Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#1558
Part 54
Pagi hari aku terbangun.
Luka yang ada ditubuhku ini masih terasa perih.
Bahkan untuk berjalan saja, aku harus bertumpu pada dinding rumahku.
Aku berjalan menuju toilet.
Setelah itu aku berbaring kembali diatas tempat tidurku.
Aku ambil HPku yang ada disamping bantalku, lalu menelpon Calista.

Quote:


Sekitar 30 menit aku menunggu, Mama masuk kedalam kamarku.

Mama : "Re, ada Calista nih.."
Rea : "Iya, Ma.. Suruh masuk aja.."
Mama : "Masuk, nak.."
Lista : "Iya makasih, Bu.."
Mama : "Mama tinggal ya.."
Rea : "Iya, Ma.."

Calista duduk disampingku.
Dia terlihat cantik hari ini dengan pakaiannya.

Lista : "Kenapa liatin aku gitu ?"
Rea : "Hahahahaha.. Ngga apa-apa.. Kamu cantik deh, Ta.."
Lista : "Hayo.. Mau macem-macem sama aku ? Aku pencet nih luka nya.."
Rea : "Ngga.. Ya ampun.."
Lista : "Udah sarapan belom ?"
Rea : "Belom.."
Lista : "Tunggu ya.. Aku bikinin sarapan.. Kamu suka nasi goreng ga ?"
Rea : "Ga suka.."
Lista : "Yah.. Terus suka nya apa ?"
Rea : "Kamu.."
Lista : "Iihh.. Kamu mah.. Serius nih.."
Rea : "Hahahahaha.. Iya aku suka kok sama nasi goreng.. Kamu mau bikinin ?"
Lista : "Iya.. Tunggu disini.. Aku masakin.."

Calista keluar dari kamarku.
Terdengar suara alat-alat masak sedang dipakai oleh Calista.
Sudah tidak sabar aku mencicipi masakannya.
15 menit kemudian, dia naik keatas dan masuk kamarku.

Lista : "Udah jadi.."
Rea : "Mana sini aku cobain.."
Lista : "Sini aku suapin..", sambil menyuapiku.
Rea : "Hhmm.. Manis.."
Lista : "Kok manis ?"
Rea : "Aku makannya sambil liat senyumanmu.."
Lista : "Aahhh.. Kamu mah.."
Rea : "Hahahahahaha.. Enak kok.. Beneran.."
Lista : "Ya udah.. Habisin ya.."
Rea : "Iya tapi suapin.."
Lista : "Dasar manja.."
Rea : "Kan lagi sakit.. Gimana sih.."
Lista : "Oh iya.. Hahahahahaha.."

Calista menyuapiku pelan-pelan.
Masakannya enak.
Tak kalah dengan masakan Mamaku.
Setelah makan, Calista bermain game di PCku.
Apa enaknya game itu ?
Aku saja jarang memainkannya.

Rea : "Suka banget sama The Sims ?"
Lista : "Iya.. Seru aja.. Bikin orang.. Terus mainin.."
Rea : "Tapi kan gitu-gitu doang, Ta.."
Lista : "Aku mah asik aja.."
Rea : "Ya udah, aku tidur lagi ya.. Aku masih ngantuk.."
Lista : "Iya, tidur lagi aja.."

Aku pejamkan mataku ini.
Penyakitku dipagi hari adalah mengantuk.
Itulah kenapa aku suka tidur-tiduran didalam kelas.

Sudah satu jam lamanya aku tertidur.
Aku bangun karena ada SMS masuk ke HPku.

Quote:


Rea : "Ga bosen apa main terus ?"
Lista : "Eh, udah bangun ? Cepet amat.. Baru mau aku bawa pulang nih PC nya."
Rea : "Pake apa kamu bawa nya ?"
Lista : "Pake tanganlah.. Hahahahahaha.. Masih pusing kepalanya ?"
Rea : "Pusing sih ngga.. Cuma masih sakit aja badanku.."
Lista : "Mau makan lagi ?"
Rea : "Emang ada apa ?"
Lista : "Tadi mama nitipin apel buat kamu.. Kamu mau ?"
Rea : "Mau aja sih asal disuapin kayak tadi.."
Lista : "Alah.. Itu mah kamu aja yang manja.."
Rea : "Hehehehehehe.."

Calista keluar dari kamarku.
Dan dia kembali dengan membawakan apel yang sudah dia potong.

Lista : "Nih..", sambil memberikanku sebuah piring berisi apel.
Rea : "Suapin.."
Lista : "Makan sendiri.. Aku mau lanjut main.."
Rea : "Ya ampun.."
Lista : "Kamu ini.. Udah dipotongin, diambilin.. Bukannya makasih malah ngedumel.. Aku taro kulkas lagi aja deh..", sambil mengambil piring tersebut dan berjalan keluar kamar.
Rea : "Lista.. Yah, kok ngambek.. Aku mau dong.. Lista.."

Aku berusaha bangun untuk mengejar Calista yang membawa apel tersebut kebawah.
Tetapi nasib sial justru menimpaku.
Aku terjatuh dari tempat tidurku.
Wajahku tepat mendarat dilantai hingga akhirnya hidungku mengeluarkan darahnya kembali.
Calista masuk kedalam kamarku dengan terburu-buru.

Rea : "Aduh.."
Lista : "Rea !! Ya ampun.. Kamu gimana sih ?!"
Rea : "Kamu yang gimana.. Dibecandain dikit aja ngambek.."
Lista : "Ini darahnya banyak banget.."
Rea : "Sakit ini.."
Lista : "Tunggu ya aku ambil Tissue sama kapas.."

Calista turun kembali untuk mengambil kapas dan tissue.
Aku kembali ketempat tidurku dan berbaring.
Tak lama kemudian, dia kembali.

Lista : "Aduh.. Kamu ini..", sambil membersihkan darah yang ada diwajahku.
Rea : "Hehehehehe.. Kalo ga gini kan ga dapet perhatian dari kamu.."
Lista : "Apa sih.. Kalo mau diperhatiin mah setiap hari juga aku bisa.. Bangunin kamu, hubungin kamu.."
Rea : "Lista.."
Lista : "Apa ?"
Rea : "Kenapa kita ga pacaran aja ?"

Suasana menjadi hening.
Dia berhenti membersihkan darahku.
Lalu memalingkan pandangannya kearah lain.

Rea : "Kamu ga mau ya ? Ya udah deh ga apa-apa, kok.."
Lista : "Bukan itu.."
Rea : "...."
Lista : "Aku ga mau jadiin kamu yang kedua, Re.."
Rea : "...."
Lista : "Aku ga bisa putusin cowokku yang sekarang.. Karena dia juga ga mau.."
Rea : "Ya aku sih ga maksa.."
Lista : "Kita kayak biasa aja ya.."
Rea : "Kayak biasa gimana ?"
Lista : "Kayaknya emang aku harus jalanin hubungan sama kamu tanpa status yang jelas.. Sama kayak kamu dan Vania.."
Rea : "...."

Rea : "Bukannya kamu sendiri yang bilang.. Aku harus kasih kepastian.."
Lista : "Kali ini, aku yang ga bisa kasih kejelasan.. Aku sayang kamu, tapi aku ga mau kamu jadi yang kedua.."
Rea : "Aku ga ngerti apa maksud kamu.."
Lista : "Re, aku masih belum putus sama dia.. Kamu mau nunggu emangnya ?"
Rea : "...."
Lista : "Maafin aku, Re.. Kalo untuk jadi pacar, aku ga bisa.. Tapi, kita bisa jalanin hubungan tanpa status ini.."
Rea : "Ya udah, ga apa-apa.. Apa bedanya sama pacaran.. Cuma beda status doang.. Yang penting kan perasaan kita.."
Lista : "Iya.. Aku juga akan terus minta putus sama cowok itu.. Kalo aku kenapa-napa, kamu mau jagain aku kan ?"
Rea : "Hehehehehe.. Tenang aja.. Aku pasti lindungin kamu.."
Lista : "Udah ah nih bersihin sendiri.."
Rea : "Kok gitu.."
Lista : "Mau lanjut main.. Hahahahahaha.."
Rea : "Ya ampun.. Kamu ini kesini mau main the sims atau mau rawatin aku ?"
Lista : "Main the sims lah.. Biarin aja kamu sakit.. Weeekk."
Rea : "Halah.. Niat bolos cuma mau main.. Nakal kamu.. Hahahahahaha.."
Lista : "Kapan lagi coba.."

Sebenarnya aku bingung.
Calista pernah berbicara kepadaku bahwa aku harus memberikan kepastian hubungan kepada perempuan.
Tetapi, dia sendiri yang memilih untuk menjalani hubungan tanpa ada status yang jelas.
Aneh..
Tapi, aku mencoba untuk menerima keputusannya.
Atau mungkin ini adalah karma untukku karena aku juga melakukan hal yang sama kepada Vania ?

Tak lama kemudian, ada telepon masuk ke HPku.
Aku pikir itu Mama.
Ternyata..

Quote:


Telepon tiba-tiba diputus begitu saja oleh Velina.
Lalu, SMS dari Velina masuk.


Quote:


Terdengar suara dari depan rumahku.
Ada seseorang yang mengetuk pintu.
Pasti itu Velina.

Calista : "Biar aku yang buka, Re.."
Rea : "Eh.. Jangan.. Aduh.. Tunggu.. Lista.."

Aku bangkit dari tempat tidurku dan mengejar Calista yang ingin membuka pintu.
Sesampainya didepan pintu rumahku, Calista membukanya dan ada Velina disana.
Dia masuk lalu memelukku.

Velina : "Ya ampun, Kakak.. Kenapa kakak begini ?"
Rea : "Eh dek.."
Lista : "Ehm.."

Sepertinya Velina tidak melihat ada Calista dibalik pintu.
Dan sekarang, Calista melihat Velina sedang memeluk diriku.
Aku tidak bisa membayangkan hal yang akan terjadi setelah ini.
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.