Bab 12

Kembali

Setelah gue menembak Nadia di hari perlombaan bulan bahasa, gue jadi makin semangat ke sekolah.
Lalu gimana hubungan gue dengan Ardi ? Gue jadi jarang ngobrol sama Ardi, mungkin karena dulu kita pernah suka sama cewek yang sama, yaitu Bulan. Sebenernya gue biasa-biasa aja, tapi gatau mendadak gue merasa canggung.
Kalo kalian punya sahabat, trus kalian kebetulan suka sama cewek yang sama, hubungan kalian sama sahabat kalian bakal ikutan canggung nggak sih?

"Hoy, Bim !"
Gue menengok ke belakang. Begitu melihat siapa yang menepuk bahu gue, gue kaget juga. Baru aja gue lagi mikirin tentang hubungan pertemanan gue dan dia. Yap, itu Ardi.

"Oi, Ar. Lama nggak ngobrol." Gue tersenyum sambil bertos ria ala cowok.
"Iya nih. Kita sekelas tapi gue jarang banget liat lu sekarang."
"Gue kemaren sibuk ngurusin lomba bulan bahasa bareng Nadia. Ya gitu deh, jadi sering ninggalin pelajaran. But now i'm back."

"Gaya lu.... oh ya sekarang lu lagi deket sama Nadia ya ? Bulan bilang..."
"Iya. Kalian udah jadian ya ?" Tebak gue langsung. Gue hanya mau tau, tanpa maksud apa-apa.
Ardi menggeleng. "Belum, didoain aja. Gue masih mau pdkt dulu aja."
Gue mengangguk-angguk tanpa berkata apa-apa.

"Bim... gue mau minta maaf..." Ardi membuka pembicaraan lagi sambil menatap gue serius. "Mungkin lu mikir gue munafik, gue dulu yang nyuruh lu buat deketin Bulan. Tapi sekarang gue yang malah..."

"It's okay. Gak papa. Gue udah move onlagi."
"Nadia ya orangnya ?
"Iya..." Gue tersenyum sambil membayangkan wajah Nadia.

"Bagus deh. Makasih banget, Bim. Gue cuma pengen clear up aja. Gue gak mau karena masalah Bulan jadi bikin hubungan kita renggang."
"Iya. Gue sorry juga, udah bikin lu jadi merasa nggak enak."

Gue dan Ardi resmi baikan. Halah bukan kayak saling nyambungin jari kelingking. Tapi saling bicara. Gue harap nggak ada namanya saling canggung lagi....



"Cie yang baru baikan sama sahabatnya..."
"Apaan sih, Nad ? Aku gak berantem kok sama Ardi."

Nadia berdeham pelan lalu menyeruput es jeruknya. "Aku udah tau kali, kalo kalian pernah sama-sama suka sama Bulan pas kelas 10. Ya kan ?"

Gila kayaknya sebelum gue bohong sama Nadia, gue mesti pastiin mulut-mulut temen sekelas gue nggak kayak ember bocor deh....
Dia tau semuanya, padahal gue pikir dia belum tau. Soalnya Nadia nggak pernah nanya-nanya soal Bulan dan Ardi.

"Iya deh... canggung sih lebih tepatnya. Terus belakangan aku sibuk ngurus lomba bulan bahasa, jadi jarang ngobrol."

"Sekarang kamu masih suka sama Bulan nggak ?"
"Pertanyaannya deh... ya enggaklah. Kalo gitu aku jadiannya sama Bulan, bukan sama kamu."

Gue tersenyum puas. Kayaknya keadaan udah kembali. Hubungan persahabatan gue dan Ardi balik lagi kayak dulu, gue juga udah punya Nadia sekarang... indahnya dunia.