Ending





"Syaahh...Aisyahhh...kamu dimana sayang?bikinin Mas Teh hangat dong"

Karna lama sekali Aisyah tak kunjung datang Gua menghampiri ke dapur,sesampainya di dapur tidak Gua dapati doi disana,Gua kembali keruang tamu yang disana ada emak Gua lagi ngasuh Azziza anak Gua.

Gua "Mak liat Aisyah enggak?kok aku cari di seluruh rumah dia enggak ada Mak?"

Emak Gua enggak bisa menjawab pertanyaan Gua,beliau hanya tertunduk memeluk Azziza,

Gua "ah mungkin lagi kepasar kali Mak yah?tapi kenapa enggak pamit sama aku?"

Emak "Nak sudah...sudah...Enggak usah mencari yang enggak ada,ikhlasin"seraya menangis

Gua "maksud Emak apa sih?enggak paham aku??"

Emak "kamu udah lupa Nak?entar emak anterin ke tempat istrimu deh biar kamu tau sekarang dia ada dimana"

Gua "bener yah Mak"

Gua pun kembali kekamar dan tidur sejenak untuk menantikan datangnya waktu sore,tidak sabar rasanya ingin bertemu Aisyah karna sebentar saja Gua enggak ketemu rasa kangen itu terus menghampiri.

Tiba lah waktu sore,waktu yang udah Gua nantikan untuk bertemu sang Bidadari Dunia sang penyejuk mata,Gua mandi dan bersandan se rapi mungkin memakai pakaian yang disukai Aisyah.

Berangkatlah kami bertiga Gua,Emak dan anak Gua Azziza,dan emak Gua menjadi penunjuk arahnya,30menit perjalanan memakai mobil akhirnya emak Gua menyuruh Gua stop didepan gang Makam untuk muslimin,Gua bingung kenapa emak malah stop di makam bukannya rute kami ingin bertemu Aisyah?.

Emak "yok turun Nak,ikut emak"

Gua "lah ngapain ke makam Mak?"

Emak "karna Aisyah ada disini"ujar emak Gua yang tidak bisa menahan tangisnya

Gua masih bingung ngapain Aisyah ke kuburan?namun Gua tetap mengikuti Emak dari belakang,setelah sampai di perkuburan emak melewati makam demi makam dan langkah kaki beliau terhentu di kuburan yang sepertinya ada yang baru wafat disitu.

Gua "mana Aisyah nya Mak kok enggak ada?"Gua bingung

Emak "ini Aisyah Nak dia sedang istirahat disini"ujar emak menunjuk kuburan yang bernama Aisyah Azhahrah binti H.Sobirin
,namanya sama dan nama Bapaknya sama tapi Gua belum juga percaya.

Gua "apa-apaan nih emak ngajak aku kemakam orang,pulang aja yuk,mungkin Aisyah udah di rumah"

"PLAK...!!!!"tamparan keras Emak menampar pipi Gua

Emak "SADAR NAK!! ISTIGHFAR...BUKA MATAMU,INI KUBURAN AISYAH YANG SEMINGGU LALU TELAB TERKUBUR JASADNYA DISINI...!!!"

Gua mendekati makam itu dan benar saja tanggal lahirnya dan wafatnya sama seperti Aisyah Bini Gua.

Ingatan Gua baru tersadar ketika seminggu yang lalu sebelum ajal menjemputnya Aisyah saat itu tersenyum kearah Gua tangannya yang halus membelai lembut ke wajah Gua seraya berkata "Mas apakah selama ini kamu ridho aku sebagai istrimu?"

Gua enggak bisa menjawabnya hanya tangisan dan anggukan kepala pertanda Gua jawab iya.

Aisyah "Alhamdulillah yang telah menciptakan dan mematikan makhluknya"

Gua "sayang please jangan ngomong seperti itu?aku yakin kamu bakal sembuh kok"

Aisyah "maaffin Aisyah yah Mas selama ini tidak bisa membahagiakan Mas,semoga mas ridho"

Gua menangis tertunduk disebelah badannya dan tiba2 terucap kalimat Laa ilaa ha illallah Muhammadarasulullah...seraya telunjuknya menghadap kelangit,pegangan Aisyah melemah seiring nafasnya yang tersengal sengal,dan akhirnya terpisahlah ruhnya dari jasad meninggalkan dunia yang Fana ini menuju Alam lain.

Gua "syah...syah...bangun syah..."gua mencoba menggerakan tubuhnya yang sudah tidak bernyawa lagi,

Dokter menyabarkan Gua dan membawa gua jauh-jauh dari jasad Aisyah namun Gua seperti tidak rela kehilangannya,butuh 2 orang yang bisa menahan amukan Gua yang tidak ingin jasad Aisyah dibawa menjauh dari Gua.

Sebelum disholati Gua melihat lagi wajahnya untuk yang terakhir kalinya,terlihat wajahnya tenang seperti orang yang lagi tertidur pulas dengan sedikit senyuman di bibirnya.

Setelah disholati jasad Aisyah pun di bawa ke tempat peristirahatannya yang terakhir,Gua hanya terpaku melihat Jasadnya yang akan dikuburkan serasa Gua seperti manusia yang kehilangan separuh jiwa Gua.

Selama seminggu Gua diceritakan oleh Emak kaya orang sakit jiwa,yang kerjaannya menunggu Aisyah didepan rumah,nafsu makan Gua berkurang hingga tubuh Gua jadi kurus tak terawat.

Mata Gua kembali menangis ketika sadar kalau Aisyah sudab meninggalkan dunia ini,bidadari Dunia ku telah pergi,tidak ada lagi penyejuk mata,tidak ada lagi yang membikin kan teh untuk Gua di waktu pagi,tidak ada lagi suara yang membangunkan Gua untuk sholat malam,dan selalu mengajarkan tentang arti kesabaran,Aisyah Engkau sukses membuat bidadari surga cemburu kepadamu,Bidadari dunia memang tidak bersayab namun mereka berhijab.


hingga sekarang 1 tahun setelah kepergian Aisyah Gua menulis cerita ini seperti terbawa lagi kenangan-kenangan yang terkadang membuat Gua tertawa dan menangis mengingat kebersamaan dengannya dulu,dan Gua menikah lagi dengan wanita yang bisa menerima Gua dan Azziza anak Gua meskipun sifat dan tingkah lakunya jauh dari Aisyah,tapi Gua bersyukur bisa mengambil banyak pelajaran tentang menghargai apa yang kita miliki.





[spoiler=BIDADARI SURGA- FULL LIRIK. LAGU KENANGAN DARI AL…: