Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#2466
Part 77
Handphoneku berdering dengan keras.
Tanda ada telepon masuk.
Siapa lagi kalau bukan Lydia yang menelponku.


Quote:


Aku bangun dari tidurku.
Aku lihat jam dinding yang ada dikamarku.
Waktu sudah menunjukkan pukul 07.00.
Masih ada waktu satu jam untuk mempersiapkan diri.
Setelah selesai mandi dan berpakaian, aku turun kebawah untuk sarapan.

Mama : "Pagi-pagi udah rapi.. Mau kemana ?"
Rea : "Mau ketemu temen, Ma.."
Mama : "Dimana ?"
Rea : "Di Cileungsi.."
Mama : "Jauh amat.. Naik apa ?"
Rea : "Motor Papa.."
Mama : "Daripada naik motor, mending naik mobil Mama.. Enak bisa lewat tol terus keluar tol Cibubur."
Rea : "Aduh, Ma.. Jangan deh.. Aku ga mau dicap anak orang kaya sama temen-temenku.. Aku mau kayak mereka yang biasa aja dan terlihat sederhana.."
Mama : "Hhmm.. Ya udah terserah kamu aja.. Mama udah nawarin loh.."
Rea : "Iya, Ma.."
Mama : "Yakin ?"
Rea : "Astaga.. Yakin, Ma.. Yakin.."

Tak lama kemudian, Papa keluar dari kamar.

Papa : "Buset.. Udah rapih aja.. Mau kemana ?"
Rea : "Ketemu temen.."
Papa : "Cewek ?"
Mama : "Tanya nya tuh kemana.. Malah nanya cewek apa bukan.."
Papa : "Ya kan harus jelas itu temennya siapa.."
Rea : "Iya, cewek Pa.."
Papa : "Wih.. Naik motor ?"
Rea : "Iya.. Masa aku disuruh naik mobil Mama.. Udah bensinnya boros.. Kalo lecet, nanti ngedumel.."
Mama : "Udah sana.. Kamu janjian jam berapa ? Jauh loh itu.."
Rea : "Jam 10, Ma.."
Mama : "Ya udah sana berangkat.. Kesana naik motor pasti kena macet.. Apa lagi weekend.."
Rea : "Iya, Ma.. Aku berangkat ya.. Assalamu 'alaikum.."
Mama : "Wa 'alaikum salam.."

Aku panaskan motor papa terlebih dahulu.
Setelah itu aku berangkat.
Dengan bermodalkan pengetahuan tentang perjalanan menuju kesana yang minim, aku pacu motor papaku dengan perlahan dan hati-hati.
Cuaca kali ini cerah, tidak terlalu panas.
Mungkin karena masih pagi.
Perjalanan kali ini memakan waktu 1,5 jam.
Aku sampai didepan sekolah Lydia.
Lelahnya perjalanan ini.
Tak lupa aku kabarkan Lydia bahwa aku sudah sampai didepan sekolahnya.

Quote:


30 menit berlalu.
Murid-murid dari sekolah itu keluar satu persatu.
Tetapi, dimana Lydia ?

Quote:


Tak lama kemudian, datanglah sesosok perempuan yang menghampiriku.
Dengan kulit berwarna sawo matang seperti orang latin.
Rambutnya hitam lurus hingga kepunggung.
Tubuhnya sekitar 160cm.
Wajahnya tidak jelek, cantik juga tidak.
Yang jelas, aku tidak bosan untuk memandangi wajahnya.

Lydia : "Kak.. Andrea.."
Rea : "Oh ini Lydia.."
Lydia : "Iya kak.."
Rea : "Ternyata kamu kayak gini bentuknya.. Hahahahahaha.."
Lydia : "Hehehehehehe.. Kak.. Aku.. Ga nyangka loh.. Eh.. Kak.."
Rea : "Kenapa ?"
Lydia : "Aku pikir kakak tuh.. eh.. Gimana ya ?", dia mulai salah tingkah.
Rea : "Apa ?"
Lydia : "Aku pikir aku salah orang.. Aku mikirnya.. Kakak tuh.. Gini Kak.."
Rea : "Hahahahahahaha.. Kamu kenapa sih ?"
Lydia : "Aku pikir kakak tuh gendut.. Item.. Jelek.. Hehehehehe.. Iya gitu kak.."
Rea : "Aku gendut ? Hahahahahaha.. Aku ga gendut, dek.. Aku item ? Kayaknya ini efek karena aku jalan jauh.. Hahahahahaha.."
Lydia : "Mmm.. Maaf.. Kak.. Hehehehehe.."
Rea : "Kenapa kamu grogi gitu sih ?"
Lydia : "Eh.. Itu.."
Rea : "Jalan yuk.."
Lydia : "Hah ? Jalan ?"
Rea : "Ngga mau ya ?"
Lydia : "Bukan gitu, kak.. Bukan.."
Rea : "Hahahahahahahaha.. Katanya suka nonton bokep.. Ketemu aku aja grogi gitu.."
Lydia : "Habis kakak tuh.."
Rea : "Aku kenapa ?"
Lydia : "Kakak ganteng ternyata.."
Rea : "Apa ?"
Lydia : "Ah.. Ngga ngga.. Hehehehehehe.. Yuk jalan yuk.."
Rea : "Kemana ?"
Lydia : "Kemana ya ? Ke Cibubur Junction aja.."
Rea : "Ya udah yuk.."

Aku segera menyalakan motor papa ku.
Lydia sudah naik ke motor dan siap untuk berangkat.
30 menit perjalanan, akhirnya kami sampai disini.

Rea : "Kamu laper ga dek ?"
Lydia : "Hhmm.. Ga begitu laper sih.."
Rea : "Makan yuk.. Aku laper habis perjalanan jauh.."
Lydia : "Ya udah.. Ayo, Kak.."

Kami berjalan ketempat restoran cepat saji yang ada disana.
Setelah memasan makanan, kami duduk ditempat yang sudah disediakan.

Rea : "Masih suka nonton film itu, Dek ?"
Lydia : "Masih.."

Lydia : "Kakak mau liat ga ? Aku punya banyak nih.."
Rea : "Ngga ah.. Ga doyan aku.."
Lydia : "Kakak doyannya apa ?"
Rea : "Ngelakuin langsung.. Hehehehehehe.."
Lydia : "Hahahahahaha.. Emang kakak udah pernah.."
Rea : "Belom pernah.. Adek pasti udah.."
Lydia : "Belom juga.. Aku takut, Kak.. Kalo keinginan sih ada.."
Rea : "Jangan ah.. Nanti tiba-tiba hamil gimana.."
Lydia : "Iya itu yang aku takutin.."
Rea : "Lagian aneh-aneh aja sih kamu ngoleksi film begituan.."
Lydia : "Seru aja, Kak.. Hihihihihihi.."
Rea : "Habis ini mau kemana ?"
Lydia : "Kemana ya ? Aku ga tau, Kak.."
Rea : "Masa ga tau.. Kan adek yang tau tempat jalan-jalan disini.."
Lydia : "Aku kalo jalan ya paling kesini doang atau ke taman bunga Wiladatika yang di seberang.."
Rea : "Nonton mau ga ?"
Lydia : "Nonton apa ?"
Rea : "Film lah.. Yang jelas bukan nonton film yang ada di HPmu.."
Lydia : "Hahahahahaha.. Mau kok, Kak.."
Rea : "Ya udah.. Habis ini ya.."

Setelah makan, kami naik menuju XXI yang ada disana.
Kami menonton sebuah film.
Aku lupa film apa yang kami tonton.
Yang jelas, kami tidak berbuat mesum didalam sana walaupun Lydia punya pikiran yang mesum.
Setelah menonton, aku dan Lydia pergi ke taman yang ada di seberang.
Taman ini bagus.
Terdapat rumah jamur yang dulu dipakai syuting film sebuah sinetron yang populer ditahun 90an.
Karena hari sudah sore, aku antar dia pulang terlebih dahulu sebelum aku pulang kerumahku.

Rea : "Pulang yuk.. Udah sore.."
Lydia : "Iya kak.."
Rea : "Mau dianter sampe mana ?"
Lydia : "Sampe mana ya ?"
Rea : "Sampe hotel melati terus kita ML disana.. Mau ngga ?"
Lydia : "Hah ? Kakak serius ?"
Rea : "Emang adek mau ?"
Lydia : "Hhmm.. Gimana ya, Kak ? Mau mau aja sih.."
Rea : "Kamu mau.. Tapi aku yang ngga mau.. Hahahahahahaha.."
Lydia : "Iihh.. Kakak mah.. Aku udah berfantasi liar nih.. Hahahahahahaha.."
Rea : "Aku anter sampe mana jadinya ?"
Lydia : "Sampe perempatan aja, Kak.. Nanti aku kasih tau.. Rumahku ga jauh dari situ.."
Rea : "Ya udah.. Yuk.."

Aku dan Lydia berjalan menuju parkiran motor.
Aku nyalakan motor papa ku, lalu berangkat mengantar Lydia.
Didalam perjalanan, kami banyak membicarakan hal-hal yang menggelikan.
Dia bercerita pertama dia menonton film dewasa itu karena paksaan temannya, lalu setelah itu dia ketagihan.
Lalu obrolan kami berlanjut dan sama-sama bercerita tentang masa lalu.
Tak terasa kami sudah sampai ditempat dimana aku dan Lydia harus berpisah.

Lydia : "Makasih ya, Kak.. Udah jauh-jauh buat ketemu aku.. Udah ngajak aku jalan dan nonton.."
Rea : "Sama-sama, Dek.. Kamu seneng kan ?"
Lydia : "Seneng banget.. Cuma sempet kaget aja pas ketemu kakak.. Ternyata kakak ga kayak yang aku pikirin.."
Rea : "Hahahahahahaha.. Aku aja ga pernah mikir kamu ini cantik atau jelek.. Tapi emang hobi kamu aja yang ga bener.."
Lydia : "Ya udah, aku nyebrang ya, Kak.. Kakak hati-hati dijalan.. Jangan lupa kabarin adikmu ini.. Hehehehehehe.."
Rea : "Iya.. Aku pulang ya.."

Aku memacu motor papa ku dengan perlahan dan pergi meninggalkan Lydia.
Hari ini aku cukup senang bisa bertemu dengannya.
Kami bisa bersenang-senang bersama.
Tapi masalahnya adalah perjalananku yang cukup jauh ditempuh.
Ah, sudahlah.
Biarkan saja.
Yang penting aku senang.

1,5 jam berlalu.
Akhirnya sampailah aku dirumah.
Hari sudah gelap.
Aku langsung masuk kekamar dan merebahkan tubuh ini diatas ranjang.
Aku cek HPku sudah ada beberapa SMS masuk dan semuanya dari Lydia.


Quote:


Aku tidak lanjutkan SMSku ke Lydia.
Dia selalu saja memancing fantasi liarku.
Sekarang, pikiranku justru malah memikirkan dia sedang berpakaian seperti itu.
Astaga, apa yang harus aku lakukan ?
Lebih baik aku tidur saja daripada pikiranku semakin kacau.
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.