- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Saat Senja Tiba
...
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gridseeker
#639
Part 28
Paginya ane terbangun jam…. ASTAGAA UDAH JAM TUJUH ??!! Ya ampun padahal kuliah dimulai jam… ah bego hari ini kan hari Sabtu, kuliah dimulai jam 8 keles. Setelah selesai mandi ane kemudian menuju ruang tamu. Ane lihat Dina lagi tiduran di sofa sambil lihat Upin Ipin di TV ditemani ibu di sebelahnya.
“Lho bu, Dina nggak sekolah ? “ tanya ane.
“Dina tiba-tiba demam Vin. Jadi mending nggak usah sekolah dulu. “ jawab ibu.
“Coba aku lihat. “ kata ane sambil meraba leher Dina. Ah iya nih anak panas banget.
“Kak tolong bilangin ke Kak Shela ya, hari ini Dina nggak masuk les. “ kata Dina.
“Iya, nanti kakak mintakan ijin. “ janji ane.
Setelah sarapan ane kemudian berangkat ke kampus. Hari ini cuma ada satu mata kuliah sehingga ane nanti pulang kuliah jam 10-an. Jam 7.55 ane sampai di kampus dan ane langsung menuju ruang kuliah. Dan seperti yang udah ane duga, Wulan nggak kelihatan. Berarti memang dia nggak masuk, soalnya Wulan selama ini nggak pernah terlambat bahkan dia selalu datang 10 menit sebelum kuliah dimulai.
Kuliah udah berjalan 15 menit, dan Wulan beneran nggak masuk hari ini. Pasti dia dirumah sedang bersedih seperti kemaren lusa, dan kali ini ane jadi biang keladinya. Kling..kling... tiba-tiba ada pesan BBM masuk., dari Shela rupanya.
Shela: gimana vin
Shela: jadinya yg antar dina kamu?
Ane: dina sakit
Ane: gak masuk les
Ane: aku antar gimana
Shela: dina sakit apa vin
Shela: aku selesai kuliah jam 1
Shela: kamu jemput ya
Shela: kita kerumahmu
Shela: aku pengen jenguk dina
Shela: habis itu baru ke sasana
Ane: oke
Shela: sippp (emot jantung hati 3x)
Kuliah berakhir jam 10 kurang 5, masih ada cukup waktu lama sebelum jemput Shela jam 1, apa ane ke rumah Wulan dulu ya. Bagaimanapun ane sudah menimbulkan masalah dan ane punya tanggung jawab buat menyelesaikannya. Tapi bagaimana jika Wulan nggak mau menemui ane, ane sempet bimbang juga. Tapi biarlah itu sudah resiko, lagipula Wulan itu tipe cewek yang selalu mau mendengarkan penjelasan.
Saat ane berada di parkiran motor tiba-tiba HP ane berbunyi. Lho .. 087832... nomor XL ? Siapa ya ? Apa Irfan ? Tapi dia barusan ketemu ane di lobby masa tiba-tiba nelpon ? Atau jangan-jangan malah Wulan ?
"Halo. "
"Vin kamu di mana ? " tanya suara yang kelihatannya ane kenal, tapi bukan Irfan.
"Siapa ini ? " tanya ane penasaran.
"Aku Yovie. "
"Lho rupanya kamu Yov. " jawab ane. Ane kaget juga tiba-tiba Yovie telpon.
"Kamu dimana Vin ? Aku mau bicara. Soal Wulan. " kata Yovie.
"Aku masih di kampus. Emang kamu dimana ? " tanya ane.
"Aku di halaman samping deket parkiran motor. Aku bisa liat kamu. " kata Yovie.
Ane lalu celingukan sekeliling mencari Yovie, ah itu dia. lagi berdiri di bawah pohon besar di halaman samping kampus sambil melambaikan tangan. Ane kemudian menghampirinya.
"Ada apa nih ? Tumben kamu kesini. " kata ane berbasa-basi. Yovie nggak menjawab sapaan ane, tetapi cuma menatap ane dengan tatapan tajam.
"Aku serahkan Wulan ke kamu, tapi kamu malah bawa cewek di depan matanya. " kata Yovie dengan ketus.
"Terus terang aku kecewa banget sama kamu Vin. " kata Yovie lagi.
"Apa maksud kamu ? " tanya ane penasaran.
"Kamu nggak usah pura-pura bego. Aku lihat di FB-nya Putri tadi pagi. Kamu nggak sadar apa kalau kamu sudah menyakiti Wulan ?! " kata Yovie setengah membentak.
"Aku menyakiti Wulan ?! " ane nggak terima dituduh seperti itu.
"Lebih baik kamu ngaca Yov siapa yang sebenarnya menyakiti Wulan !! " ane jadi emosi juga.
"Harusnya kamu malu menuduh aku seperti itu. Kamu yang notabene pacarnya malah selingkuh dengan cewek lain !! " timpal ane.
"Wulan cerita apa aja sama kamu ? " tanya Yovie.
"Dia cerita semuanya, soal kamu yang punya cewek lain. Bahkan cewekmu itu sampai telpon Wulan malam-malam dan menuduhnya tukang rebut pacar orang. "
"Itu adik sepupuku Vin. " jawab Yovie.
"Apa ? Maksudmu ? "
"Cewek itu adik sepupuku yang aku minta tolong untuk menelpon Wulan dan pura-pura jadi cewek selingkuhanku. Aku nggak ada cewek lain Vin. " terang Yovie.
"Kenapa kamu ngelakuin hal itu Yov ?! " tanya ane. Terus terang ane kaget mendengar pengakuan Yovie.
"Simpel saja, agar aku punya alasan untuk putus dengan Wulan. " kata Yovie.
"Selama ini aku pura-pura kalau aku punya cewek lain di hadapan Wulan, tapi dasar dianya aja yang keras kepala tetap memilih bertahan. " kata Yovie lagi
"Kamu bener-bener keterlaluan. Padahal Wulan itu sayang sama kamu. " kata ane.
"Kamu salah Vin. Sejak dulu Wulan itu suka sama kamu. Mungkin sejak kalian pertama kali bertemu. " kata Yovie.
"Penjelasanmu ngawur. Kamis kemaren saat aku kerumahnya dia sempet menangis, itu tandanya dia sayang sama kamu kan. " kata ane.
"Sekarang gini aja. Setelah putus dari aku apa Wulan terlihat sedih ? " tanya Yovie dan ane nggak sanggup menjawabnya.
"Nggak kan ? Selama ini aku nggak buta Vin. " tanya Yovie.
"Seharusnya kamu nggak melakukan itu. Itu sama saja kamu sengaja menyakiti Wulan. " kata ane.
"Aku nggak ada jalan lain Vin, dan kamu jangan salah, aku masih sayang sama Wulan. Tapi aku juga nggak mau berpacaran dengan cewek yang hatinya buat orang lain. "
"Tapi.... " ane nggak bisa berkata apa-apa sebab perkataan Yovie ada benarnya juga.
"Oh ya aku nanya, kamu kapan jadian sama pacarmu itu ? " tanya Yovie.
"Di hari yang sama saat kalian putus. " jawab ane.
"Pantas saja. Kamu nggak salah sih, cuma berada di waktu yang nggak tepat saja. Mungkin jika kami putus beberapa hari sebelumnya, ceritanya bakal lain. " kata Yovie sambil tertawa.
"Tapi yang jelas Wulan itu sejak dulu suka sama kamu, dan itu fakta, terserah kamu percaya apa tidak. Tapi aku yakin kamu pasti sudah tahu dari dulu kan ? " kata Yovie lagi dan kali ini ane benar-benar kena skakmat.
"Terus menurutmu aku harus bagaimana sekarang ? " tanya ane. Ane nggak mungkin meninggalkan Shela, kita udah jadian dan ane terlanjur sayang sama dia.
"Ya itu terserah kamu aja. Menurutku lebih baik kamu sekarang temui Wulan di rumahnya. Tadi aku sempet telpon ke sana, kata ibunya, Wulan sejak kemaren mengurung diri di kamar. " kata Yovie.
"Dia sekarang butuh kehadiranmu. Kamu yang dia butuhkan Vin, bukan aku. " kata Yovie sambil menunjuk ke ane.
"Sudah ya, aku pergi dulu. Sorry jika tadi aku agak kasar. " kata Yovie sambil menepuk pundak ane lalu pergi menuju parkiran motor.
Waduuuhhh kenapa jadi semakin rumit begini sih, kata ane dalam hati.
“Lho bu, Dina nggak sekolah ? “ tanya ane.
“Dina tiba-tiba demam Vin. Jadi mending nggak usah sekolah dulu. “ jawab ibu.
“Coba aku lihat. “ kata ane sambil meraba leher Dina. Ah iya nih anak panas banget.
“Kak tolong bilangin ke Kak Shela ya, hari ini Dina nggak masuk les. “ kata Dina.
“Iya, nanti kakak mintakan ijin. “ janji ane.
Setelah sarapan ane kemudian berangkat ke kampus. Hari ini cuma ada satu mata kuliah sehingga ane nanti pulang kuliah jam 10-an. Jam 7.55 ane sampai di kampus dan ane langsung menuju ruang kuliah. Dan seperti yang udah ane duga, Wulan nggak kelihatan. Berarti memang dia nggak masuk, soalnya Wulan selama ini nggak pernah terlambat bahkan dia selalu datang 10 menit sebelum kuliah dimulai.
Kuliah udah berjalan 15 menit, dan Wulan beneran nggak masuk hari ini. Pasti dia dirumah sedang bersedih seperti kemaren lusa, dan kali ini ane jadi biang keladinya. Kling..kling... tiba-tiba ada pesan BBM masuk., dari Shela rupanya.
Shela: gimana vin
Shela: jadinya yg antar dina kamu?
Ane: dina sakit
Ane: gak masuk les
Ane: aku antar gimana
Shela: dina sakit apa vin
Shela: aku selesai kuliah jam 1
Shela: kamu jemput ya
Shela: kita kerumahmu
Shela: aku pengen jenguk dina
Shela: habis itu baru ke sasana
Ane: oke
Shela: sippp (emot jantung hati 3x)
Kuliah berakhir jam 10 kurang 5, masih ada cukup waktu lama sebelum jemput Shela jam 1, apa ane ke rumah Wulan dulu ya. Bagaimanapun ane sudah menimbulkan masalah dan ane punya tanggung jawab buat menyelesaikannya. Tapi bagaimana jika Wulan nggak mau menemui ane, ane sempet bimbang juga. Tapi biarlah itu sudah resiko, lagipula Wulan itu tipe cewek yang selalu mau mendengarkan penjelasan.
Saat ane berada di parkiran motor tiba-tiba HP ane berbunyi. Lho .. 087832... nomor XL ? Siapa ya ? Apa Irfan ? Tapi dia barusan ketemu ane di lobby masa tiba-tiba nelpon ? Atau jangan-jangan malah Wulan ?
"Halo. "
"Vin kamu di mana ? " tanya suara yang kelihatannya ane kenal, tapi bukan Irfan.
"Siapa ini ? " tanya ane penasaran.
"Aku Yovie. "
"Lho rupanya kamu Yov. " jawab ane. Ane kaget juga tiba-tiba Yovie telpon.
"Kamu dimana Vin ? Aku mau bicara. Soal Wulan. " kata Yovie.
"Aku masih di kampus. Emang kamu dimana ? " tanya ane.
"Aku di halaman samping deket parkiran motor. Aku bisa liat kamu. " kata Yovie.
Ane lalu celingukan sekeliling mencari Yovie, ah itu dia. lagi berdiri di bawah pohon besar di halaman samping kampus sambil melambaikan tangan. Ane kemudian menghampirinya.
"Ada apa nih ? Tumben kamu kesini. " kata ane berbasa-basi. Yovie nggak menjawab sapaan ane, tetapi cuma menatap ane dengan tatapan tajam.
"Aku serahkan Wulan ke kamu, tapi kamu malah bawa cewek di depan matanya. " kata Yovie dengan ketus.
"Terus terang aku kecewa banget sama kamu Vin. " kata Yovie lagi.
"Apa maksud kamu ? " tanya ane penasaran.
"Kamu nggak usah pura-pura bego. Aku lihat di FB-nya Putri tadi pagi. Kamu nggak sadar apa kalau kamu sudah menyakiti Wulan ?! " kata Yovie setengah membentak.
"Aku menyakiti Wulan ?! " ane nggak terima dituduh seperti itu.
"Lebih baik kamu ngaca Yov siapa yang sebenarnya menyakiti Wulan !! " ane jadi emosi juga.
"Harusnya kamu malu menuduh aku seperti itu. Kamu yang notabene pacarnya malah selingkuh dengan cewek lain !! " timpal ane.
"Wulan cerita apa aja sama kamu ? " tanya Yovie.
"Dia cerita semuanya, soal kamu yang punya cewek lain. Bahkan cewekmu itu sampai telpon Wulan malam-malam dan menuduhnya tukang rebut pacar orang. "
"Itu adik sepupuku Vin. " jawab Yovie.
"Apa ? Maksudmu ? "
"Cewek itu adik sepupuku yang aku minta tolong untuk menelpon Wulan dan pura-pura jadi cewek selingkuhanku. Aku nggak ada cewek lain Vin. " terang Yovie.
"Kenapa kamu ngelakuin hal itu Yov ?! " tanya ane. Terus terang ane kaget mendengar pengakuan Yovie.
"Simpel saja, agar aku punya alasan untuk putus dengan Wulan. " kata Yovie.
"Selama ini aku pura-pura kalau aku punya cewek lain di hadapan Wulan, tapi dasar dianya aja yang keras kepala tetap memilih bertahan. " kata Yovie lagi
"Kamu bener-bener keterlaluan. Padahal Wulan itu sayang sama kamu. " kata ane.
"Kamu salah Vin. Sejak dulu Wulan itu suka sama kamu. Mungkin sejak kalian pertama kali bertemu. " kata Yovie.
"Penjelasanmu ngawur. Kamis kemaren saat aku kerumahnya dia sempet menangis, itu tandanya dia sayang sama kamu kan. " kata ane.
"Sekarang gini aja. Setelah putus dari aku apa Wulan terlihat sedih ? " tanya Yovie dan ane nggak sanggup menjawabnya.
"Nggak kan ? Selama ini aku nggak buta Vin. " tanya Yovie.
"Seharusnya kamu nggak melakukan itu. Itu sama saja kamu sengaja menyakiti Wulan. " kata ane.
"Aku nggak ada jalan lain Vin, dan kamu jangan salah, aku masih sayang sama Wulan. Tapi aku juga nggak mau berpacaran dengan cewek yang hatinya buat orang lain. "
"Tapi.... " ane nggak bisa berkata apa-apa sebab perkataan Yovie ada benarnya juga.
"Oh ya aku nanya, kamu kapan jadian sama pacarmu itu ? " tanya Yovie.
"Di hari yang sama saat kalian putus. " jawab ane.
"Pantas saja. Kamu nggak salah sih, cuma berada di waktu yang nggak tepat saja. Mungkin jika kami putus beberapa hari sebelumnya, ceritanya bakal lain. " kata Yovie sambil tertawa.
"Tapi yang jelas Wulan itu sejak dulu suka sama kamu, dan itu fakta, terserah kamu percaya apa tidak. Tapi aku yakin kamu pasti sudah tahu dari dulu kan ? " kata Yovie lagi dan kali ini ane benar-benar kena skakmat.
"Terus menurutmu aku harus bagaimana sekarang ? " tanya ane. Ane nggak mungkin meninggalkan Shela, kita udah jadian dan ane terlanjur sayang sama dia.
"Ya itu terserah kamu aja. Menurutku lebih baik kamu sekarang temui Wulan di rumahnya. Tadi aku sempet telpon ke sana, kata ibunya, Wulan sejak kemaren mengurung diri di kamar. " kata Yovie.
"Dia sekarang butuh kehadiranmu. Kamu yang dia butuhkan Vin, bukan aku. " kata Yovie sambil menunjuk ke ane.
"Sudah ya, aku pergi dulu. Sorry jika tadi aku agak kasar. " kata Yovie sambil menepuk pundak ane lalu pergi menuju parkiran motor.
Waduuuhhh kenapa jadi semakin rumit begini sih, kata ane dalam hati.
Diubah oleh gridseeker 11-12-2016 12:00
Opiknh dan 10 lainnya memberi reputasi
11
![[TAMAT] Saat Senja Tiba](https://s.kaskus.id/images/2017/05/28/9056684_20170528125804.jpg)
Setelah sekian lama jadi SR di forum SFTH ane memberanikan menyusun cerita ini. Sebenarnya cerita ini sudah lama ane pendam bertahun-tahun, meski begitu cerita ini sempat ane posting disini pake ID lain tapi dalam format plesetan komedi karena ane nggak PD kalau membikin versi real/sesungguhnya.
Pokoknya just enjoy the story hehe biar sama-sama enak
Dan karena ane masih nubi disini mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan ya gan