- Beranda
- Stories from the Heart
Pelangi Diatas Laut
...
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:
Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.
Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.
Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.
Quote:
Spoiler for Sambutan:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
.raffertha
#2009
Part 68
Tak terasa liburan semester sudah selesai.
Aku masih malas untuk masuk sekolah.
Aku berharap hari ini masih hari libur.
Pagi itu, aku dibangunkan oleh mamaku.
Mama : "Re, bangun.. Udah jam berapa nih ?"
Rea : "Iya.."
Mama : "Cepetan bangun.. Hari ini masuk sekolah kan ?"
Rea : "Males.."
Mama : "Ga boleh males ah.. Cepetan.. Mama guyur nih.."
Rea : "Iya iya.. Bawel nih.."
Aku segera bangkit dari tidurku.
Waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi.
Aku segera sholat dan bersiap menuju sekolah.
Setelah bersiap, aku cek HPku karena ada getaran yang menandakan bahwa ada SMS masuk.
Aku berangkat menuju sekolahku.
Aku bertemu dengan Adrian yang juga sedang menunggu angkutan umum.
Adrian : "Woi, Re.."
Rea : "Tumben.."
Adrian : "Gw mau biasain berangkat pagi.. Enak.. Sepi.."
Rea : "Kenapa ga dari dulu aja ?"
Adrian : "Dulu masih males gw.. Hahahahahahaha.."
Rea : "Dasar orang pe'a.."
Adrian : "Lydia gimana ?"
Rea : "Ga gimana-gimana ?"
Adrian : "Udah lo pake belom ?"
Rea : "Buset.. Ketemu aja belom.."
Adrian : "Gw ngebayangin nih dia itu kayak..."
Rea : "Udah udah.. Pagi-pagi ngomongin gituan.."
Adrian : "Hahahahahaha.. Kalo mau ketemuan, ajak-ajak gw ya.."
Rea : "Ogah.. Ngapain gw ngajak-ngajak lo.."
Angkutan umum datang.
Aku dan Adrian masuk dan berangkat menuju sekolah.
15 menit kemudian, sampailah ditempat pemberhentian terakhir.
Kami berdua berjalan perlahan menuju sekolah.
Adrian : "Re.. Itu bukannya adek kelas yang waktu itu ?"
Rea : "Yang mana ?"
Adrian : "Yang lo ketemu tapi belom tau namanya.."
Aku melihat kedepan.
Ada seorang perempuan dengan rambut panjangnya sedang berjalan menuju sekolah.
Ya, dia adalah adik kelasku yang belum sempat aku tanyakan namanya.
Adrian : "Samperin yuk.."
Rea : "Alah.. Lo aja sana.. Lo yang mau kenalan.."
Adrian : "Hahahahahaha.. Temenin.."
Rea : "Ngga ah.."
Sesampainya disekolah, aku langsung masuk kekelasku.
Dikelas ini, aku yang datang paling pagi.
Aku langsung merebahkan kepalaku diatas meja dan memejamkan mata.
Udara disini sejuk.
Angin berhembus melalu jendela kelasku.
Ditambah lagi bunyi dari pepohonan yang bergoyang ditiup angin yang membuat suasana disini semakin nyaman.
"Hoi ! Tidur mulu..", sambil menggebrak mejaku.
Rea : "Aduh.. Calista.. Pagi-pagi udah ngagetin.."
Lista : "Tidur mulu lagian pagi-pagi.. Yang nemenin aku siapa ?"
Rea : "Minta temenin pacarmu aja sana.."
Lista : "Dia kan beda sekolah sama aku, Re.. Gimana nemeninnya.."
Rea : "SMS kek.. Telepon kek.."
Lista : "Ngga ah.. Nanti pulsa aku habis.. Hahahahahahaha.."
Lista : "Liburan kemarin kemana aja ?"
Rea : "Warnet doang.."
Lista : "Ga ngeliat pelangi ?"
Rea : "Pelangi ? Mereka udah ada yang punya.. Ngapain diliat-liat.."
Calista berdiri dan berjalan kearah mejaku.
Dia sekarang duduk disampingku.
Lista : "Re.."
Rea : "...."
Lista : "Kenapa aku dan Vania bisa jadi pelangi dihatimu ?"
Rea : "Karena kamu dan Vania itu spesial.. Dari Vania, aku bisa belajar untuk tegas dan komitmen dalam hubungan.. Dan kamu, aku bisa belajar pentingnya kejujuran.."
Lista : "Jangan dilihat dari masa lalu dan apa yang udah dilakuin sama aku dan Vania.. Harusnya kamu ingat terus untuk pembelajaran kedepan.."
Rea : "...."
Lista : "Kamu juga harus inget, Re.. Vania yang pertama kali nunjukkin tempat itu kan ?"
Rea : "Iya sih.."
Lista : "Sesakit-sakitnya kamu dimasa lalu, kamu harus bangkit dimasa depan.. Masa mau kayak gini terus.."
Rea : "...."
Lista : "Vania udah punya kehidupan sendiri.. Aku udah ada cowok lain.. Sekarang giliranmu, Re.."
Rea : "Iya.. Aku lagi coba untuk buka hatiku untuk orang lain.."
Lista : "Pinter-pinter milih cewek.. Jangan asal pilih.. Nanti ngerasa disakitin lagi.."
Rea : "Aku lagi deket sama cewek sih.."
Lista : "Siapa ? Anak sini ?"
Rea : "Bukan.. Anak Cileungsi.. Jauh.. Hahahahahahaha.."
Lista : "Kenal dimana ?"
Rea : "Di chatroom.. Hobinya sangar.."
Lista : "Apa ?"
Rea : "Nonton bokep.. Hahahahahahahahha.."
Lista : "Hah ? Udah gila kali itu cewek.."
Aku mengobrol dengan Calista hingga bel masuk berbunyi.
Hubunganku dengan Calista sudah seperti biasa lagi.
Tidak ada sakit hati ataupun benci yang mendalam.
Kami memulai pelajaran hari ini.
Percuma aku belajar di kelas IPA ini.
Tidak ada yang bisa aku pahami.
Hingga akhirnya istirahat pertama tiba.
Bayu : "Turun ga lo ?"
Rea : "Ngga ah.. Gw disini aja.."
Bayu : "Ya udah.. Gw turun ya.."
Lalu, Bima dan Tomi menghampiriku.
Bima : "Ada lagu yang bagus lagi ga ?"
Tomi : "Tau nih.. Punya lagu keren diem-diem aja.."
Rea : "Lo mau band apaan dulu nih ?"
Bima : "Malice Mizer selain Au Revoir ada apa lagi ?"
Rea : "Garnet, Gardenia, Bel Air.. Banyak gw.."
Tomi : "Bel Air coba gw mau dengerin."
Aku pasang headset di HPku.
Lalu aku putarkan lagu Malice Mizer yang berjudul Bel Air yang ingin didengar oleh Tomi.
Tomi : "Wah.. Lumayan nih.."
Rea : "Mau yang mana lagi ?"
Tomi : "Yang lo suka dengerin apa lagi ?"
Rea : "Nih.."
Aku mainkan lagu yang berjudul Gardenia.
Tomi : "Bagi aja lah gw semua yang lo punya.."
Bima : "Lo suka Visual Kei ya, Re ?"
Rea : "Gw sih lebih suka lagu nya.. Visual Kei kan dandanan mereka doang.."
Bima : "Kalo ada event gitu, lo suka dateng ?"
Rea : "Gw ga pernah dateng.."
Tomi : "Dateng yuk kapan-kapan.."
Rea : "Iya kalo suasana hati gw lagi enak.. Hehehehehe.."
Bel masuk berbunyi.
Semua murid masuk dan kembali melanjutkan pelajaran.
Pelajaran kali ini adalah pelajaran yang aku suka.
Yaitu bahasa Jerman.
Walau lidahku masih berbelit-belit, tetapi aku menyukainya.
Setelah itu, pelajaran dilanjutkan dengan pelajaran biologi.
Hingga akhirnya istirahat siang tiba.
Seperti biasa, aku pergi ke masjid belakang sekolah untuk sholat.
Icha : "Rea.. Sholat bareng yuk.."
Rea : "Ayo.."
Aku dan Icha pergi ke masjid bersama-sama.
Icha : "Re, lo tau ga sih.."
Rea : "Apaan ?"
Icha : "Kita digosipin.."
Rea : "Gosip apaan ? Pacaran ?"
Icha : "Iya.. Soalnya anak-anak lain sering liat kita ke masjid berdua.."
Rea : "Alah.. Cuekin aja.."
Icha : "Eh gw denger-denger, lo lagi deket sama cewek ya ?"
Rea : "Iya.. Tapi jauh.."
Icha : "Gw tau dari Calista.. Hehehehehehe.."
Rea : "Dia bilang apa aja ?"
Icha : "Dia cuma bilang, lo lagi deket sama cewek.. Itu aja.. Bagus deh.. Daripada mikirin Calista mulu.."
Rea : "Gw sama Calista udah biasa lagi kok.. Ga marahan lagi.."
Icha : "Nah gitu dong.. Walaupun kalian udah ga berdua lagi, tapi hubungan harus tetep dijaga.."
Kami berdua sampai di masjid.
Aku ambil air wudhu, lalu aku sholat dzuhur.
Setelah itu, aku kedepan untuk memakai sepatuku.
Tiba-tiba, Icha menghampiriku.
Icha : "Makan yuk.."
Rea : "Tumben ngajak makan.."
Icha : "Aku laper.. Ga ada temen juga.. Jadi aku ajak kamu deh mau ga mau.."
Rea : "Hahahahahahaha.. Biasa nya lo juga sendirian, Cha.."
Suasana menjadi hening.
Tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya.
Dan aku baru sadar.
Rea : "Bentar.. Tadi lo ngomong apa ?"
Icha : "Makan.."
Rea : "Bukan.. Lo ngomong sama gw pake aku-kamu.."
Icha : "Eh itu.. Maksudku.. Bukan.. Maksud gw.. Gw mau makan.. Hehehehehe..", sambil memalingkan mukanya.
Rea : "Hahahahahaha.. Kenapa kamu jadi salah tingkah gitu, Cha ?"
Icha : "Iih.. Apa sih.. Pake lo-gw aja.."
Rea : "Tapi.. Aku lebih suka pake aku-kamu.."
Icha : "...."
Rea : "Kok diem, Cha ?"
Icha : "Aku.. Eh.. Gw.."
Rea : "Kamu mau kalo kita ngomong pake aku-kamu ?"
Aku masih malas untuk masuk sekolah.
Aku berharap hari ini masih hari libur.
Pagi itu, aku dibangunkan oleh mamaku.
Mama : "Re, bangun.. Udah jam berapa nih ?"
Rea : "Iya.."
Mama : "Cepetan bangun.. Hari ini masuk sekolah kan ?"
Rea : "Males.."
Mama : "Ga boleh males ah.. Cepetan.. Mama guyur nih.."
Rea : "Iya iya.. Bawel nih.."
Aku segera bangkit dari tidurku.
Waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi.
Aku segera sholat dan bersiap menuju sekolah.
Setelah bersiap, aku cek HPku karena ada getaran yang menandakan bahwa ada SMS masuk.
Quote:
Aku berangkat menuju sekolahku.
Aku bertemu dengan Adrian yang juga sedang menunggu angkutan umum.
Adrian : "Woi, Re.."
Rea : "Tumben.."
Adrian : "Gw mau biasain berangkat pagi.. Enak.. Sepi.."
Rea : "Kenapa ga dari dulu aja ?"
Adrian : "Dulu masih males gw.. Hahahahahahaha.."
Rea : "Dasar orang pe'a.."
Adrian : "Lydia gimana ?"
Rea : "Ga gimana-gimana ?"
Adrian : "Udah lo pake belom ?"
Rea : "Buset.. Ketemu aja belom.."
Adrian : "Gw ngebayangin nih dia itu kayak..."
Rea : "Udah udah.. Pagi-pagi ngomongin gituan.."
Adrian : "Hahahahahaha.. Kalo mau ketemuan, ajak-ajak gw ya.."
Rea : "Ogah.. Ngapain gw ngajak-ngajak lo.."
Angkutan umum datang.
Aku dan Adrian masuk dan berangkat menuju sekolah.
15 menit kemudian, sampailah ditempat pemberhentian terakhir.
Kami berdua berjalan perlahan menuju sekolah.
Adrian : "Re.. Itu bukannya adek kelas yang waktu itu ?"
Rea : "Yang mana ?"
Adrian : "Yang lo ketemu tapi belom tau namanya.."
Aku melihat kedepan.
Ada seorang perempuan dengan rambut panjangnya sedang berjalan menuju sekolah.
Ya, dia adalah adik kelasku yang belum sempat aku tanyakan namanya.
Adrian : "Samperin yuk.."
Rea : "Alah.. Lo aja sana.. Lo yang mau kenalan.."
Adrian : "Hahahahahaha.. Temenin.."
Rea : "Ngga ah.."
Sesampainya disekolah, aku langsung masuk kekelasku.
Dikelas ini, aku yang datang paling pagi.
Aku langsung merebahkan kepalaku diatas meja dan memejamkan mata.
Udara disini sejuk.
Angin berhembus melalu jendela kelasku.
Ditambah lagi bunyi dari pepohonan yang bergoyang ditiup angin yang membuat suasana disini semakin nyaman.
"Hoi ! Tidur mulu..", sambil menggebrak mejaku.
Rea : "Aduh.. Calista.. Pagi-pagi udah ngagetin.."
Lista : "Tidur mulu lagian pagi-pagi.. Yang nemenin aku siapa ?"
Rea : "Minta temenin pacarmu aja sana.."
Lista : "Dia kan beda sekolah sama aku, Re.. Gimana nemeninnya.."
Rea : "SMS kek.. Telepon kek.."
Lista : "Ngga ah.. Nanti pulsa aku habis.. Hahahahahahaha.."
Lista : "Liburan kemarin kemana aja ?"
Rea : "Warnet doang.."
Lista : "Ga ngeliat pelangi ?"
Rea : "Pelangi ? Mereka udah ada yang punya.. Ngapain diliat-liat.."
Calista berdiri dan berjalan kearah mejaku.
Dia sekarang duduk disampingku.
Lista : "Re.."
Rea : "...."
Lista : "Kenapa aku dan Vania bisa jadi pelangi dihatimu ?"
Rea : "Karena kamu dan Vania itu spesial.. Dari Vania, aku bisa belajar untuk tegas dan komitmen dalam hubungan.. Dan kamu, aku bisa belajar pentingnya kejujuran.."
Lista : "Jangan dilihat dari masa lalu dan apa yang udah dilakuin sama aku dan Vania.. Harusnya kamu ingat terus untuk pembelajaran kedepan.."
Rea : "...."
Lista : "Kamu juga harus inget, Re.. Vania yang pertama kali nunjukkin tempat itu kan ?"
Rea : "Iya sih.."
Lista : "Sesakit-sakitnya kamu dimasa lalu, kamu harus bangkit dimasa depan.. Masa mau kayak gini terus.."
Rea : "...."
Lista : "Vania udah punya kehidupan sendiri.. Aku udah ada cowok lain.. Sekarang giliranmu, Re.."
Rea : "Iya.. Aku lagi coba untuk buka hatiku untuk orang lain.."
Lista : "Pinter-pinter milih cewek.. Jangan asal pilih.. Nanti ngerasa disakitin lagi.."
Rea : "Aku lagi deket sama cewek sih.."
Lista : "Siapa ? Anak sini ?"
Rea : "Bukan.. Anak Cileungsi.. Jauh.. Hahahahahahaha.."
Lista : "Kenal dimana ?"
Rea : "Di chatroom.. Hobinya sangar.."
Lista : "Apa ?"
Rea : "Nonton bokep.. Hahahahahahahahha.."
Lista : "Hah ? Udah gila kali itu cewek.."
Aku mengobrol dengan Calista hingga bel masuk berbunyi.
Hubunganku dengan Calista sudah seperti biasa lagi.
Tidak ada sakit hati ataupun benci yang mendalam.
Kami memulai pelajaran hari ini.
Percuma aku belajar di kelas IPA ini.
Tidak ada yang bisa aku pahami.
Hingga akhirnya istirahat pertama tiba.
Bayu : "Turun ga lo ?"
Rea : "Ngga ah.. Gw disini aja.."
Bayu : "Ya udah.. Gw turun ya.."
Lalu, Bima dan Tomi menghampiriku.
Bima : "Ada lagu yang bagus lagi ga ?"
Tomi : "Tau nih.. Punya lagu keren diem-diem aja.."
Rea : "Lo mau band apaan dulu nih ?"
Bima : "Malice Mizer selain Au Revoir ada apa lagi ?"
Rea : "Garnet, Gardenia, Bel Air.. Banyak gw.."
Tomi : "Bel Air coba gw mau dengerin."
Aku pasang headset di HPku.
Lalu aku putarkan lagu Malice Mizer yang berjudul Bel Air yang ingin didengar oleh Tomi.
Quote:
Tomi : "Wah.. Lumayan nih.."
Rea : "Mau yang mana lagi ?"
Tomi : "Yang lo suka dengerin apa lagi ?"
Rea : "Nih.."
Aku mainkan lagu yang berjudul Gardenia.
Quote:
Tomi : "Bagi aja lah gw semua yang lo punya.."
Bima : "Lo suka Visual Kei ya, Re ?"
Rea : "Gw sih lebih suka lagu nya.. Visual Kei kan dandanan mereka doang.."
Bima : "Kalo ada event gitu, lo suka dateng ?"
Rea : "Gw ga pernah dateng.."
Tomi : "Dateng yuk kapan-kapan.."
Rea : "Iya kalo suasana hati gw lagi enak.. Hehehehehe.."
Bel masuk berbunyi.
Semua murid masuk dan kembali melanjutkan pelajaran.
Pelajaran kali ini adalah pelajaran yang aku suka.
Yaitu bahasa Jerman.
Walau lidahku masih berbelit-belit, tetapi aku menyukainya.
Setelah itu, pelajaran dilanjutkan dengan pelajaran biologi.
Hingga akhirnya istirahat siang tiba.
Seperti biasa, aku pergi ke masjid belakang sekolah untuk sholat.
Icha : "Rea.. Sholat bareng yuk.."
Rea : "Ayo.."
Aku dan Icha pergi ke masjid bersama-sama.
Icha : "Re, lo tau ga sih.."
Rea : "Apaan ?"
Icha : "Kita digosipin.."
Rea : "Gosip apaan ? Pacaran ?"
Icha : "Iya.. Soalnya anak-anak lain sering liat kita ke masjid berdua.."
Rea : "Alah.. Cuekin aja.."
Icha : "Eh gw denger-denger, lo lagi deket sama cewek ya ?"
Rea : "Iya.. Tapi jauh.."
Icha : "Gw tau dari Calista.. Hehehehehehe.."
Rea : "Dia bilang apa aja ?"
Icha : "Dia cuma bilang, lo lagi deket sama cewek.. Itu aja.. Bagus deh.. Daripada mikirin Calista mulu.."
Rea : "Gw sama Calista udah biasa lagi kok.. Ga marahan lagi.."
Icha : "Nah gitu dong.. Walaupun kalian udah ga berdua lagi, tapi hubungan harus tetep dijaga.."
Kami berdua sampai di masjid.
Aku ambil air wudhu, lalu aku sholat dzuhur.
Setelah itu, aku kedepan untuk memakai sepatuku.
Tiba-tiba, Icha menghampiriku.
Icha : "Makan yuk.."
Rea : "Tumben ngajak makan.."
Icha : "Aku laper.. Ga ada temen juga.. Jadi aku ajak kamu deh mau ga mau.."
Rea : "Hahahahahahaha.. Biasa nya lo juga sendirian, Cha.."
Suasana menjadi hening.
Tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya.
Dan aku baru sadar.
Rea : "Bentar.. Tadi lo ngomong apa ?"
Icha : "Makan.."
Rea : "Bukan.. Lo ngomong sama gw pake aku-kamu.."
Icha : "Eh itu.. Maksudku.. Bukan.. Maksud gw.. Gw mau makan.. Hehehehehe..", sambil memalingkan mukanya.
Rea : "Hahahahahaha.. Kenapa kamu jadi salah tingkah gitu, Cha ?"
Icha : "Iih.. Apa sih.. Pake lo-gw aja.."
Rea : "Tapi.. Aku lebih suka pake aku-kamu.."
Icha : "...."
Rea : "Kok diem, Cha ?"
Icha : "Aku.. Eh.. Gw.."
Rea : "Kamu mau kalo kita ngomong pake aku-kamu ?"
JabLai cOY memberi reputasi
1
