Kaskus

Story

taucolamaAvatar border
TS
taucolama
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
Quote:




Quote:
Quote:
Spoiler for Prolog:
Quote:
Quote:
Yang suka mohon Rate,Komen, Share.
Diubah oleh taucolama 28-02-2017 07:49
junti27Avatar border
ichamkbkAvatar border
afrizal7209787Avatar border
afrizal7209787 dan 47 lainnya memberi reputasi
42
1M
1.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
taucolamaAvatar border
TS
taucolama
#837
Final Aku dan Dia


"kamu harus kuat nak, kini kamu akan menghadapi dia": kata sosok yang kupanggil ibu.
"siapa wanita tadi?": tanyaku
"dia nyi blorong": kata sosok ibu.
"tapi jangan takut kami sudah berjanji tak akan mencampuri urusan kalian kini dia tanpa bantuan nyiblorong dan kamu pun harus berjuang sendiri": kata sosok ibu.

Muncullah sosok orang yang kulihat siang tadi. Tatapan matanya tetap tajam tapi kini aura kekuatannya jauh berkurang. Mungkin sosok kami berada ditempat yang berbeda sedangkan batin kami berhadap hadapan. Ku mulai berdoa konsentrasi mulai mengatur pernafasan. Kuatur pernafasan untuk membangkitkan tenaga dalam. Orang itu mulai menyerang memukul menedangku tapi pukulan dan tendangannya seperti menghantam benteng yang tak terlihat melindungiku. Beberapa kali pukulan dan tendangannya berhenti beberapa centi sebelum mengenaiku.

Orang itu mundur dan seperti mengeluarkan keris. Keris eluk itu mengeluarkan cahaya merah. Aku tetap konsentrasi berdoa memohon perlindungan dan mengatur pernafasan. Sekali lagi orang itu menyerang dengan keris terhunus hawa panas keris itu terasa sekali. Walau tak berhasil mengenaiku hawa panas keris itu seperti membakar kulitku. Aku terus mengelak sambil mengatur nafas dan hawa nafsu. Ya nafsu bisa membikin celaka. Aku harus menemukan waktu yang tepat untuk balik menyerang.

Sambil sibuk mengelak aku mengumpulkan kekuatan ditangan kananku yang kurasa paling cocok untuk menyerang. Hawa panas keris itu membuatku sangat kerepotan. Berkali kali keris itu hampir mengenaiku, dan belum sekalipun aku menemui celah untuk menyerang. Hingga suatu saat aku lengah dan Jleeeeebbbbbb keris itu menancap didada kiriku rasa nyeri panas dan sesak merasukiku

Aku limbung tapi kulihat kesempatan menyerang ketika keris masih menancap didadaku kupukulkan kedepan tangan kananku sekuat tenaga dan brukkkkk tinjuku masuk tepat kedada orang itu yang mental dan kulihat orang itu muntah darah. Aku jatuh berlutut dengan keris menancap didada pandanganku mulai kabur. Dan ku ingat hanya seorang lelaki membawaku pergi.

Dimana aku, aku seperti diruangan begitu megah. Campuran warna putih dan emas diseluruh ruangan dan aneh dibawahnya tak berlantai hanya air aku masih merasa sakit didadaku tapi keris yang menancap tak ada dadaku dibalut kain putih semerbak wangi melati dan seperti minyak dari arab menyelimuti ruang ini.

Seorang wanita muda berparas cantik tersenyum padaku. Siapa dia dan dimana aku. Sosok ibu bermahkota emas masuk keruangan ini.

"Dimana ini?": kataku
"kamu dikerajaanku, didalam laut selatan, dan ini putriku": kata sosok ibu.
"bagaimana aku bisa disini": kataku.
"anak buahku yang membawamu untuk diobati": kata ibu.
"bagaimana musuhku?": kataku
"dia dibawa ke bagian lain laut ini untuk menyelesaikan perjanjiannya dengan nyi blorong": kata sosok ibu
"sedang aku bagaimana": kataku.
"kamu harus pulang tempat kamu bukan disini ibu hanya ingin menunjukkan saja tempat ini dan mengenalkan putri ibu atau wakil ibu menemuimu karena kami semua terikat perjanjian kesepakatan antar makhluk penghuni laut": kata Ibu.
"saya putri ibu": kata wanita muda itu.
"sekarang aku antar kakak pulang": kata wanita muda itu.

Dan tiba tiba mataku gelap dan pas kubuka mata aku dalam kamar tidurku. Viona duduk disampingku.

"yang, dimana ini": kataku
"dikamar, kamu pingsan tadi yang bibi yang liat": kata Viona.
"kamu ga apa apa yang?': tanyaku.
"ih kebalik harusnya aku yang tanya kenapa kamu": kata Viona
"ga apa apa hanya banyak pikiran kali": kataku
"mikirin apa sih sok gaya banyak pikiran": kata Viona
"mikirin kapan punya momongan": kataku
"katanya jangan dipikirin, yang aku ada kabar baik aku udah telat dua minggu pas tadi aku pake test pack positif": kata Viona
"Alhamdulillah": kataku
"Eh yang tadi didepan komplek heboh": kata Viona
"Heboh kenapa?": tanyaku.
"kata bibi orang yang bertengkar sama bu Sofie mati digigit ular kobra tapi dicari cari ularnya ga ketemu": kata Viona.
"Inalillahi, orang itu siapa sih koq ada dikomplek ini": kataku.
"itu paranormal yang diundang pemilik ruko didepan komplek yang 5 ruko berjejer ga tau untuk apa": kata Viona.

Aku bersyukur masih diberi keselamatan hari ini. Dan akhirnya aku dipercaya diberi amanah memiliki keturunan. Aku bangun dari kasur dan langsung sujud syukur.



THE END

Cerita ini anggap saja fiksi yang baik diambil sebagai contoh yang buruk ditinggalkan. Bila masih banyak yang suka ceritanya dilanjut di thread baru judul sama season 2
disya1628
khuman
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.