Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#2116
Part 70
Hari-hari aku lewati tanpa ada gangguan dan halangan.
Hubunganku dengan Icha masih sebatas teman biasa.
Walaupun kami berdua sudah memanggil dengan panggilan aku-kamu dan selalu sholat dzuhur bersama ketika istirahat.
Hubuganku dengan Lydia juga semakit dekat.
Dia sudah aku anggap sebagai adikku, dan dia juga menganggap aku sebagai kakaknya.
Dan sekarang dia sedang fokus untuk ujian nasional.
Disekolah juga aku sering bertemu dengan Haris, lelaki yang gagal mendekati Icha.
Kami bertemu tetapi tidak saling sapa.
Mungkin dia masih tidak terima dengan kenyataannya.

Tak terasa sudah hampir dua tahun aku berada disekolah ini.
Ujian demi ujian sudah aku lewati.
Dan hari ini, aku sedang libur karena kakak kelasku sedang ujian nasional.
Pagi itu, aku bangun lalu sarapan pagi.

Mama : "Re.. Ga sekolah ?"
Rea : "Libur, Ma.. Anak kelas XII pada ujian..."
Mama : "Sekarang ujiannya 6 mata pelajaran ya ?"
Rea : "Iya gitu deh, Ma.. Makanya aku bingung nih nanti.. Mana aku ga bisa matematika, fisika, sama kimia.."
Mama : "Kemarin mama tawarin pindah, ga mau.. Sekarang bingung.. Gimana sih kamu.."
Rea : "Hehehehehehe.. Iya iya.."
Mama : "Kamu pagi-pagi mau kemana ?"
Rea : "Kemana ya ? Belom tau, Ma.."
Mama : "Kalo ga kemana-mana, jagain rumah aja ya.. Mama berangkat dulu.. Assalamu 'alaikum."
Rea : "Wa 'alaikum salam.."

Mama dan Papaku sudah berangkat menuju kantornya.
Hanya ada aku sendirian disini.
Sudah lama aku tidak pergi ketempat itu.
Tempat dimana aku bisa menenangkan pikiranku sejenak.
Aku segera bersiap-siap menuju kesana.
Aku cek HPku karena ada SMS masuk.
Aku pikir ini SMS dari Lydia, ternyata bukan.


Quote:


Aku dan Calista membuat janji untuk bertemu disana hari ini.
Karena masih pagi dan ini adalah hari kerja, perjalanan kesana tidak membutuhkan banyak waktu.
Hanya 20 menit, aku sampai disana.
Tempat ini sepi pengunjung dihari kerja.
Ada yang berkunjung tetapi tidak banyak.
Aku segera berjalan menuju tempat itu.
Tempat dimana aku bisa melihat pelangi diatas laut.

Aku duduk dipinggiran pantai.
Ditemani dengan bebatuan karang dan ombak yang menderu.
Angin berhembus dengan kencang.
Langitpun terlihat cerah hari ini.
10 menit kemudian, Calista datang.

Lista : "Re.."
Rea : "Eh.. Kamu.."
Lista : "Aku duduk disamping kamu boleh ?"
Rea : "Boleh lah.. Kayak sama siapa aja.."

Rea : "Ada apa tiba-tiba mau ikut aku ?"
Lista : "Hhmm.. Kangen aja berduaan sama kamu.."
Rea : "Cowok kamu gimana ?"
Lista : "...."
Rea : "Ga mau bahas itu ya ?"
Lista : "....", dia mengangguk pelan.

Lista : "Aku baru aja putus kemarin.."
Rea : "Loh, kok bisa ?"
Lista : "Tiba-tiba dia yang minta putus.."
Rea : "Udah ada perempuan lain ?"
Lista : "....", dia mengangguk lagi.
Rea : "Ya udah.. Biarin aja.."
Lista : "Lagian juga aku ga ada perasaan apa-apa sama dia.. Aku cuma ga enak karena dia udah baik sama aku.."
Rea : "Terus, kamu mau gimana kedepannya ?"
Lista : "...."

Aku dan Calista sama-sama memandangi lautan dikala itu.
Tak ada kata-kata lagi yang keluar dari bibirku atau bibirnya.
Bahkan, kami saling bertatapan mata lalu memalingkan pandangan menuju ombak yang menderu.

Lista : "Re.."
Rea : "Ya.."
Lista : "Salah ga sih kalo aku masih sayang sama kamu ?"
Rea : "Ngga ada yang salah kok, Lista.."
Lista : "Perasaan ke aku sekarang gimana ?"
Rea : "Masih sama kayak dulu.."
Lista : "Kamu sayang aku ?"
Rea : "....", aku hanya mengangguk pelan.
Lista : "Aku juga masih sayang sama kamu.. Susah untuk lupain kamu.."

Calista menyandarkan kepalanya dibahuku.
Tangannya mulai merangkul tangan kiriku.

Lista : "Ternyata begini rasanya hubungan tanpa status ya, Re.."
Rea : "Kenapa ?"
Lista : "Rasa cinta ini susah hilangnya.. Awet banget dihati.."
Rea : "Ya begitulah.."
Lista : "Apa Vania ngerasain ini juga ?"
Rea : "Kalo itu, aku ga tau.. Terakhir aku ketemu dia, dia masih sayang sama aku sepertinya.."
Lista : "Kamu masih sayang sama dia ?"
Rea : "Aku ga tau, Lista.. Aku ga tau.. Entah yang aku rasain ini nafsu atau sayang.. Aku ga tau.."
Lista : "...."

Lista : "Kamu laper ga, Re ?"
Rea : "Kamu mau makan ?"
Lista : "Iya.. Tapi kalo kamu mau.."
Rea : "Ya udah kita cari makan dulu yuk.. Udah siang juga.."
Lista : "Iya.."

Kami berdua bangkit dari duduk.
Kami berjalan dengan perlahan menyusuri pantai ini sambil bergandengan tangan.
Layaknya seperti sepasang kekasih.

Setelah berjalan 15 menit, kami menemukan sebuah restoran cepat saji yang ada disana.
Kami masuk lalu memesan makanan dan duduk ditempat yang tersedia.

Lista : "Gimana hubunganmu sama kenalanmu itu ?"
Rea : "Ga gimana-gimana.. Biasa aja.."
Lista : "Ga ada niatan mau ketemuan, Re ?"
Rea : "Kalo ketemuan mah ada.. Cuma nanti deh.. Jauh.."
Lista : "Iya sih.. Susah juga cari angkotnya.."
Rea : "Aku sih tinggal pinjem motor papa ku yang sekarang.. Cuma jalan kesananya aku belum tau.."
Lista : "Kalo kejauhan mendingan jangan.. Nanti kamu kenapa-napa.."
Rea : "Tapi aku penasaran juga sih.."
Lista : "Ya udah.. Habisin dulu makannya.."

Aku segera habiskan makananku.
Setelah itu, kami berjalan kembali menuju tempat itu.
Kami duduk dipinggiran pantai yang berhiaskan bebatuan karang dan ombak yang bergelombang.

Lista : "Re.."
Rea : "Apa.."
Lista : "Aku boleh nyender lagi kan ? Hehehehehe.."
Rea : "Boleh.."

Calista menyandarkan kepalanya dibahuku kembali.

Lista : "Re.."
Rea : "Iya.."
Lista : "Tawaran yang waktu itu, masih berlaku ?"
Rea : "Tawaran yang mana ?"
Lista : "Hubungan kita.. Kamu minta kita hubungan yang resmi kan ?"
Rea : "Maksudmu pacaran ?"
Lista : "....", dia mengangguk pelan.

Suasana menjadi sunyi.
Hanya ada suara ombak dan angin yang berhembus.

Lista : "Gimana, Re ?"
Rea : "...."
Lista : "Kamu mau ngga jadi pacarku ?"

Aku duduk terdiam.
Calista menawarkan dirinya untuk menjadi kekasihku.
Aku harus pikirkan ini.
Karena dia telah permainkan perasaanku lebih dari satu kali.

Lista : "Kok diem, Re ?"
Rea : "Aku..."
Lista : "Kamu kenapa ?"
Rea : "Maafin aku, Lista.. Aku ga bisa kayaknya.."
Lista : "Kenapa ga bisa ?"
Rea : "Kamu pernah nyakitin perasaanku.. Aku udah maafin itu kok.. Tapi, aku ga akan pernah lupa dengan apa yang udah kamu lakuin ke aku, Calista.."
Lista : "...."
Rea : "Kalo masalah perasaan.. Aku sayang kamu.."
Lista : "Kalo gitu kenapa kamu ga terima aku, Re ?"
Rea : "Ga bisa.. Aku ga mau kecewa untuk yang kesekian kali.. Maafin aku, Lista.."
Lista : "...."

Sebenarnya, ingin sekali aku menjadi kekasihnya.
Tetapi, apa yang dia lakukan waktu itu cukup berbekas dihati dan pikiranku.
Dia pernah membuatku kecewa.
Dan aku tidak mau dikecewakan untuk yang kesekian kali.
Cukup waktu itu saja.

Dia memeluk tanganku dengan erat.
Semakin lama semakin erat.
Tak lama kemudian, aku mendengar isak tangis dari Calista.
Aku mengalihkan pandanganku kearah dia.
Sesekali tangannya sibuk menghapus air matanya yang keluar.

Rea : "Calista.."
Lista : "...."
Rea : "Hei.. Kamu kenapa ?"
Lista : "....", dia menggelengkan kepalanya.
Rea : "Maaf.."
Lista : "Kamu ga salah kok, Re.. Aku yang salah.."
Rea : "...."
Lista : "Dari awal aku udah salah.. Aku salah udah sayang sama kamu.. Aku salah udah ngelibatin kamu dalam masalahku.. Aku salah udah kecewain kamu.."
Rea : "...."
Lista : "Mungkin ini hukuman untukku.. Rasanya sesak dan sakit.. Ternyata rasanya seperti ini ketika cinta kita ditolak oleh orang yang kita cinta.."
Rea : "Ga jauh beda rasanya kayak waktu kamu mesra-mesraan sama cowok lain didepanku, Lista.."
Lista : "Maafin aku.."
Rea : "Ga perlu minta maaf.. Ga ada yang salah kok.. Aku seneng kamu sayang sama aku.. Aku juga ga bisa ingkar sama perasaanku ke kamu.."
Lista : "...."
Rea : "Mungkin, kita perlu kubur perasaan ini dalam-dalam.. Hubungan kita udah kayak biasa kan dari kemarin-kemarin.. Aku ga mau kita jadi kaku dan kayak orang musuhan setelah ini.."
Lista : "Iya.. Kamu bener, Re.."
Rea : "Maaf ya, Calista.."
Lista : "Jadi aku ditolak nih ?"
Rea : "Hhmm.. Iya.. Bisa dibilang begitu.."
Lista : "Ah.. Ya sudahlah.. Tapi janji sama aku, Re.."
Rea : "Apa ?"
Lista : "Setelah kejadian ini, kita cuma temen.."
Rea : "Iya.. Cuma temen.. Hehehehehe.."
Lista : "Temen, tapi perasaanku ke kamu lebih dari temen.."
Rea : "Terus kamu mau kayak gimana ? Temen tapi mesra ? Hahahahaha.."
Lista : "Hahahahahaha.. Boleh tuh.."
Rea : "Gitu kek dari tadi.. Kamu itu cantik kalo senyum.. Jangan nangis lagi ya.."
Lista : "Iya.. Makasih udah mau jadi temen tapi mesra sama aku.."
Rea : "Hahahahaha.. Sama-sama.. Tapi kita mesra nya pas berduaan aja.. Disekolah kita temen biasa.."
Lista : "Iya, Andrea..."

Suasana disana kembali ceria.
Matahari mulai tersenyum melihat kami.
Dia mulai menyinari kami dengan sinarnya yang sebelumnya tertutup oleh awan kelabu didalam hati dan pikiran.
Ditemani dengan ombak dan angin yang berhembus pelan.

Calista Candrarini, dia adalah warna pelangi yang kedua didalam hatiku.
Walaupun kisahku dengannya berakhir bahagia seperti ini, aku tidak akan lupa dengannya.
Karena dengannya, aku bisa belajar pentingnya kejujuran dalam menjalani suatu hubungan apapun.

Teruslah bersinar, warna kedua dari pelangi diatas laut.
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.