Kaskus

Story

dasadharma10Avatar border
TS
dasadharma10
Yaudah, gue mati aja
Yaudah, gue mati aja

Cover By: kakeksegalatahu


Thank for your read, and 1000 shares. I hope my writing skill will never fade.





Gue enggak tau tulisan di atas bener apa enggak, yang penting kalian tau maksud gue



emoticon-Bettyemoticon-Betty emoticon-Betty



----------




SECOND STORY VOTE:
A. #teambefore
B. #teamafter
C. #teamfuture

PREDIKSI KASKUSER = EMIL



----------



PERLU DIKETAHUI INI BUKAN KISAH DESPERATE, JUDULNYA EMANG ADA KATA MATI, TAPI BUKAN BERARTI DI AKHIR CERITA GUE BAKALAN MATI.



----------


Spoiler for QandA:


WARNING! SIDE STORY KHUSUS 17+



NOTE! SIDE STORY HANYA MEMPERJELAS DAN BUKAN BAGIAN DARI MAIN STORY


Spoiler for Ilustrasi:


Cerita gue ini sepenuhnya REAL bagi orang-orang yang mengalaminya. Maka, demi melindungi privasi, gue bakalan pake nama asli orang-orang itu. Nggak, gue bercanda, gue bakal mengganti nama mereka dengan yang lebih bagus. Dengan begitu tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Kecuali mata kalian.


Spoiler for INDEX:
Diubah oleh dasadharma10 06-01-2017 18:49
JabLai cOYAvatar border
mazyudyudAvatar border
xue.shanAvatar border
xue.shan dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.1M
3.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
dasadharma10Avatar border
TS
dasadharma10
#3199
PART 102 - C

“Jadi Masayu kirim surat ke kamu lewat Icha? Terus dia minta yang baca kita berdua? Gitu”

Gue cuma manggut-manggut sambil nontonin Hulk banting-banting Loki berulang-ulang.

“Udah kamu baca suratnya?”
“Belumlah, kan dia minta yang baca berdua.”
“Yaudah, sini makanya, tutup dulu itu netbook.”

Gue menutup netbook gue dan mendekat duduk di sebelah Emil yang mulai membuka surat dari Masayu.

Di dalam surat Masayu, ada sebuah kertas catatan kecil buat gue.

Quote:


Quote:


“Permintaan ke-lima? Emang permintaan ke-satu sampe ke-empatnya apa?” tanya Emil penasaran.
“Yakali aku kasih tau kamu.”
Emil menjewer gue, “Kasih tau sih.”
“Yaelah, itu waktu kita berdua abis putus kali.”
Emil mendorong gue, “Aku balik ke kamar buat belajar nih!”
Gue tarik biar Emil duduk lagi, “Yang pertama enggak boleh manggil sayang abis putus, yang kedua boleh revisi permintaan yang pertama. Dah itu doang.”

Gue lirik mata Emil, dia melototin gue.

“Iya… iya….” Gue mengatur posisi duduk gue, “Yang ke-tiga harus belajar yang rajin biar IPK besok tinggi. Terus yang ke-empat aku jadi pacar bohongan di depan nyokapnya.”
“Yang ke-tiga bohong?” tanya Emil curiga. “Mana mungkin dia bikin permintaan kayak gitu? Dia kan tau kalo nilaimu pasti jelek.”
“Sembarangan, itu asli, dan aku bakal tepatin janji itu.”
“Kalo janji sama aku?” tanya Emil lagi.
“Ajakin jalan-jalan? Enggak bakalan. IP semester ini bakal tinggian aku, Mil. Yang ada kamu besok beliin aku item setnya ‘Witch Doctor’ yang namanya ‘Garments of the Devilish Conjurer.’ ”
“Arcana ‘Crystal Maiden,’ mau?”
“Mau, Mil! Mau!” jawab gue penuh semangat.
Emil mencubit gue, “Mimpi!”

Quote:


“Seandainya bisa diulang?” gumam gue. “Seandainya bisa diulang aku bakalan jauh-jauh dari kamu, Yu.”
“Kok gitu?”
“Buat apa jalanin hubungan yang ujungnya bakal kepisah kayak gini?”
“Lanjutin?”
“Lanjutinlah.”

Quote:


“Iyalah, orang dia macem-macemnya sama cewek lain.”
“Sembarangan kalo ngomong.”
“Enggak ngaku? Bra yang waktu itu punya siapa?”
“Bra yang mana, ya?”
“Oh… mau lihat CCTVnya mas Roni? Iya?”
“Bodo.”

Quote:


“Bukan cuma sayang banget kali, Yu. Mie instan di kosan juga jadi cepat habis gara-gara dia,” gumam Emil. “Waktu itu hampir dua minggu dia makan mie instan persediaan kosan terus.”
“Kok kamu tau?”
“Emang siapa lagi kalo bukan kamu? Mas Roni kalo enggak ada duit pasti makan pake duit mama. Koh Wahyu kalo duit minim pasti dimasakin Sintya. Nah, kamu? Kan waktu itu jomblo.”
“Kamu sendiri juga jomblo.”
“Tapi aku enggak mungkin makan mie instan selama dua minggu berturut-turut.”
“Terus? Kalo aku mungkin, gitu?”

Quote:


“Emang aneh ini cewek, enggak perlu kaget, Yu.”

Emil tiba-tiba menggigit tangan gue kenceng banget.

“Mil! putus, Mil!”
Emil melepaskan gigitannya, “Bodo!”

Quote:


Quote:


“Apa permintaannya?” tanya Emil.
“Aku disuruh baca sendiri–”
“MIL!” teriak mbak Irma kenceng banget. “Temenin ke EO, yuk?”
“Iya, Ma! Aku ganti baju dulu!” balas Emil. “Aku nemenin Mama dulu.”

Emil keluar dari kamar, meninggalkan surat terakhir dari Masayu.

Sepeninggalan Emil, gue lanjutkan membaca surat dari Masayu sendirian.

Quote:


Quote:
Diubah oleh dasadharma10 19-12-2016 07:16
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.