Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#2216
Part 72
Quote:


Berakhir sudah percakapanku dengan Lydia malam ini.
Para pengunjung diwarnet ini sudah tidak ada.
Hanya tersisa aku sendiri.
Aku masuk kedalam untuk menemui Roy.

Roy : "Udahan lo ?"
Rea : "Udah.."
Roy : "Udah naek level lo ?"
Rea : "Udah.."
Roy : "Hahahahahaha.. Lemes amat.."
Rea : "Capek gw.. Ngantuk.."
Roy : "Ya udah sono.. Tidur didalem.."
Rea : "Terus lo tidur disamping gw ? Najis.."
Roy : "Gw mau begadang.."
Rea : "Gw balik aja dah.."
Roy : "Hahahahaha.. Ya udah sono.. Besok gw tutup.. Mau gw bersihin PC nya semua.. Udah pada berdebu.."
Rea : "Ya udah.. Kalo butuh bantuan, SMS gw aja.."

Aku keluar dari ruangannya Roy.
Aku berjalan perlahan menuju rumahku.
Langit malam ini berawan.
Tak ada bulan dan bintang yang menampakkan wujudnya.
Sesampainya dirumah, aku langsung rebahkan tubuhku diatas tempat tidurku.
Tak membutuhkan waktu lama untuk membuatku terlelap.

Pagi itu, aku dibangunkan oleh suara HPku sendiri.
Aku tidak mengatur alarm diHPku, tetapi mengapa berdering ?
Ternyata ada yang menelponku.

Quote:


Aku segera bangkit dari tidurku, lalu bergegas mengambil air wudhu
Setelah sholat, aku turun kebawah menuju dapur untuk memasak sarapanku.
Setelah sarapan, aku kembali ke kamarku untuk merebahkan tubuh ini.
Aku ambil HPku dan SMS Lydia.

Quote:


Aku pejamkan mataku sebentar.
Mata ini masih terasa berat.
Biasanya, setelah terkena air wudhu, rasa mengantuk ini hilang.
Tetapi hari ini tidak.
Akhirnya aku tertidur beberapa jam.

Aku terbangun dari tidurku.
Aku cek HPku dan sudah menunjukkan pukul 09.30.
Ada SMS masuk juga dari Roy.
Tak biasanya dia bangun pagi.


Quote:


Aku segera mandi dengan cepat.
Setelah itu, aku berganti pakaian.
Aku gunakan motor papaku supaya lebih cepat kesana.
Setelah sampai disana, aku parkirkan motorku disamping warnet.
Tetapi, aku tidak melihat mobil Vina disini.

Rea : "Roy.. Katanya ada Vina.."
Roy : "Ga ada.."
Rea : "Lah.. Tadi lo bilang ada.."
Roy : "Iya.. Gw bilang ada Vina biar lo langsung kesini ga pake lama.. Hahahahahahha.."
Rea : "Anjir, lo boongin gw.. Setan dasar.."
Roy : "Hahahahahahaha.. Ciee.. Semangat banget kalo denger nama Vina.."
Rea : "Kaga sih.. Biasa aja.."
Roy : "Buruan bantuin gw.."
Rea : "Gw ga bisa bongkarnya.."
Roy : "Alah.. Lo bisanya bongkar baju cewek doang sih.. Sini gw ajarin.."

Roy mengambil beberapa PC didalam.
Dia mengajarkanku bagaimana cara membongkar casingnya dan memperkenalkan aku dengan perangkat yang ada didalamnya.
Ada motherboard, RAM, VGA Card, Sound Card, LAN Card, dan Power Supply.
Dia juga mengajarkanku bagaimana membongkar pasang perangkat itu dan membersihkannya dari debu-debu yang menempel.
Karena, dia memberi tahuku bahwa debu adalah musuh besar bagi PC.
Tak lama kemudian, Reza datang.

Reza : "Lah.. Kok dibongkarin semua ?"
Roy : "Maintenance, Pak.. Lagi dibersihin.."
Reza : "Sekalian bersihin otaknya si Rea tuh biar ga ngeres.."
Rea : "Sue.. Ada juga lo sini gw semprot pake kompresor.."
Reza : "Terus gw ga bisa maen nih ?"
Roy : "Ga bisa.. Besok aja.."
Reza : "Gw disini aja dah.. Males gw balik kerumah.."

Setengah jam kemudian, datanglah manusia yang tak aku harapkan kehadirannya.
Manusia berotak mesum sama seperti Reza yang suka membuat fantasi liar tentang Lydia.
Siapa lagi kalau bukan Adrian.

Adrian : "Jiah.. Mau diloakin ini ?"
Roy : "Iya.. Warnet dijual.."
Adrian : "Dijual sama Vina ?"
Roy : "Iya.. Buat kimpoi sama Rea.."
Rea : "Apa lagi dah.. Gw mulu yang kena.."
Adrian : "Serius lo ? Wah enak banget lo, Re.. Udah dapet ratu bokep Lydia.. Sekarang dapet Vina.. Curang lo, anjir.."
Rea : "Percaya sama Roy.. Kafir lo.."
Adrian : "Hahahahahahaha.. Itu ada motornya Reza, orangnya mana ?"
Roy : "Diwarung sebelah noh.. Lo liat lagi ngapain.."

Aku alihkan pandangaku kewarung samping warnet ini.
Disana ada Reza yang sedang menggoda seorang perempuan.
Perempuan ini adalah salah satu penghuni kos diseberang sana.
Dasar Reza ini.
Tetapi perempuan itu malah senang digoda oleh Reza.
Bahkan, mereka tertawa bersama.

Roy : "Woi..", sambil menyemprotkan angin dari kompresor ke wajahku.
Rea : "Ah kampret.."
Roy : "Biasa aja liatnya.."
Rea : "Bisa aja itu manusia.."
Roy : "Wajarlah.. Mukanya ganteng.. Badannya berotot.. Cewek mana yang ga nafsu liat si Reza.."
Rea : "Ceweknya mantep juga.."
Roy : "Mantepan mana sama Vina ?"
Rea : "Vina.. Eh.. Dia deh.."
Roy : "Kan.. Lo suka sama Vina.. Hahahahahahahha.."
Rea : "Ngga.. Elah.. Ayo lanjut lagi.."

Aku dan Roy melanjutkan membersihkan PC yang ada disini.
Sedangkan Adrian sedang tidur-tiduran didalam.
Beginilah suasana warnet kami.
Layaknya rumah kedua bagiku, Adrian, Reza, dan Roy.
Akan lengkap semua jika ada Vina disini.
Tak terasa aku membantu Roy hingga siang hari.
Adzan dzuhur sudah berkumandang.
Aku, Adrian, dan Reza segera berangkat menuju masjid didekat warnet ini.
Setelah itu, kami kembali kewarnet untuk membantu Roy.
Aku dan Roy membersihkan PC ini, sedangkan Adrian dan Reza membantu memasang dan menyalakannya.
15 menit kemudian, datanglah sebuah mobil merah yang terparkir didepan.
Keluarlah 2 orang perempuan dari mobil itu.
Siapa lagi kalau bukan Vina dan temannya.

Rea : "Anjir.. Siapa tuh ?"
Roy : "Baru liat lo ya ? Hahahahahaha..
Vina : "Hai, Re.. Habis ini, kedalem ya.. Kita makan bareng-bareng.. Gw bawa makanan nih.."
Rea : "Okeh.."

Vina dan teman perempuannya masuk kedalam.
Adrian dan Reza langsung bergegas menghampiri aku dan Roy.

Reza : "Siapa tuh ?"
Adrian : "Gila.. Cuma pake hotpants.."
Roy : "Itu temennya Vina.."
Reza : "Aduh.. Sempit celana gw.."
Adrian : "Kalo kata gw, cantikan temennya daripada Vina.."

Setelah selesai, kami semua masuk kedalam.
Vina mulai membuka bungkus makanannya.
Dia membawakan fried chicken yang ada didalam bucket lengkap dengan nasinya.

Vina : "Nih makan ya.."
Reza : "Terima kasih, cantik.."
Vina : "Sama-sama.."
Rea : "Dasar buaya.."
Adrian : "Semua cewek disikat.. Sue lo, Za.."
Vina : "Kan emang gw cantik.. Hahahahahahahaha.. eh kenalin nih temen gw.."
Rea : "Andrea.. Panggil aja Rea..", sambil bersalaman dengannya.
Della : "Gw Della.. Oh ini yang namanya, Andrea.."
Adrian : "Gw Adrian.. Ini manusia ga penting.. Ga usah kenalan.."
Reza : "Reza..", sambil mengenggam tangannya Della dan tak kunjung dilepaskan.
Roy : "Betah banget tangan lo, njir.."
Reza : "Nempel nih.. Ga bisa lepas.."
Vina : "Woi !! Nafus lo !!"
Reza : "Ngga kok, cantik.. Beneran deh.."
Vina : "Makan buruan.. Ga usah gombalin gw.."

Della adalah teman dari Vina yang mempunyai nama panjang Ilona Rahmadella.
Biasa dipanggil Della atau Adel.
Tetapi aku dan yang lain, lebih memilih memanggilnya dengan nama Della.
Rambutnya panjang bergelombang sampai bahunya.
Memiliki tubuh yang enak dipandang dengan ukuran dada yang pas dengan tubuhnya.
Lelaki mana yang tidak nafsu melihatnya.

Setelah selesai makan, kami melanjutkan dengan obrolan-obrolan yang tidak penting.
Apa lagi kalau bukan membahas Lydia.
Dan aku selalu menjadi sasaran ledekan dari pada teman-temanku.
Kami bercanda gurau hingga malam hari.
Lalu, aku pamit dengan mereka untuk pulang kerumah.
Sesampainya dirumah, aku tak lupa untuk memberi kabar kepada Lydia.


Quote:
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.