- Beranda
- Stories from the Heart
[FICTIONSTORY] JANGGAL. (HOROR)
...
TS
ufog
[FICTIONSTORY] JANGGAL. (HOROR)
fiction horor story pertama ane
yooo hope you like it.
Jangan ada silent reader antara kita
yooo hope you like it.Jangan ada silent reader antara kita

Quote:
JANGGAL
Chp 1
(awal hidup)
Namaku Leon, aku pindahan dari desa yang sekarang berada dikota untuk bekerja, aku menempati rumah yang baru saja dibeli dengan harga murah namun megah, aku bingung mengapa rumah sebesar ini bisa dibeli dengan harga murah. Alasan si pemilik rumah terdahulu karena dia ingin merawat ibunya yang berada dikota lain, sehingga dia menjual rumahnya untuk biaya merawat ibunya.
Sudah 3 hari aku berada di rumah baru ini suasana di lingkungan ini terasa sepi dan para tetangga pun terlihat tidak begitu gemar bersosialisasi. Tapi bisa mendapat rumah yang megah dengan harga murah saja sudah sangat bersyukur jadi aku hiraukan saja tentang para tetangga itu, aku bekerja di salah satu perusahaan besar di kota ini. Baru awal kerja aku sudah sering pulang malam dan entah kenapa setiap aku pulang malam, lampu lampu dirumah ku selalu menyala padahal sebelumnya tidak ku nyalakan, awalnya aku berfikir mungkin aku lupa.
Suatu malam saat aku pulang terlalu larut, aku merasa cape dan badan juga terasa bau keringat akupun memutuskan untuk mandi, tapi saat aku memasuki kamar mandi entah kenapa kamar mandi ini tercium aroma sedap seperti baru dipakai oleh wanita, namun karena aku terlalu cape jadi aku hiraukan saja saat aku sedang mandi, aku mendengar suara seperti orang yang sedang menyalakan kompor “cetrek” berulang ulang karena penasaran aku pun langsung keluar dari kamar mandi menuju dapur, aneh! api kompor menyala padahal aku tidak merasa menyalakannya, akhirnya pun aku langsung ke kamar memakai baju dan berbaring dikasur karena ketakutan.
Aku menelfon teman sekantor ku Will namanya untuk menemani aku dirumah, saat itu jam menunjukan pukul 11.10 dan akhirnya teman ku datang dengan wajah letih dan langsung tidur. Keesokan hari nya saat aku terbangun Will sudah tidak berada dirumah ku, pikirku mungkin Will langsung pulang kerumahnya karena ada barang yang tertinggal dan harus disetorkan ke kantor hari ini juga, akhirnya pun aku bersiap siap dan berangkat ke kantor.
Saat berada dikantor, aku menanyakan teman sekantorku yang bernama sally tentang Will.
Aku : sall! Kamu liat si Will ga? Tadi padahal dia berangkat dari rumah ku sebelum aku bangun.
Sally : apa sih kamu? Jangan nanya yang engga enga deh! Lagian mana mungkin dia nginep dirumah kamu.
Aku : loh kok gak mungkin sih? Dia malem aku minta untuk menemaniku karena ada kejadian aneh dirumah ku.
Sally : seriusan bercanda mu gaasik. Kan kemarin kita datang melayat sampai jam 9 malam dirumah Will karena dia meninggal kecelakaan.
Jantungku berasa berhenti berdetak, lutut ku mulai goyah, pikiran kacau dan akhirnya aku ingat alasan ku pulang larut malam adalah karena melayat Will yang meninggal. Lalu siapa yang menemani ku malam itu? Siapa pula yang menyalakan kompor saat aku sedang mandi? Dan kenapa hal aneh ini terjadi padaku bersamaan?
Hari itu pikiran ku sangat kacau, aku terus terbayang bayang kejadian malam kemarin, jam kantor ku pun selesai, namun aku masih terdiam dimeja kantorku sambil melamun ketakutan apabila aku pulang kerumah apa yang akan terjadi?, akhirnya pun aku memutuskan mengambil cuti beberapa hari dan sepulang dari kantor aku bergegas mengendarai motor ku kembali ke kampung halaman untuk berkonsultasi mengenai hal ini pada kakek ku yang seorang ahli gaib.
Sebelum aku kerumah kakek ku, aku berkunjung dulu ke rumah orang tua ku, rumah yang tidak pernah berubah sejak ku kecil, aku ketuk pintu rumah ku dan ibuku pun membukakan pintu, senyuman yang ramah seperti biasanya membuat ku lupa akan segala masalah yang ada dikota, sambil duduk ibuku membuatkan teh dan aku pun mengobrol dengan ibuku yang sedang di dapur.
Aku : Bu, maaf ya karena aku bekerja dikota aku jadi meninggalkan ibu dirumah ini sendirian.
Ibu : ah, tidak apa apa nak, itu memang sudah takdir kamu sebagai lelaki harus merantau. (sambil membawa teko yang berisi teh dan gelas,
ibu menghampiri ku dan duduk disebelah ku)
Aku : aduh sudah lama tidak mencicipi teh dari ibu (sambil mengangkat gelas teh untuk diminum), ahh mantap memang teh buatan ibu.
Ibu : ah kamu mah bisa aja, hehe
Aku : ngomong ngomong kenapa ada 3 gelas bu?
Ibu : kan 1 gelas untuk mu, 1 gelas untuk ibu, dan 1 gelas untuk teman disamping mu itu.
Aku : (kaget aku mendengarnya, lututku pun mulai melemas) ah ibu ngomong apaan sih? Kan aku cuman datang sendirian ke sini bu
Ibu : jangan bercanda ah kamu, kasihan tuh temen kamu udah nganterin kamu kesini mukanya terlihat lelah dan pucat, ayo sana istirahat dulu kalian.
Dalam pikir ku apa apaan lagi ini? Mengapa ibu berbicara begitu? Apa ibu cuman bercanda? Lagi pula aku datang kesini sendirian, apa mungkin hantu will menemani ku kesini? Ah ini sudah tidak beres, aku pun bergegas bergegas ke rumah kakek ku, disana aku malah lebih terkejut.
==================Bersambung==================
Chp 1
(awal hidup)
Namaku Leon, aku pindahan dari desa yang sekarang berada dikota untuk bekerja, aku menempati rumah yang baru saja dibeli dengan harga murah namun megah, aku bingung mengapa rumah sebesar ini bisa dibeli dengan harga murah. Alasan si pemilik rumah terdahulu karena dia ingin merawat ibunya yang berada dikota lain, sehingga dia menjual rumahnya untuk biaya merawat ibunya.
Sudah 3 hari aku berada di rumah baru ini suasana di lingkungan ini terasa sepi dan para tetangga pun terlihat tidak begitu gemar bersosialisasi. Tapi bisa mendapat rumah yang megah dengan harga murah saja sudah sangat bersyukur jadi aku hiraukan saja tentang para tetangga itu, aku bekerja di salah satu perusahaan besar di kota ini. Baru awal kerja aku sudah sering pulang malam dan entah kenapa setiap aku pulang malam, lampu lampu dirumah ku selalu menyala padahal sebelumnya tidak ku nyalakan, awalnya aku berfikir mungkin aku lupa.
Suatu malam saat aku pulang terlalu larut, aku merasa cape dan badan juga terasa bau keringat akupun memutuskan untuk mandi, tapi saat aku memasuki kamar mandi entah kenapa kamar mandi ini tercium aroma sedap seperti baru dipakai oleh wanita, namun karena aku terlalu cape jadi aku hiraukan saja saat aku sedang mandi, aku mendengar suara seperti orang yang sedang menyalakan kompor “cetrek” berulang ulang karena penasaran aku pun langsung keluar dari kamar mandi menuju dapur, aneh! api kompor menyala padahal aku tidak merasa menyalakannya, akhirnya pun aku langsung ke kamar memakai baju dan berbaring dikasur karena ketakutan.
Aku menelfon teman sekantor ku Will namanya untuk menemani aku dirumah, saat itu jam menunjukan pukul 11.10 dan akhirnya teman ku datang dengan wajah letih dan langsung tidur. Keesokan hari nya saat aku terbangun Will sudah tidak berada dirumah ku, pikirku mungkin Will langsung pulang kerumahnya karena ada barang yang tertinggal dan harus disetorkan ke kantor hari ini juga, akhirnya pun aku bersiap siap dan berangkat ke kantor.
Saat berada dikantor, aku menanyakan teman sekantorku yang bernama sally tentang Will.
Aku : sall! Kamu liat si Will ga? Tadi padahal dia berangkat dari rumah ku sebelum aku bangun.
Sally : apa sih kamu? Jangan nanya yang engga enga deh! Lagian mana mungkin dia nginep dirumah kamu.
Aku : loh kok gak mungkin sih? Dia malem aku minta untuk menemaniku karena ada kejadian aneh dirumah ku.
Sally : seriusan bercanda mu gaasik. Kan kemarin kita datang melayat sampai jam 9 malam dirumah Will karena dia meninggal kecelakaan.
Jantungku berasa berhenti berdetak, lutut ku mulai goyah, pikiran kacau dan akhirnya aku ingat alasan ku pulang larut malam adalah karena melayat Will yang meninggal. Lalu siapa yang menemani ku malam itu? Siapa pula yang menyalakan kompor saat aku sedang mandi? Dan kenapa hal aneh ini terjadi padaku bersamaan?
Hari itu pikiran ku sangat kacau, aku terus terbayang bayang kejadian malam kemarin, jam kantor ku pun selesai, namun aku masih terdiam dimeja kantorku sambil melamun ketakutan apabila aku pulang kerumah apa yang akan terjadi?, akhirnya pun aku memutuskan mengambil cuti beberapa hari dan sepulang dari kantor aku bergegas mengendarai motor ku kembali ke kampung halaman untuk berkonsultasi mengenai hal ini pada kakek ku yang seorang ahli gaib.
Sebelum aku kerumah kakek ku, aku berkunjung dulu ke rumah orang tua ku, rumah yang tidak pernah berubah sejak ku kecil, aku ketuk pintu rumah ku dan ibuku pun membukakan pintu, senyuman yang ramah seperti biasanya membuat ku lupa akan segala masalah yang ada dikota, sambil duduk ibuku membuatkan teh dan aku pun mengobrol dengan ibuku yang sedang di dapur.
Aku : Bu, maaf ya karena aku bekerja dikota aku jadi meninggalkan ibu dirumah ini sendirian.
Ibu : ah, tidak apa apa nak, itu memang sudah takdir kamu sebagai lelaki harus merantau. (sambil membawa teko yang berisi teh dan gelas,
ibu menghampiri ku dan duduk disebelah ku)
Aku : aduh sudah lama tidak mencicipi teh dari ibu (sambil mengangkat gelas teh untuk diminum), ahh mantap memang teh buatan ibu.
Ibu : ah kamu mah bisa aja, hehe
Aku : ngomong ngomong kenapa ada 3 gelas bu?
Ibu : kan 1 gelas untuk mu, 1 gelas untuk ibu, dan 1 gelas untuk teman disamping mu itu.
Aku : (kaget aku mendengarnya, lututku pun mulai melemas) ah ibu ngomong apaan sih? Kan aku cuman datang sendirian ke sini bu
Ibu : jangan bercanda ah kamu, kasihan tuh temen kamu udah nganterin kamu kesini mukanya terlihat lelah dan pucat, ayo sana istirahat dulu kalian.
Dalam pikir ku apa apaan lagi ini? Mengapa ibu berbicara begitu? Apa ibu cuman bercanda? Lagi pula aku datang kesini sendirian, apa mungkin hantu will menemani ku kesini? Ah ini sudah tidak beres, aku pun bergegas bergegas ke rumah kakek ku, disana aku malah lebih terkejut.
==================Bersambung==================
DAFTAR SUSUNAN CERITA
BAGIAN 2 : TIDAK JELAS
BAGIAN 3 : SIAPA YANG BENAR?
BAGIAN 4 : KISAH RUMAHKU
BAGIAN 5 : PENJAGA?
BAGIAN 2 : TIDAK JELAS
BAGIAN 3 : SIAPA YANG BENAR?
BAGIAN 4 : KISAH RUMAHKU
BAGIAN 5 : PENJAGA?
Diubah oleh ufog 13-12-2016 20:09
anasabila memberi reputasi
2
7.4K
Kutip
76
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
ufog
#33
Yo yo silahkan dibaca
Pada malam itu aku jatuh pingsan setelah melihat sesuatu yang telah berhasil mendobrak pintu kamarku, terlihat seperti gorila hanya saja berbadan kurus, tangan yang lebih panjang dari pada kakinya dari cara dia berdiri persis seperti gorila, rambut panjang menutupi sebelah matanya dan satu mata yang terlihat berwarna merah.
Saat aku terbangun dari pingsanku, aku langsung menelfon kerabat ku di desa menanyakan apa ibuku meninggal dan kerabatku pun menjawab” iya, aku turut berduka”, setelah itupun aku bergegas merapikan pakaian pakaian ku dan barang barang berharga ku bawa, dan untuk sementara aku mengungsi ke kosan didekat kantorku sampai aku tau persis apa yang sedang menimpa ku ini, kunci cadangan rumah ku titipkan ke penjaga komplek, setelah pindah ke kosan aku pun pergi ke desa untuk melayat makam ibu ku, dan menemui kakek, ternyata yang dibilang kakek benar yang ada dirumah ku malam itu bukan ibuku. tak sampai sehari aku pulang ke kota.
Sudah seminggu aku berada di kosan akupun sudah mulai bekerja dari 4 hari yang lalu, hidupku sekarang terasa tenang, tak ada gangguan gangguan aneh lagi, dan dikantor aku dan sally mulai menjalin hubungan, tapi aku tidak berani mengatakan pada sally bahwa aku tertimpa hal hal aneh, seandainya aku mengatakannya juga sally tidak akan percaya dan malah akan menganggap ku gila.
Pada siang hari dikantor aku mendapat telefon dari penjaga komplek yang melaporkan bahwa kunci cadangan yang dia pegang hilang, yah karena itu saat istirahat makan siang aku mampir ke tukang duplikat kunci, karena aku harus kembali bekerja aku tinggalkan kunci ku dan akan kuambil sepulang kerja.
Sepulangnya ku dari kantor, aku mengambil kunci yang telah selesai di duplikat, selagi malam belum larut aku mampir ke komplek rumah ku untuk mengantarkan kunci kepada penjaga komplek, saat aku tiba di pos komplek penjaga komplek sedang tidak ada disana, yasudah aku memutuskan untuk menaruh kunci rumah ku dibawah keset teras rumah ku, tapi saat aku sampai didepan rumah, pintu depan rumah ku terbuka, entah siapa yang didalam karena ku pikir penjaga komplek menemukan kembali kunci dan mungkin dia masuk ke dalam rumah untuk menyalakan lampu, jadi aku masuk saja.
Saat ku masuk tak ada siapapun namun lampu rumah menyala semua kecuali lampu kamar mandi, saat aku hendak menyalakan lampu kamar mandi, langkahku terhenti karena melihat sosok yang mendobrak kamar ku pada malam minggu kemarin. Namun sekarang terlihat lebih jelas tangannya yang panjang itu penuh darah, mata merah tajam, aku sangat ketakutan hingga tidak tau harus bagaimana. Sosok itu pun hanya diam saja di sebelah pintu kamar mandi sambil menatap ku. Untung saja saat itu ada penjaga komplek datang kerumah ku, saat dia datang sosok hantu itu pun menghilang.
Aku pun terselamatkan, sebelum pulang ke kosan aku mampir dulu ke pos penjaga komplek untuk menceritakan kejadian barusan pada si penjaga. Saat aku ceritakan, si penjaga itu tak bereaksi sama sekali mungkin dia sudah terbiasa dengan keadaan rumah itu, aku pun menanyakan apa yang terjadi pada rumah ku itu pada si penjaga, si penjaga pun menjawab “ kalo tidak salah dulu rumah mu itu bekas perkumpulan aliran sesat dan entah kenapa suatu hari semua anggotanya keluar dari kelompok itu dan tersisa ketuanya saja, karena merasa di khianati dia pun bunuh diri dengan cara yang aneh, yah padahal perawakan ketuanya pun sudah aneh mungkin karena itu semua anggotanya keluar(sambil tertawa kecil)".
Setelah mendengar penjelasan si penjaga itu aku mulai sedikit mengetahui sesuatu tentang rumah itu dan aku berfikir segala hal buruk yang menimpaku disebabkan oleh roh gentayang dirumah ku itu. Dan mungkin roh itu dulunya adalah si ketua aliran sesat.
Quote:
BAGIAN 4
(KISAH RUMAHKU)
Pada malam itu aku jatuh pingsan setelah melihat sesuatu yang telah berhasil mendobrak pintu kamarku, terlihat seperti gorila hanya saja berbadan kurus, tangan yang lebih panjang dari pada kakinya dari cara dia berdiri persis seperti gorila, rambut panjang menutupi sebelah matanya dan satu mata yang terlihat berwarna merah.
Saat aku terbangun dari pingsanku, aku langsung menelfon kerabat ku di desa menanyakan apa ibuku meninggal dan kerabatku pun menjawab” iya, aku turut berduka”, setelah itupun aku bergegas merapikan pakaian pakaian ku dan barang barang berharga ku bawa, dan untuk sementara aku mengungsi ke kosan didekat kantorku sampai aku tau persis apa yang sedang menimpa ku ini, kunci cadangan rumah ku titipkan ke penjaga komplek, setelah pindah ke kosan aku pun pergi ke desa untuk melayat makam ibu ku, dan menemui kakek, ternyata yang dibilang kakek benar yang ada dirumah ku malam itu bukan ibuku. tak sampai sehari aku pulang ke kota.
Sudah seminggu aku berada di kosan akupun sudah mulai bekerja dari 4 hari yang lalu, hidupku sekarang terasa tenang, tak ada gangguan gangguan aneh lagi, dan dikantor aku dan sally mulai menjalin hubungan, tapi aku tidak berani mengatakan pada sally bahwa aku tertimpa hal hal aneh, seandainya aku mengatakannya juga sally tidak akan percaya dan malah akan menganggap ku gila.
Pada siang hari dikantor aku mendapat telefon dari penjaga komplek yang melaporkan bahwa kunci cadangan yang dia pegang hilang, yah karena itu saat istirahat makan siang aku mampir ke tukang duplikat kunci, karena aku harus kembali bekerja aku tinggalkan kunci ku dan akan kuambil sepulang kerja.
Sepulangnya ku dari kantor, aku mengambil kunci yang telah selesai di duplikat, selagi malam belum larut aku mampir ke komplek rumah ku untuk mengantarkan kunci kepada penjaga komplek, saat aku tiba di pos komplek penjaga komplek sedang tidak ada disana, yasudah aku memutuskan untuk menaruh kunci rumah ku dibawah keset teras rumah ku, tapi saat aku sampai didepan rumah, pintu depan rumah ku terbuka, entah siapa yang didalam karena ku pikir penjaga komplek menemukan kembali kunci dan mungkin dia masuk ke dalam rumah untuk menyalakan lampu, jadi aku masuk saja.
Saat ku masuk tak ada siapapun namun lampu rumah menyala semua kecuali lampu kamar mandi, saat aku hendak menyalakan lampu kamar mandi, langkahku terhenti karena melihat sosok yang mendobrak kamar ku pada malam minggu kemarin. Namun sekarang terlihat lebih jelas tangannya yang panjang itu penuh darah, mata merah tajam, aku sangat ketakutan hingga tidak tau harus bagaimana. Sosok itu pun hanya diam saja di sebelah pintu kamar mandi sambil menatap ku. Untung saja saat itu ada penjaga komplek datang kerumah ku, saat dia datang sosok hantu itu pun menghilang.
Aku pun terselamatkan, sebelum pulang ke kosan aku mampir dulu ke pos penjaga komplek untuk menceritakan kejadian barusan pada si penjaga. Saat aku ceritakan, si penjaga itu tak bereaksi sama sekali mungkin dia sudah terbiasa dengan keadaan rumah itu, aku pun menanyakan apa yang terjadi pada rumah ku itu pada si penjaga, si penjaga pun menjawab “ kalo tidak salah dulu rumah mu itu bekas perkumpulan aliran sesat dan entah kenapa suatu hari semua anggotanya keluar dari kelompok itu dan tersisa ketuanya saja, karena merasa di khianati dia pun bunuh diri dengan cara yang aneh, yah padahal perawakan ketuanya pun sudah aneh mungkin karena itu semua anggotanya keluar(sambil tertawa kecil)".
Setelah mendengar penjelasan si penjaga itu aku mulai sedikit mengetahui sesuatu tentang rumah itu dan aku berfikir segala hal buruk yang menimpaku disebabkan oleh roh gentayang dirumah ku itu. Dan mungkin roh itu dulunya adalah si ketua aliran sesat.
BERSAMBUNG
0
Kutip
Balas