Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#2400
Part 75
Quote:


Selamat datang dihari pertamaku sekolah dikelas XII.
Hari ini aku resmi menjadi kakak paling senior dikelasku.
Aku berada di kelas IPA paling belakang.
Bima dan Tomi menjadi teman sekelasku, dan banyak kawan-kawan baruku disini.
Aku duduk dibarisan paling belakang.
Karena hanya tersisa disana dan aku tidak tahu siapa yang semeja denganku.
Yang aku ingat, hanya tas berwarna merah.

Aku taruh tasku diatas meja dan mulai tidur-tiduran diatasnya.
Tak lama kemudian, ada seseorang yang menghampiriku.

"Lo disini, Re ?", tanya dia kepadaku.

Aku angkat kepalaku dan melihatnya.
Dia adalah teman sekelasku dulu waktu di kelas XI.
Aku pikir hanya Bima dan Tomi saja.

Rea : "Iva ?"
Iva : "Kenapa ?"
Rea : "Lo disini ?"
Iva : "Iya.."
Rea : "Gw pikir, Bima sama Tomi doang yang dari kelas kita.."
Iva : "Bergaulnya sama mereka doang sih lo.."

Dia adalah teman semejaku.
Aku pikir, yang punya tas ini adalah seorang lelaki.
Siapa sangka ternyata dia adalah perempuan dari kelasku yang sebelumnya.
Dia bernama Haiva Izzayani, biasa dipanggil Iva.

Iva : "Itu disana kosong..", sambil menunjuk meja yang ada dipojokan.
Rea : "Males ah.. Ga ada temennya.."
Iva : "Nanti juga ada, Re.. Emang ga apa-apa duduk sama gw ?"
Rea : "Ya ga apa-apa kali.. Cowok lo cemburu emang ?"
Iva : "Ya ngga.. Lagian cowok gw ga disini sih.."
Rea : "Ya udah santai aja, Va.. Takut amat gw macem-macemin.."

Haiva Izzayani.
Aku ingin mendeskripsikan tentang dia.
Kalau dibilang cantik, Ya.
Dia memang cantik menurutku.
Tubuhnya langsing dan kulit yang cerah.
Rambutnya lurus, panjang hingga punggung.
Tetapi, tinggi badannya hanya sekitar 165cm.

Bel masuk berbunyi dan aku memulai pelajaran.

Iva : "Re, lo punya headset ga ?"
Rea : "Ada.."
Iva : "Pinjem dong.. Sekalian sama HP lo.."
Rea : "Buat apaan ?"
Iva : "Dengerin lagu.."
Rea : "Lagu gw jepang semua.."
Iva : "Ga apa-apa.. Enak-enak kan ?"
Rea : "Buat gw sih enak.. Ga tau deh buat lo.."
Iva : "Ga apa-apa sini.. Gw ngantuk dengerin guru ngomong.."
Rea : "Nih..", sambil memberikan headset dan HPku.

Haiva hanya mendengarkan musik selama jam pelajaran.
Hingga akhirnya bel istirahat pertama tiba.
Bima dan Tomi mengajakku untuk kebawah, tetapi aku menolaknya karena aku belum lapar.
Aku memilih untuk tidur-tiduran karena mejaku tepat berada dipojok kelas ini.

Iva : "Re, gw nyender dong.."
Rea : "Ngapain ?"
Iva : "Gw mau tidur-tiduran.."
Rea : "Gw juga mau tidur.."
Iva : "Ya udah.. Istirahat pertama giliran lo.. Nanti istirahat kedua, giliran gw.."
Rea : "Ya udah.. Lo tidur aja disamping gw sini.."

Aku dan Haiva hanya tidur-tiduran didalam kelas.
Baru kali ini aku menemukan perempuan yang hobinya sama denganku, yaitu tidur didalam kelas.
Ya memang waktu ini pas sekali untuk tidur.
Apa lagi aku harus bangun pagi untuk berangkat sekolah.

"Rea.. Iva.."
"Mau tidur sampe kapan ?"

Ada suara begitu lembut memanggilku dan Haiva.
Dia adalah Wulan, teman sekelasku yang kebetulan duduk didepanku.

Rea : "Eh.. Kenapa ?"
Wulan : "Lo dipanggil juga.."
Iva : "Ada apaan, Lan ?"

"Itu berduaan dipojokan, malah molor.. Kalo mau tidur dirumah sana..", seorang guru berkata didepan kelas.
"Eh itu mereka berdua pacaran ya ?", tanya guru itu.

"Iya, Pak.. Pacaran mereka, Pak..", jawab semua murid dikelasku.
"Ciee.. Andrea sama Iva.."

Astaga, ternyata sudah bel masuk.
Aku dan Haiva tidak mendengarnya karena sedang tertidur.

Iva : "Apaan sih mereka nih.."
Rea : "Tau.. Pacaran apa coba.."

Kami berdua terbangun dan melanjutkan pelajaran.
Beruntungnya, guru itu baru saja masuk dan belum memberikan materi apa-apa.

Iva : "Re, pinjem HP lo lagi dong.."
Rea : "Buat apaan ?"
Iva : "Dengerin lagu.. Lagu lo enak banget yang ada suara biolanya.."
Rea : "Oh.. Malice Mizer.."
Iva : "Iya itu.. Pinjem dong.."
Rea : "Nanti ketahuan.."
Iva : "Sini ah.. Lama lo..", sambil merebut HP dan headsetku.

Dia berhasil merebut kedua benda tersebut dari tanganku.
Lalu, dia langsung menancapkan kabel headsetku ke HPku dan mendengarkan musik.
Hingga akhirnya bel istirahat siang berbunyi.

Iva : "Sekarang gantian gw yang dipojok.."
Rea : "Lo ga sholat ?"
Iva : "Nanti.."
Rea : "Sholat dulu ikut gw.."
Iva : "Terus ?"
Rea : "Terus makan.. Abis makan, tidur.."
Iva : "Bayarin ya ? Hehehehehehe.."
Rea : "Manusia kampret.. Ya udah ayo.."
Iva : "Hahahahahahaha.. Gitu kek sekali-kali.."

Aku dan Iva berjalan berdua menuju masjid belakang sekolah.
Setelah selesai kami sholat, kami menuju kantin untuk makan.
Disana ada Aurel, adik kelasku yang katanya sering melirik dan melihatku dari kejauhan.
Dia sesekali mencuri-curi pandang kearahku, tetapi pada saat aku tatap dia, dia memalingkan pandangannya.

Iva : "Ada apa, Re ?"
Rea : "Lagi liatin cewek.."
Iva : "Siapa ?"
Rea : "Adek kelas.. Ini anak bikin gw penasaran dari awal ketemu.."
Iva : "Hati-hati jatuh cinta lo sama dia.. Hahahahahahahaha.."
Rea : "Eh gw mau tanya sama lo.."
Iva : "Apaan ?"
Rea : "Gw punya kenalan cewek, hobi nonton bokep.."
Iva : "Hah ?! Serius ?!"
Rea : "Beneran.. Menurut lo gimana ?"
Iva : "Beneran cewek ? Jangan-jangan hode.."
Rea : "Cewek beneran.. Pas ditelpon suaranya cewek kok.."
Iva : "Gimana ya ?"
Rea : "Wajar menurut lo ?"
Iva : "Buat gw sih wajar ga wajar.. Gw juga pernah nonton film gituan kok.."
Rea : "Bikin apa nonton ?"
Iva : "Bikin pernah tapi ga ampe main bagian bawah.."
Rea : "Serius ?"
Iva : "Iya.."
Rea : "Jujur amat lo sama gw.."
Iva : "Hehehehehe.. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya.. Cuma lo doang yang tau.."
Rea : "Iya.. Tenang aja.."

Setelah selesai makan, aku dan Haiva naik menuju kelasku.
Didepan kelas, aku berkumpul dengan teman-temanku dan kawan baruku.
Disana ada Bima, Tomi, Hermawan, Abdillah, dan Fathian.

Dillah : "Wah abis pacaran nih.."
Tian : "Berduaan mulu.."
Rea : "Ngiri lo ?"

Tak lama kemudian, segerombolan adik kelasku lewat.
Salah satunya ada Aurel.
Ternyata, kelasnya ada disamping kelasku.

Tomi : "Aurel tuh.."
Dillah : "Cieee.. Eh Katanya mau kenalan lo..", sambil menahan Aurel.
Aurel : "Apaan sih, Dil ?"
Dillah : "Itu Rea.."
Aurel : "Apaan sih..", mukanya memerah.
Tomi : "Muka nya merah.. Hahahahahaha.."
Bima : "Cieee.."

Aurel kembali kekelasnya dengan tergesa-gesa.
Sendangkan aku masih ada didepan kelasku.

Rea : "Lo kenal, Dil ?"
Dillah : "Kenal.. Dia temen gw.."
Rea : "Oh.. Bener namanya Aurel ?"
Dillah : "Bener lah.."
Rea : "Gw kira bukan.."
Tomi : "Udah hajar aja, Re.. Daripada jomblo lu.."
Rea : "Main hajar aja.."
Mawan : "Lah itu Iva gimana ?"
Dillah : "Oh iya, si Iva.."
Rea : "Gw cuma temen doang sama Iva.."
Bima : "Temen doang tapi kok kayak lebih dari temen.. Hahahahahahahaha.."
Rea : "Anjir, brisik lu.."

Aku malah diledek oleh teman-temanku.
Dan aku digosipkan berpacaran dengan Haiva.
Tetapi, aku dan Haiva menanggapinya dengan biasa saja dan tidak berlebihan.
Karena bel masuk sudah berbunyi, aku dan teman-temanku kembali masuk ke kelas.

Iva : "Udah kenalannya ?"
Rea : "Kenalan sama siapa ?"
Iva : "Katanya mau kenalan sama Aurel ?"
Rea : "Ngga.. siapa bilang.."
Iva : "Cemen lo.. Harus nya lo duluan yang ajak kenalan walaupun itu cewek yang suka sama lo.. Biar gampang dapetinnya.."
Rea : "Buset.. Gw ga ada niat buat dapetin dia.."
Iva : "Terus lo mau dapetin siapa ?"
Rea : "Ga tau.. Yang jelas bukan lo.. Hehehehehehe.."
Iva : "Siapa juga yang mau sama lo.. Hahahahahahaha.."

Seorang guru telah masuk kekelasku.
Kami semua melanjutkan pelajaran hingga pelajaran selesai.
Setelah selesai, aku langsung bersiap menuju warnet untuk menjaga server dengan Roy.

Iva : "Balik lewat mana lo ?"
Rea : "Lewat jalan raya.."
Iva : "Anjir, gw serius.."
Rea : "Bilang aja mau nebeng.. Manusia ga modal.."
Iva : "Hahahahahahaha.. Tau aja.."
Rea : "Pokoknya kita ga searah.. Lo sama yang laen aja.. Gw duluan ya, Va.. Daaahh.."
Iva : "Ah, ga asik lo !"

Aku pacu motor papa menuju warnet tercinta.
Sesampainya disana aku berjaga sambil bermain game.
Sedangkan Roy, sibuk menggoda penjual makanan diwarung sebelah.
Hingga malam tiba, aku pulang kerumah untuk beristirahat dan bersiap menuju hari esok yang masih menjadi misteri.
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.