- Beranda
- Stories from the Heart
Pelangi Diatas Laut
...
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:
Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.
Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.
Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.
Quote:
Spoiler for Sambutan:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
.raffertha
#1902
Part 65
Setelah seminggu aku menjalani ujian akhir semester, akhirnya hari libur tiba.
Aku memutuskan untuk bermain pagi ini hingga malam hari.
Aku coba SMS Velina untuk mengajaknya main, tetapi tak ada balasan.
Aku coba menelponnya, tetapi nomornya tidak aktif.
Apa dia mengganti nomornya dan tidak memberi tahu kepadaku ?
Sepertinya dia sudah nyaman dengan kehidupannya yang sekarang.
Aku bangkit dari tidurku, lalu bersiap-siap menuju warnet dekat rumahku.
Tak lupa aku sarapan dengan keluargaku dibawah.
Mama : "Pagi-pagi mau kemana ?"
Rea : "Main lah, Ma.. Emang mau ngapain dirumah ?"
Mama : "Pagi banget.. Emang udah buka ?"
Rea : "Kalo belom dibukain tinggal digedor doang.."
Mama : "Emang 24 jam ?"
Rea : "Ngga, sih.. Cuma kalo aku mau main, biasanya tinggal ketok pintu.. Nanti dibukain.."
Mama : "Ya udah.. Asal jangan aneh-aneh aja kamu disana.."
Rea : "Ya ngga lah.. Emang mau ngapain.. Udah ya, Ma.. Aku mau berangkat.."
Mama : "Ya.. Hati-hati dijalan."
Aku keluar dari rumahku.
Berjalan menuju warnet dekat rumah yang biasa aku hampiri setiap pulang sekolah.
15 menit aku berjalan, sampailah disana.
Aku melihat sebuah mobil merah terparkir didepan sana.
Itu adalah mobil milik Vina.
Tetapi, kenapa dia masih berada diluar ?
Aku hampiri dia dan menyapanya.
Rea : "Ngapain lo ?"
Vina : "Roy mana sih ?"
Rea : "Kenapa ga lo telpon aja ?"
Vina : "HP gw ketinggalan didalem kemarin.."
Rea : "Gedor aja.."
Vina : "Udah lecet nih tangan gw gedor ini pintu.."
Vina : "Telponin Roy dong.."
Rea : "Ga ada pulsa.."
Vina : "Ah pelit banget lo jadi cowok.."
Rea : "Lah.. Lo pikir lo siapa main perintah gitu ke gw, Vin ?"
Vina : "...."
Rea : "...."
Tak ada kata-kata lagi yang keluar dari mulutku atau mulutnya.
Kami berdua sama-sama diam.
Aku diam karena aku menahan emosi.
Dia pikir dia siapa main perintahku seenaknya saja.
Walaupun dia lebih cantik dari Calista dan Vania, tetap saja aku tidak menyukai sifatnya itu.
Yang ada aku semakin jengkel dibuatnya.
Vina : "Kenapa diem ?"
Rea : "Suka-suka gw.."
Vina : "Bantu gw... Ah sudahlah.. Cowok kayak lo ga bisa gw andelin.."
Rea : "Ya udah.. Ga usah minta tolong gw.."
Aku ketuk pintu warnet itu dengan keras.
15 menit kemudian, Roy keluar dan membuka pintu.
Roy : "Wih.. Dateng berduaan.."
Vina : "Kemana aja sih lo ?"
Roy : "Gw mules.. Boker dulu.. Kan tadi gw udah teriak dari dalem.."
Rea : "Nah kan.. Emang nih cewek aja ngeselin.. Kuping lo dikencingin setan tuh.."
Vina : "Lo tuh.."
Rea : "Apa ? Lo mau ngomong apa ?"
Vina langsung masuk kedalam.
Dia mengambil HP dan kunci mobilnya lalu pergi meninggalkan kami berdua tanpa pamit.
Rea : "Tuh orang kenapa ?"
Roy : "Ada masalah.. Berat masalahnya.."
Rea : "Berat gimana ?"
Roy : "Nanya mulu.. Udah lu ga perlu tau.. Lo mau main apa mau curhat ?"
Rea : "Main lah.. Sue lo.."
Roy : "Berapa jam ?"
Rea : "12.."
Roy : "Okeh.."
Rea : "Enakan lo yang jaga.. Kalo si mak lampir yang jaga, gw ga dibolehin main lama-lama.."
Roy : "Hahahahahaha.. Dia perhatian sama lo kali.."
Rea : "Najis.."
Aku login disalah satu PC disana.
Lalu, aku login kedalam game yang ingin aku mainkan.
Ternyata digame ini sepi.
Mungkin karena masih pagi.
Aku memutuskan untuk browsing sambil menunggu waktu siang.
Aku mencari situs chatting untuk sekedar mengisi waktu luang.
Aku menemukan sebuah site bernama flyfun.
Aku login dengan nick menggunakan nama asliku dan mulai chat disana.
Aku lihat tampilannya yang sederhana, lalu aku coba untuk membuka dari HPku.
Sepertinya lebih enak menggunakan HPku dengan sinyal GPRSnya.
Aku mulai berkenalan dengan orang-orang disana.
Disana, aku berkenalan dengan seorang perempuan bernama Lydia.
Ternyata, dia ramah juga.
Biasanya perempuan itu agak susah untuk berkenalan dengan seorang lelaki.
Apa lagi didunia maya dan tidak bertatap muka.
Tetapi, dia ini beda.
Setelah berkenalan dan mengobrol, aku putuskan untuk logout dari web itu.
Lalu aku login kedalam game.
Disana sudah ramai dengan pemain.
Tak sedikit juga teman-temanku yang online.
Aku mulai bermain bersama mereka.
Kami semua saling membantu untuk menaikan level.
Sampai akhirnya adzan dzuhur berkumandang.
Aku menghentikan permainanku sebentar.
Setelah sholat, aku kembali bermain hingga sore.
Roy : "Re, lo masih lama ga mainnya ?"
Rea : "Masih.."
Roy : "Jagain server dulu nih.."
Rea : "Lo mau kemana ?"
Roy : "Ke rumah gw di Tangerang.. Sambil nunggu Vina dateng.."
Rea : "Yaelah tuh orang ngapain lagi sih kesini.."
Roy : "Udah ntar lo temenin aja.. Billing lo pause dulu aja.. Besok lanjutin lagi.."
Rea : "Halah.. Ya udah deh.."
Tak lama kemudian, Roy pergi dari warnet.
Sekarang, aku yang menjaga warnet ini.
30 menit kemudian, datanglah Reza dan Adrian.
Reza : "Widih.. Operator baru.."
Adrian : "Lah.. Sejak kapan ?"
Rea : "Sejak tahun 45.."
Reza : "Hahahahahaha.. Roy mana ?"
Rea : "Balik.."
Adrian : "Lah.. Punya rumah dia.."
Rea : "Nah kan.. Bukan gw doang yang mikir gitu.."
Reza : "Berapa lo digaji si cewek itu ? Siapa namanya ?"
Rea : "Vina ?"
Reza : "Nah iya.."
Rea : "Ini sukarela.."
Adrian : "Alah.. Bilang aja biar lo deket sama Vina.."
Rea : "Brisik lo.. Main aja sana.."
Aku melanjutkan aktivitasku di PC server ini.
Ya walaupun hanya menonton anime yang ada disini, lumayan bisa menghiburku.
2 jam kemudian, datanglah Vina.
Vina : "Minggir lo.."
Rea : "...."
Vina : "Minggir ga !!"
Aku berdiri dan langsung meninggalkan PC server itu.
Aku buka pintu dan aku banting dengan keras.
Aku marah bukan karena aku diganggu.
Tetapi caranya sangatlah tidak sopan.
Aku tahu dia punya masalah, tapi tak ada alasan untuk melampiaskannya ke orang lain.
Adrian : "Kenapa lo ?"
Rea : "Laknat tuh pecun.."
Reza : "Siapa ?"
Rea : "Tuh yang di server.."
Reza : "Kenapa lagi sih ?"
Rea : "Ga sopan banget ngusir gw gitu.."
Adrian : "Dah sini maen sebelah gw.."
Rea : "Males ah.."
Adrian : "Gitu doang ngambek.."
Rea : "Bukan masalah ngambek, Dri.. Gw aja ga pernah digituin sama emak gw.."
Adrian : "Ya udah sini lah.. Main bareng.."
Rea : "Gw balik aja lah.. Males gw.."
Aku keluar dari warnet itu.
Berjalan perlahan menuju rumahku.
Seharusnya aku bisa bermain hingga malam hari.
Tetapi perempuan itu membuat perasaanku jengkel dan tak mau melanjutkan permainan
Sesampainya dirumah, aku nyalakan PCku.
Hanya sekedar ingin membuka LC.
Disitu, aku melihat foto Calista dan lelaki yang masih menjadi pacarnya itu.
Mereka berfoto mesra.
Sepertinya hari ini adalah hari yang sial untukku.
Aku matikan PCku dan aku rebahkan tubuhku diatas ranjang.
HPku bergetar.
Ada telepon masuk dari Vina.
Sudah aku tolak berkali-kali tetapi dia masih saja menelponku.
Aku cabut baterai HPku karena aku kesal dia menelponku terus.
Lebih baik aku tidur saja daripada dia membuatku tambah kesal.
Aku memutuskan untuk bermain pagi ini hingga malam hari.
Aku coba SMS Velina untuk mengajaknya main, tetapi tak ada balasan.
Aku coba menelponnya, tetapi nomornya tidak aktif.
Apa dia mengganti nomornya dan tidak memberi tahu kepadaku ?
Sepertinya dia sudah nyaman dengan kehidupannya yang sekarang.
Aku bangkit dari tidurku, lalu bersiap-siap menuju warnet dekat rumahku.
Tak lupa aku sarapan dengan keluargaku dibawah.
Mama : "Pagi-pagi mau kemana ?"
Rea : "Main lah, Ma.. Emang mau ngapain dirumah ?"
Mama : "Pagi banget.. Emang udah buka ?"
Rea : "Kalo belom dibukain tinggal digedor doang.."
Mama : "Emang 24 jam ?"
Rea : "Ngga, sih.. Cuma kalo aku mau main, biasanya tinggal ketok pintu.. Nanti dibukain.."
Mama : "Ya udah.. Asal jangan aneh-aneh aja kamu disana.."
Rea : "Ya ngga lah.. Emang mau ngapain.. Udah ya, Ma.. Aku mau berangkat.."
Mama : "Ya.. Hati-hati dijalan."
Aku keluar dari rumahku.
Berjalan menuju warnet dekat rumah yang biasa aku hampiri setiap pulang sekolah.
15 menit aku berjalan, sampailah disana.
Aku melihat sebuah mobil merah terparkir didepan sana.
Itu adalah mobil milik Vina.
Tetapi, kenapa dia masih berada diluar ?
Aku hampiri dia dan menyapanya.
Rea : "Ngapain lo ?"
Vina : "Roy mana sih ?"
Rea : "Kenapa ga lo telpon aja ?"
Vina : "HP gw ketinggalan didalem kemarin.."
Rea : "Gedor aja.."
Vina : "Udah lecet nih tangan gw gedor ini pintu.."
Vina : "Telponin Roy dong.."
Rea : "Ga ada pulsa.."
Vina : "Ah pelit banget lo jadi cowok.."
Rea : "Lah.. Lo pikir lo siapa main perintah gitu ke gw, Vin ?"
Vina : "...."
Rea : "...."
Tak ada kata-kata lagi yang keluar dari mulutku atau mulutnya.
Kami berdua sama-sama diam.
Aku diam karena aku menahan emosi.
Dia pikir dia siapa main perintahku seenaknya saja.
Walaupun dia lebih cantik dari Calista dan Vania, tetap saja aku tidak menyukai sifatnya itu.
Yang ada aku semakin jengkel dibuatnya.
Vina : "Kenapa diem ?"
Rea : "Suka-suka gw.."
Vina : "Bantu gw... Ah sudahlah.. Cowok kayak lo ga bisa gw andelin.."
Rea : "Ya udah.. Ga usah minta tolong gw.."
Aku ketuk pintu warnet itu dengan keras.
15 menit kemudian, Roy keluar dan membuka pintu.
Roy : "Wih.. Dateng berduaan.."
Vina : "Kemana aja sih lo ?"
Roy : "Gw mules.. Boker dulu.. Kan tadi gw udah teriak dari dalem.."
Rea : "Nah kan.. Emang nih cewek aja ngeselin.. Kuping lo dikencingin setan tuh.."
Vina : "Lo tuh.."
Rea : "Apa ? Lo mau ngomong apa ?"
Vina langsung masuk kedalam.
Dia mengambil HP dan kunci mobilnya lalu pergi meninggalkan kami berdua tanpa pamit.
Rea : "Tuh orang kenapa ?"
Roy : "Ada masalah.. Berat masalahnya.."
Rea : "Berat gimana ?"
Roy : "Nanya mulu.. Udah lu ga perlu tau.. Lo mau main apa mau curhat ?"
Rea : "Main lah.. Sue lo.."
Roy : "Berapa jam ?"
Rea : "12.."
Roy : "Okeh.."
Rea : "Enakan lo yang jaga.. Kalo si mak lampir yang jaga, gw ga dibolehin main lama-lama.."
Roy : "Hahahahahaha.. Dia perhatian sama lo kali.."
Rea : "Najis.."
Aku login disalah satu PC disana.
Lalu, aku login kedalam game yang ingin aku mainkan.
Ternyata digame ini sepi.
Mungkin karena masih pagi.
Aku memutuskan untuk browsing sambil menunggu waktu siang.
Aku mencari situs chatting untuk sekedar mengisi waktu luang.
Aku menemukan sebuah site bernama flyfun.
Aku login dengan nick menggunakan nama asliku dan mulai chat disana.
Aku lihat tampilannya yang sederhana, lalu aku coba untuk membuka dari HPku.
Sepertinya lebih enak menggunakan HPku dengan sinyal GPRSnya.
Aku mulai berkenalan dengan orang-orang disana.
Disana, aku berkenalan dengan seorang perempuan bernama Lydia.
Ternyata, dia ramah juga.
Biasanya perempuan itu agak susah untuk berkenalan dengan seorang lelaki.
Apa lagi didunia maya dan tidak bertatap muka.
Tetapi, dia ini beda.
Setelah berkenalan dan mengobrol, aku putuskan untuk logout dari web itu.
Lalu aku login kedalam game.
Disana sudah ramai dengan pemain.
Tak sedikit juga teman-temanku yang online.
Aku mulai bermain bersama mereka.
Kami semua saling membantu untuk menaikan level.
Sampai akhirnya adzan dzuhur berkumandang.
Aku menghentikan permainanku sebentar.
Setelah sholat, aku kembali bermain hingga sore.
Roy : "Re, lo masih lama ga mainnya ?"
Rea : "Masih.."
Roy : "Jagain server dulu nih.."
Rea : "Lo mau kemana ?"
Roy : "Ke rumah gw di Tangerang.. Sambil nunggu Vina dateng.."
Rea : "Yaelah tuh orang ngapain lagi sih kesini.."
Roy : "Udah ntar lo temenin aja.. Billing lo pause dulu aja.. Besok lanjutin lagi.."
Rea : "Halah.. Ya udah deh.."
Tak lama kemudian, Roy pergi dari warnet.
Sekarang, aku yang menjaga warnet ini.
30 menit kemudian, datanglah Reza dan Adrian.
Reza : "Widih.. Operator baru.."
Adrian : "Lah.. Sejak kapan ?"
Rea : "Sejak tahun 45.."
Reza : "Hahahahahaha.. Roy mana ?"
Rea : "Balik.."
Adrian : "Lah.. Punya rumah dia.."
Rea : "Nah kan.. Bukan gw doang yang mikir gitu.."
Reza : "Berapa lo digaji si cewek itu ? Siapa namanya ?"
Rea : "Vina ?"
Reza : "Nah iya.."
Rea : "Ini sukarela.."
Adrian : "Alah.. Bilang aja biar lo deket sama Vina.."
Rea : "Brisik lo.. Main aja sana.."
Aku melanjutkan aktivitasku di PC server ini.
Ya walaupun hanya menonton anime yang ada disini, lumayan bisa menghiburku.
2 jam kemudian, datanglah Vina.
Vina : "Minggir lo.."
Rea : "...."
Vina : "Minggir ga !!"
Aku berdiri dan langsung meninggalkan PC server itu.
Aku buka pintu dan aku banting dengan keras.
Aku marah bukan karena aku diganggu.
Tetapi caranya sangatlah tidak sopan.
Aku tahu dia punya masalah, tapi tak ada alasan untuk melampiaskannya ke orang lain.
Adrian : "Kenapa lo ?"
Rea : "Laknat tuh pecun.."
Reza : "Siapa ?"
Rea : "Tuh yang di server.."
Reza : "Kenapa lagi sih ?"
Rea : "Ga sopan banget ngusir gw gitu.."
Adrian : "Dah sini maen sebelah gw.."
Rea : "Males ah.."
Adrian : "Gitu doang ngambek.."
Rea : "Bukan masalah ngambek, Dri.. Gw aja ga pernah digituin sama emak gw.."
Adrian : "Ya udah sini lah.. Main bareng.."
Rea : "Gw balik aja lah.. Males gw.."
Aku keluar dari warnet itu.
Berjalan perlahan menuju rumahku.
Seharusnya aku bisa bermain hingga malam hari.
Tetapi perempuan itu membuat perasaanku jengkel dan tak mau melanjutkan permainan
Sesampainya dirumah, aku nyalakan PCku.
Hanya sekedar ingin membuka LC.
Disitu, aku melihat foto Calista dan lelaki yang masih menjadi pacarnya itu.
Mereka berfoto mesra.
Sepertinya hari ini adalah hari yang sial untukku.
Aku matikan PCku dan aku rebahkan tubuhku diatas ranjang.
HPku bergetar.
Ada telepon masuk dari Vina.
Sudah aku tolak berkali-kali tetapi dia masih saja menelponku.
Aku cabut baterai HPku karena aku kesal dia menelponku terus.
Lebih baik aku tidur saja daripada dia membuatku tambah kesal.
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
2
