Kaskus

Story

gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Quote:
cover by: bgs93


Quote:
poetry by: junker007

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
junti27Avatar border
ugalugalihAvatar border
afrizal7209787Avatar border
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
#698
Part 29
Jam setengah sebelas lebih akhirnya ane tiba di rumah Wulan. Hati ane bener-bener dag dig dug, dan kaki serasa berat mau melangkah, nggak seperti kemaren, yah karena kondisinya sudah berbeda dengan kemaren. Meskipun dengan berat hati, ane tetep mengetuk pintu rumah Wulan dan ibunya sendiri yang membukakan pintu.

"Permisi bu, Wulan ada ? " sapa ane.
"Eh mas Vino. Wulan ada mas. Tapi ya seperti itu mas. " kata ibunya Wulan terlihat sedih.
"Wulan kenapa bu ? " tanya ane. Padahal ane udah tahu jawabnya.
"Kemaren malam mas, pas Wulan pulang dari pesta temennya itu, dia nangis dan langsung masuk kamar. " kata ibunya Wulan.
"Dan sampai sekarang dia masih mengurung diri di kamar. Sejak pagi juga belum makan. Kenapa ya mas Wulan jadi sering seperti itu. ? " tanya ibunya Wulan.
"Kalau begitu saya ijin ke kamarnya bu. Saya akan coba mengajaknya bicara. " kata ane.
"Silahkan mas. Tolong sekalian bujuk Wulan untuk makan. Barusan sudah saya siapin makanan di kamarnya tapi nggak disentuhnya. " pinta ibunya Wulan.
"Saya akan coba bu. " kata ane sambil menaiki tangga ke lantai 2.

"Wulan. " panggil ane sambil mengetuk pintu kamarnya Wulan.
"Wulan. " ane panggil lagi karena nggak ada jawaban.
"Iya. " jawab Wulan dan kemudian membukakan pintu. Matanya terlihat agak sembab, sepertinya dia habis menangis semalaman.
"Hai. " sapa ane.

Wulan nggak menjawab sapaan ane dan cuma sedikit tersenyum dan kelihatan sekali kalau senyumnya dipaksakan. Padahal selama ini dia selalu membalas sapaan ane dan tersenyum manis saat membukakan pintu kamarnya. Wulan kemudian duduk di springbednya dan ane duduk di lantai. Jelas banget kalau Wulan berusaha menjauh dari ane.

"Kamu nggak masuk kuliah lagi jadi aku kesini jenguk kamu. " kata ane.
"Lho kamu belum makan ? " kata ane sambil menunjuk sepiring nasi dan semangkuk sayur yang masih utuh di meja.
"Aku nggak lapar. " kata Wulan pelan sambil menatap jendela.
"Tapi kata ibumu sejak pagi kamu belum makan Lan. " kata ane. Wulan nggak menjawab dan tetap menatap jendela.
"Nanti kamu bisa sakit. " kata ane sambil duduk di pinggir springbed Wulan.
"Biar aja. " jawab Wulan singkat.

Ane geser duduk ane mendekati Wulan, tapi Wulan malah beringsut menjauh dari ane. Kayaknya Wulan bener-bener marah sama ane.

"Kamu marah sama aku Lan ? " tanya ane. Wulan lagi-lagi nggak menjawab.
"Aku minta maaf atas kejadian kemaren malam. " kata ane.
“Seharusnya aku jujur dari awal kalau aku sudah jadian sama Shela. Tapi aku takut bikin kamu sedih lagi. “ kata ane lagi.
“Tapi hasilnya sama aja kan ? “ tanya Wulan.
“Aku tahu. Maafkan aku Lan… “ kata ane pelan.
“Kamu nggak salah Vin. “
“Aku yang salah. Aku yang egois dan terlalu banyak berharap ke kamu, tapi aku toh bukan siapa-siapanya kamu. “ kata Wulan lagi.
“Aku cuma sahabatmu Vin. Selamanya hanya akan jadi sahabatmu. “ lanjut Wulan.
“Nggak seharusnya aku bersikap seperti ini, sebagai sahabat harusnya aku ikut senang kamu bisa mendapatkan cewek idamanmu. Dia itu cantik dan pintar karate, sesuai dengan kriteria kamu kan ? “
“Tapi aku malah cemburu saat melihat kalian duduk berdua semalam. “ kata Wulan mulai terisak.
“Aku sakit hati. Sakit banget Vin, bahkan lebih sakit dibanding saat aku tahu Yovie punya cewek lain. “
"Konyol banget kan ? Kita nggak pacaran tapi aku cemburu sama kamu. " kata Wulan lagi dengan nada terbata-bata.

Ane cuma bisa terdiam mendengar semua kata-kata Wulan barusan. Dan ternyata benar kata-kata Yovie dan feeling ane selama ini, Wulan memang suka sama ane. Tapi semua sudah terlambat, sudah ada Shela di sisi ane, dan seperti yang udah ane bilang, ane udah terlanjur sayang sama Shela.

"Maafkan aku Vin... " kata Wulan menangis tersedu-sedu.
"Maafkan aku yang nggak tahu diri ini. " kata Wulan lagi dengan sesenggukan.

Ane kemudian duduk di depannya Wulan yang masih menangis sambil menundukkan kepala.

"Kamu nggak salah Lan, mungkin semua terjadi di waktu yang nggak tepat sehingga terjadi seperti ini. Tapi memang harusnya aku lebih terbuka soal Shela kepada dirimu. " kata ane sambil memegang pipi Wulan yang berlinang air mata.
"Udahlah nggak papa, aku nggak papa kok. " kata Wulan memegang tangan ane dan berusaha tersenyum ditengah tangisnya. Untunglah tangisnya mulai reda.
"Kalau gitu sekarang kamu makan ya ? " bujuk ane, dan Wulan mengangguk pelan.
"Tapi hapus dulu air matamu. " kata ane sambil memberi Wulan secarik tissu.
"Ntar sayurnya malah jadi asin lagi. " kata ane bercanda dan Wulan kembali tersenyum sambil sesenggukan.
"Aku suapin ya ? " tanya ane sambil mengambil nasi di meja.
"Biar aku sendiri aja. " jawab Wulan.
"Nggak. Kamu udah sering suapin aku, sekarang gantian dong. Lagipula aku harus pastiin kalau kamu makan. " kata ane.
"Terserah kamu aja deh. " jawab Wulan tersenyum simpul. Kayaknya Wulan udah nggak nangis lagi.

Ane lalu menyuapi Wulan yang terlihat malu-malu menerima suapan dari ane. Beberapa kali dia minta untuk makan sendiri tapi ane tolak terus. Nggak terasa nasi di piring akhirnya habis.

"Tuh kan tadi siapa yang bilang nggak lapar hayoo ? " kata ane meledek. Wulan nggak menjawab cuma tersenyum malu.
"Kita ke atas yuk. Kayaknya kamu perlu udara segar. " ajak ane.
"Boleh. " jawab Wulan.

Tempat yang ane maksud merupakan rooftop rumahnya Wulan, yang biasanya dipakai buat jemur pakaian. Tempatnya agak luas dan lumayan bersih dan dari sini kami bisa melihat ke jalan raya dan rumah-rumah lainnya. Kami beberapa kali mengobrol di tempat ini. Dan setahu ane cuma ane satu-satunya orang luar yang pernah diajak Wulan naik sampai rooftop.

"Bagaimana ? Senang kan bisa melihat lagi dunia luar ? " tanya ane bercanda.
"Iya rasanya lega sekali. " kata Wulan sambil memegangi rambutnya yang berkibar ditiup angin.
"Makasih ya Vin, hari ini udah datang. " kata Wulan sembari menyandarkan kepalanya ke lengan ane.
"Lan , jangan gitu dong, ntar dilihat orang gimana. " protes ane padahal ane sih seneng2 aja.
"Biar aja, paling yang rugi kan kamu. Kalo aku mah bebas. " kata Wulan cuek.
"Sekarang posisinya kebalik yah. Sekarang giliran aku yang punyanya orang. " kata ane sambil nyengir.
"Iya ya, aku kok baru nyadar sekarang. Sayang yah, coba kita sama-sama single. " kata Wulan.
"Kalo dipikir-pikir sayang memang. " kata ane sambil merangkul pundak Wulan.
"Kamu sekarang udah berani ya pakai ngerangkul segala. " kata Wulan.
"Lha kamu juga sih ngelendotin duluan. Ya udah kepalang basah. " jawab ane ketawa.

Ane masih merangkul pundak Wulan, sedangkan Wulan semakin bersandar di badan ane. Kami berdua lalu asyik mengamati kendaraan yang lalu lalang sambil sesekali memandang langit yang mendung.

Brrrrt...brrrttt... tiba-tiba HP ane bergetar, ada panggilan masuk, rupanya dari Shela. Tumben dia ngebel padahal kami kan lain operator. Matik aku!! Ane lihat ada notif BBM. Pasti BBM dari Shela dan karena HP sejak tadi ane silent jadi ane nggak tahu kalau dia ngirim BBM. Aduh alamat dia ngamuk nih.

"Siapa Vin ? Shela ? " tanya Wulan sambil melihat ke layar HP ane.
"Iya, sebentar. Kamu jangan bersuara ya. " kata ane.
"Mbak Shela, nih Vino lagi berduaan sama aku lho !! " tiba-tiba Wulan berteriak di depan layar HP ane. Untung ane belum pencet icon answer.
"Kamu apa-apaan sih ?! " kata ane agak sewot sambil menjauhkan HP ane dari Wulan. Sedangkan Wulan cuma ketawa geli melihat ane uring-uringan.

"Halo Shel.. " jawab ane, tapi nggak lupa ngasih kode ke Wulan dengan menempelkan jari telunjuk ke mulut.
"Iiiih di BBM gak bales-bales, ditelpon jawabnya lama, maunya apa sih ??!! " kata Shela kelihatan sewot banget.
"Aduh sorry.. jemput sekarang ya. ? " tanya ane.
"Iya buruaaann !!! " bentak Shela, lalu menutup telepon.

"Suruh jemput yah ? " tanya Wulan.
"Iya ternyata dia BBM aku setengah jam tadi, kuliahnya kosong jadi dia pulang awal. Harusnya sih jemputnya jam satu. " kata ane sambil melihat pesan BBM Shela.
"Sorry ya Lan, aku pamit dulu. " kata ane.
"Kalau aku bilang nggak boleh gimana ? " tanya Wulan.
"Maksud kamu ? " tanya ane.
"Ya aku minta kamu nemenin aku disini, kamu pilih mana ? Aku atau Shela ? " tanya Wulan dan kali ini sambil memeluk lengan ane.
"Aduh Lan jangan gitu dong, aku lagi buru-buru nih. " duh Wulan apa-apaan sih, tanya ane dalam hati.
"Yee aku bercanda tahu. Emang aku demen ngerebut cowok orang. " kata Wulan ketawa sambil melepaskan lengan ane.
"Udah sana, ntar dimarahin sang nyonya lagi. " canda Wulan.
"Anter aku kebawah ya. Yuk buruan. " pinta ane.
"Iya iya. " jawab Wulan, dan kami berdua turun menuruni tangga menuju lantai satu.
Diubah oleh gridseeker 14-12-2016 05:04
nuryadiari
JabLai cOY
Opiknh
Opiknh dan 11 lainnya memberi reputasi
12
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.