Kaskus

Story

FBR_masterAvatar border
TS
FBR_master
Aku, mereka dan Kamu [a boring story][TAMAT]
Aku, mereka dan Kamu [a boring story][TAMAT]

many thanks for a perfect cover by quatzlcoatl

Halo gan.. gue dari dulu pengen banget nulis sebenernya, tapi ga pernah bisa, gw harus nulis apa, harus gimana.. setelah gue baca beberapa thread fenomenal di SFTH sebulan terakhir, akhirnya gue ngeberaniin diri buat nulis cerita ini buat dinikmatin smua kalangan..

sebelumnya mohon maaf banget klo tulisan gue ngaco dari segi bahasa, dan mungkin sulit dicerna sama sebagian readers (I wrote by my own style) tapi gue berharap masukan-masukan dan sharing dari agan smua demi tercapainya tulisan-tulisan gue yang semakin baik di tiap part nya..

"boring boss cerita loe, pantesan sepi threadnya"

well, gue ga berharap thread ini rame, kalaupun rame, it's a bonus for me, I just wrote what I wanna write

Selamat ber-Boring-ria..

Quote:


PROLOGUE :

Hi there, I want to tell you about my life.. mostly about love and stuff..
Well, nama gue Ronan Leandro Akbar.. Call me whatever you want, tapi temen-temen gue seringan manggil “Nan”, actually gue juga rada ga sregg sama panggilan ini, gue prefer dipanggil Ronan, or Ron, atau Akbar aja juga boleh, tapi karena temen sekelas gue pas SMP ada yang namanya Roni, akhirnya mulai saat itu gue yang “ngalah” dapet panggilan Nan tadi.. kenapa ga Leandro? Guys, kita di Indonesia, ga mungkin manggil lengkap, biasa manggil nama sepotong-sepotong, entah yang dipotong itu didepan, ato belakang, masa manggil gw Le ato Dro, or even Andro? Android kali ahh emoticon-Big Grin
Sedikit gue cerita tentang diri gue ini biar loe-loe pada ada gambaran, or berimajinasi (please lah, jangan yang iya-iya ya imajinasinya emoticon-Ngakak (S)), tinggi badan gue 187cm (tinggi? Ya untuk ukuran Asia gue lumayan tinggi), and badan gue atletis juga, mungkin kalo tinggi itu karena sedari SMP doyan olahraga, terutama basket, yup doyan sob, saban hari ga pernah gue ninggalin olahraga biar pun cuma lari pagi, well kecuali gue sakit tentu. Rambut? Ada yang suka sama Deathnote? Yak, rambut gw berponi ke-emo-emo-an (WTF ni bahasa emoticon-Hammer) mirip kaya Light Yagami. Muka muka?? Sorry ga mao nyombong sob, tapi gue Alhamdulillah dikaruniai Allah punya muka yang goodlookin’, cool gitu lah emoticon-Big Grin, otak gue juga lumayan tokcer bin encer, saking encernya malah sering keluar lewat kuping (ok stop it, conge itu mah emoticon-Ngakak (S))
Anjir sempurna amat idup lo jing!! Hahaha gue akuin idup gue emang menyenangkan, tapi ga ada gading yang ga retak toh?! dibalik itu semua masih banyak getir hidup yang gue rasain, mulai dari ekonomi gue ma nyokap yang pas-pasan, gue juga ga pernah ngerasain kasih sayang yang lengkap dari kedua orangtua gue (ok, selagi orangtua loe ada, sayangi mereka, kita akan baru merasa kehilangan ketika orang tersayang tersebut pergi meninggalkan kita selama-lamanya), gue produk dari broken home sedari umur 6 taon, babe gue maen gila sama janda bangs*t sebelah rumah, dan memilih kabur sama tu janda gatel ketimbang milih gue sama nyokap.. Ok that’s all I can tell you bout my shitty life..

Yukk kita mulai..

Part 1 : Dia adalah Dinan My very Dearest Friend
Part 2 : Hello Pelonco emoticon-Big Grin
Part 3 : siapa dia?
Part 4 : GUE COWOKNYA!!
Part 5 : biar aku membantumu
Part 6 : terima kasihku padamu
Part 7 : gadis manis itu bernama Zie
Part 8 : Sweating Lunch
Part 9 : Cemburu??
Part 10 : Can I go Home with You??
Part 11 : kutunggu kau disini esok pagi..
Part 12 : Surprise On the Jogging Track
Part 13 : May I Call You....
Part 14 : maaf gue ga maksud..
Part 15 : HBD - Kenapa Kembali??
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 1
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 2
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 3
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 4
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 5 (Tamat)
Part 17 : Mencarimu - Bag 1
Part 17 : Mencarimu - Bag 2 A
Part 17 : Mencarimu - Bag 2 B (Selesai)
Part 18 : I'm always around - Part 1
Part 18 : I'm always around - Part 2 (Selesai)
Part 19 : Aku Menyesal - Bag 1
Spesial Part : Pamit undur diri
Spesial Part : Tolong!! (Bali I'm in Love) - Part 1
Spesial Part : Tolong!! (Bali I'm in Love) - Part 2
Spesial Part : Tolong!! (Bali I'm in Love) - Part 3 - Selesai
Part 19 : Aku Menyesal - Bag 2 - Selesai
Part 20 : Why me? - Part 1
Part 20 : Why me? - Part 2
Part 20 : Why me? - Part 3
Part 20 : Why me? - Part 4 - Selesai
Part 21 : The Lion Queen
Part 22 : Love, Love and Love
Part 23 : The Craziness of Her - Part 1
Part 23 : The Craziness of Her - Part 2
Part 23 : The Craziness of Her - Part 3
Part 23 : The Craziness of Her - Part 4
Part 23 : The Craziness of Her - Part 5
Part 23 : The Craziness of Her - Part 6
Part 23 : The Craziness of Her - Part 7
Part 23 : The Craziness of Her - Part 8
Part 23 : The Craziness of Her - Part 9 - Selesai
Spesial Part : Dia yang pernah singgah - Part 1
Spesial Part : Dia yang pernah singgah - Part 2
Spesial Part : Dia yang pernah singgah - Part 3 - Selesai
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 1
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 2
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 3
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 4
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 5
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 6
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 7
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 8
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 9
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 10
Part 24 : Dia yang Datang dan Pergi - Part 11
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 12
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 13
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 14
Sebuah Intermezzo - EPICLOGUE
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 15 - Selesai
Part 25 - Sebuah Titik Balik - Part 1
Part 25 - Sebuah Titik Balik - Part 2
Part 25 - Sebuah Titik Balik - Part 3 - Selesai
Part 25 - Sebuah Titik Balik - Part 4 - Selesai (kali ini benar2 selesai)
Spoiler for last part by suzie:


Spesial Part : Just Another Story (Bag 1)
Spesial Part : Just Another Story (Bag 2) - END

Update
Epilog - Ini Bukan Sebuah Akhir Cerita


Selesai deh cerita cinta gue yang... whatever, you name it.. emoticon-Big Grinemoticon-Big Grinemoticon-Big Grin
Diubah oleh FBR_master 17-04-2017 13:40
ugalugalihAvatar border
workshop486Avatar border
yongkygouwsa051Avatar border
yongkygouwsa051 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
383.3K
2.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
widenovaAvatar border
widenova
#1691
The Last Part : Everlasting Bag 2
“hah? Palembang?” tanyanya tak percaya dan melepas peluknya

“iya, di muara enim” jawabku memandang matanya

“……..”

“kapan?” tanyanya kemudian

“masih lama sih, beberapa bulan lagi, aku pelatihan dulu, Cuma aku dapet info ditempatin disana” jelasku

“kamu mau nikah sama aku Zie?” tanyanya tiba-tiba, aku terkejut mendengarnya berbicara seperti itu.

“ka..kamu beneran Ron?” tanyaku tak percaya

“iya serius Zie”

“kenapa kamu mau nikahin aku?” aku berbalik tanya pada dia

“you’re the best among the others”

“that’s it?”

“aku pengen halal-in kamu, sebagaimana aku pun ingin halal untukmu” seakan tak percaya, aku mengerutkan dahiku dan tertawa terkekeh-kekeh

“dih, ko malah ketawa” terlihat wajah betenya dimalam, no, dini hari ini, begitu lucu ekspresinya

“haha ya lucu aja alasan kamu, no offense but it is the best answer I wanna heard from you, tapi ko jadi lucu kalo kamu yang ngomong ya” jelasku sambil tertawa

“so?” ucapnya lagi dengan tetap memasang wajah betenya

“ya aku mau Ronan” jawabku tersenyum padanya

“Alhamdulillah, kalo gitu, besok aku minta Mom buat lamar kamu” ujarnya cepat

“ihhhhhh, ya ga gitu juga caranya”

“loh abis gimana?” tanyanya polos

“aku mau kamu janji sama aku” aku mengajukan beberapa syarat padanya, ya ga usah aku sebut lah ya

“waw, that’s a lot, but I’m sure I’ll make it, and that’s a promise” jawabnya mantap, aku tersenyum mendengarnya.

“uhm, Ron, aku.. rada takut disini”

“ahh sorry, kita pulang” ujarnya menenangkanku

“udah beres urusanmu disini?” tanyaku

“aku Cuma butuh waktu untuk merenung Zie, ternyata jawabannya selama ini ada dihadapanku, begitu dekat denganku, hanya saja, aku terlalu bebal untuk peka akan semua ini” jelasnya padaku

“iya ga peka kamu mah” ledekku, dengan mengulum senyum ia mencubit kedua pipiku dan menggoyang-goyangkannya kesana kemari

“aduuuuuuuuuuhhhhhh” >.<

Ketika kami berjalan menuju mobil, tanpa aba-aba ia kembali ke rumah kecil itu, tak lama kemudian ia keluar kembali dengan, seorang bapak-bapak mungkin sekitar umur 55an yang wajahnya terlihat sangat ramah, walau sudah berumur namun badannya cukup tegap untuk ukuran pria seumur dirinya. Terlihat Ronan mencium tangannya dan segera memeluknya cukup lama, mungkin bapak ini adalah pemilik rumah ini. sang bapak melirikku dan tersenyum seraya melambaikan tangannya padaku, aku pun dengan cepat membalasnya.

“biar aku yang bawa Zie” ujarnya ketika menghampiriku, aku pun segera menyerahkan kunci padanya.

“X5? Tumben” ucapnya ketika melihat mobil ini terparkir di sudut jalan, aku pun tersenyum pahit padanya

“kenapa pinky mu?” tanyanya begitu melihat perubahan ekspresi wajahku yang seketika

“uhm..” mataku tiba-tiba berair ketika akan hendak menjawabnya

“lohh knapa ko tiba-tiba melow” ucapnya heran

“hilang Ron” emoticon-Frown

“HAH? Dimana?” tanyanya bernada tak percaya padaku

“2 minggu lalu aku lagi makan waktu itu di jakbar, pas mau pulang tau-tau udah ga ada” jelasku padanya emoticon-Frown

“weleh-weleh, ya udah yang sabar, ikhlas, penghapus dosa-mu itu” ujarnya menenangkanku

“iya, aku udah ngikhlasin ko” ucapku sedikit sedih

“ya udah, kita pulang yuk” ajaknya

“yuuuukkkkkk” jawabku

Tepat ketika kami akan keluar dari jalan sempit ini kami berpapasan dengan sebuah mobil yang akan masuk, karena cukup sempit, maka mobil itu yang mengalah agak minggir sedikit keluar ruas jalan, mobil ini adalah mobil yang sama yang aku pernah lihat beberapa kali sebelumnya. Ya mobil itu!! Kulihat wajah Ron yang berubah seketika, dari raut bahagia yang terpancar sejak sebelum kami menaiki mobil menjadi raut wajah yang begitu dingin tanpa ekspresi.

“Ron..” panggilku

“aku tau” ucapnya seakan-akan dia tau apa yang hendak kukatakan

“kenapa dia tau tempat ini Ron?” tanyaku, terlihat dia menghela nafas dan mengacak-acak rambutnya

“aku tau tempat ini dari dia, rumah tadi villa-nya dia, aku beberapa kali kesini kalo emang sedang mumet, jangan salah sangka dulu jadinya” jelasnya

“oohhh, apa kamu menunggu dia Ron?” tanyaku sambil menatap matanya

“sama sekali ngga, kalaupun dia tiba lebih awal dari kamu, aku pasti akan pergi saat itu juga” jawabnya dingin

“apa iya Ron?” tanyaku tak percaya, ia langsung menatapku tajam

“apa aku pernah bohong sama kamu?” tanyanya balik

“……..”

DDDDDIIIIIIIIIINNNNNNNNNN, suara klakson panjang darinya membuyarkan obrolanku dengan Ronan, aku baru sadar ternyata mobil kami belum beranjak dari posisi papasan tadi. Aku pun segera membuka pintu mobil untuk keluar.

“eh eh eh.. kamu ngapain keluar sih?” Ronan mencoba menahanku

“kenapa?”

“ya, mau apa?”

“mau kepastian atas hubungan kalian dan hubungan kita kedepannya” jawabku seraya menutup pintu mobil. Tepat ketika aku akan berjalan menuju mobilnya, Ronan pun ikut turun menghampiriku dan mencoba menahanku.

“Zie, bukannya semua udah jelas?” tanyanya seraya menggenggam lenganku

“kamu udah, tapi Dinan belum, dia masih perlu kejelasan tentang hubungan kalian” jelasku melepas genggaman tangannya dan menuju mobil itu. Dan sosok ini pun akhirnya turun dari mobil.

“kalian ngapain disini?” tanyanya heran melihat kami

“aku kesini mau jemput Ronan Din” jawabku padanya, kulirik cowok tinggi disampingku nampak tak ada perubahan ekspresi wajah

“kamu sendiri?” tanyaku

“gue tau pasti dia disini, belakangan ini gue ga pernah ketemu dia even gue nyamper kerumahnya, pas tadi mau kasih ini (dia menunjukkan sebuah bungkusan dalam mobilnya) di rumahnya, tante bilang dia ga dirumah lagi mau sendiri” jelasnya

“oohh gitu, ya udah, kasih dong” ujarku memancingnya

“…………” dia tak berkata apapun

“Din, ko malah diem” ucapku lagi

“Ron, selamat ulang tahun ya, semoga panjang umur dan sukses” ucapnya seraya memberikan bungkusan itu pada Ronan

“makasih Din” ucapnya pendek

“sama-sama” jawabnya tersenyum

“kamu masih pengen balikan sama Ronan?” tembakku

“hah? Hm.. itu yang selalu gue inginin mba, tapi rasanya, pintu itu udah ketutup rapat-rapat untuk gue, ya kan Ron?” jawabnya memandang Ron

“Din, gue udah ikhlas, gue udah lupain itu semua, ga perlu dibahas lagi” kata Ron padanya

“gue minta maaf banget Ron, gue.. begitu bodoh udah nyia-nyiain cinta loe” ucapnya terisak, ada rasa iba dihati ini melihatnya seperti itu, tapi, aku percaya Ron keputusan udah bulat.

“that’s fine Din, yang udah terjadi ya udah lah, toh gue udah maafin loe” ujar Ron padanya

“maaf Ron” ujarnya lagi seraya memeluk Ron (oh god I hate it), Ronan pun membalas pelukannya, tapi aku tau, dari mata Ron, itu hanyalah pelukan terakhir untuknya.

“oke that’s enough” potongku

“ya udah, loe baik-baik ya Din, jangan pernah ulangin kesalahan yang sama, sama siapapun itu” pesan Ron padanya.

“gue balik dulu, ga enak sama Zie, makasih kadonya” ucapnya dan meninggalkan kami berdua ke mobil

“kamu mau pulang juga kan Din?” tanyaku padanya

“ga mba, gue mau istirahat dulu disini” jawabnya sambil menyeka air matanya

“oke kalo gitu, jaga diri baik-baik ya kamu” ucapku menepuk punggungnya dan berbalik ke arah mobil

“mba” panggilnya

“ya Din?” aku berbalik

“jaga Ronan mba, dia cowo yang baik”

“kenapa harus aku? Emangnya aku siapanya Ronan?” tanyaku heran

“gue tau kalian udah bersama, tanpa dibilangpun udah keliatan dari mata loe mba” jawabnya, aku mengangguk dan tersenyum padanya.

“take care Din” tutupku

--

maaf lama ya updatenya >.<
junti27
oktavp
khodzimzz
khodzimzz dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.