Mimpi indah, semua orang menginginkannya. Terlebih, saat bermimpi bertemu dengan sang pangeran berkuda putih dan diri sendiri menjadi seorang princess.

Lalu, bagaimana kalau mimpi buruk yang menghantuimu?

Hidup butuh orang baik dan jahat untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik, saling membutuhkan dan melengkapi. Karena kelemahan bisa menjadi kelebihan yang tertunda.

Begitupula dengan mimpi. Mimpi indah belum tentu kenyataannya sesuai dengan yang kita mimpikan dan mimpi buruk belum tentu gelap seperti yang kita bayangkan.

==========
Seorang anak kecil berkeringat dingin. Ia menggeliat tak karuan dalam keadaan mata terpejam.

Cahaya terang menguasai penglihatan seorang anak kecil berpakaian serba putih. Ia menyipitkan matanya. Di ujung sana ia dapat melihat samar-samar seorang wanita dari kejauhan.

"Siapa kamu?" teriak anak kecil itu.

Tidak ada jawaban sama sekali. Malah, wanita itu semakin mendekatinya. Hingga, anak kecil ini barulah menyadari siapa sosok yang tadi ia tampak dari kejauhan.

Wanita di hadapannya, orang yang selalu menemani kesehariannya.

Biasanya wanita berbaju putih dengan wajah putih pucatnya, berambut sepinggang, bermata tajam, bibirnya terkatup rapat. Kali ini, ia tersenyum.

Senyum yang ia perlihatkan berbeda. Bagi anak kecil ini, sosok tak kasat mata dihadapannya sungguh berbeda dari yang terlihat biasanya. Ia menyeramkan.

Ia tertawa cekikikan, lalu berhenti dan menatap lekat anak kecil di hadapannya.

"Di umur dua puluh tahun, kamu akan mati."

Anak kecil itu melongo. Ia tak mengerti maksud wanita ini.

"Kamu adalah aku. Aku adalah kamu."

Anak kecil itu sontak terbangun. Nafasnya tak beraturan. Ia memegang jantungnya menggunakan telapak tangannya sembari mengatur nafas dan menghirup rakus udara sebanyak mungkin agar ia bisa tenang terlebih dahulu.

Belum siap mental, tiba-tiba seorang wanita muncul dengan jarak hanya beberapa centi. Ia melotot. Anak kecil itu dapat melihat luka bekas sayatan dari samping mata, hingga bawah hidung wanita itu.

Wanita itu memakai baju berwarna merah. Wajahnya terlalu dekat, hingga anak kecil itu menahan nafas.

Rupanya mereka tidak hanya sendiri. Wanita yang baru ada di dalam mimpinya muncul.

Wanita berbaju merah langsung menghilang. Tersisa hanya wanita berbaju putih.

Anak kecil itu merasa memang wanita ini penguasa di rumahnya. Tidak ada seorang pun yang berani padanya. Dan, anak kecil itu seperti sudah jadi miliknya, hanya untuknya.

Bersambung >>>>