- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Saat Senja Tiba
...
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Quote:
![[TAMAT] Saat Senja Tiba](https://s.kaskus.id/images/2017/05/28/9056684_20170528125804.jpg)
cover by: bgs93
Quote:
saat senja tiba,
kau adalah hal pasti yang akan selalu kurindukan
nafas yang akan selalu kuinginkan untuk sisa hidupku.
mata disaat aku tidak lagi bisa
membedakan sisi di setiap warna.
kau lah yang akan selalu kunanti
menutup kedua mataku saat nafas tak lagi bagian dari tubuhku.
kau adalah hal pasti yang akan selalu kurindukan
nafas yang akan selalu kuinginkan untuk sisa hidupku.
mata disaat aku tidak lagi bisa
membedakan sisi di setiap warna.
kau lah yang akan selalu kunanti
menutup kedua mataku saat nafas tak lagi bagian dari tubuhku.
poetry by: junker007
Quote:
Salam warga SFTH semua ijinkan ane berpastisipasi
Setelah sekian lama jadi SR di forum SFTH ane memberanikan menyusun cerita ini. Sebenarnya cerita ini sudah lama ane pendam bertahun-tahun, meski begitu cerita ini sempat ane posting disini pake ID lain tapi dalam format plesetan komedi karena ane nggak PD kalau membikin versi real/sesungguhnya.
Mungkin banyak yg bertanya cerita ini nyata atau rekaan ? Gini aja, daripada agan-agan semua pusing memikirkannya mending anggap saja cerita fiktif deh
Pokoknya just enjoy the story hehe biar sama-sama enak
Dan karena ane masih nubi disini mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan ya gan
. Dan jangan lupa buat komen, rate dan cendolnya kalo berkenan, biar ane juga lebih semangat melakukan update.
Setelah sekian lama jadi SR di forum SFTH ane memberanikan menyusun cerita ini. Sebenarnya cerita ini sudah lama ane pendam bertahun-tahun, meski begitu cerita ini sempat ane posting disini pake ID lain tapi dalam format plesetan komedi karena ane nggak PD kalau membikin versi real/sesungguhnya. Mungkin banyak yg bertanya cerita ini nyata atau rekaan ? Gini aja, daripada agan-agan semua pusing memikirkannya mending anggap saja cerita fiktif deh
Pokoknya just enjoy the story hehe biar sama-sama enak
Dan karena ane masih nubi disini mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan ya gan
. Dan jangan lupa buat komen, rate dan cendolnya kalo berkenan, biar ane juga lebih semangat melakukan update.
Quote:
F.A.Q
Cerita ini fiksi atau nyata ?
Seperti yang sudah ane jelaskan tadi, biar sama-sama enak lebih baik anggap saja cerita fiksi.
Kenapa nama tempat tidak disebutkan dengan jelas, misalnya nama kota, jalan, dan lainnya
Karena ane bermaksud "melindungi" orang-orang yang ane sebut di cerita
Jadi cerita ini beneran terjadi gan ?
Sudahlah, lebih baik nikmati ceritanya aja, hehe
Cerita ini fiksi atau nyata ?
Seperti yang sudah ane jelaskan tadi, biar sama-sama enak lebih baik anggap saja cerita fiksi.
Kenapa nama tempat tidak disebutkan dengan jelas, misalnya nama kota, jalan, dan lainnya
Karena ane bermaksud "melindungi" orang-orang yang ane sebut di cerita
Jadi cerita ini beneran terjadi gan ?
Sudahlah, lebih baik nikmati ceritanya aja, hehe
Quote:
Quote:
Indeks
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Part 69
Part 70
Part 71
Part 72
Part 73
Part 74
Part 75
Part 76
Part 77
Part 78
Part 79
Part 80
Part 81
Part 82
Part 83
Part 84
Part 85
Part 86
Part 87
Part 88
part 89
Part 90
Part 91
Part 92
Part 93
Part 94
Part 95
Part 96
Part 97
Part 98
Part 99
Part 100
Part 101
Part 102
Part 103
Part 104
Part 105
Part 106
Part 107
Part 108
Part 109
EPILOG
Additional Part
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Final Part
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Part 69
Part 70
Part 71
Part 72
Part 73
Part 74
Part 75
Part 76
Part 77
Part 78
Part 79
Part 80
Part 81
Part 82
Part 83
Part 84
Part 85
Part 86
Part 87
Part 88
part 89
Part 90
Part 91
Part 92
Part 93
Part 94
Part 95
Part 96
Part 97
Part 98
Part 99
Part 100
Part 101
Part 102
Part 103
Part 104
Part 105
Part 106
Part 107
Part 108
Part 109
EPILOG
Additional Part
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Final Part
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
Kutip
5.4K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gridseeker
#1248
Side Story: Bidadari di Kala Senja - Part 1
Quote:
“Huaaaaaahhhheemm… “ ane menguap lebar-lebar.
“Kamu tiap hari ngantuk mulu, Vin. “ kata Irfan sambil memainkan HP disebelah ane.
“Iya semalem begadang main Resident Evil. “ jawab ane sambil mengucek-ucek mata.
“Perasaan kamu maen game mulu tapi kok ujianmu bagus-bagus. “ kata Irfan.
“Masa sih, biasa aja kali. “ jawab ane.
Hari itu kami berdua lagi nongkrong di depan ruang kuliah bersama beberapa mahasiswa lainnya, biasa, menunggu dosen datang. Jam menunjukkan pukul tiga kurang sepuluh, paling lima menit lagi dosen datang. Dan bener juga, ada yang datang, eh tapi bukan dosen, tapi tiga orang mahasiswi teman sekelas kami. Mereka bertiga asyik ngobrol sambil ketawa-ketiwi sambil masuk ke ruang kuliah. Beberapa temen cowok yang usil langsung menggoda dengan bersiul “suit..suit…”
Tapi emang diantara ketiga mahasiswi tadi ada satu yang paling cakep, bahkan bisa dibilang mahasiswi paling cute sekelas. Kulitnya putih, wajahnya cantik, rambutnya model bob-haircut dan selalu berpakaian sopan. Saat di kelas, ane sering curi-curi pandang ke dia, tapi cuma ya sebatas itu, karena ane terlalu grogi kalau bertemu apalagi ngobrol dengan cewek. Bahkan sejak masa inisiasi (semacam MOS bagi para mahasiswa baru) ane nggak punya satupun teman cewek, dan selalu ngumpul dengan temen-temen cowok, yang kebanyakan juga jones.
“Kejauhan Vin, kejauhan. “ kata Irfan.
“Apanya yang jauh ? “ tanya ane.
“Kamu sama Wulan. “ jawab Irfan, kayaknya dia tahu ane sejak tadi ngeliatin ketiga temen cewek tadi.
“Eh siapa namanya tadi ? Yang rambut pendek kan ? “ tanya ane.
“Yaaa elah, nama temen sekelas aja lupa. Tadi yang pake kacamata namanya Citra, yang kamu bilang rambut pendek itu Wulan, satunya lagi Putri. “ jawab Irfan.
“Oh.. namanya Wulan yah. “ guman ane.
“Dia memang cewek paling cantik dikelas. “ kata Irfan.
“Iya Fan, dia memang cantik banget. “ kata ane berbunga-bunga.
“Tapi kalau kamu naksir dia ya coba aja deketin, paling juga ditolak orang kamu kucel gitu. “ ledek Irfan ketawa.
“Halah kamu juga kucel. “ kata ane sewot.
“Setidaknya aku tahu diri Vin, nggak ngimpi dapet Wulan. “ kata Irfan.
“Semua itu berawal dari mimpi, bro. “ kata ane.
“Mereka bertiga itu satu geng ya ? Perasaan sering banget barengan. “ tanya ane.
“Kayaknya …… eehhh ayo ayo, dosen datang !! “ kata Irfan lalu bangkit berdiri.
Bener dosen udah datang dan saat melihat kami udah menunggu, beliau tersenyum sambil masuk ke ruang kuliah dan kami semua ada di luar langsung pada masuk. Ane kemudian duduk di deretan bangku tengah, yang merupakan deretan favorit ane, yang menurut ane ideal buat menyimak pelajaran dari dosen sekaligus angle yang pas buat melihat diam-diam Wulan, cewek pujaan ane, yang duduk di deretan bagian depan. Hari ini merupakan mata kuliah Statistika, mata kuliah yang tergolong dibenci sama mahasiswa, dan kebetulan hari ini ada pembagian hasil ujian minggu lalu. Dan kebetulan hari ini ane dapat nilai 98, tapi ane lihat ada juga yang dapet 50 bahkan 35. Ane heran, padahal ujian kemaren tergolong mudah, semua bahan udah ada di diktat, tinggal menghapal rumus, kok masih aja ada yang dapat jelek.
“Dapat berapa Vin ? “ tanya Irfan yang duduk di belakang ane.
“Wihh sembilan delapan… “ puji Irfan setelah ane tunjukkan kertas hasil ujian ane.
“Kamu ? “ tanya ane. Irfan kemudian menyodorkan hasil ujiannya ke ane.
“Woi kampret, kalau dapat seratus traktir main PS nih !! “ kata ane sambil menunjuk ke Irfan.
“Besok aja ya, sore ini aku mau ke rumah ibu kos, biasa mau minta dispensasi, hehe.. “ kata Irfan.
“Ya elah emangnya uang kuliah, pake dispensasi segala. “ ledek ane.
“Maklumlah Vin, dagangan bokap lagi seret. “ kata Irfan rada memelas.
“Oke deh. “ jawab ane.
Ane emang sering main ke rental PS bareng Irfan, dan game favorit kami adalah game bola Pro Evolution Soccer. Tapi berhubung Irfan hari ini gak bisa, dan kebetulan juga ane lagi males pulang, jadi ane setelah kuliah berakhir putuskan ke tempat favorit ane di komplek kampus yaitu perpustakaan. Jam sudah menunjukkan pukul lima lebih, suasana perpus yang sepi plus AC yang dingin, bener-bener tempat yang cocok buat mengademkan pikiran.
Letak gedung perpustakaan cukup jauh dari fakultas ane, soalnya harus melewati beberapa fakultas, sehingga ane kesana naik motor, biar ntar sekalian pulang. Di perpus ane langsung menuju rak ensiklopedia, dan mencari buku yang kemaren ane baca, ah ini dia. Kemudian ane langsung menuju meja baca yang berukuran cukup besar yang bisa dipakai 4-5 orang. Lagi asyik-asyiknya membaca, ada orang yang kemudian duduk di dekat ane dan …homina homina homina.. ane nyaris nggak mempercayai penglihatan ane barusan, ternyata Wulan yang duduk di dekat ane.
“Lho kamu juga disini ? “ tanya Wulan.
“Nggg… “
“Kok kamu malah bengong. “
“Aahhh ..I..iya, cuma mampir sebentar sih. “ kata ane terbata-bata. Ane nyaris nggak percaya, mimpi apa ane semalam bisa sedekat ini sama Wulan.
“Kamu baca apaan kok ada gambar mayat-mayat gitu ? “ tanya Wulan sambil melihat isi buku ane.
“Oh ini. “ kata ane sambil menunjukkan sampul buku yang berjudul Blitzkrieg - Perang Kilat.
“Kamu serem juga ya, ternyata suka perang. “ kata Wulan.
“Aku cuma suka baca-baca cerita perang. Sebenarnya aku ini cinta damai kok. “ kata ane ketawa sambil mengacungkan angka dua.
“Lagipula masa aku baca novel kayak gitu, ntar kamunya malah takut. “ kata ane sambil menunjuk buku novel berjudul Me vs High Heels yang dibawa Wulan.
“Bisa aja kamu. “ jawab Wulan tersenyum. Aduhh Wulan, kamu cantik banget, apalagi kalau pas senyum, bikin ane langsung mabuk kepayang.
“Kamu tadi Statistika dapet berapa Vin ? Pasti tinggi ya. “ tanya Wulan.
“Sembilan delapan. “ kata ane rada malu-malu.
“Tuh bener kan. “ kata Wulan.
“Kamu berapa ? “ tanya ane.
“Cuma dapet delapan lima. “ kata Wulan.
“Nggak papa Lan, kamu udah dapet skor 100, di hati aku. “ kata ane ke Wulan, tapi ane batin.
“Delapan lima dah bagus kok, kalo nilai kamu rata-rata segitu udah dapet A. “ kata ane.
“Oh ya kamu kesini tadi sama siapa ? “ tanya ane.
“Jalan kaki sendirian. “ jawab Wulan.
“Waduh kamu jalan jauh banget dong. “
“Nggak papa, udah sering kok. Aku kalau ke halte juga sering jalan kaki. “ jawab Wulan.
Aaah yess, kesempatan nih, mending aku tawarkan ojek gratis ke halte, sukur-sukur sampai rumah. Bukankah kebanyakan PDKT itu berawal dari ojek gratis hehe, batin ane.
Kemudian kami berdua asyik membaca buku pilihan kami masing-masing. Wulan terlihat asyik membaca novelnya sedangkan ane jelas nggak bisa fokus dan berkali-kali melirik Wulan yang duduk di samping depan ane. Dari samping pun Wulan terlihat anggun dan mempesona. Astaga, benar-benar makhluk yang tercipta sempurna. Selain cantik, Wulan ternyata juga sangat ramah. Tiba-tiba HP Wulan yang ditaruh di meja bergetar menandakan ada notif masuk entah BBM atau WA. Wulan langsung membuka HP-nya, tapi kemudian dia terlihat seperti kecewa dan agak sedih. Ada apa nih ?
"Vin aku pulang dulu ya. " kata Wulan sambil beranjak berdiri.
"Kamu pulang naik apa ? " tanya ane.
"Naik bis. " jawab Wulan. Ah yess, saatnya melaksanakan jurus PDKT.
"Lan, gimana kalau aku antar kamu ke halte ? " tanya ane rada ragu-ragu menawarkan diri.
"Nggak usah Vin, ntar malah ngerepotin kamu. " jawab Wulan.
"Lagipula aku udah biasa jalan kaki kok. "
"Nggak, nggak ngerepotin kok. Justru aku malah suka ngantar kamu, eh maksudku aku kan bawa motor, dan kamu sekarang sama aku, jadi... " aduh ane grogi banget di depan Wulan.
"Ya udah kalau nggak ngerepotin sih nggak papa. " jawab Wulan.
"Beneran kamu mau ? Yessss !!!! " ane langsung berteriak kencang, tapi dalam hati.
"Ya udah yuk, ntar keburu malam. " kata ane sambil melihat jam di HP yang udah hampir jam enam.
Setelah kami berdua mengambil tas dan jaket di penitipan, kami lalu berjalan keluar gedung perpustakaan, tapi sayangnya...
"Yaah hujan. " kata ane sambil melihat ke halaman perpus.
"Kamu bawa mantel Vin ? " tanya Wulan.
"Nggak Lan, sorry yah. " kata ane rada menyesal.
"Udah nggak papa, ditunggu aja ntar juga reda. " kata Wulan sambil duduk di tangga.
"Duduk sini Vin, masa berdiri terus. "
"Iya iya. " kata ane sambil duduk di sebelah Wulan. OMG !! Ane beneran duduk di sebelah Wulan, kayaknya ane bakalan nggak bisa tidur semalaman.
"Sepertinya hujan bakalan lama nih. " kata ane.
"Kamu mau coklat ? " tanya Wulan sambil membuka tasnya dan mengeluarkan coklat batang Toblerone.
"Wah mau dong. " kata ane.
"Nih bagi dua ya. " kata Wulan sambil mencuplik setengah bar dan memberikan ke ane.
"Thanks. " kata ane lalu menggigit sepotong.
"Kalau nggak ada kamu, mungkin aku bakalan sendirian di sini. " kata Wulan.
"Iya, ya, lagipula kok tumben kamu sore-sore ke perpus, kamu ada janjian ? " tanya ane.
"Nggak, cuma pengen mampir aja. " jawab Wulan pelan sambil menatap hujan yang masih belum reda.
Bleder.. bleder..!! Suara halilintar di langit menandakan kalau hujan bakalan berlangsung lama. Nggak papa, hujanlah kalau perlu selama mungkin hehe.. Ternyata harapan ane terkabul, sampai jam tujuh ternyata hujan belum reda juga bahkan makin deras. Perut ane terasa lapar, jangan-jangan Wulan juga lapar.
"Lan, kamu lapar ? " tanya ane.
"Nggak begitu sih. Emang kenapa ? "
"Kamu tunggu disini yah. Aku ke Indomaret dulu beli roti. " kata ane sambil menunjuk Indomaret yang ada di seberang gedung perpus.
"Nggak usah Vin, hujan-hujan gini ntar kamunya basah. " kata Wulan.
"Nggak papa, aku lari cepet kok. " kata ane sambil memakai sweater hoodie ane lalu memasang kerudungnya.
"Kamu tunggu sini ya, jangan kemana-mana. " kata ane kemudian berlari hujan-hujanan menuju Indomaret.
Sampai di dalam Indomaret ane lalu membeli beberapa bungkus Sariroti dan dua botol mijon, lalu berlari kembali ke tempat Wulan. Dan tentu saja dengan kondisi basah-basahan.
"Ya ampun kamu sampai basah gini. " kata Wulan.
"Nggak papa. Yang basah cuma jaketku kok. " kata ane sambil melepas hoodie ane.
"Nah yuk kita makan rotinya. " kata ane sambil membuka kresek dan memberikan dua bungkus Sariroti dan sebotol mijon kepada Wulan.
"Makasih Vin. " kata Wulan tersenyum senang. Aduh Lan, kamu jangan tersenyum terus kayak gitu dong, bikin ane makin kliyengan.
"Eh tapi kalau makan disini dimarahi satpam nggak ya ? " tanya Wulan.
"Ah cuek aja. Kalo dimarahi ya tinggal di dengerin. " kata ane ketawa, dan Wulan juga ikut ketawa.
Sekitar jam setengah delapan hujan akhirnya benar-benar reda, lalu kami berdua langsung bergegas menuju parkiran motor untuk mengambil motor ane.
"Lan rumah kamu di mana ? " tanya ane.
"Emang kenapa Vin ? " tanya Wulan.
"Kamu aku antar sampai rumah ya ? Kebetulan aku bawa helm dua. " tanya ane menawarkan diri.
"Aduh nggak usah. Rumahku jauh ntar kamunya kemalaman. " kata Wulan.
"Nggak papa. Cowok mah nggak takut pulang malam hehe. " kata ane.
"Lagipula aku akan merasa bersalah kalau membiarkan kamu naik bis malam-malam. " kata ane lagi.
"Ya udah kalau gitu. " kata Wulan.
"Cihuiiiiii !!! Misi ojek akhirnya berhasil !!! " teriak ane tapi ane batin tentunya.
Akhirnya ane mengantar Wulan menuju rumahnya. Sepanjang jalan hati ane bener-bener berbunga-bunga. Ane bener-bener nggak percaya, cewek pujaan ane, yang setiap hari cuma bisa ane tatap dari jauh, sekarang duduk di belakang ane. Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan. Oh Wulan...
“Kamu tiap hari ngantuk mulu, Vin. “ kata Irfan sambil memainkan HP disebelah ane.
“Iya semalem begadang main Resident Evil. “ jawab ane sambil mengucek-ucek mata.
“Perasaan kamu maen game mulu tapi kok ujianmu bagus-bagus. “ kata Irfan.
“Masa sih, biasa aja kali. “ jawab ane.
Hari itu kami berdua lagi nongkrong di depan ruang kuliah bersama beberapa mahasiswa lainnya, biasa, menunggu dosen datang. Jam menunjukkan pukul tiga kurang sepuluh, paling lima menit lagi dosen datang. Dan bener juga, ada yang datang, eh tapi bukan dosen, tapi tiga orang mahasiswi teman sekelas kami. Mereka bertiga asyik ngobrol sambil ketawa-ketiwi sambil masuk ke ruang kuliah. Beberapa temen cowok yang usil langsung menggoda dengan bersiul “suit..suit…”
Tapi emang diantara ketiga mahasiswi tadi ada satu yang paling cakep, bahkan bisa dibilang mahasiswi paling cute sekelas. Kulitnya putih, wajahnya cantik, rambutnya model bob-haircut dan selalu berpakaian sopan. Saat di kelas, ane sering curi-curi pandang ke dia, tapi cuma ya sebatas itu, karena ane terlalu grogi kalau bertemu apalagi ngobrol dengan cewek. Bahkan sejak masa inisiasi (semacam MOS bagi para mahasiswa baru) ane nggak punya satupun teman cewek, dan selalu ngumpul dengan temen-temen cowok, yang kebanyakan juga jones.
“Kejauhan Vin, kejauhan. “ kata Irfan.
“Apanya yang jauh ? “ tanya ane.
“Kamu sama Wulan. “ jawab Irfan, kayaknya dia tahu ane sejak tadi ngeliatin ketiga temen cewek tadi.
“Eh siapa namanya tadi ? Yang rambut pendek kan ? “ tanya ane.
“Yaaa elah, nama temen sekelas aja lupa. Tadi yang pake kacamata namanya Citra, yang kamu bilang rambut pendek itu Wulan, satunya lagi Putri. “ jawab Irfan.
“Oh.. namanya Wulan yah. “ guman ane.
“Dia memang cewek paling cantik dikelas. “ kata Irfan.
“Iya Fan, dia memang cantik banget. “ kata ane berbunga-bunga.
“Tapi kalau kamu naksir dia ya coba aja deketin, paling juga ditolak orang kamu kucel gitu. “ ledek Irfan ketawa.
“Halah kamu juga kucel. “ kata ane sewot.
“Setidaknya aku tahu diri Vin, nggak ngimpi dapet Wulan. “ kata Irfan.
“Semua itu berawal dari mimpi, bro. “ kata ane.
“Mereka bertiga itu satu geng ya ? Perasaan sering banget barengan. “ tanya ane.
“Kayaknya …… eehhh ayo ayo, dosen datang !! “ kata Irfan lalu bangkit berdiri.
Bener dosen udah datang dan saat melihat kami udah menunggu, beliau tersenyum sambil masuk ke ruang kuliah dan kami semua ada di luar langsung pada masuk. Ane kemudian duduk di deretan bangku tengah, yang merupakan deretan favorit ane, yang menurut ane ideal buat menyimak pelajaran dari dosen sekaligus angle yang pas buat melihat diam-diam Wulan, cewek pujaan ane, yang duduk di deretan bagian depan. Hari ini merupakan mata kuliah Statistika, mata kuliah yang tergolong dibenci sama mahasiswa, dan kebetulan hari ini ada pembagian hasil ujian minggu lalu. Dan kebetulan hari ini ane dapat nilai 98, tapi ane lihat ada juga yang dapet 50 bahkan 35. Ane heran, padahal ujian kemaren tergolong mudah, semua bahan udah ada di diktat, tinggal menghapal rumus, kok masih aja ada yang dapat jelek.
“Dapat berapa Vin ? “ tanya Irfan yang duduk di belakang ane.
“Wihh sembilan delapan… “ puji Irfan setelah ane tunjukkan kertas hasil ujian ane.
“Kamu ? “ tanya ane. Irfan kemudian menyodorkan hasil ujiannya ke ane.
“Woi kampret, kalau dapat seratus traktir main PS nih !! “ kata ane sambil menunjuk ke Irfan.
“Besok aja ya, sore ini aku mau ke rumah ibu kos, biasa mau minta dispensasi, hehe.. “ kata Irfan.
“Ya elah emangnya uang kuliah, pake dispensasi segala. “ ledek ane.
“Maklumlah Vin, dagangan bokap lagi seret. “ kata Irfan rada memelas.
“Oke deh. “ jawab ane.
Ane emang sering main ke rental PS bareng Irfan, dan game favorit kami adalah game bola Pro Evolution Soccer. Tapi berhubung Irfan hari ini gak bisa, dan kebetulan juga ane lagi males pulang, jadi ane setelah kuliah berakhir putuskan ke tempat favorit ane di komplek kampus yaitu perpustakaan. Jam sudah menunjukkan pukul lima lebih, suasana perpus yang sepi plus AC yang dingin, bener-bener tempat yang cocok buat mengademkan pikiran.
Letak gedung perpustakaan cukup jauh dari fakultas ane, soalnya harus melewati beberapa fakultas, sehingga ane kesana naik motor, biar ntar sekalian pulang. Di perpus ane langsung menuju rak ensiklopedia, dan mencari buku yang kemaren ane baca, ah ini dia. Kemudian ane langsung menuju meja baca yang berukuran cukup besar yang bisa dipakai 4-5 orang. Lagi asyik-asyiknya membaca, ada orang yang kemudian duduk di dekat ane dan …homina homina homina.. ane nyaris nggak mempercayai penglihatan ane barusan, ternyata Wulan yang duduk di dekat ane.
“Lho kamu juga disini ? “ tanya Wulan.
“Nggg… “
“Kok kamu malah bengong. “
“Aahhh ..I..iya, cuma mampir sebentar sih. “ kata ane terbata-bata. Ane nyaris nggak percaya, mimpi apa ane semalam bisa sedekat ini sama Wulan.
“Kamu baca apaan kok ada gambar mayat-mayat gitu ? “ tanya Wulan sambil melihat isi buku ane.
“Oh ini. “ kata ane sambil menunjukkan sampul buku yang berjudul Blitzkrieg - Perang Kilat.
“Kamu serem juga ya, ternyata suka perang. “ kata Wulan.
“Aku cuma suka baca-baca cerita perang. Sebenarnya aku ini cinta damai kok. “ kata ane ketawa sambil mengacungkan angka dua.
“Lagipula masa aku baca novel kayak gitu, ntar kamunya malah takut. “ kata ane sambil menunjuk buku novel berjudul Me vs High Heels yang dibawa Wulan.
“Bisa aja kamu. “ jawab Wulan tersenyum. Aduhh Wulan, kamu cantik banget, apalagi kalau pas senyum, bikin ane langsung mabuk kepayang.
“Kamu tadi Statistika dapet berapa Vin ? Pasti tinggi ya. “ tanya Wulan.
“Sembilan delapan. “ kata ane rada malu-malu.
“Tuh bener kan. “ kata Wulan.
“Kamu berapa ? “ tanya ane.
“Cuma dapet delapan lima. “ kata Wulan.
“Nggak papa Lan, kamu udah dapet skor 100, di hati aku. “ kata ane ke Wulan, tapi ane batin.
“Delapan lima dah bagus kok, kalo nilai kamu rata-rata segitu udah dapet A. “ kata ane.
“Oh ya kamu kesini tadi sama siapa ? “ tanya ane.
“Jalan kaki sendirian. “ jawab Wulan.
“Waduh kamu jalan jauh banget dong. “
“Nggak papa, udah sering kok. Aku kalau ke halte juga sering jalan kaki. “ jawab Wulan.
Aaah yess, kesempatan nih, mending aku tawarkan ojek gratis ke halte, sukur-sukur sampai rumah. Bukankah kebanyakan PDKT itu berawal dari ojek gratis hehe, batin ane.
Kemudian kami berdua asyik membaca buku pilihan kami masing-masing. Wulan terlihat asyik membaca novelnya sedangkan ane jelas nggak bisa fokus dan berkali-kali melirik Wulan yang duduk di samping depan ane. Dari samping pun Wulan terlihat anggun dan mempesona. Astaga, benar-benar makhluk yang tercipta sempurna. Selain cantik, Wulan ternyata juga sangat ramah. Tiba-tiba HP Wulan yang ditaruh di meja bergetar menandakan ada notif masuk entah BBM atau WA. Wulan langsung membuka HP-nya, tapi kemudian dia terlihat seperti kecewa dan agak sedih. Ada apa nih ?
"Vin aku pulang dulu ya. " kata Wulan sambil beranjak berdiri.
"Kamu pulang naik apa ? " tanya ane.
"Naik bis. " jawab Wulan. Ah yess, saatnya melaksanakan jurus PDKT.
"Lan, gimana kalau aku antar kamu ke halte ? " tanya ane rada ragu-ragu menawarkan diri.
"Nggak usah Vin, ntar malah ngerepotin kamu. " jawab Wulan.
"Lagipula aku udah biasa jalan kaki kok. "
"Nggak, nggak ngerepotin kok. Justru aku malah suka ngantar kamu, eh maksudku aku kan bawa motor, dan kamu sekarang sama aku, jadi... " aduh ane grogi banget di depan Wulan.
"Ya udah kalau nggak ngerepotin sih nggak papa. " jawab Wulan.
"Beneran kamu mau ? Yessss !!!! " ane langsung berteriak kencang, tapi dalam hati.
"Ya udah yuk, ntar keburu malam. " kata ane sambil melihat jam di HP yang udah hampir jam enam.
Setelah kami berdua mengambil tas dan jaket di penitipan, kami lalu berjalan keluar gedung perpustakaan, tapi sayangnya...
"Yaah hujan. " kata ane sambil melihat ke halaman perpus.
"Kamu bawa mantel Vin ? " tanya Wulan.
"Nggak Lan, sorry yah. " kata ane rada menyesal.
"Udah nggak papa, ditunggu aja ntar juga reda. " kata Wulan sambil duduk di tangga.
"Duduk sini Vin, masa berdiri terus. "
"Iya iya. " kata ane sambil duduk di sebelah Wulan. OMG !! Ane beneran duduk di sebelah Wulan, kayaknya ane bakalan nggak bisa tidur semalaman.
"Sepertinya hujan bakalan lama nih. " kata ane.
"Kamu mau coklat ? " tanya Wulan sambil membuka tasnya dan mengeluarkan coklat batang Toblerone.
"Wah mau dong. " kata ane.
"Nih bagi dua ya. " kata Wulan sambil mencuplik setengah bar dan memberikan ke ane.
"Thanks. " kata ane lalu menggigit sepotong.
"Kalau nggak ada kamu, mungkin aku bakalan sendirian di sini. " kata Wulan.
"Iya, ya, lagipula kok tumben kamu sore-sore ke perpus, kamu ada janjian ? " tanya ane.
"Nggak, cuma pengen mampir aja. " jawab Wulan pelan sambil menatap hujan yang masih belum reda.
Bleder.. bleder..!! Suara halilintar di langit menandakan kalau hujan bakalan berlangsung lama. Nggak papa, hujanlah kalau perlu selama mungkin hehe.. Ternyata harapan ane terkabul, sampai jam tujuh ternyata hujan belum reda juga bahkan makin deras. Perut ane terasa lapar, jangan-jangan Wulan juga lapar.
"Lan, kamu lapar ? " tanya ane.
"Nggak begitu sih. Emang kenapa ? "
"Kamu tunggu disini yah. Aku ke Indomaret dulu beli roti. " kata ane sambil menunjuk Indomaret yang ada di seberang gedung perpus.
"Nggak usah Vin, hujan-hujan gini ntar kamunya basah. " kata Wulan.
"Nggak papa, aku lari cepet kok. " kata ane sambil memakai sweater hoodie ane lalu memasang kerudungnya.
"Kamu tunggu sini ya, jangan kemana-mana. " kata ane kemudian berlari hujan-hujanan menuju Indomaret.
Sampai di dalam Indomaret ane lalu membeli beberapa bungkus Sariroti dan dua botol mijon, lalu berlari kembali ke tempat Wulan. Dan tentu saja dengan kondisi basah-basahan.
"Ya ampun kamu sampai basah gini. " kata Wulan.
"Nggak papa. Yang basah cuma jaketku kok. " kata ane sambil melepas hoodie ane.
"Nah yuk kita makan rotinya. " kata ane sambil membuka kresek dan memberikan dua bungkus Sariroti dan sebotol mijon kepada Wulan.
"Makasih Vin. " kata Wulan tersenyum senang. Aduh Lan, kamu jangan tersenyum terus kayak gitu dong, bikin ane makin kliyengan.
"Eh tapi kalau makan disini dimarahi satpam nggak ya ? " tanya Wulan.
"Ah cuek aja. Kalo dimarahi ya tinggal di dengerin. " kata ane ketawa, dan Wulan juga ikut ketawa.
Sekitar jam setengah delapan hujan akhirnya benar-benar reda, lalu kami berdua langsung bergegas menuju parkiran motor untuk mengambil motor ane.
"Lan rumah kamu di mana ? " tanya ane.
"Emang kenapa Vin ? " tanya Wulan.
"Kamu aku antar sampai rumah ya ? Kebetulan aku bawa helm dua. " tanya ane menawarkan diri.
"Aduh nggak usah. Rumahku jauh ntar kamunya kemalaman. " kata Wulan.
"Nggak papa. Cowok mah nggak takut pulang malam hehe. " kata ane.
"Lagipula aku akan merasa bersalah kalau membiarkan kamu naik bis malam-malam. " kata ane lagi.
"Ya udah kalau gitu. " kata Wulan.
"Cihuiiiiii !!! Misi ojek akhirnya berhasil !!! " teriak ane tapi ane batin tentunya.
Akhirnya ane mengantar Wulan menuju rumahnya. Sepanjang jalan hati ane bener-bener berbunga-bunga. Ane bener-bener nggak percaya, cewek pujaan ane, yang setiap hari cuma bisa ane tatap dari jauh, sekarang duduk di belakang ane. Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan. Oh Wulan...
Diubah oleh gridseeker 05-06-2017 08:35
khuman dan radityodhee memberi reputasi
3
Kutip
Balas