- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Saat Senja Tiba
...
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gridseeker
#1216
Part 41
"Shel.. " panggil ane sambil mengetuk pintu kamar Shela.
"Bentar. " jawab Shela dari dalam.
"Udah jam setengah lima lho. Kamu dandan apa tidur ? " tanya ane.
"Bawel amat sih. " Shela keluar kamar sambil ngomel-ngomel.
"Wah... kamu cantik sekali. " kata ane melihat penampilan Shela pake sweater pink sama celana jeans biru.
"Masa sih ? " tanya Shela tersenyum malu.
"Beneran. " kata ane meyakinkan.
"Tapi kayaknya sweaterku rada kekecilan yah. " kata Shela.
"Atau mungkin kamu yang gendutan. " kata ane bercanda.
"Kamu bilang apa tadi ? " kata Shela ketus sambil siap mencubit lengan ane.
"Eh nggak nggak, tubuhmu bagus kok. Sueeerr... " kata ane sambil mengacungkan jempol.
"Ya iya lah kamu jelas tahu kalo tubuhku bagus. " kata Shela.
"Maksudmu ? " tanya ane.
"Orang sejak kemaren grepe-grepe mulu. " jawab Shela cuek.
"Masa sih.. haha.. " kata ane sambil garuk-garuk kepala.
Kami lalu berangkat ke bioskop XXI, ups... tapi ane nggak lupa dong ngambil HP ane yang di cass. Pukul setengah 5 kurang kami sampai di bioskop XXI yang lokasinya berada di lantai 2 sebuah mall. Ternyata bioskopnya nggak begitu ramai, antrian tiket nggak panjang. Mungkin karena bukan liburan kali ya atau bisa juga karena yang diputer film Indonesia, batin ane yang langsung mengambil antrian, sementara Shela menunggu di kursi tunggu. Sebenarnya ane malas nonton film Indonesia, apalagi yang model percintaan gitu. Tapi berhubung tuan putri yang minta, ya berarti itu adalah perintah. Lagipula ini film apaan sih ? Kok temanya kapal tenggelam mirip-mirip Titanic, kata ane dalam hati sambil menatap posternya yang dipajang di dinding gedung.
Setelah mendapat tiket, kami langsung masuk ke dalam ruang teater dan kami duduk di deretan tengah. Seperti dugaan ane, ruang teater nggak terisi penuh, mungkin cuma terisi sekitar setengahnya, bahkan deretan kami cuma ada kami berdua dan sepasang remaja lagi yang letaknya agak jauh.
"Ini filmnya bagus nggak sih, kok sepi gini ? " tanya ane ke Shela yang duduk di sebelah kiri ane.
"Mana aku tahu, nonton aja belum. Tapi kata temenku sih bagus. " jawab Shela.
Nggak berapa lama film pun dimulai. Meskipun kurang antusias, tapi berhubung udah ada di dalam gedung ya apa boleh buat, nikmati ajalah. Satu jam berlalu, emang sih ane akui ini film dari segi tata sinematografi, dan akting pemainnya bagus banget, pokoknya kualitasnya diatas rata-rata standard film Indonesia. Tapi berhubung ane nggak suka ya ane berkali-kali menguap karena bosan. Lagipula temanya kan kapal tenggelam, tapi mana adegan di kapalnya, tanya ane dalam hati. Ane kemudian melihat ke Shela, wah rupanya dia masih asyik menatap layar film. Nggak heranlah, cewek pasti suka banget sama film romantis model begini. Eh tapi tunggu dulu, ruang teater ini kan gelap, lagipula kanan dan kiri kami nggak ada orang, dan ane menengok kebelakang juga bangkunya banyak yang kosong. Ahaaa... ini kesempatan.
"Shel... " panggil ane.
"Hmmm. " jawab Shela.
"Shela. " panggil ane lagi.
"Apaan sih ? "
"Mumpung gelap nih dan kanan kiri kita nggak ada orang. " kata ane.
"Hah ? "
"Kiss yuk. " kata ane sambil mendekatkan kepala ane ke Shela.
"Haha udah aku duga. "
"Ayo dong... " bujuk ane sambil memegang pipi Shela.
"Emoh ah. Ntar dilihat orang. " kata Shela sambil berusaha melepaskan tangan ane.
"Kan gelap, nggak ada yang bakal lihat. "
"Aku nggak mau Vin. "
"Kamu kenapa sih nolak mulu ? " tanya ane sambil terus mendekatkan wajah ane ke Shela.
"Ya kamu liat-liat tempat dong. "
"Tangan kamu ini apa-apaan sih ? " Shela terus berusaha menyingkirkan tangan dan mendorong badan ane tapi ane tetep pantang menyerah.
"Lepasin, Vin ! "
"Vino !!! " kata Shela setengah membentak.
"SSSTTTTTT !!!! " mendengar kami berisik spontan beberapa penonton di belakang ngasih kode "sssstttt" agar kami diam.
"Tuh kan kita jadi diomelin. " kata Shela bersungut-sungut.
"Kamunya sih... Aduuuhh !!! " tiba-tiba Shela mencubit lengan ane keras banget seperti biasanya.
"Bisa diem nggak ?! " kata Shela ketus.
"Iya iya. " kata ane sambil mengusap bekas cubitan Shela di lengan ane.
"Film gini aja pada serius. " gerutu ane dalam hati.
Udah satu jam lebih, paling sebentar lagi selesai, saat ane melihat jam di HP. Tapi ternyata dugaan ane salah. Ternyata film ini durasinya hampir dua setengah jam, dan sepertinya emang disetting sad ending, soalnya ada adegan tokoh utama cewek meninggal di rumah sakit akibat kecelakaan kapal, yang ane rasa cukup mengharukan. Tiba-tiba ane denger suara terisak dari samping kiri ane. Spontan ane nyalakan senter HP ke arah sumber suara tadi.
"Cieee nangis. " kata ane rada berbisik sambil mengarahkan senter HP ke wajah Shela.
"Apaan sih, silau tau. " kata Shela sambil menutupi mukanya pake tangan.
"Film gini aja serius amat. " kata ane menahan ketawa.
"Udah sana ih, ganggu terus dari tadi. " kata Shela sewot sambil menyeka air matanya.
Ane nyaris ketawa terpingkal-pingkal. Nggak nyangka cewek macan kayak Shela bisa nangis juga. Tapi ane akui, filmnya emang lumayan bagus setidaknya bagi para penggemar film drama. Nggak beberapa lama film pun selesai, dengan credit title bergulir di layar. Kami berdua lalu beranjak dari bangku dan keluar dari ruang teater. Ane lihat jam udah hampir jam 8 malam.
Karena sang tuan putri merengek laper, kami lalu mampir ke gerai KFC. Seperti biasa Shela pesan paket nasi, paha, kentang goreng, es krim dan minuman cola. karena emang itulah menu makanan kesukaannya. Sedangkan ane karena juga lapar, terpaksa pesan paket nasi dan ayam juga.
"Filmnya tadi bagus ya Vin. " kata Shela sambil mengunyah kentang goreng.
"Lumayan. " kata ane sibuk mainin HP.
"Shel jangan bergerak ya. " kata ane lalu mengarahkan HP ane ke Shela dan ...cekrekkk!!!
"Idih ngapain kamu motret aku ? " tanya Shela.
"Buat DP BBM sama WA aku. " jawab ane.
"Oh gitu. " kata Shela tersenyum malu. Tampaknya dia merasa senang fotonya dijadkan DP.
"Boleh kan ? Aku udah ijin yang punya wajah lho buat majang fotonya. " kata ane ketawa.
"Boleh. Sini lihat hasilnya dong. " kata Shela seraya mengadahkan tangan meminta HP ane.
Ane kemudian menyerahkan HP ane ke Shela. Nggak papa, semua foto-foto ane dengan Wulan di gallery udah ane pindah ke komputer dan semua chatting sama Wulan juga udah ane hapus. Pokoknya semua udah dikondisikan dan aman 86.
"Rambutku kok kayak gini sih. " kata Shela sambil menatap fotonya di HP ane.
"Kenapa ? Rambutmu bagus kok. " kata ane.
"Foto lagi dong. " pinta Shela sambil menyodorkan HP ane.
Belum sempat ane menerima itu HP, tiba-tiba HP ane bergetar tanda ada panggilan masuk. Spontan Shela menarik tangannya dan langsung melihat ke layar. Celaka !!! Telpon jam segini, jangan-jangan dari...
"Ngapain Wulan telpon kamu malam-malam gini ? " tanya Shela ketus sambil menatap tajam ke ane. Anjrittt ane kelupaan satu hal, menghapus nama Wulan dari kontak HP.
"Ma.. mana aku tahu. Sini HP-nya. " kata ane agak tergagap sambil mengadahkan tangan.
"Nggak !!! " kata Shela setengah membentak.
"Biar aku aja yang jawab. " kata Shela lagi dengan nada makin ketus.
"Aduh jangan Shel.. sini HP ku. " bujuk ane.
"Diem !! " kata Shela sambil mengacungkan telunjuk ke ane.
"Haloo.. "
Aduh kali ini mampus beneran ane...
"Bentar. " jawab Shela dari dalam.
"Udah jam setengah lima lho. Kamu dandan apa tidur ? " tanya ane.
"Bawel amat sih. " Shela keluar kamar sambil ngomel-ngomel.
"Wah... kamu cantik sekali. " kata ane melihat penampilan Shela pake sweater pink sama celana jeans biru.
"Masa sih ? " tanya Shela tersenyum malu.
"Beneran. " kata ane meyakinkan.
"Tapi kayaknya sweaterku rada kekecilan yah. " kata Shela.
"Atau mungkin kamu yang gendutan. " kata ane bercanda.
"Kamu bilang apa tadi ? " kata Shela ketus sambil siap mencubit lengan ane.
"Eh nggak nggak, tubuhmu bagus kok. Sueeerr... " kata ane sambil mengacungkan jempol.
"Ya iya lah kamu jelas tahu kalo tubuhku bagus. " kata Shela.
"Maksudmu ? " tanya ane.
"Orang sejak kemaren grepe-grepe mulu. " jawab Shela cuek.
"Masa sih.. haha.. " kata ane sambil garuk-garuk kepala.
Kami lalu berangkat ke bioskop XXI, ups... tapi ane nggak lupa dong ngambil HP ane yang di cass. Pukul setengah 5 kurang kami sampai di bioskop XXI yang lokasinya berada di lantai 2 sebuah mall. Ternyata bioskopnya nggak begitu ramai, antrian tiket nggak panjang. Mungkin karena bukan liburan kali ya atau bisa juga karena yang diputer film Indonesia, batin ane yang langsung mengambil antrian, sementara Shela menunggu di kursi tunggu. Sebenarnya ane malas nonton film Indonesia, apalagi yang model percintaan gitu. Tapi berhubung tuan putri yang minta, ya berarti itu adalah perintah. Lagipula ini film apaan sih ? Kok temanya kapal tenggelam mirip-mirip Titanic, kata ane dalam hati sambil menatap posternya yang dipajang di dinding gedung.
Setelah mendapat tiket, kami langsung masuk ke dalam ruang teater dan kami duduk di deretan tengah. Seperti dugaan ane, ruang teater nggak terisi penuh, mungkin cuma terisi sekitar setengahnya, bahkan deretan kami cuma ada kami berdua dan sepasang remaja lagi yang letaknya agak jauh.
"Ini filmnya bagus nggak sih, kok sepi gini ? " tanya ane ke Shela yang duduk di sebelah kiri ane.
"Mana aku tahu, nonton aja belum. Tapi kata temenku sih bagus. " jawab Shela.
Nggak berapa lama film pun dimulai. Meskipun kurang antusias, tapi berhubung udah ada di dalam gedung ya apa boleh buat, nikmati ajalah. Satu jam berlalu, emang sih ane akui ini film dari segi tata sinematografi, dan akting pemainnya bagus banget, pokoknya kualitasnya diatas rata-rata standard film Indonesia. Tapi berhubung ane nggak suka ya ane berkali-kali menguap karena bosan. Lagipula temanya kan kapal tenggelam, tapi mana adegan di kapalnya, tanya ane dalam hati. Ane kemudian melihat ke Shela, wah rupanya dia masih asyik menatap layar film. Nggak heranlah, cewek pasti suka banget sama film romantis model begini. Eh tapi tunggu dulu, ruang teater ini kan gelap, lagipula kanan dan kiri kami nggak ada orang, dan ane menengok kebelakang juga bangkunya banyak yang kosong. Ahaaa... ini kesempatan.
"Shel... " panggil ane.
"Hmmm. " jawab Shela.
"Shela. " panggil ane lagi.
"Apaan sih ? "
"Mumpung gelap nih dan kanan kiri kita nggak ada orang. " kata ane.
"Hah ? "
"Kiss yuk. " kata ane sambil mendekatkan kepala ane ke Shela.
"Haha udah aku duga. "
"Ayo dong... " bujuk ane sambil memegang pipi Shela.
"Emoh ah. Ntar dilihat orang. " kata Shela sambil berusaha melepaskan tangan ane.
"Kan gelap, nggak ada yang bakal lihat. "
"Aku nggak mau Vin. "
"Kamu kenapa sih nolak mulu ? " tanya ane sambil terus mendekatkan wajah ane ke Shela.
"Ya kamu liat-liat tempat dong. "
"Tangan kamu ini apa-apaan sih ? " Shela terus berusaha menyingkirkan tangan dan mendorong badan ane tapi ane tetep pantang menyerah.
"Lepasin, Vin ! "
"Vino !!! " kata Shela setengah membentak.
"SSSTTTTTT !!!! " mendengar kami berisik spontan beberapa penonton di belakang ngasih kode "sssstttt" agar kami diam.
"Tuh kan kita jadi diomelin. " kata Shela bersungut-sungut.
"Kamunya sih... Aduuuhh !!! " tiba-tiba Shela mencubit lengan ane keras banget seperti biasanya.
"Bisa diem nggak ?! " kata Shela ketus.
"Iya iya. " kata ane sambil mengusap bekas cubitan Shela di lengan ane.
"Film gini aja pada serius. " gerutu ane dalam hati.
Udah satu jam lebih, paling sebentar lagi selesai, saat ane melihat jam di HP. Tapi ternyata dugaan ane salah. Ternyata film ini durasinya hampir dua setengah jam, dan sepertinya emang disetting sad ending, soalnya ada adegan tokoh utama cewek meninggal di rumah sakit akibat kecelakaan kapal, yang ane rasa cukup mengharukan. Tiba-tiba ane denger suara terisak dari samping kiri ane. Spontan ane nyalakan senter HP ke arah sumber suara tadi.
"Cieee nangis. " kata ane rada berbisik sambil mengarahkan senter HP ke wajah Shela.
"Apaan sih, silau tau. " kata Shela sambil menutupi mukanya pake tangan.
"Film gini aja serius amat. " kata ane menahan ketawa.
"Udah sana ih, ganggu terus dari tadi. " kata Shela sewot sambil menyeka air matanya.
Ane nyaris ketawa terpingkal-pingkal. Nggak nyangka cewek macan kayak Shela bisa nangis juga. Tapi ane akui, filmnya emang lumayan bagus setidaknya bagi para penggemar film drama. Nggak beberapa lama film pun selesai, dengan credit title bergulir di layar. Kami berdua lalu beranjak dari bangku dan keluar dari ruang teater. Ane lihat jam udah hampir jam 8 malam.
Karena sang tuan putri merengek laper, kami lalu mampir ke gerai KFC. Seperti biasa Shela pesan paket nasi, paha, kentang goreng, es krim dan minuman cola. karena emang itulah menu makanan kesukaannya. Sedangkan ane karena juga lapar, terpaksa pesan paket nasi dan ayam juga.
"Filmnya tadi bagus ya Vin. " kata Shela sambil mengunyah kentang goreng.
"Lumayan. " kata ane sibuk mainin HP.
"Shel jangan bergerak ya. " kata ane lalu mengarahkan HP ane ke Shela dan ...cekrekkk!!!
"Idih ngapain kamu motret aku ? " tanya Shela.
"Buat DP BBM sama WA aku. " jawab ane.
"Oh gitu. " kata Shela tersenyum malu. Tampaknya dia merasa senang fotonya dijadkan DP.
"Boleh kan ? Aku udah ijin yang punya wajah lho buat majang fotonya. " kata ane ketawa.
"Boleh. Sini lihat hasilnya dong. " kata Shela seraya mengadahkan tangan meminta HP ane.
Ane kemudian menyerahkan HP ane ke Shela. Nggak papa, semua foto-foto ane dengan Wulan di gallery udah ane pindah ke komputer dan semua chatting sama Wulan juga udah ane hapus. Pokoknya semua udah dikondisikan dan aman 86.
"Rambutku kok kayak gini sih. " kata Shela sambil menatap fotonya di HP ane.
"Kenapa ? Rambutmu bagus kok. " kata ane.
"Foto lagi dong. " pinta Shela sambil menyodorkan HP ane.
Belum sempat ane menerima itu HP, tiba-tiba HP ane bergetar tanda ada panggilan masuk. Spontan Shela menarik tangannya dan langsung melihat ke layar. Celaka !!! Telpon jam segini, jangan-jangan dari...
"Ngapain Wulan telpon kamu malam-malam gini ? " tanya Shela ketus sambil menatap tajam ke ane. Anjrittt ane kelupaan satu hal, menghapus nama Wulan dari kontak HP.
"Ma.. mana aku tahu. Sini HP-nya. " kata ane agak tergagap sambil mengadahkan tangan.
"Nggak !!! " kata Shela setengah membentak.
"Biar aku aja yang jawab. " kata Shela lagi dengan nada makin ketus.
"Aduh jangan Shel.. sini HP ku. " bujuk ane.
"Diem !! " kata Shela sambil mengacungkan telunjuk ke ane.
"Haloo.. "
Aduh kali ini mampus beneran ane...

khuman dan 6 lainnya memberi reputasi
7
![[TAMAT] Saat Senja Tiba](https://s.kaskus.id/images/2017/05/28/9056684_20170528125804.jpg)
Setelah sekian lama jadi SR di forum SFTH ane memberanikan menyusun cerita ini. Sebenarnya cerita ini sudah lama ane pendam bertahun-tahun, meski begitu cerita ini sempat ane posting disini pake ID lain tapi dalam format plesetan komedi karena ane nggak PD kalau membikin versi real/sesungguhnya.
Pokoknya just enjoy the story hehe biar sama-sama enak
Dan karena ane masih nubi disini mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan ya gan