- Beranda
- Stories from the Heart
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
...
TS
taucolama
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
Quote:
Quote:
Quote:
Spoiler for Prolog:
Quote:
Quote:
Yang suka mohon Rate,Komen, Share.Diubah oleh taucolama 28-02-2017 07:49
afrizal7209787 dan 47 lainnya memberi reputasi
42
1M
1.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
taucolama
#204
beberapa part disatuin satu judul part final.. bukan berarti ceritanya tamat (kalau masih ada yang mau ceritanya berlanjut) tapi mau ganti chapter dan nanti ada side storynya part ini.
FINAL
Deni pergi menuju mobilnya. Tinggal aku dan Viona beberapa pegawai distro sedang mengantar barang pesanan. Viona menggeser kursi yang didudukinya mendekati aku.
Sepertinya ada sesuatu yg akan dibicarakannya.
Pertanyaan apa ini. Ku tatap wajah Viona dan sepertinya itu pertanyaan dari hatinya. Mimpiku? bahagiaku?
ah aku tak pernah berpikir kesana. Aku merasa cukuo dengan keadaanku saat ini. Memang aku tak kaya uang pas pasan tapi aku rasa cukup buat bayar kuliah ada buat keperluanku ada walau belum bisa memberi ke uang ke ibu. Cinta? hanya ini yang menggangguku. Irene kutahu dia sayang aku sebaliknya aku pun sama. Tapi serasa ada tembok menghalangi jujur aku sayang tapi tak bahagia walau Irene anggun cantik tapi kadang begitu mudah menggandeng tangan orang lain. Mungkin yang kurasa hanya iba ya ketika Irene berbicara dengan mata berkaca kaca aku selalu ingin menjadi orang yg bisa menghapus kesedihannya. Berbeda dengan Viona yang terkadang tampil seksi tapi dia selalu menjaga jarak dengan lelaki. Dia ceria kadang manja tapi baik hati. Tajir tapi ga sombong bahkan tak pernah sekalipun membicarakan hartanya ataupun merendahkan orang lain. Tapi apakah dia mau dengan aku yg hanya orang biasa. belum lagi perkataan orang yang mungkin bilang aku hanya mengejar hartanya. Kusadari aku tak jujur pada diri sendiri aku hanya mempertimbangkan perasaan orang lain kata orang lain. Aku terus merasa takut menyakiti perasaan Irene bila dekat orang lain. Aku takut kata orang lain yang mengincar kekayaan ortu Viona. Jujur pada diri sendiri itu mungkin satu bagian ilmu mengkaji diri. Jujur pada diri sendiri meraih mimpi dan bahagiaku sendiri iya itu yang akan kulakukan.
Viona memelukku dan menangis didadaku. Ya tangis bahagia karena dia tersenyum walau ga lupa sambil cubitan ala kepitingnya mengenai pinggangku. Aku lega sudah jujur pada diriku sendiri. Aku ga peduli kata orang yg mengira aku mau morotin harta ortu Viona. Biarlah Viona Lover patah hati. Yang penting hari ini aku merasa bahagia belum tentu aku besok bahagia belum tentu umurku sampai besok. Bukankah kita selalu berdoa memohon kebahagiaan dunia dan akhirat. Semoga ini kebahagiaanku di dunia menemukan orang yang tepat.
Kami makan bareng sambil sesekali tertawa kecil karena becandaan kami.
Kulihat muka Viona memerah karena kepedesan makan sambel. Cantik nian Viona seandainya waktu bisa berhenti aku ingin merasakan momen ini lebih lama.
Hp Viona berdering. Viona mengangangkat telpon dan langsung raut wajah Viona berubah pucat.
kami bergegas keluar kantor aku menuju mobil viona dan langsung bersama Viona menuju rumah.
bersambung..
FINAL
Quote:
Deni pergi menuju mobilnya. Tinggal aku dan Viona beberapa pegawai distro sedang mengantar barang pesanan. Viona menggeser kursi yang didudukinya mendekati aku.
Sepertinya ada sesuatu yg akan dibicarakannya.
Quote:
Pertanyaan apa ini. Ku tatap wajah Viona dan sepertinya itu pertanyaan dari hatinya. Mimpiku? bahagiaku?
ah aku tak pernah berpikir kesana. Aku merasa cukuo dengan keadaanku saat ini. Memang aku tak kaya uang pas pasan tapi aku rasa cukup buat bayar kuliah ada buat keperluanku ada walau belum bisa memberi ke uang ke ibu. Cinta? hanya ini yang menggangguku. Irene kutahu dia sayang aku sebaliknya aku pun sama. Tapi serasa ada tembok menghalangi jujur aku sayang tapi tak bahagia walau Irene anggun cantik tapi kadang begitu mudah menggandeng tangan orang lain. Mungkin yang kurasa hanya iba ya ketika Irene berbicara dengan mata berkaca kaca aku selalu ingin menjadi orang yg bisa menghapus kesedihannya. Berbeda dengan Viona yang terkadang tampil seksi tapi dia selalu menjaga jarak dengan lelaki. Dia ceria kadang manja tapi baik hati. Tajir tapi ga sombong bahkan tak pernah sekalipun membicarakan hartanya ataupun merendahkan orang lain. Tapi apakah dia mau dengan aku yg hanya orang biasa. belum lagi perkataan orang yang mungkin bilang aku hanya mengejar hartanya. Kusadari aku tak jujur pada diri sendiri aku hanya mempertimbangkan perasaan orang lain kata orang lain. Aku terus merasa takut menyakiti perasaan Irene bila dekat orang lain. Aku takut kata orang lain yang mengincar kekayaan ortu Viona. Jujur pada diri sendiri itu mungkin satu bagian ilmu mengkaji diri. Jujur pada diri sendiri meraih mimpi dan bahagiaku sendiri iya itu yang akan kulakukan.
Quote:
Viona memelukku dan menangis didadaku. Ya tangis bahagia karena dia tersenyum walau ga lupa sambil cubitan ala kepitingnya mengenai pinggangku. Aku lega sudah jujur pada diriku sendiri. Aku ga peduli kata orang yg mengira aku mau morotin harta ortu Viona. Biarlah Viona Lover patah hati. Yang penting hari ini aku merasa bahagia belum tentu aku besok bahagia belum tentu umurku sampai besok. Bukankah kita selalu berdoa memohon kebahagiaan dunia dan akhirat. Semoga ini kebahagiaanku di dunia menemukan orang yang tepat.
Quote:
Kami makan bareng sambil sesekali tertawa kecil karena becandaan kami.
Kulihat muka Viona memerah karena kepedesan makan sambel. Cantik nian Viona seandainya waktu bisa berhenti aku ingin merasakan momen ini lebih lama.
Hp Viona berdering. Viona mengangangkat telpon dan langsung raut wajah Viona berubah pucat.
Quote:
kami bergegas keluar kantor aku menuju mobil viona dan langsung bersama Viona menuju rumah.
bersambung..
itkgid dan 10 lainnya memberi reputasi
11
![Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/12/02/9119792_201612020532230372.jpg)
![Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]](https://dl.kaskus.id/i1109.photobucket.com/albums/h440/awtian/ob9bzx9x-1.gif)
A :
INDEX