- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Saat Senja Tiba
...
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gridseeker
#854
Part 33
Jam tujuh lebih seperempat ane sampai di sasana karate dan langsung menuju aula. Ada beberapa orang di aula termasuk Shela, kalau dihitung ada total 7 orang dan semuanya memakai seragam karate putih-putih dan sabuk hitam. Selain Shela, semuanya cowok, termasuk bapak-bapak yang waktu itu bawa raket tempo hari dan mereka semua terlihat akrab satu sama lain. Sepertinya latihan sparring udah dimulai soalnya udah ada dua orang yang sedang latih tanding diatas matras, lengkap dengan handglove-nya.
“Nyari siapa mas ? “ tanya salah satu dari senior yang melihat ane datang. Ane taksir umurnya sekitar 30-an dan ada 3 garis di ujung sabuknya menandakan kalau dia udah DAN 3.
“Shela pak. “ jawab ane rada grogi.
“Woi Shel, nih dicari yayangmu. “ teriak orang itu ke arah Shela, yang terlihat senang melihat ane datang dan langsung datang menghampiri.
“Ternyata kamu beneran datang awal yah. “ kata Shela.
“Iya kan aku emang pengen liat latihan kalian. “ kata ane.
“Tapi kok kamu cewek sendiri ? “ tanya ane.
“Iya kan udah kubilang semua senior aku tuh cowok. “ jawab Shela.
“Dia pacar kamu Shel ? “ tiba-tiba senior Shela yang lain datang nimbrung.
“Ya iyalah. “ jawab Shela dengan bangga.
“Kamu punya nyali juga yah pacaran sama Shela. “ kata senior itu kepada ane dengan nada sinis.
Senior Shela yang ini terlihat lebih muda, mungkin umurnya sepantaran sama ane. Badannya tegap berisi dan wajahnya juga lumayan ganteng. Ane lihat ada 4 garis di ujung sabuknya. Wiihh udah DAN 4.
“Apaan sih kamu Rik, ngapain juga pakai nyali segala. “ kata Shela sewot sambil mencablek lengan seniornya itu. Kayaknya mereka berdua udah akrab.
“Kenalkan dia ini Erik, masih kuliah juga lho kayak kita. “ kata Shela kepada ane.
“Aku Erik. “ kata senior tersebut kepada ane sambil mengulurkan tangan.
“Alvino. “ kata ane sambil menjabat tangannya.
“Kamu tahu nggak Shela itu DAN 2 terkuat disini. Bahkan dia itu bisa ngimbangi seniornya yang udah DAN 3 keatas. Aku aja masih susah ngalahin dia. “
“Jadi kalau kamu macem-macem sama dia, bisa-bisa kamu tinggal nama. “ kata Erik menakuti nakuti ane.
“Weee jangan salah, dia bisa ngalahin aku lho. “ kata Shela sambil memegang pundak ane.
“Ih apa-apaan sih kamu ? “ protes ane.
“Lho tapi beneran kan ? “ tanya Shela.
“Yang bener kamu bisa ngalahin Shela ?! “ Erik terlihat terkejut.
“Iya, hanya satu pukulan lho, hebat kan. “ kata Shela lagi.
“Kamu dari aliran mana mas ? Taekwondo ya ? “ tanya senior lainnya.
“Kayaknya nggak mungkin kalau Taekwondo. Jangan-jangan kamu dari Kyokushin. “ tanya Erik. Aduh apa pula itu ?
“Kyokushin ? Dari klub mana mas ? “ tanya senior yang jauh lebih tua.
“Eh.. saya dari Spartan Victory pak. “ jawab ane. Itu klub basket lokal yang ane pernah bergabung pas masih SMU.
“Klub apa itu ? “ tanya senior itu sambil mengeryitkan dahi.
“Klub basket pak. “ jawab ane.
“Wah Shel, kamu pasti udah mabuk kepayang sehingga bisa kalah sama anak dari klub basket. “ kata Erik ketawa. Shela yang berdiri di samping ane cuma tersenyum simpul.
“Ada anak klub basket bisa ngalahin Shela. Kayaknya dunia udah beneran mau kiamat. “ kata senior lainnya, disambung gelak tawa temen-temennya.
“Gara-gara kamu nih, aku jadi dibully. “ kata ane rada sewot kepada Shela.
“Eeeh jangan salah. Itu biar kamu nggak diremehin sama Erik. “ kata Shela berbisik.
“Tapi aku penasaran sama kamu, bagaimana kalau kita nanti tanding sparring. “ ajak Erik.
“Haahh ?! “ ane langsung kaget mendengar ajakan Erik.
“Kenapa ? Cowok yang bisa ngalahin Shela pasti bukan cowok biasa. Kulihat badanmu juga lumayan gede. Pasti setidaknya kamu pinter berantem. “
“Gimana Shel ? Boleh kan ? “ tanya Erik ke Shela, dan apesnya Shela mengangguk.
"Woi enak aja. Aku kesini cuma mau jemput Shela, bukan mau ikut sparring atau apa itu namanya. " jawab ane rada ketus.
"Jangan bilang kamu takut yah. " kata Erik dengan nada mengejek.
"Nggak, cuma males aja. " jawab ane cuek.
“Erik, Shela sekarang giliran kalian. “ teriak salah satu senior.
Wah rupanya si kampret belagu ini lawan tanding Shela sekarang. Erik udah DAN 4, berarti udah dua tingkat diatas Shela. Moga-moga Shela bisa mengalahkannya. Sebelum Shela menuju tengah matras, ane nggak lupa memberinya semangat dengan mengacungkan jempol dan Shela pun tersenyum senang.
Setelah memakai handglove, Erik dan Shela saling berhadapan di atas matras. Erik memakai handglove biru sedangkan Shela merah. Seorang senior lainnya bertindak sebagai semacam wasit berada di tengah-tengah. Setelah Erik dan Shela melakukan ojigi, yaitu gerakan hormat membungkuk ala Jepang, sang wasit berteriak "hajime !! " dan sparring pun dimulai.
Sambil tetap memasang kuda-kuda, keduanya terlihat hati-hati sekali sepertinya menunggu lawan untuk menyerang. Shela yang terlihat nggak sabar kemudian membuka serangan dengan menyarangkan pukulan ke dada Erik tapi berhasil ditepis dengan mudah. Begitu juga pukulan kedua dan ketiga yang semua mengarah ke badan Erik juga berhasil dimentahkan. Nggak mau sekedar ngeles, Erik melancarkan tendangan ke wajah Shela. Buset tendangannya cepat sekali tapi untungnya Shela berhasil menghindari dengan bergerak mundur. Ternyata Erik melancarkan lagi tendangan kedua ke arah pinggang kiri Shela tetapi untungnya berhasil ditangkis dengan tangannya tapi tetap saja bikin Shela sempoyongan nyaris jatuh.
Melihat ada kesempatan Erik kembali menyerang namun Shela rupanya berhasil memperbaiki posisi dan menepis semua pukulan-pukulan Erik yang diarahkan ke badannya. Shela kelihatan kerepotan menahan serangan Erik yang bertubi-tubi. Tiba-tiba plakkk!! Sebuah pukulan mendarat di wajah Shela yang membuatnya mundur beberapa langkah ke belakang. Eh nggak, untung aja, rupanya Shela berhasil melindungi wajahnya dari pukulan tadi dengan tangan kanan. Ane melihat sparring keduanya sambil menahan napas sekaligus berkeringat dingin. Bukan hanya takjub dengan kecepatan gerakan dan kekuatan mereka, tapi ane juga kuatir dengan bebeb ane ntar kenapa-kenapa. Soalnya si Erik ini jelas sekali kalau kemampuan karatenya diatas Shela dan beberapa kali bikin Shela keteteran. Ternyata memang ada yang jauh lebih monster dibanding Shela.
Tiba-tiba wasit berteriak "yame !!" dan keduanya spontan berhenti menyerang. Untunglah sparring akhinya selesai, benarkah ? Oh ternyata tidak, Erik dan Shela kembali memasang kuda-kuda bersiap memulai pertarungan. Rupanya seperti saat ane sparring sama Shela tempo hari, sparring kali ini juga dibagi beberapa ronde. Aduh, ane yang tadinya merasa lega kembali berdebar-debar.
“Nyari siapa mas ? “ tanya salah satu dari senior yang melihat ane datang. Ane taksir umurnya sekitar 30-an dan ada 3 garis di ujung sabuknya menandakan kalau dia udah DAN 3.
“Shela pak. “ jawab ane rada grogi.
“Woi Shel, nih dicari yayangmu. “ teriak orang itu ke arah Shela, yang terlihat senang melihat ane datang dan langsung datang menghampiri.
“Ternyata kamu beneran datang awal yah. “ kata Shela.
“Iya kan aku emang pengen liat latihan kalian. “ kata ane.
“Tapi kok kamu cewek sendiri ? “ tanya ane.
“Iya kan udah kubilang semua senior aku tuh cowok. “ jawab Shela.
“Dia pacar kamu Shel ? “ tiba-tiba senior Shela yang lain datang nimbrung.
“Ya iyalah. “ jawab Shela dengan bangga.
“Kamu punya nyali juga yah pacaran sama Shela. “ kata senior itu kepada ane dengan nada sinis.
Senior Shela yang ini terlihat lebih muda, mungkin umurnya sepantaran sama ane. Badannya tegap berisi dan wajahnya juga lumayan ganteng. Ane lihat ada 4 garis di ujung sabuknya. Wiihh udah DAN 4.
“Apaan sih kamu Rik, ngapain juga pakai nyali segala. “ kata Shela sewot sambil mencablek lengan seniornya itu. Kayaknya mereka berdua udah akrab.
“Kenalkan dia ini Erik, masih kuliah juga lho kayak kita. “ kata Shela kepada ane.
“Aku Erik. “ kata senior tersebut kepada ane sambil mengulurkan tangan.
“Alvino. “ kata ane sambil menjabat tangannya.
“Kamu tahu nggak Shela itu DAN 2 terkuat disini. Bahkan dia itu bisa ngimbangi seniornya yang udah DAN 3 keatas. Aku aja masih susah ngalahin dia. “
“Jadi kalau kamu macem-macem sama dia, bisa-bisa kamu tinggal nama. “ kata Erik menakuti nakuti ane.
“Weee jangan salah, dia bisa ngalahin aku lho. “ kata Shela sambil memegang pundak ane.
“Ih apa-apaan sih kamu ? “ protes ane.
“Lho tapi beneran kan ? “ tanya Shela.
“Yang bener kamu bisa ngalahin Shela ?! “ Erik terlihat terkejut.
“Iya, hanya satu pukulan lho, hebat kan. “ kata Shela lagi.
“Kamu dari aliran mana mas ? Taekwondo ya ? “ tanya senior lainnya.
“Kayaknya nggak mungkin kalau Taekwondo. Jangan-jangan kamu dari Kyokushin. “ tanya Erik. Aduh apa pula itu ?
“Kyokushin ? Dari klub mana mas ? “ tanya senior yang jauh lebih tua.
“Eh.. saya dari Spartan Victory pak. “ jawab ane. Itu klub basket lokal yang ane pernah bergabung pas masih SMU.
“Klub apa itu ? “ tanya senior itu sambil mengeryitkan dahi.
“Klub basket pak. “ jawab ane.
“Wah Shel, kamu pasti udah mabuk kepayang sehingga bisa kalah sama anak dari klub basket. “ kata Erik ketawa. Shela yang berdiri di samping ane cuma tersenyum simpul.
“Ada anak klub basket bisa ngalahin Shela. Kayaknya dunia udah beneran mau kiamat. “ kata senior lainnya, disambung gelak tawa temen-temennya.
“Gara-gara kamu nih, aku jadi dibully. “ kata ane rada sewot kepada Shela.
“Eeeh jangan salah. Itu biar kamu nggak diremehin sama Erik. “ kata Shela berbisik.
“Tapi aku penasaran sama kamu, bagaimana kalau kita nanti tanding sparring. “ ajak Erik.
“Haahh ?! “ ane langsung kaget mendengar ajakan Erik.
“Kenapa ? Cowok yang bisa ngalahin Shela pasti bukan cowok biasa. Kulihat badanmu juga lumayan gede. Pasti setidaknya kamu pinter berantem. “
“Gimana Shel ? Boleh kan ? “ tanya Erik ke Shela, dan apesnya Shela mengangguk.
"Woi enak aja. Aku kesini cuma mau jemput Shela, bukan mau ikut sparring atau apa itu namanya. " jawab ane rada ketus.
"Jangan bilang kamu takut yah. " kata Erik dengan nada mengejek.
"Nggak, cuma males aja. " jawab ane cuek.
“Erik, Shela sekarang giliran kalian. “ teriak salah satu senior.
Wah rupanya si kampret belagu ini lawan tanding Shela sekarang. Erik udah DAN 4, berarti udah dua tingkat diatas Shela. Moga-moga Shela bisa mengalahkannya. Sebelum Shela menuju tengah matras, ane nggak lupa memberinya semangat dengan mengacungkan jempol dan Shela pun tersenyum senang.
Setelah memakai handglove, Erik dan Shela saling berhadapan di atas matras. Erik memakai handglove biru sedangkan Shela merah. Seorang senior lainnya bertindak sebagai semacam wasit berada di tengah-tengah. Setelah Erik dan Shela melakukan ojigi, yaitu gerakan hormat membungkuk ala Jepang, sang wasit berteriak "hajime !! " dan sparring pun dimulai.
Sambil tetap memasang kuda-kuda, keduanya terlihat hati-hati sekali sepertinya menunggu lawan untuk menyerang. Shela yang terlihat nggak sabar kemudian membuka serangan dengan menyarangkan pukulan ke dada Erik tapi berhasil ditepis dengan mudah. Begitu juga pukulan kedua dan ketiga yang semua mengarah ke badan Erik juga berhasil dimentahkan. Nggak mau sekedar ngeles, Erik melancarkan tendangan ke wajah Shela. Buset tendangannya cepat sekali tapi untungnya Shela berhasil menghindari dengan bergerak mundur. Ternyata Erik melancarkan lagi tendangan kedua ke arah pinggang kiri Shela tetapi untungnya berhasil ditangkis dengan tangannya tapi tetap saja bikin Shela sempoyongan nyaris jatuh.
Melihat ada kesempatan Erik kembali menyerang namun Shela rupanya berhasil memperbaiki posisi dan menepis semua pukulan-pukulan Erik yang diarahkan ke badannya. Shela kelihatan kerepotan menahan serangan Erik yang bertubi-tubi. Tiba-tiba plakkk!! Sebuah pukulan mendarat di wajah Shela yang membuatnya mundur beberapa langkah ke belakang. Eh nggak, untung aja, rupanya Shela berhasil melindungi wajahnya dari pukulan tadi dengan tangan kanan. Ane melihat sparring keduanya sambil menahan napas sekaligus berkeringat dingin. Bukan hanya takjub dengan kecepatan gerakan dan kekuatan mereka, tapi ane juga kuatir dengan bebeb ane ntar kenapa-kenapa. Soalnya si Erik ini jelas sekali kalau kemampuan karatenya diatas Shela dan beberapa kali bikin Shela keteteran. Ternyata memang ada yang jauh lebih monster dibanding Shela.
Tiba-tiba wasit berteriak "yame !!" dan keduanya spontan berhenti menyerang. Untunglah sparring akhinya selesai, benarkah ? Oh ternyata tidak, Erik dan Shela kembali memasang kuda-kuda bersiap memulai pertarungan. Rupanya seperti saat ane sparring sama Shela tempo hari, sparring kali ini juga dibagi beberapa ronde. Aduh, ane yang tadinya merasa lega kembali berdebar-debar.
Diubah oleh gridseeker 19-12-2016 16:11
jenggalasunyi dan 9 lainnya memberi reputasi
6
![[TAMAT] Saat Senja Tiba](https://s.kaskus.id/images/2017/05/28/9056684_20170528125804.jpg)
Setelah sekian lama jadi SR di forum SFTH ane memberanikan menyusun cerita ini. Sebenarnya cerita ini sudah lama ane pendam bertahun-tahun, meski begitu cerita ini sempat ane posting disini pake ID lain tapi dalam format plesetan komedi karena ane nggak PD kalau membikin versi real/sesungguhnya.
Pokoknya just enjoy the story hehe biar sama-sama enak
Dan karena ane masih nubi disini mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan ya gan