- Beranda
- Stories from the Heart
Go, Loving and be loved
...
TS
anism
Go, Loving and be loved
Another Thread :
💾T university
🏢T University Season 2
📮Neighbour HOOD?
🔮Reincarnation of Love
🎁Black Part of Woman
#1 Cinta Pertama
Cinta Pertamaku

Bersambung
💾T university
🏢T University Season 2
📮Neighbour HOOD?
🔮Reincarnation of Love
🎁Black Part of Woman
#1 Cinta Pertama
Quote:
Spoiler for Daftar Isi:
Cinta Pertamaku
Sebut saja namaku Black, waktu itu adalah hari yang biasa di kelas.Saat itu aku duduk dibangku SD kelas 6, terjadi rotasi tempat duduk untuk satu semester ke depan. Karena mendekati ujian. Saya duduk di bangku kedua paling belakang dikarenakan postur saya yang cukup tinggi untuk ukuran anak SD.
Sebagai cewek, saya cukup tomboy. Saya dekat dengan teman kelas cowok dan bermain permainan bersama mereka. Sehingga, saat sudah beranjak dewasa. Jujur teman-teman yang masih saya kenal adalah anak kelas cowok.
Saya memiliki seorang sahabat atau teman kecil. Namanya Liya. Ditahun terakhir itu kami sekelas. Kami, tepatnya aku sangat dekat dengannya. Kami selalu kemana-mana bersama. Sampailah saat itu, saya duduk didepan seorang anak laki-laki berkulit sawo matang dengan mata sipit. Dia muncul begitu tiba-tiba dan menghancurkan segala pertahanan diriku.

Bersambung
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 1 suara
Apakah Black akan memiliki kesempatan berpacaran dengan Pan?
Ya
0%
Tidak
100%
Diubah oleh anism 30-05-2017 19:34
anasabila memberi reputasi
1
6.3K
66
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#54
#29 Terror
Setelah melalui banyak pergumulan batin. Aku memilih untuk mengakhiri hubungan kami. Memang kami bisa dikatakan seperti belum benar-benar putus. Dia memang berkali-kali memintakan pertimbanganku untuk kembali bersamanya. Namun aku memang sudah mulai letih dengan hubungan kami.
Aku ngotot untuk tidak kembali bersamanya. Dan suatu hari dia datang kerumahku.
Itu adalah suatu siang. Dimana dirumah hanya tersisa aku dan adik bungsuku.
Aku tidak berpkir macam-macam saat dia menghubungiku dan bilang ingin kerumah karena ingin menyalin catatan.
Adik bungsuku segera masuk keruang dalam. Karena merasa tidak nyaman dengan kondisi yang ada.
Aku berusaha menjaga jarak saat itu. Dia segera duduk dilantai (mungkin ingin mengesankan bahwa dia masih sangat familiar dengan keadaan rumah dan tidak segan sama sekali). Aku merasa sangat tidak nyaman dengan perlakuannya.
Sampai pada saat dia mencoba menggenggam.tanganku. Aku langsung menarik tanganku.
Dia tidak perduli pertanyaanku dan terus saja mengucapkan bahwa dia masih sangat mencintaiku. Tidak akan mengulangi sifatnya yang suka menyentuh wanita lain. Tapi cukup!!
Aku katakan padanya bahwa aku sudah muak dengan janji-janjinya. Dan aku tidak lagi mencintainya. Dia bukan pergi malah mencoba untuk menciumku!!!
Kepalaku panas sampai mau pecah sepertinya. Aku segera mengusirnya dengan berkata,
Aku tidak mau berada didalam. Takut terjadi apa-apa.
Dia kemudian berkata,
Aku mau mual mendengarnya memelas begitu. Bagaimana dengab segala sikapnya yang merendahkan ku selama ini. Menganggap dirinya populer dan tidak menjaaga perasaanku.
Aku langsung menjawab,
Saat dia pulang. Aku merasa seperti baru saja lepas dari pelecehan secara psikologis.
Adikku kluar dan kujelaskan semuanya. Meminta dia kelak untuk berhati".
Itulah alasan yang mendasari aku selalu menjawab jangan kembali pada mantan. Ya, itu pendapat pribadiku.
Maaf apabila part ini terkesan terburu-buru. Karena, saya memiliki trauma mendalam akibat perbuatannya. Dan teror itu masih terus berlanjut. Meskipun dengan skala lebih ringan dari ini.

Setelah melalui banyak pergumulan batin. Aku memilih untuk mengakhiri hubungan kami. Memang kami bisa dikatakan seperti belum benar-benar putus. Dia memang berkali-kali memintakan pertimbanganku untuk kembali bersamanya. Namun aku memang sudah mulai letih dengan hubungan kami.
Aku ngotot untuk tidak kembali bersamanya. Dan suatu hari dia datang kerumahku.
Itu adalah suatu siang. Dimana dirumah hanya tersisa aku dan adik bungsuku.
Aku tidak berpkir macam-macam saat dia menghubungiku dan bilang ingin kerumah karena ingin menyalin catatan.
Adik bungsuku segera masuk keruang dalam. Karena merasa tidak nyaman dengan kondisi yang ada.
Aku berusaha menjaga jarak saat itu. Dia segera duduk dilantai (mungkin ingin mengesankan bahwa dia masih sangat familiar dengan keadaan rumah dan tidak segan sama sekali). Aku merasa sangat tidak nyaman dengan perlakuannya.
Sampai pada saat dia mencoba menggenggam.tanganku. Aku langsung menarik tanganku.
Quote:
Dia tidak perduli pertanyaanku dan terus saja mengucapkan bahwa dia masih sangat mencintaiku. Tidak akan mengulangi sifatnya yang suka menyentuh wanita lain. Tapi cukup!!
Aku katakan padanya bahwa aku sudah muak dengan janji-janjinya. Dan aku tidak lagi mencintainya. Dia bukan pergi malah mencoba untuk menciumku!!!
Kepalaku panas sampai mau pecah sepertinya. Aku segera mengusirnya dengan berkata,
Quote:
, aku segera membukakan pintu dan berdiri disudut luar pintu.Aku tidak mau berada didalam. Takut terjadi apa-apa.
Dia kemudian berkata,
Quote:
Aku mau mual mendengarnya memelas begitu. Bagaimana dengab segala sikapnya yang merendahkan ku selama ini. Menganggap dirinya populer dan tidak menjaaga perasaanku.
Aku langsung menjawab,
Quote:
Saat dia pulang. Aku merasa seperti baru saja lepas dari pelecehan secara psikologis.
Adikku kluar dan kujelaskan semuanya. Meminta dia kelak untuk berhati".
Itulah alasan yang mendasari aku selalu menjawab jangan kembali pada mantan. Ya, itu pendapat pribadiku.
Maaf apabila part ini terkesan terburu-buru. Karena, saya memiliki trauma mendalam akibat perbuatannya. Dan teror itu masih terus berlanjut. Meskipun dengan skala lebih ringan dari ini.

0