Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#1853
Part 64
Quote:


Itu adalah percakapanku dengan Calista ditelepon.
Hari ini tepat dimana aku menjalani Ujian akhir semester pertamaku disekolah.
Tak terasa sudah setengah tahun aku berada di kelas XI ini.
Hubunganku dengan Calista sudah membaik seperti biasa.

Pagi itu, aku bangun dari tidurku.
Aku ambil air wudhu dan sholat shubuh.
Setelah itu, aku bersiap menuju sekolah.
Tak lupa aku sarapan terlebih dahulu.
Setelah itu, aku berangkat kesekolah.

Pada ujian kali ini, aku dan Calista berada dikelas yang sama.
Ada Bayu dan Bima juga dikelas ini.
Seperti biasa, aku orang pertama yang sampai disekolah.
Aku duduk ditempatku lalu tidur-tiduran seperti biasa.
Tak lama kemudian, Calista datang.

Lista : "Woi.. Tidur mulu.."
Rea : "Hhmm.. Rusuh aja kamu.."
Lista : "Belajar lah buat nanti.."
Rea : "Ngga ah.. Nyontek aja.."
Lista : "Kamu tuh kalo ga nyontek, ya remed.."
Rea : "Hehehehehehe.."
Lista : "Jangan kebanyakan main di warnet makanya.."
Rea : "Ya abis gimana.. Temen-temenku disitu semua.."
Lista : "Cari pacar kek.. Nge game mulu.."
Rea : "Iya nanti aku cari deh.."
Lista : "Emang ga ada cewek yang kamu taksir apa, Re ?"
Rea : "Ada.. Tapi udah punya pacar.."
Lista : "Siapa ?"
Rea : "Kamu.."
Lista : "Hahahahahaha.. Kamu ini.. Aku juga ga tega mutusin nya.. Abis dia baik banget.. Dia juga udah ga kasar kayak dulu.."
Rea : "Iya iya.. Bagus kalo gitu.."
Lista : "Ya udah sana.. Lanjut tidurnya.. Jangan lupa bangun.."
Rea : "Iya.. Bawel ah.."

Aku lanjutkan tidurku dikelas ini.
Hingga bel masuk berbunyi.
Tandanya, aku harus mulai mengerjakan soal-soal ujian ini.

Satu jam berlalu sudah.
Hingga akhirnya bel tanda waktu habis berbunyi.
Aku pasang headsetku dan mulai mendengarkan musik.
Aku mendengarkan lagu favoritku dari band Malice Mizer dengan lagu yang berjudul Au Revoir.
Lalu, Bima mendekatiku dan duduk disampingku.

Bima : "Dengerin sendirian aja..", sambil mengambil headsetku dan memasang ditelinganya.
Rea : "Eh elo.."
Bima : "Lagu nya siapa ini ?"
Rea : "Malice Mizer.."
Bima : "Judulnya ?"
Rea : "Au Revoir.."
Bima : "Keren sumpah.."
Rea : "Iya.. Sayang nya udah bubar.."
Bima : "Lah.. Kok Bubar ?"
Rea : "Ga tau tuh.. Personilnya sekarang malah masing-masing.."
Bima : "Emang personilnya siapa aja ?"
Rea : "Dulu ada Tetsu divokalis, terus ada Mana, Kozi, Yuki, sama Kami.."
Bima : "Oh ini Tetsu yang nyanyi ?"
Rea : "Lagu ini yang nyanyi GACKT.. Sekarang solo karir.. Lagian bukan Tetsu L'Arc~en~Ciel.. Lain orang.."
Bima : "Terus gimana lagi ?"
Rea : "Vokalis pertama si Tetsu, terus GACKT, terakhir Klaha.. Kalo Kami itu drummer.. Dia udah meninggal.."
Bima : "Kerenan mana suara si GACKT sama Klaha ?"
Rea : "Wah dua-duanya keren buat gw.."

Quote:


Aku dan Bima hanya mengobrol tentang band favoritku ini.
Dia juga meminta beberapa lagu yang ada di HPku.
Hingga akhirnya bel berbunyi dan kami melanjutkan mengerjakan ujian.
Ujian kali ini tidak terlalu sulit.
Aku bisa menyelesaikannya dengan cepat, lalu kembali tidur-tiduran dimeja.
Waktu ujian berakhir.
Semua kertas jawaban dikumpulkan.
Aku segera membereskan peralatan sekolahku, lalu berjalan pulang.

Icha : "Re.."
Rea : "Ya.."
Icha : "Mau langusng pulang ?"
Rea : "Hhmm.."
Icha : "Dhuha dulu yuk.."
Rea : "Kenapa cuma gw doang yang diajak ?"
Icha : "...."
Rea : "Jangan bilang lo suka sama gw.."
Icha : "Ih.. Apaan sih !! Ngga.. Ya udah kalo ga mau.."
Rea : "Hahahahaha.. Becanda doang, Cha.."

Aku dan Icha berjalan menuju masjid belakang sekolah.
Kami sholat dhuha sebentar.
Setelah itu, kami berjalan keluar sekolah untuk pulang.
Di depan gerbang sekolah, aku melihat Calista sudah dijemput oleh pacarnya.
Sepertinya mereka berdua sudah bahagia.

Icha : "Re.."
Rea : "Ya.."
Icha : "Sabar ya.."
Rea : "Hahahahaha.. Gw udah mulai terbiasa liat dia dijemput.."
Icha : "Hehehehehe.. Ya udah.. Gw duluan ya.. Kita beda arah.."
Rea : "Iya.. Sampe ketemu besok, Cha.."

Aku berjalan menuju halte dekat sekolahku.
Disitu, aku melihat seorang perempuan sedang duduk sendirian.
Dia duduk sambil memainkan kakinya dengan kepala tertunduk.
Dia adalah perempuan yang pernah aku cintai.
Vania Okalina.

Rea : "Van.."
Vania : "...."
Rea : "Kenapa ?"
Vania : "...."
Rea : "Kok diem aja ?"
Vania : "...."
Rea : "Kenapa belom pulang ?"
Vania : "...."

Vania : "Temenin aku yuk.."
Rea : "Kemana ?"
Vania : "Aku mau liat laut.."
Rea : "Ya udah aku temenin, tapi kita pulang dulu ya.."
Vania : "....", dia menganggukkan kepalanya.

Aku dan Vania naik ke angkutan umum.
Kami berdua pulang bersama.
Tak biasanya Vania menjadi diam seperti ini.

Vania : "Re.."
Rea : "Ya.."
Vania : "Ga jadi kesana deh.."
Rea : "...."
Vania : "Temenin aku dirumah aja ya.."
Rea : "Ya udah.."

Kami sampai dijalan menuju rumah Vania.
Kami berjalan perlahan menuju rumahnya.
Sepertinya ada yang tidak beres dengan dirinya.
Sampailah aku dirumah Vania.
Aku dan Vania segera naik keatas dan masuk kekamarnya.

Rea : "Ada apa ?"
Vania : "Wira.."
Rea : "Dia kenapa ?"
Vania : "....", dia mulai mengeluarkan air matanya.
Rea : "Udah udah.. Jangan nangis ah..", sambil memeluknya.
Vania : "Aku tadi liat SMS di HPnya.."
Rea : "Terus ?"
Vania : "Dia.. Punya pacar lagi selain aku.."
Rea : "Hah ? Siapa ?"
Vania : "Ga tau.. Beda sekolah, Re.."
Rea : "...."
Vania : "Ternyata pacaran ga enak ya.. Disaat kita udah sayang sama dia, dia malah selingkuh.."
Rea : "Iya ya.. Ga enak.. Disaat kita lagi sayang-sayangnya, dia malah milih cowok lain.."
Vania : "...."
Rea : "Mau ga mau deh aku harus ikhlasin dia.."
Vania : "Maaf.."
Rea : "Maaf buat apa ?"
Vania : "Maaf, kalo udah nyakitin kamu.. Mungkin ini balasan buat aku, Re.."
Rea : "Aku udah lupain itu semua, Van.."
Vania : "...."
Rea : "Van.."
Vania : "...."
Rea : "Kamu itu cantik.. Ga cuma Wira yang suka sama kamu.. Kamu harus bisa buka hati kamu buat yang lain.."
Vania : "Ga mau, Re.. Mungkin, aku bakalan lakuin kayak yang kamu lakuin.."
Rea : "Apa ?"
Vania : "Hubungan tanpa status.."
Rea : "Ya kalo emang kamu mau dan bisa, silahkan.."
Vania : "Re.."
Rea : "Ya ?"
Vania : "Biasanya, kalo aku lagi nangis kayak gini.. Kamu selalu hibur aku.."
Rea : "...."
Vania : "Cuma kamu yang bisa hibur aku, Re.. Aku mohon hibur aku.."
Rea : "Kayaknya ga bisa, Van.."
Vania : "...."
Rea : "Aku takut, rasa yang pernah ada bakalan timbul lagi.."
Vania : "Aku mohon.. Sekali ini aja.."

Aku hanya tersenyum.
Vania masih terus menatapku.
Tiba-tiba, jantungku berdetak kencang.
Nafasku menjadi tidak beraturan.
Aku hapus air mata yang membasahi pipinya.
Aku tatap wajahnya yang cantik.
Aku usap rambutnya yang hitam berkilauan.

Tanpa sadar, bibirku sudah mencium bibirnya.
Vania juga tidak menolak ciuman dariku.
Tanganku bergerak dengan sendirinya dan berhasil membuka kancing kemeja seragam yang dipakai Vania.
Lalu, aku buka seragamnya dan melanjutkan permainan ini hingga selesai pada waktunya.

Rea : "Maaf, Van.."
Vania : "...."
Rea : "Maaf.."
Vania : "Kita ngelakuin ini lagi, Re.."
Rea : "...."
Vania : "Kamu masih sayang sama aku, Re ?"
Rea : "Ngga.. Ngga tau aku.."
Vania : "Ya udah.. Ga usah dijawab juga ga apa-apa.. Makasih ya, Re.."
Rea : "Makasih buat apa ?"
Vania : "Udah mau hibur aku.."
Rea : "Van, aku pulang ya.."
Vania : "Iya.. Kamu hati-hati dijalan ya.."

Aku segera keluar dari rumah Vania.
Bisa gawat jika aku lebih lama berada dirumahnya.
Perasaan yang sudah lama aku kubur, lama-lama bisa muncul kembali.
Maafkan aku, Vania..
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.