Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#1403
Part 50
Quote:


Itu adalah isi SMS dari Vania.
Vania menghubungiku setelah dia selesai bersenang-senang dengan Wira.
Calista tidak ada kabar lagi.
90 menit, datanglah Vania.

Vania : "Hei.."
Rea : "Eh, Van.."
Vania : "Lama ya.."
Rea : "Lumayan.."
Vania : "Aku duduk disamping kamu, boleh ?"
Rea : "Boleh kok.."

Vania duduk disampingku.
Kami sama-sama menatap lautan luas, ditemani dengan langit yang sudah senja.
Vania menyandarkan kepalanya dibahuku.

Vania : "Kamu nangis, Re ?"
Rea : "Ngga.. Kenapa ?"
Vania : "Mata kamu merah.."
Rea : "...."
Vania : "Re.."
Rea : "Ya.."
Vania : "Wira nembak aku tadi.."
Rea : "Ah.. Ya terus gimana ?"
Vania : "Jujur, aku mulai suka sama dia.."
Rea : "Bagus lah kalo kamu suka sama dia.."
Vania : "Gimana sama kamu ?"
Rea : "Ngapain mikirin aku, Van ? Aku aja ga mikirin perasaan kamu waktu kamu nyatain perasaan.. Aku ga bisa kasih komitmen.."
Vania : "Rea.. Jangan ngomong gitu, ah.."
Rea : "Maafin aku, Van.. Aku bodoh.."
Vania : "Re.. Kamu itu ga bodoh.. Aku sadar kok.. Kamu takut kehilangan kan ? Tapi, kalo udah takdirnya pisah, bakalan pisah juga kok, Re.. Apapun status hubungannya.."
Rea : "...."

Suasana menjadi hening.
Matahari sudah tenggelam dan hilang dari pandangan.

Rea : "Jadi, kamu terima dia ?"
Vania : "....", dia menganggukkan kepalanya.

Vania : "Ga apa-apa kan, Re ?"
Rea : "Ga apa-apa kok, Van.. Kalo emang dia bisa bikin kamu seneng dan bisa kasih kepastian, kenapa ngga.. Lagian, dia lebih baik dari aku.."
Vania : "Re, siapapun kamu, kamu adalah cowok pertama yang aku sayang.. Sampai kapanpun, hati kecilku ini ga akan bisa lupain kamu.."
Rea : "Maafin aku, Vania.. Maafin aku.."
Vania : "Re.. Aduh kamu ini apaan sih.. Udah dong nangis nya.."
Rea : "Aku bodoh, Van.."
Vania : "Ngga, Re.. Aku tau kamu punya alasan.. Aku juga banyak salah sama kamu.. Aku suka egois.. Aku suka ngambek.."
Rea : "...."
Vania : "Wajar kalo kamu ga tahan dan memilih lebih deket sama cewek lain.. Tapi, kamu selalu bisa hibur aku, Re.."
Rea : "...."
Vania : "Kalo kamu bilang kamu adalah cowok paling bodoh didunia, berarti aku juga cewek paling bodoh didunia.."
Rea : "Kenapa begitu ?"
Vania : "Aku tau, Re.. Didalam lubuk hatimu paling dalam, rasa sayangmu ke aku itu tulus.."
Rea : "...."
Vania : "Tapi, aku malah nyari-nyari yang lain.. Bukan tetep bertahan sama kamu.."
Rea : "...."
Vania : "Dan sekarang, aku mulai suka sama cowok lain.. Maafin aku, Re.."
Rea : "Ngga apa-apa, Van.. Kamu ga salah.. Aku yang salah diawal.."
Vania : "Aku juga salah, Re.. Aku lebih mentingin diri sendiri.. Kamu udah berkorban banyak buat aku.. Maafin aku, Re.."

Hari sudah semakin gelap.
Aku dan Vania hanya saling bertatapan.
Lalu, dia berdiri dari duduknya.

Vania : "Hah.. Leganya aku.."
Rea : "Lega ?"
Vania : "Aku udah bilang jujur ke kamu, kan ? Aku sekarang udah punya pacar baru.."
Rea : "Iya ya.. Langgeng ya, Van.."
Vania : "Tapi, kamu juga harus punya dong.."
Rea : "Hahahahahaha.. Iya nanti deh aku nyari.."
Vania : "Nyari ? Kamu mah enak tinggal tunjuk mau sama cewek mana.. Nih ya yang suka sama kamu tuh banyak disekolah.. Aku sampe bingung.."

Vania : "Andrea.. Iihh.. Udah dong.. Ayo bangun..", dia menarik tanganku.
Rea : "Iya iya nih udah.."
Vania : "Sebentar lagi kita kan mau naik kelas.. Kamu ga ada harapan apa-apa ?", sambil menggenggam kedua tanganku.
Rea : "Harapanku ? Hhmm.. Apa ya ?"
Vania : "Kelamaan nih mikirnya.."
Rea : "Iya.. Aku laper.. Jadi ga bisa mikir ?"
Vania : "Kamu belom makan ? Ya ampun, Re.."
Rea : "Ehm ehm.. Harapanku.. Dengerin ya.."
Vania : "Oke.."
Rea : "Harapanku untuk kedepannya.. Semoga Vania Okalina dapet cowok yang jauh lebih baik dari aku, jauh lebih ngerti Vania, sabar sama ngambeknya, dan bisa jaga perasaannya.."
Vania : "Hahahahahahaha.. Harapanku.. Semoga Andrea Raffertha dapet cewek yang jauh lebih baik dari aku, yang bisa selalu ada disampingnya, yang ga sering ngambek, dan yang pasti sayang tulus sama Andrea.."
Rea : "Hehehehehe.. Bisa aja kamu, Van.."
Vania : "Hahahahaha.. Dari tadi kek senyum.. Cemberut mulu.. Kalo senyum kan ganteng kamu, Re.."
Rea : "Ngga ah aku biasa aja, weeekk.."
Vania : "Makan yuuukk.."
Rea : "Loh emang sama Wira ga dikasih makan ?"
Vania : "Aku laper lagi.. Hahahahahaha.."
Rea : "Dasar perut karung.."
Vania : "Ayo makan.. Kali ini aku yang traktir deh.. Kan aku baru jadian.."
Rea : "Bener ya ? Hahahahahaha.. Aku mau makan yang banyak dan yang paling mahal.."
Vania : "Apa ?! Enak aja kamu !!"
Rea : "Bodo.. Weeekkk..", aku berlari meninggalkannya.
Vania : "Rea !! Tunggu !! Awas kamu !!", dia mengejarku.

Hatiku sedikit lebih lega sekarang.
Vania sudah menemukan lelaki yang cocok dengannya.
Dia berani berkomitmen dalam berhubungan.
Tidak sepertiku yang tidak berani mengambil resiko itu.
Memang terdengar konyol alasanku, karena aku tidak ingin berpisah layaknya musuh.
Hahahahahaha.

Berakhir sudah kisah cintaku dengan Vania.
Dia sudah bahagia dengan lelaki lain.
Giliranku untuk membuka hati.
Aku tidak akan menutup hati ini lagi.

Rea : "Aduh.. Capek, Van.."
Vania : "Kamu ngapain kabur.."
Rea : "Takut dicubitin kamu.. Hahahahahaha.."
Vania : "Dasar kamu.."

Vania : "Aku mau tanya sama kamu.."
Rea : "Apa ?"
Vania : "Kamu suka kan sama Calista ?"
Rea : "...."
Vania : "Tunggu.. Biar lebih pasti kamu jawabnya.."

Vania mengeluarkan HPnya.
Dia menelpon seseorang.

Vania : "Halo, Lista.. Ada yang mau ngomong sama lo.. Bentar ya..", dia memberikan HPnya kepadaku.

Quote:
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.