangan males lagi, Kak.. Kak, aku masuk kekelas dulu ya.."
Rea : "Oke.."

Pagi-pagi sudah disapa oleh seorang adik kelas yang manis.
Aku hanya bisa tersenyum melihat dia berjalan masuk kedalam kelasnya.

"Woi..", seseorang mengagetkanku.

Rea : "Elu, Va.. Gw kira siapa.."
Iva : "Kenapa lo senyum-senyum sendiri ?"
Rea : "Oh.. Gw.."
Iva : "Abis ketemu Aurel ya.. Cie cie..."
Rea : "Apa sih.."
Iva : "Gw liat kali.."
Rea : "Ya udah kalo lo liat.."
Iva : "Dih sewot.. Mumpung belom masuk.. Sini lo..", sambil menarik tanganku.

Aku ditarik oleh Iva kedalam kelas.
Dia mengajakku duduk ditempat kami.

Iva : "Lo belom laporan sama gw.."
Rea : "Laporan apaan ?"
Iva : "Lo kemaren ketemuan sama si Lydia itu kan ?"
Rea : "Iya.."
Iva : "Gimana dia ?"
Rea : "Ya ga gimana-gimana sih.. Dia biasa aja.."
Iva : "Terus.. Lo ngapain aja berdua ?"
Rea : "Ga ngapa-ngapain lah.. Lo pikir gw ngapain ?"
Iva : "Kirain lo main sama dia dirumahnya.. Hahahahahahaha.."
Rea : "Anjir, pikiran lu ngeres banget, Va.."
Iva : "Hahahahahahahaha.."

Bel masuk berbunyi.
Aku dan teman-temanku memulai pelajaran.
Aku tidak bisa konsenterasi dengan pelajaran.
Aku hanya SMSan sepanjang pelajaran ini.

Quote:


Iva : "Udah ?"
Rea : "Apaan ?"
Iva : "SMSannya.."
Rea : "Mau ngapain emang ?"
Iva : "Pinjem.."
Rea : "Kebiasaan lo.. Nih..", sambil memberikan HP dan headsetku.

Haiva hanya mendengarkan musik yang ada di HPku hingga istirahat pertama tiba.
Sedangkan aku dengan terpaksa mengikuti pelajaran yang membosankan ini.

Iva : "Re.."
Rea : "Apaan ?"
Iva : "Cewek lu digodain tuh didepan.."

Aku melihat kedepan kelasku.
Aku melihat Aurel yang sedang diledek oleh teman-temanku.
Aku yang penasaran akhirnya memutuskan untuk keluar kelas.

Dillah : "Ini Andrea.."
Aurel : "Apaan sih.. Orang gw udah ketemu tadi pagi.."
Bima : "Cie cie.. Aurel dan Rea.."
Rea : "Ada apaan sih ?"
Dillah : "Ini Aurel mau kenalan.. Kenalan dulu, Rel.."
Rea : "Namanya Aurelia Everlyn.. Gw udah kenal.."
Aurel : "Namanya Andrea Raffertha.. Gw juga udah kenal.. Udah ah gw mau kebawah.."

"Tau darimana nama gw ?", tanyaku dalam hati

Bima : "Eh nanti dulu.. Belom selesai.. Belom jadian.."
Aurel : "Bim, udah deh ah.."
Rea : "Udah udah.. Lepas aja.. Brisik tau.."
Dillah : "Ciee dibelain.."
Bima : "Suit suit.."
Rea : "Kayak bocah aja lu pada.."
Tomi : "Hahahahahahahaha.. Gw ga ikutan dah.."

Setelah kejadian itu, aku kembali kekelasku.
Aku lihat Haiva sudah asyik dengan HP dan headsetku.

Rea : "Anjir, bagus banget lu pake HP gw ga pake izin.."
Iva : "Hehehehehehe.."
Rea : "Sini sini !", aku meminta HPku kembali.

Aku ambil tasku dan pindah ke meja lain.
Aku biarkan Iva dimeja yang sebelumnya aku tempati.
Kebetulan disini kosong.
Lalu, dia duduk disampingku.

Iva : "Lo marah, Re ?"
Rea : "...."
Iva : "Maaf.."
Rea : "Udah sana ah.. Ngapain sih lo.."
Iva : "Ya gw mau minta maaf.."
Rea : "Ga perlu.. Lo mau minta maaf biar dipinjemin lagi kan ?"
Iva : "Pikiran lo ga pernah lurus ya, Re ?!!"
Rea : "Kenapa jadi lo yang marah ?"
Iva : "Karena lo berpikiran buruk terus sama gw.. Cuma karena masalah kayak gitu doang ?"
Rea : "...."
Iva : "Jangan pernah lo duduk dimeja gw !!"
Rea : "Va..", sambil menahan tangannya.

Haiva menepis tanganku.
Dia kembali ke mejanya dan merebahkan kepalanya keatas meja.
Sebenarnya, aku tak mengapa jika dia hanya mendengarkan musik diHPku.
Tetapi aku takut dia memeriksa HPku lebih jauh lagi.

Bel masuk berbunyi.
Aku melanjutkan pelajaranku.
Aku juga sambil melihat-lihat isi SMS di HPku.
Tak ada yang bertambah, dan tak ada juga yang berkurang.
Mungkin aku sudah berlebihan dengan Haiva.

Bel istirahat siang berbunyi.
Aku mencoba berbicara pada Haiva.

Rea : "Iva.."
Iva : "...."
Rea : "Sholat yuk.."
Iva : "Ngga.."
Rea : "Makan deh.."
Iva : "...."
Rea : "Gw traktir.."
Iva : "Ngga, Re.. Gw ga nafsu makan.. Makasih.."
Rea : "Ya ampun.. Lo masih marah sama gw ?"
Iva : "Udah sana ah.."
Rea : "Hhmm.. Ya udah deh.."

Aku turun kebawah untuk sholat di masjid belakang sekolah.
Setelah itu, aku menuju kantin untuk makan siang.
Disana sudah ada Bima, Abdillah, Hermawan, Tomi, dan Fathian.

Tian : "Nah ini ditunggu.."
Dillah : "Baru diomongin udah nongol.."
Rea : "Paling ngomongin gw sama Aurel.. Biji kuda lo pada.."
Bima : "Hahahahahaha.. Lagi tren dikalangan kita-kita nih soalnya.."
Tian : "Gw denger-denger, lo kemaren abis ketemu cewek, Re ?"
Rea : "Iya.."
Tian : "Dimana ?"
Rea : "Cileungsi.."
Bima : "Buset.. Lo beneran nyamperin si Lydia ?"
Rea : "Iya.. Gw penasaran ama tuh bocah.."
Bima : "Sadis.. Main dong lo dirumahnya.. Pake pengaman ga ?"
Rea : "Bego.. Gw ga ngapa-ngapain ama dia.. Cuma jalan doang.."
Tomi : "Ah, payah.. Ratu bokep ga di apa-apain.."

Disana, aku makan bersama teman-temanku.
Mereka semua membicarakan Aurel dan Lydia.
Mereka juga minta perbandingan antara Aurel dan Lydia.
Kalau soal kecantikan, Aurel lebih cantik dari Lydia.
Tapi, Lydia begitu perhatian denganku.
Aku akui memang akhir-akhir ini, aku merasa jika tidak ada perhatian yang diberikan Lydia, rasanya ada yang kurang dari hidupku.

Apakah ini tanda-tanda bahwa aku menyukainya ?
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.