- Beranda
- Stories from the Heart
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
...
TS
taucolama
Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]
Quote:
Quote:
Quote:
Spoiler for Prolog:
Quote:
Quote:
Yang suka mohon Rate,Komen, Share.Diubah oleh taucolama 28-02-2017 07:49
afrizal7209787 dan 47 lainnya memberi reputasi
42
1M
1.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
taucolama
#81
Selamat Jalan
hari itu merupakan hari terkelam kurasa ku berdiri disini menyaksikan jasad orang yang sangat kusayang terakhir kalinya. Aku cuma orang biasa aku menangis seperti hampir semua orang yang hadir disini.
Berkali kali kulihat ibu Rini pingsan melihat pemakaman anaknya. Aku pun merasakan yang sama aku tak dapat berkata apa apa banyak ucapan belasungkawa dari temanku banyak nasihat agar aku bersabar, tak mampu membuatku menghilangkan rasa sedih, perih, dan kehilangan ini.
pemakamanpun selesai ayah Rini mengajakku pulang aku menggelengkan kepala aku masih ingin disini aku tak tahu melanjutkan langkah ini. Mereka pergi hanya Deni dan Indri disisiku. Masih terbayang wajah Rini terakhir kalibku melihatnya, wangi rambutnya wangi parfumnya. Ya Tuhan bagaimana aku melanjutkan hidup tanpanya.
aku duduk bersimpuh lama. Indri dan Deni mengajakku pulang.
Aku ke orang tua Rini minta maaf aku tidak bisa mencegah kepergian Rini. Hanya ayah Rini yang bisa menjawab sama sama minta maaf bila ada kesalahan Rini . Ibunya Rini larut dalam kesedihan.
Langkahku gontai aku berjalan tanpa arah. Adan Isya berkumandang aku melihat sebuah mesjid kecil ada beberapa orang mau sholat setelah mengambil wudhu aku ikut sholat berjamaah. selesai sholat aku berdoa beribu rasa sedih dan rasa bersalahku ku ungkapkan tak terasa air mata ini bercucuran. Tiba tiba seorang bapak menghampiriku dan bertanya mengapa aku menangis aku ceritakan penglihatanku dan meninggalnya Rini kuceritakan pula rasa bersalahku tak bisa mencegah Rini pergi dan aku merasa hidip tak berguna.
"nak jangan menyalahkan dirimu sendiri, bila kamu sayang dia kamu harus relakan dia mungkin dia sekarang berada ditempat yang lebih baik. Penglihatan mu anugrah kamu bisa menolong orang tapi adapula takdir yang bisa diubah. Kita hanya bisa menyikapi takdir itu apa karena takdir itu kita jadi ingkar karena tidak suka keputusan Tuhan akan takdir itu atau jadi orang yang bertakwa karena okhlas menerima keputusan Tuhan. Kamu sudah berusaha berdoa kini waktunya Tawakal ilhlas terima kenyataan hidup doakan dia agar diterima disisi Tuhan diberi kebahagiaan di alam sana. Kita tidak bisa pertanyakan keputusan Tuhan tapi nanti kita yang akan ditanya atas sikap kita atas keputusan atau Takdir Tuhan."
Aku sedikit lega. aku berterima kasih atas saran dan nasihat bapak itu. Aku minta ijin pulang. Aku pulang kerumah dengan perasaan sedikit lega. Sebelum tidur aku mendoakan Rini lalu aku tidur.. Dalam mimpi ku lihat Rini tersenyum bahagia.. Selamat jalan Rini semoga kau bahagia disana
hari itu merupakan hari terkelam kurasa ku berdiri disini menyaksikan jasad orang yang sangat kusayang terakhir kalinya. Aku cuma orang biasa aku menangis seperti hampir semua orang yang hadir disini.
Berkali kali kulihat ibu Rini pingsan melihat pemakaman anaknya. Aku pun merasakan yang sama aku tak dapat berkata apa apa banyak ucapan belasungkawa dari temanku banyak nasihat agar aku bersabar, tak mampu membuatku menghilangkan rasa sedih, perih, dan kehilangan ini.
pemakamanpun selesai ayah Rini mengajakku pulang aku menggelengkan kepala aku masih ingin disini aku tak tahu melanjutkan langkah ini. Mereka pergi hanya Deni dan Indri disisiku. Masih terbayang wajah Rini terakhir kalibku melihatnya, wangi rambutnya wangi parfumnya. Ya Tuhan bagaimana aku melanjutkan hidup tanpanya.
aku duduk bersimpuh lama. Indri dan Deni mengajakku pulang.
Aku ke orang tua Rini minta maaf aku tidak bisa mencegah kepergian Rini. Hanya ayah Rini yang bisa menjawab sama sama minta maaf bila ada kesalahan Rini . Ibunya Rini larut dalam kesedihan.
Langkahku gontai aku berjalan tanpa arah. Adan Isya berkumandang aku melihat sebuah mesjid kecil ada beberapa orang mau sholat setelah mengambil wudhu aku ikut sholat berjamaah. selesai sholat aku berdoa beribu rasa sedih dan rasa bersalahku ku ungkapkan tak terasa air mata ini bercucuran. Tiba tiba seorang bapak menghampiriku dan bertanya mengapa aku menangis aku ceritakan penglihatanku dan meninggalnya Rini kuceritakan pula rasa bersalahku tak bisa mencegah Rini pergi dan aku merasa hidip tak berguna.
"nak jangan menyalahkan dirimu sendiri, bila kamu sayang dia kamu harus relakan dia mungkin dia sekarang berada ditempat yang lebih baik. Penglihatan mu anugrah kamu bisa menolong orang tapi adapula takdir yang bisa diubah. Kita hanya bisa menyikapi takdir itu apa karena takdir itu kita jadi ingkar karena tidak suka keputusan Tuhan akan takdir itu atau jadi orang yang bertakwa karena okhlas menerima keputusan Tuhan. Kamu sudah berusaha berdoa kini waktunya Tawakal ilhlas terima kenyataan hidup doakan dia agar diterima disisi Tuhan diberi kebahagiaan di alam sana. Kita tidak bisa pertanyakan keputusan Tuhan tapi nanti kita yang akan ditanya atas sikap kita atas keputusan atau Takdir Tuhan."
Aku sedikit lega. aku berterima kasih atas saran dan nasihat bapak itu. Aku minta ijin pulang. Aku pulang kerumah dengan perasaan sedikit lega. Sebelum tidur aku mendoakan Rini lalu aku tidur.. Dalam mimpi ku lihat Rini tersenyum bahagia.. Selamat jalan Rini semoga kau bahagia disana
Diubah oleh taucolama 29-11-2016 22:17
itkgid dan 12 lainnya memberi reputasi
13
![Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/12/02/9119792_201612020532230372.jpg)
![Gelap tak selamanya kelam [TAMAT]](https://dl.kaskus.id/i1109.photobucket.com/albums/h440/awtian/ob9bzx9x-1.gif)
A :
INDEX