Suasana sehari sebelum Natal di Eightlyst State Ship sangat gaduh. Sebagian besar di sebabkan oleh para nytes yang bersiap kembali ke rumah mereka masing-masing untuk liburan selama dua pekan dan para pemilik cases yang memanfaatkan saat –saat terakhir dengan mengobral sebagian besar produk jualan mereka. Mulai dari diskon sepuluh persen hingga diskon sembilan puluh persen tersedia di hampir setiap Cases. Para nytes maupun SOS pirates yang sudah mengincar produk-produk tertentu semakin menggila saja bila ada teriakan dari para pekerja part time yang memberitahukan keterbatasan barang-barang tertentu.





Aramos mengangguk dan melihat di meja telah tersaji menu Cases Hotpan untuk hari ini, paket Bento enam jenis lauk berbeda yang di hias dengan indah. Meneguk teh manis yang tersedia juga, dia duduk di antara Bill dan Andrea, menghadap ke Julio.

Aramos melirik sekilas ketika sekelompok The blue masuk dan duduk di meja terdekat mereka sambil berceloteh riang tentang belanjaan mereka yang segera saja memenuhi seluruh meja yang mereka tempati.

“Kapten memberiku ini. Kunci salah satu gudang Cases” Aramos berbisik pelan sambil menunjukkan kunci yang tergantung di lehernya.

“Dia menyimpan seluruh benda yang berhubungan dengan Kakek Bombersfish di gudang itu”

“Wah, pasti banyak sekali barangnya sehingga harus di simpan di salah satu gudang Cases”

Aramos mengangkat bahu untuk menanggapi seruan kecil Bill. Dia tidak memiliki ide apapun tentang barang-barang milik kakeknya.

“Kita pergi melihatnya sekarang?”




Julio bersandar dan mengetuk buku di meja dengan jari telunjuknya. Aramos mengenalinya sebagai buku yang dibaca Julio saat Aramos pertama kali bertemu dengannya di dalam kapal selam dan satu-satunya buku yang dibaca Julio hingga berulang kali.

“Mungkin Kapten Silverbond sengaja memberikan pada saat ini, agar kita terutama kamu tidak membukanya saat ini. Dia ingin ada jeda waktu bagi kita untuk menilai dan mempertimbangkan segala tindakan kita sebelum membuka gudang tersebut”

“Bagaimana menilai dan mempertimbangkannya sedangkan aku sendiri tidak tahu barang-barang apa saja di dalamnya, Julio.” Aramos berbisik bingung dan kesal “Eh, kapten juga menyinggung tentang pencarian kita mengenai Lubang Depark”

Bill, Julio dan Andrea serempak maju lebih dekat ke Aramos.

“Apa katanya?”

Aramos mundur sambil mengunyah sepotong sosis goreng. Dengan kikuk diliriknya sekeliling Cases Hotpan. Aman. Tidak ada yang tertarik dengan gerakan mendadak ketiga sahabatnya.

“Kapten Silverbond menanyakan apa yang kita simpulkan dari pencarian kita selama beberapa hari terakhir ini. Tampaknya aktivitas kita di perpustakaan sangat mencolok”

Julio mengibaskan tangannya mengabaikan kalimat terakhir Aramos “Lalu?”

“Yah, kukatakan saja apa yang kita simpulkan setelah membaca semua hal yang dapat kita peroleh tentang Lubang Depark. Lubang Depark yang dapat membawa manusia mengalami perjalanan waktu, entah ke masa lalu atau ke masa depan, sampai saat ini belum dapat dipastikan keberadaannya dan dipercaya adalah mitos yang disebarkan oleh beberapa pelaut dari Pasifik. Jadi, seperti sudah kita bahas beberapa kali, kukatakan pada Kapten bahwa Lubang Depark hanyalah mitos semata. Dan itu sangat masuk akal karena jika Lubang itu benar-benar ada, maka pasti dunia akan kacau balau”

Andrea dan Bill mengangguk pelan sementara Julio bersandar kembali.




Andrea bertanya sambil melihat salah satu tas belanjaannya. Sebenarnya bisa dikatakan semua pertanyaan yang diajukan ke Aramos, Julio dan Bill adalah diperuntukkan untuk dirinya sendiri.

Dibandingkan sahabat-sahabatnya, barang yang akan di bawa oleh Andrea sangat banyak. Dia mendapat titipan tiga botol besar selai Buah tropis buatan Cases Diabetolic dari ibunya, setengah lusin rhum buatan Cases Mabosing dari ayahnya dan beberapa jenis titipan berbeda lainnya dari paman-paman dan bibi-bibinya. Karena keluarga besarnya kebanyakan sudah pensiun dari SOS pirates dan yang masih aktif jarang sekali dapat singgah di Eightlyst State Ship, maka Andrea tidak dapat menolak.