***

Penyerang : Gue (c), Ari
Gelandang : Rama (kiri), Bimo (kanan), Rafi & Aldo (tengah)
Belakang : Diki, Ridho, Januar, Ian
Kiper : Ilham

Itulah posisi tetap para pemain kami. Dan lucu nya, semenjak Januar gabung di klub bola, dia jadi kayak sok baik sama gue, yang ada gue malah jijik.



---

Setelah beberapa menit liat gituan, kami pun berniat pulang (klub bola diperbolehkan pulang setelah pertandingan tadi). Setelah mengunci pintu, gue menuju ruang OSIS buat ngasih kunci ruang klub ke Syifa. Dan kami berempat pun menuju rumah gue, main PS di ruang tengah atas sampe adzan ashar berkumandang. Gue pun ambil air wudhu dan kemudian sholat. Selesai sholat, gue pun ke dapur buat bikin nasgor, gue laper.

Setelah nasgor jadi, gue pun membawa nya keatas. Gue membuat dengan porsi jumbo disebuah baskom. Iya, baskom, bukan piring.

---

Nasgor pun habis, mereka bertiga pun pamit pulang, sedangkan gue sedang bersiap siap menuju rumah nya Della.



Gue pun ngeluarin motor dan cao ke rumah nya Della. Setelah sampai, gue ketok pintu dan langsung dibukakan oleh Della. Setelah itu ya maen pb bareng sambil nyabun. Eh, gak, gue becanda. Mana mungkin dia mau nyabun bareng gue.

Gue pulang sehabis isya. Dirumah, gue langsung sholat dan kemudian makan. Kemudian gue menuju balkon untuk ngudud. Gue lihat di balkon kost kostan ada seorang cewek yang sedang memandang lurus ke depan. Rambut pendek sebahu, wajahnya cantik, putih bersih, ditambah 'itu' nya yang gede . Gue pun melihat apa yang dilihatnya. Gerlap gerlip lampu terlihat indah menghiasi malam ini. Sepertinya dia orang dari luar Malang, karena gue lihat dia seperti seneng banget ngelihatin gerlap gerlip lampu dari rumah rumah didepan sana.

Gue pun masuk sejenak untuk membuat kopi, kemudian gue balik lagi ke balkon. Dan dia masih tetap di tempat yang sama, menunjukan ekspresi yang juga sama. Dan kayaknya dia gak ngerasain keberadaan gue, padahal gue bukan setan, apa jangan jangan dia nya yang setan? Ah, gak mungkinlah dia setan, masa ada setan secantik dia. Gue menyeruput sedikit kopi gue, sambil memandangi dia. Ahhh, gue gila gara gara liatin cewek itu terus!! Pesona nya menghipnotis gue, dan gue gak tahan kalo harus diem diem dieman gini. Gue pun ngambil gitar, kemudian gue memainkan lagu nya SO7 - Shepia.

Setelah gue bernyanyi, gue lihat dia lagi memandangi gue sambil tersenyum. Duh, dek, kamu kalo senyum bikin abang pengen ngehalalin kamu . Daripada mubadzir, ya gue senyumin balik aja, siapa tau dia kesengsem sama gue, terus loncat kesini demi gue, dan kemudian dia gue ajak ke kamar gue buat nyabun. Tentu saja, pemirsa pemirsa pasti sudah tau kalo itu hanya khayalan gue doang.



Dan akhirnya kami berdua bernyanyi hingga dia pamit karena udah ngantuk. Setelah dia masuk, gue masih berada di balkon, menatap indahnya kota Malang yang dibalut oleh gemerlap nya lampu kota.
Gue pun masuk, mengunci pintu balkon, dan kemudian menuju kamar gue. Gue merebahkan diri sambil memandangi langit langit kamar gue yang gue tempeli poster yang bergambar Edward Elric & Alphonse Elric dari FMA : Brotherhood. Gue merasakan ada yang merambat rambat dikaki gue, gue pun melihatnya dan...