- Beranda
- Stories from the Heart
Pelangi Diatas Laut
...
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:
Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.
Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.
Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.
Quote:
Spoiler for Sambutan:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
.raffertha
#2346
Part 74
Quote:
Hari-hariku, aku jalani dengan biasa.
Bangun pagi, sekolah, menjaga warnet bersama Roy, dan saling mengirim pesan dengan Lydia.
Begitulah keseharianku hingga akhirnya Lydia berjuang untuk kelulusannya.
Dia terus menanyakan apakah aku jadi untuk menemuinya.
Berbekal petunjuk jalan dari Roy dan Reza, aku berniat untuk menemuinya dikala dia sudah masuk SMA nanti.
Disekolah pun, sudah tidak ada pelajaran yang harus dipelajari karena materi sudah habis.
Para guru hanya mengulang-ulang dengan pelajaran yang kemarin sudah diajarkan.
Dan hari ini adalah hari penentuanku untuk naik kelas atau tidak.
Kali ini aku ditemani oleh Mama ku untuk mengambil nilai rapor dan penentuan kenaikan kelas.
Mama : "Andrea.. Udah bangun belom ?", sambil mengetuk pintu kamarku.
Rea : "...."
Mama : "Ya ampun, masih tidur..", mama sambil membuka pintu dan masuk kekamar.
Rea : "Aku males ah, Ma.."
Mama : "Kamu harus ikut.. Biar tau nanti kamu masuk kelas mana.."
Rea : "Nanti juga tau, Ma.."
Mama : "Bandel banget dibilangin.. Mau bangun apa mama guyur.."
Rea : "Sebentar lagi, Ma.."
Mama : "Hhmm.. Mau dikasih mesis tempat tidur nya ?"
Rea : "Mama !! Mending diguyur daripada dikasih benda begituan.."
Mama : "Ya udah buruan sana makanya.."
Rea : "Iya iya.. Bawel nih.."
Aku segera bangun dari tidurku.
Kalau tidak, bisa-bisa benda yang menggelikan itu bisa ada diatas ranjangku.
Aku masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.
Lalu, aku segera bersiap dan sarapan dibawah.
Papa : "Kira-kira, naik kelas ga ?"
Rea : "Ga tau.. Naik sukur, ga naik ya udah.."
Papa : "Otak sastra masuk IPA.. Cuma modal pasrah doang ini mah.. Hahahahahaha.."
Rea : "Itu dia.. Temen-temenku bilang, ada 4 orang yang ngga naik dikelasku.."
Mama : "Kamu salah satu nya ?"
Rea : "Ga tau juga, Ma.. Mereka juga ga tau siapa orang-orangnya.."
Mama : "Ya mudah-mudahan aja kamu ga ada didalam daftar.."
Setelah sarapan, aku dan Mama berangkat menuju sekolahku.
Kali ini, mama yang mengendarai mobilnya.
Bisa heboh kalau satu sekolah tahu kalau aku membawa mobil semewah itu.
15 menit perjalanan, akhirnya kami sampai disekolahku.
Mama masuk kedalam kelasku.
Dan aku berkumpul dengan teman-temanku didepan kelas.
Disana ada Bima, Tomi, Bayu, Icha dan Calista.
Bima : "Wih, Andrea.."
Rea : "Naik lo, Bim ?"
Bima : "Alhamdulillah, naik.."
Tomi : "Gw udah tau pas itu mobil parkir.. Pasti Rea.. Anak orang kaya.."
Rea : "Yang kaya kan orang tua gw.. Gw mah biasa aja.."
Icha : "Kita ga sekelas lagi nih.."
Lista : "Iya.. Padahal aku mau sekelas lagi sama Rea.."
Rea : "Hahahahaha.. Ga bosen emangnya liat muka aku ?"
Lista : "Ngga lah.. Hehehehehehe.."
Rea : "Jadi yang ngga naik siapa ?"
Tomi : "Si Rivan.."
Rea : "Terus siapa lagi ?"
Tomi : "Ga ada.. Tadi nya emang ada 4 orang.. Tapi karena yang 3 ini berkelakuan baik, jadi si Rivan doang yang ngga naik.."
Rea : "3 orang itu siapa ?"
Bima : "Gw salah satunya.. Hahahahahahahha.."
Rea : "Hhmm.. Biang hentai.. Emang harus nya ga usah naik kelas lo.."
Tomi : "Re.."
Rea : "Apa ?"
Tomi : "Tuh dikelas sebrang.."
Bayu : "Itu Aurel ?"
Tomi : "Iya.. Yang sering ngelirik si Rea.."
Bayu : "Tuh, Re.. Manis anaknya.. Kenapa ga lo gebet aja ?"
Lista : "Aduh ngomongin cewek.. Gw kebawah ya.. Ayo, Cha.. Temenin gw..", sambil menarik tangan Icha."
Icha : "Eh.. Kok ke bawah.. Gw pergi dulu ya.."
Bima : "Kenapa itu si Calista ?"
Bayu : "Lo ngomongin gebetan si Rea depan Calista.. Ya ngambek lah dia.."
Bima : "Lah.. Kok bisa ?"
Bayu : Panjang ceritanya.."
Rea : "Udah udah biarin aja.. Yang penting kita semua naik kelas.."
Bayu : "Gw, Icha, sama Calista ga sekelas lagi sama kalian bertiga.."
Rea : "Lah ? Jadi gw, Tomi, sama Bima sekelas lagi ?"
Bima : "Yoi.. Hahahahahahahahaha.."
Tak lama kemudian, mama keluar dari kelasku sambil membawa buku raporku.
Rea : "Gimana, Ma ?"
Mama : "Kamu naik kelas.. Tapi dikelas paling buncit.."
Rea : "Kelas paling bego dong.. Hahahahahahahaha.."
Mama : "Iya, tapi nilai bahasa Inggris, Indonesia, sama bahasa Jerman kamu itu tinggi.."
Rea : "Masa sih, Ma ?"
Mama : "Nilai kamu paling bagus dari temen-temen seangkatan kamu, Re.."
Rea : "Semuanya ?"
Mama : "Bahasanya doang.. Yang lain mah memperihatinkan.. Hehehehehehe.."
Rea : "Yeh.."
Mama : "Mama mau pulang nih.. Papa ngajak pergi.. Mau ikut ga ?"
Rea : "Ngga deh.. Aku pulang sendiri aja.. Aku mau ngumpul sama temen-temenku dulu.."
Mama : "Ya udah.. Mama pulang ya.."
Mama berjalan perlahan menuju mobilnya.
Sedangkan aku memutuskan untuk berada disekolah ini terlebih dahulu.
Sebenarnya bukan karena aku ingin berkumpul dengan temanku, tetapi aku ingin bicara dengan Calista.
Mungkin hari ini adalah hari terakhirku berbicara kepadanya.
Rea : "Gw kebawah ya.."
Tomi : "Mau kemana ?"
Rea : "Nemuin Calista.. Lo sih pake ngomong gebetan.."
Bima : "Udah sana temuin.."
Rea : "Gw duluan ya.."
Aku berlari menuju kebawah.
Aku cari dia dikantin sekolahku.
Dia sedang duduk berdua dengan Icha dipojokan sana.
Aku langsung hampiri mereka berdua.
Aku melihat Calista yang sedang menangis.
Rea : "Kamu kenapa, Lista ?"
Icha : "Gara-gara kamu nih.."
Rea : "Loh, kok aku ?"
Icha : "Kamu pake ngomongin gebetan.. Udah tau Calista masih sayang sama kamu.."
Rea : "Loh.. Yang ngomong kan bukan aku, Cha.."
Icha : "Calista.. Ditemenin Andrea dulu ya.. Aku harus pulang sekarang.. Re, titip Calista.."
Rea : "Iya.. Hati-hati ya, Cha.."
Sekarang, hanya ada aku dan Calista disini.
Rea : "Lista.."
Lista : "...."
Rea : "Cantiknya hilang kalo nangis terus.. Tuh matanya bengkak kayak abis ditonjokin.."
Lista : "Biarin !!"
Rea : "Dih.. Galak.."
Lista : "Bodo !! Sana urusin aja gebetan kamu.."
Rea : "Gebetan apa sih.. Aku aja ga kenal dia.."
Lista : "Bohong.."
Rea : "Beneran.. Udah ah jangan nangis terus.. Ini terakhir kita ngobrol loh.. Besok kita udah pisah kelas.."
Lista : "...."
Lista : "Andrea.."
Rea : "Iya.."
Lista : "Aku boleh main ke rumah kamu ngga ?"
Rea : "Mau ngapain ?"
Lista : "Main the sims.. Aku ga tau kapan bisa main kerumah kamu lagi.."
Rea : "Ya udah.. Tapi ada syarat nya ?"
Lista : "Apa ?"
Rea : "Ga boleh nangis lagi.."
Lista : "Iya ini ga nangis lagi.."
Rea : "Terus.."
Lista : "Terus apa ?"
Rea : "Senyum.. Aku suka liat kamu kalo lagi senyum.. Kamu cantik, Calista.."
Lista : "Aaahhh.. Kamu mah.. Lagi kesel gini malah digombalin.."
Rea : "Hahahahahahaha.. Yuk kerumahku.."
Aku dan Calista berangkat menuju rumahku.
Kali ini, aku naik angkutan umum dari sekolah.
20 menit perjalanan, akhirnya kami tiba dirumahku.
Lista : "Kok sepi sih rumah kamu ?"
Rea : "Mama sama Papa lagi keluar.."
Lista : "...."
Rea : "Mau masuk ngga ?"
Lista : "Eh iya.."
Aku dan Calista masuk kedalam rumahku.
Perutku terasa lapar.
Aku berjalan menuju dapur dan mendapatkan tidak ada makanan sama sekali.
Lista : "Kenapa, Re ?"
Rea : "Ga ada makanan.."
Lista : "Ya udah.. Aku masakin aja.. Kamu tunggu aja dikamar ya.."
Rea : "Iya.. Makasih ya Lista.. Kamu emang calon istri yang baik.."
Lista : "Apa sih.. Biasa aja.."
Aku pergi keatas menuju kamarku.
Sedangkan Calista sedang bergelut dengan alat-alat memasak yang ada didapur.
20 menit kemudian, Calista memanggilku untuk menyantap hidangannya.
Aku segera turun kebawah untuk makan siang bersama Calista.
Lista : "Makan yang banyak ya.."
Rea : "Wah, enak banget ini.. Kalo setiap hari kamu masakin aku terus, bisa makin gemuk aku.."
Lista : "Kamu yang gemuk, aku yang capek.."
Rea : "Ya kan ga apa-apa.. Capek buat aku.. Hehehehehehe.."
Setelah selesai makan, kami berdua naik keatas menuju kamarku.
Aku merebahkan tubuh ini diatas kasurku.
Lalu, disusul oleh Calista yang tiba-tiba merebahkan tubuhnya yang indah disampingku.
Rea : "Katanya mau main ?"
Lista : "Iya.. Nanti.."
Suasana berubah menjadi hening.
Hanya ada suara dari pendingin ruanganku yang sayup-sayup terdengan ditelingaku.
Rea : "Calista.."
Lista : "Ya.."
Rea : "Bener yang dibilang Icha tadi ?"
Lista : "Yang mana ?"
Rea : "Kamu masih sayang sama aku ?"
Lista : "...."
Rea : "Bener ?"
Lista : "....", dia hanya menganggukkan kepalanya.
Lista : "Kalo kamu gimana ?"
Rea : "Aku ?"
Lista : "Perasaanmu ke aku ?"
Rea : "Aku.. Ga tau.. Lista.."
Lalu, aku peluk tubuhnya dan dia juga membalas pelukanku.
Lista : "Sayangnya kita harus pisah kelas ya, Re.."
Rea : "Ya mau gimana lagi.."
Lista : "Kalo kita sekelas lagi, aku mau duduk sama kamu padahal.."
Rea : "Kalo dibolehin.."
Lista : "Hehehehehehe.."
Dia tersenyum tepat didepan mataku.
Begitu cantiknya Calista hari ini.
Wajahku dan wajahnya ada dijarak yang sangat dekat.
Tanpa sadar, ciuman dari bibirnya menyentuh bibirku.
Matanya mulai terpejam.
Kita saling berciuman dan melumat bibir selama 5 menit lamanya.
Lalu, secara reflek tanganku mengarah tepat kedadanya dan tangan Calista pun ikut bermain ditubuhku.
Tanpa sadar, bajunya sudah terlepas dari tubuhnya yang indah.
Hingga akhirnya permainan ini selesai diwaktu yang singkat.
Lalu, Calista memakai pakaiannya kembali dan duduk diatas ranjangku.
Dia hanya diam dan tertunduk.
Rea : "Kamu kenapa, Lista ?"
Lista : "...."
Rea : "Kamu sakit ?"
Lista : "....", dia menggelengkan kepalanya.
Lista : "Kamu laki-laki pertama yang udah nyentuh badanku, Re.."
Rea : "...."
Lista : "Kamu harus tanggung jawab.."
Rea : "Tanggung jawab ?"
Lista : "Aku ga mau tau.."
Rea : "...."
Lista : "Pokoknya kamu HARUS NIKAHIN AKU !!"
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
2
