- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Saat Senja Tiba
...
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gridseeker
#443
“Oh gitu yah. Tapi harap maklum kami kaum cowok kan sering nggak peka, hehe. “ kata ane ngasal. Wulan nggak menjawab dan cuma terdiam.
“Apa aku ini selamanya hanya akan jadi sahabat bagimu, Vin ? “ tanya Wulan dengan wajah tertunduk.
“Maksud kamu ? “ ane balik tanya.
“Tuh kan, emang cowok itu nggak peka yah. “ jawab Wulan tertawa.
Jrenggg!!! My gosh !! 99% ane yakin yang dimaksud Wulan adalah ane. Tapi kok dia cepet banget move on dari Yovie, apa jangan-jangan dia cuma cari pelapiasan. Tapi kalau dilihat sejak tadi di kampus Wulan terlihat ceria dan dia bisa cerita tentang Yovie tanpa beban sedikitpun, berarti dia bener-bener udah 100% move-on, atau kemungkinan lain Wulan udah suka sama ane saat dia masih pacaran sama Yovie.
Emang sih ane udah lama menaruh hati sama Wulan, dan kalau boleh jujur ini merupakan kesempatan bagus buat dapetin dia, cuma masalahnya..... masalahnya....
DASAR PEMBOHONG !!! ......Buakkk !! Oh no... lagipula kalau Shela tahu tentang semua ini, bisa - bisa ane dapat hadiah fatal strike dari dia. Apa ane harus jujur sama Wulan kalau ane udah jadian sama Shela ? Tapi ane juga nggak mau melihat Wulan sedih lagi.
"Vino... " panggil Wulan.
"Eh iya ya.. " ane langsung tersadar dari lamunan.
"Kamu kenapa kok akhir-akhir ini sering melamun ? " tanya Wulan.
"Kamu mikirin apa sih ? "
"Ah nggak kok... haha. "
"Gini Lan, aku mau ngomong jujur sama kamu. " kata ane.
"Gimana Vin ? " tanya Wulan.
"Sebenarnya aku.. "
"Liat sini dong, masa nunduk gitu. " kata Wulan sambil mendekat ke ane.
"Kamu mau ngomong apa ? " tanya Wulan.
"Aku... " lagi-lagi ane nggak mampu meneruskan kata-kata ane.
Aduuuhh, ane nggak sanggup bilang ke Wulan. Apalagi wajahnya yang terlihat ceria. Ane nggak mau merusak keceriaan di wajahnya itu.
"Kamu kok kayak orang bingung sih ? “ kata Wulan tertawa.
“Gimana ya… “ kata ane sambil garuk-garuk kepala.
“Ya udah kalau gak bisa ngomong sekarang mungkin lain kali aja. “ kata Wulan.
“Kalau gitu aku pamit dulu ya Lan. “ kata ane sambil melihat jam di HP, padahal di depan ane ada clock-table punya Wulan.
“Kok buru-buru, Vin ? “
“Soalnya nggak enak aja sama tetangga. “
“Lho nggak enak kenapa ? “ tanya Wulan penasaran.
“Soalnya kamu kan baru saja jadi janda. “ kata ane sambil nyengir.
“Apaan sih kamu ini. “ kata Wulan ketawa sambil mencubit pinggang ane. Nggak sakit sih soalnya kekuatannya cuma 1/1000 cubitannya Shela.
“Berarti selama ini kamu masuk ke kamarnya istri orang dong. “ canda Wulan.
“Iya ya. Untung aja nggak digrebeg orang sekampung. “ kata ane sambil ketawa.
“Ya udah, aku pulang dulu yah. “ kata ane sambil bangkit berdiri.
“Yuk aku anter sampai depan. “ jawab Wulan.
Wulan kemudian mengantar ane sampai ke depan teras. Walaah kok bego banget sih, bukannya ngomong jujur malah pamit pulang.
“Hati-hati di jalan ya. Jangan ngebut. “ kata Wulan.
“Siap tuan putri. “ kata ane.
“Kamu manggil aku apa barusan Vin ? “ tanya Wulan.
Ups… ane keceplosan. Itu kan panggilan ane ke Shela, kenapa juga ane pakai ke Wulan. Kayaknya awkward ane udah overdosis sehingga bikin ane kepleset lidah.
“Oh ini gara-gara aku sering liat kartun Disney kali ya, jadi kadang kebayang kalau kamu itu Elsa atau Rapunzel. “ jawab ane mengarang sebisanya.
“Kamu ini ada-ada aja deh. “ kata Wulan tertawa.
“Kalo gitu, hati-hati di jalan ya, pangeranku. “ canda Wulan.
Sembari menjalankan motor nggak lupa ane melambaikan tangan ke Wulan dan langsung menuju rumah. Masih ada waktu mending buat istirahat terus ntar sore baru jemput sang tuan putri yang sesungguhnya. Ane sempet kepikiran apa ane bohong aja sama Shela kalau ane nggak jadi datang ke pesta karena sakit. Tapi kayaknya Shela bukan tipe cewek yang gampang dibohongi dan bisa-bisa malah semuanya semakin runyam. Yah sudahlah semoga aja semua berjalan baik, soalnya putusnya Wulan dari Yovie bener-bener diluar dugaan ane.
Pukul 5.55 sore ane udah tiba di depan gerbang kosnya Shela dan masih diatas motor langsung aja ane BBM dia.
Ane: aku dah didpn kosmu lho
Ane: ping
Ane: ping
Ane: ping
Shela: sabar napa sih
Shela: kamu tunggu di teras aja
Shela: habis mandi nih
Ane: oke
Ane lalu duduk menunggu Shela di kursi teras kosannya. Untungnya di teras nggak ada siapa-siapa. Kayaknya teras ini jarang banget diduduki karena rata-rata para penghuninya lebih suka menerima tamu di dalam kamar.
“Tumben dateng awal. Aku kira kamu telat. “ kata Shela yg tiba-tiba muncul dari dalam.
“Anjrit !! Kok kamu keluar pakai baju kayak gitu sih ? “ ane kaget soalnya Shela keluar cuma pakai tank top dan short-pants super pendek sehingga lekuk… ah sudahlah..
“Lho emang kenapa ? Aku sering kok pake baju kayak gini. “ jawab Shela sambil mengambil celana jeans dari tempat jemuran di halaman kosan.
“Nggak papa sih, cuma… “
“Alaa, bilang aja kamu suka. Ntar ya aku ganti baju dulu. “ kata Shela tertawa lalu masuk ke dalam.
“Jangan lama-lama lho. “ kata ane.
“Iya, bawel. “ teriak Shela dari dalam.
Sambil menunggu Shela ane main game Metal Slug Defense di HP ane. 5 menit, Shela masih belum keluar juga. 10 menit, Shela masih nggak nongol juga. Yaa elah ini dandan apa molor ya, batin ane. Hampir 15 menit baru Shela nongol dan dia tampil cantik banget dengan baju casual perpaduan jaket denim biru, kaos dan celana jeans hitam. Dan ane yakin dia bakalan jadi pusat perhatian di pesta nanti, soalnya selain Wulan, nggak ada temen cewek di kelas ane yang bisa menandingi kecantikan Shela. Tapi tunggu dulu, sepertinya bajunya mengingatkan ane pada sesuatu.
“Kamu kenapa Vin ? Kok ngeliatin aku kayak gitu ? “ tanya Shela.
“Bajuku nggak pantes ya. “ tanya Shela lagi.
“Nggak Shel. Kamu cantik banget, cuma saja aku jadi inget… “
“Inget apaan ? “ tanya Shela penasaran.
“Saya sejak tadi maen HP mbak, nih lihat. “ kata ane sambil menunjukkan layar HP yang game-nya pas perang ke arah Shela.
“Oh kejadian di halte bis waktu itu. Kamu masih marah ya Vin ? “ tanya Shela.
“Soalnya aku nyaris digebukin massa, untung ada ibu-ibu yang nyelametin aku. “ jawab ane.
“Iya aku ngaku salah. Maafkan aku ya. “ kata Shela dengan raut muka menyesal.
“Maaf aja nggak cukup, Shel. “
“Hah ? “
“Kiss dong biar nggak marah. “ kata ane sambil mendekatkan muka ke Shela.
“Cium ini mau ? “ jawab Shela ketus sambil menempelkan kepalan tangannya ke dagu ane.
“Huuu.. udah aku duga bakalan dapet kayak gitu. “
“Makanya jangan nyosor mulu. “ jawab Shela cuek sambil berjalan menuju gerbang.
“Ayok, ntar malah telat lagi. “ kata Shela lagi.
“Iya tuan putri. “ jawab ane sambil mengikuti Shela dari belakang.
“Apa aku ini selamanya hanya akan jadi sahabat bagimu, Vin ? “ tanya Wulan dengan wajah tertunduk.
“Maksud kamu ? “ ane balik tanya.
“Tuh kan, emang cowok itu nggak peka yah. “ jawab Wulan tertawa.
Jrenggg!!! My gosh !! 99% ane yakin yang dimaksud Wulan adalah ane. Tapi kok dia cepet banget move on dari Yovie, apa jangan-jangan dia cuma cari pelapiasan. Tapi kalau dilihat sejak tadi di kampus Wulan terlihat ceria dan dia bisa cerita tentang Yovie tanpa beban sedikitpun, berarti dia bener-bener udah 100% move-on, atau kemungkinan lain Wulan udah suka sama ane saat dia masih pacaran sama Yovie.
Emang sih ane udah lama menaruh hati sama Wulan, dan kalau boleh jujur ini merupakan kesempatan bagus buat dapetin dia, cuma masalahnya..... masalahnya....
DASAR PEMBOHONG !!! ......Buakkk !! Oh no... lagipula kalau Shela tahu tentang semua ini, bisa - bisa ane dapat hadiah fatal strike dari dia. Apa ane harus jujur sama Wulan kalau ane udah jadian sama Shela ? Tapi ane juga nggak mau melihat Wulan sedih lagi.
"Vino... " panggil Wulan.
"Eh iya ya.. " ane langsung tersadar dari lamunan.
"Kamu kenapa kok akhir-akhir ini sering melamun ? " tanya Wulan.
"Kamu mikirin apa sih ? "
"Ah nggak kok... haha. "
"Gini Lan, aku mau ngomong jujur sama kamu. " kata ane.
"Gimana Vin ? " tanya Wulan.
"Sebenarnya aku.. "
"Liat sini dong, masa nunduk gitu. " kata Wulan sambil mendekat ke ane.
"Kamu mau ngomong apa ? " tanya Wulan.
"Aku... " lagi-lagi ane nggak mampu meneruskan kata-kata ane.
Aduuuhh, ane nggak sanggup bilang ke Wulan. Apalagi wajahnya yang terlihat ceria. Ane nggak mau merusak keceriaan di wajahnya itu.
"Kamu kok kayak orang bingung sih ? “ kata Wulan tertawa.
“Gimana ya… “ kata ane sambil garuk-garuk kepala.
“Ya udah kalau gak bisa ngomong sekarang mungkin lain kali aja. “ kata Wulan.
“Kalau gitu aku pamit dulu ya Lan. “ kata ane sambil melihat jam di HP, padahal di depan ane ada clock-table punya Wulan.
“Kok buru-buru, Vin ? “
“Soalnya nggak enak aja sama tetangga. “
“Lho nggak enak kenapa ? “ tanya Wulan penasaran.
“Soalnya kamu kan baru saja jadi janda. “ kata ane sambil nyengir.
“Apaan sih kamu ini. “ kata Wulan ketawa sambil mencubit pinggang ane. Nggak sakit sih soalnya kekuatannya cuma 1/1000 cubitannya Shela.
“Berarti selama ini kamu masuk ke kamarnya istri orang dong. “ canda Wulan.
“Iya ya. Untung aja nggak digrebeg orang sekampung. “ kata ane sambil ketawa.
“Ya udah, aku pulang dulu yah. “ kata ane sambil bangkit berdiri.
“Yuk aku anter sampai depan. “ jawab Wulan.
Wulan kemudian mengantar ane sampai ke depan teras. Walaah kok bego banget sih, bukannya ngomong jujur malah pamit pulang.
“Hati-hati di jalan ya. Jangan ngebut. “ kata Wulan.
“Siap tuan putri. “ kata ane.
“Kamu manggil aku apa barusan Vin ? “ tanya Wulan.
Ups… ane keceplosan. Itu kan panggilan ane ke Shela, kenapa juga ane pakai ke Wulan. Kayaknya awkward ane udah overdosis sehingga bikin ane kepleset lidah.
“Oh ini gara-gara aku sering liat kartun Disney kali ya, jadi kadang kebayang kalau kamu itu Elsa atau Rapunzel. “ jawab ane mengarang sebisanya.
“Kamu ini ada-ada aja deh. “ kata Wulan tertawa.
“Kalo gitu, hati-hati di jalan ya, pangeranku. “ canda Wulan.
Sembari menjalankan motor nggak lupa ane melambaikan tangan ke Wulan dan langsung menuju rumah. Masih ada waktu mending buat istirahat terus ntar sore baru jemput sang tuan putri yang sesungguhnya. Ane sempet kepikiran apa ane bohong aja sama Shela kalau ane nggak jadi datang ke pesta karena sakit. Tapi kayaknya Shela bukan tipe cewek yang gampang dibohongi dan bisa-bisa malah semuanya semakin runyam. Yah sudahlah semoga aja semua berjalan baik, soalnya putusnya Wulan dari Yovie bener-bener diluar dugaan ane.
Pukul 5.55 sore ane udah tiba di depan gerbang kosnya Shela dan masih diatas motor langsung aja ane BBM dia.
Ane: aku dah didpn kosmu lho
Ane: ping
Ane: ping
Ane: ping
Shela: sabar napa sih
Shela: kamu tunggu di teras aja
Shela: habis mandi nih
Ane: oke
Ane lalu duduk menunggu Shela di kursi teras kosannya. Untungnya di teras nggak ada siapa-siapa. Kayaknya teras ini jarang banget diduduki karena rata-rata para penghuninya lebih suka menerima tamu di dalam kamar.
“Tumben dateng awal. Aku kira kamu telat. “ kata Shela yg tiba-tiba muncul dari dalam.
“Anjrit !! Kok kamu keluar pakai baju kayak gitu sih ? “ ane kaget soalnya Shela keluar cuma pakai tank top dan short-pants super pendek sehingga lekuk… ah sudahlah..
“Lho emang kenapa ? Aku sering kok pake baju kayak gini. “ jawab Shela sambil mengambil celana jeans dari tempat jemuran di halaman kosan.
“Nggak papa sih, cuma… “
“Alaa, bilang aja kamu suka. Ntar ya aku ganti baju dulu. “ kata Shela tertawa lalu masuk ke dalam.
“Jangan lama-lama lho. “ kata ane.
“Iya, bawel. “ teriak Shela dari dalam.
Sambil menunggu Shela ane main game Metal Slug Defense di HP ane. 5 menit, Shela masih belum keluar juga. 10 menit, Shela masih nggak nongol juga. Yaa elah ini dandan apa molor ya, batin ane. Hampir 15 menit baru Shela nongol dan dia tampil cantik banget dengan baju casual perpaduan jaket denim biru, kaos dan celana jeans hitam. Dan ane yakin dia bakalan jadi pusat perhatian di pesta nanti, soalnya selain Wulan, nggak ada temen cewek di kelas ane yang bisa menandingi kecantikan Shela. Tapi tunggu dulu, sepertinya bajunya mengingatkan ane pada sesuatu.
“Kamu kenapa Vin ? Kok ngeliatin aku kayak gitu ? “ tanya Shela.
“Bajuku nggak pantes ya. “ tanya Shela lagi.
“Nggak Shel. Kamu cantik banget, cuma saja aku jadi inget… “
“Inget apaan ? “ tanya Shela penasaran.
“Saya sejak tadi maen HP mbak, nih lihat. “ kata ane sambil menunjukkan layar HP yang game-nya pas perang ke arah Shela.
“Oh kejadian di halte bis waktu itu. Kamu masih marah ya Vin ? “ tanya Shela.
“Soalnya aku nyaris digebukin massa, untung ada ibu-ibu yang nyelametin aku. “ jawab ane.
“Iya aku ngaku salah. Maafkan aku ya. “ kata Shela dengan raut muka menyesal.
“Maaf aja nggak cukup, Shel. “
“Hah ? “
“Kiss dong biar nggak marah. “ kata ane sambil mendekatkan muka ke Shela.
“Cium ini mau ? “ jawab Shela ketus sambil menempelkan kepalan tangannya ke dagu ane.
“Huuu.. udah aku duga bakalan dapet kayak gitu. “
“Makanya jangan nyosor mulu. “ jawab Shela cuek sambil berjalan menuju gerbang.
“Ayok, ntar malah telat lagi. “ kata Shela lagi.
“Iya tuan putri. “ jawab ane sambil mengikuti Shela dari belakang.
Diubah oleh gridseeker 06-12-2016 05:55
Opiknh dan 12 lainnya memberi reputasi
13
![[TAMAT] Saat Senja Tiba](https://s.kaskus.id/images/2017/05/28/9056684_20170528125804.jpg)
Setelah sekian lama jadi SR di forum SFTH ane memberanikan menyusun cerita ini. Sebenarnya cerita ini sudah lama ane pendam bertahun-tahun, meski begitu cerita ini sempat ane posting disini pake ID lain tapi dalam format plesetan komedi karena ane nggak PD kalau membikin versi real/sesungguhnya.
Pokoknya just enjoy the story hehe biar sama-sama enak
Dan karena ane masih nubi disini mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan ya gan