Kaskus

Story

nursalim84Avatar border
TS
nursalim84
Bidadari Dunia 2 [TAMAT]
Bidadari Dunia 2 [TAMAT]cover by Awayaye




Bidadari Dunia 2 [TAMAT]
Quote:



Spoiler for Q&A:




Seperti judul di atas,thread ini lanjutan dari cerita Bidadari Dunia 1(silahkan klik),kisah setelah kepergian Aisyah dan perjalanan menemukan pendamping yang baru,moga tetep enjoy yah dengan cerita lanjutan Gua.

Spoiler for Jadwal Update?:



Spoiler for Indeks:
Diubah oleh nursalim84 21-12-2016 13:44
santet72Avatar border
risqigunAvatar border
garingwewAvatar border
garingwew dan 12 lainnya memberi reputasi
7
194.2K
1.1K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
nursalim84Avatar border
TS
nursalim84
#262
Part 14




Setelah sholat Isya bareng Pak Abdul di mesjid sebelah rumah,Gua santai santai duduk di teras yang terbuat dari kayu Ulin berwarna hitam,dan rumah Pak Abdul sendiri konstruksinya seperti rumah panggung.

Kryuuk...kryuukk...perut Gua menunjukan signal kalau bahan bakar di tubuh mau kehabisan,pengen cari warung tapi jalannya sepi dan gelap,karna penerangan di kampung hanya memakai lampu generator,ketika malam generatornya di matikan.

"Dek Ren Laper?"tanya suara yang ada di belakang Gua

Gua pun berbalik dan ternyata Pak Abdul yang negur Gua,
"Emang warung di sini jauh yah Pak?"

"Waduh jauh dek,10kilo dari sini,emang Dek Ren mau cari apa?"

"Enggak Pak cuman cari sedikit makanan buat ganjel perut"

"Lah kan tadi Bapak tawarin mau makan atau enggak,ayuk lah masuk kita makan bareng"ajak Pak Abdul

"Iyah Pak makasih"seraya malu malu mengikuti Pak abdul dari belakang

"Udah disiapin Nduk lauk sama nasinya"

"Enggeh Pak udah"jawab sarah

"Ayuk dek silahkan di santap makan malam nya seadanya saja"

Gua hanya mengangguk pelan dan ikut duduk di sisi sebelah kanan Pak Abdul,setelah Pak Abdul mengambil nasi giliran Gua mengambil nasi.di depan Gua tersedia sayur bayam,sambel trasi,dan daun pepaya untuk di lalap serta kerupuk,gua hanya mengambil kerupuk,sayur dan sambalnya seraya menunggu lauknya mungkin belum masak.

Lama sekali Gua menunggu Ikannya enggak juga kunjung dateng,sampai Pak Abdul menghabiskan setengah piring nasi juga belum dateng.pandangan Pak Abdul mengarah ke Gua seraya tersenyum.

"Dek Ren belum terbiasa yah makan tanpa ikan?"

"Berarti makanan nya ini tanpa ikan Pak?"

"Iya begitu lah disini semoga kamu terbiasa yah makan tanpa lauk"seraya melanjutkan makannya.

Gua terbengong saat itu melihat Pak Abdul,sarah serta Ibunya dengan lahap memakan nasi yang hanya di temani sayur,kerupuk dan sambel doang,jujur dari kecil hingga besar Gua enggak pernah makan sampai tidak mempunyai lauk meskipun telor doang.jujur Gua malu sendiri karna kurang bersyukurnya Gua akan pemberian rezeki yang Allah berikan kepada Gua namun Gua sia sia kan,terkadang makan tidak habis nasinya di buang begitu aja,kalau dirumah enggak enak larinya kerestoran menghamburkan uang yang percuma.

Dan berbeda dengan kondisi Pak Abdul beserta keluarga yang memakan dengan lahapnya bahkan habis tanpa meninggalkan 1 nasi pun di piring mereka,sungguh pelajaran yang sangat berharga sekali buat Gua untuk belajar yang namanya bersyukur.

Setelah selesai makan Gua duduk bersandar di dinding kayu seraya nunggu nasi yang akan turun ke perut,udaranya saat itu sangat pengap,enggak ada kipas atau pun pendingin buat dinginin ini badan.Gua cek hp dari tadi siang hingga malam signalnya kelap kelip kadang muncul kadang ilang,buset gimana caranya Gua bisa hubungin Bokap kalau signalnya soek gini.

"Pak kalau nyari signal yang kuat dimana yah?"tanya Gua

"Waduh jauh Dek,kamu harus ke bukit sana 1kilo an dari sini,emang kenapa Dek?mau ngabarin Bapak yah?"

"Iyah Pak,biar enggak khawatir Ayah sama keadaan ku disini"

"Yaudah entar biar di temenin Sarah aja yah kesana"

"Saraahh...temenin Mas Rendra Gih nyari signal"

"Iyah Pak,sebentar aku ganti baju dulu"sahutnya

"Waduh Pak kan aki sama sarah bukan muhrim?"

"Udah enggak apa apa,kondisinya kan kamu memang penting bukan untuk mojok berdua kan?"

"Iya juga sih Pak"

Enggak lama datang lah sarah menghampiri kami dengan pakaian tertutupnya membawa sebuag obor kecil,

"Yuk mari Mas saya anterin"pintanya

"Eh..ii...iya Sar"jawab Gua gugup

Kami pun berjalan berdua menuju bukit tertinggi untuk mencari signal hp,sarah menyuruh Gua membawa obornya dan berjalan duluan,buset gini amat yah nyari signal aja butuh perjuangan yang sangat keras sampai mendaki bukit segala,kalau aja jalannya lempeng,lah ini naik gunung.

Setelah sampai di gunung nafas Gua udah ngos ngosan berbeda dengan Sarah yang sepertinya sudah biasa menaiki bukit jadi nafasnya masih teratur.

"Kenapa Mas?capek yah?masa gitu aja capek?"

"Enggak kok biasa aja"seraya menahan nafas Gua supaya enggak ketahuan si sarah kalau Gua lagi ngos ngosan

"Ah bohong mah Mas nya,tuh buktinya keringetnya kayak abis mandi gitu"seraya menahan tawa

Gua merogoh Hp dan melihat ternyata ada signal muncul 1 doang,setelah sejam lebih berjalan hanya 1 yang muncul,buset dah ah.

"Hallo Assalamu'alaikum"sapa Gua ke Bokap

"Wa'alaikumsalam,gimana Nak udah di rumah Pak Abdul?"

"Udah Yah,ini lagi di bukit nyari signal"

"Tidak menjawab hanya terdengar suara cekikikan dari Bokap dan emak Gua di telpon"

"Hallo Yah,ah malah pada ketawa,seneng yah liat anaknya kesiksa gini?"

"Gimana pembelajarannya untuk hari ini?betah enggak disitu?"tanya Bokap

"Iya banyak sih,soal betah yah di betah betahin lah udab jauh jauh kesini juga"keluh Gua

"Yaudah jalanin aja,eh siapa yang nemenin kamu ke bukit?sendirian yah?"

"Enggak Yah sama Sarah nih berdua "

"Ciye ciye yang lagi berdua,romantis banget sih"canda bokap ke Gua

"Ah Malah enggak lucu becandanya Yah"

"Hahaha maaf Nak,sebenernya Ayah sama Pak Abdul itu sepakat ingin..."


"TUT...TUT...TUT..."telpon terputus dan Gua lihat signal ilang ah elah kenapa pas di waktu enggak tepat signal malah ilang Damn man!!

kadalbuntingzzz
kadalbuntingzzz memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.