#31 Perkenalan

Kami bertemu saat kami sama-sama menempuh pendidikan di suatu tempat. Di semester awal kami menjadi geng. Dan persahabatan kami benar-benar adalah sebagai seorang sahabat. Saya mencoba untuk tidak memutuskan untuk tertarik dengan siapapun terlebih dahulu setelah semua yang saya alami. Saya lebih memilih berteman tanpa adanya pengekangan. Menikmati masa jomblo dengan tidak perlu cemburu ataupun menyukai siapapun.

Di sanalah aku bertemu dengannya dan aku dan dia bersama-sama dengan beberapa anak dari beberapa negara menjadi sebuah geng. Saya masih bersahabat dengan seorang teman yang berasal dari Thailand hingga sekarang. Dan sebut saja teman Thailand saya dengan Nong.
Dan sebutlah pria itu Ade.

Jujur. Saat itu mamaku sudah cemas dengan usiaku yang sudah memasuki kepala dua dan masih menikmati masa single ku!!
Namun aku santai saja. Biasa saat meneleponku, beliau selalu bertanya.



, aku selalu mengalihkan pembicaraan.

Soalnya saat itu jika dipertimbangkan memang hanya Ade yang bisa menjadi pacarku. Namun, saat itu aku benar-benar menganggapnya seorang sahabat saja. Tidak lebih dari itu. Kami sangat akrab. Apalagi dengan kuliah diluar, kedekatan kami dengan geng kuat. Karena kita tinggal jauh dari orang tua.