Guardian Angel
Part 1
ini bukan rumah ! ini lebih seperti istana negri dongeng, penuh dengan pernak-pernik kerajaan gitu, gue gak tau nyebutnya apa, tapi disana gue lihat dekorasi dan penataan lampunya sungguh luar biasa, bahkan gue lihat diujung ada kursi gede banget tepat mengahadap ke arah pintu, dan ini apa, karpet merah yang terbentang memanjang dari pintu masuk sampai kursi yang gedenya ga wajar itu. dan disekeliling ruangan menempel lukisan dengan ukuran jumbo yang menambah suasana istana di rumah ini. belum lagi dengan isi sekeliling di dalem rumah yang mirip banget dengan pernak-pernik istana negeri dongeng, dan itu, iya itu, gue lihat boneka kuda poni seukuran kuda beneran, bener-bener gue berasa masuk kastil !!
"yas masuk"
ola dengan suara pelannya memecah kekaguman gue dengan rumah ini. gue pun melepas sepatu dan berjalan kikuk masuk ke dalam rumah.
"duduk yas"
ola mempersilahkan gue duduk, dan gue bingung ! gue kudu duduk dimana ? secara gak ada kursi buat tamu, cuman ada kursi gede ala raja-raja gitu sama kursi kecil disebelahnya, mungkin buat permainsuri, mungkin.
"la maaf ya la, gue kudu duduk dimana ? hehe"
sambil menggaruk kepala gue bertanya ke ola.
dan ola pun menunjuk ke arah kursi besar tadi, oke, mungkin ini gue cuman mimpi, gue cuman mimpi, ini gak nyata !
"la bisa tolong gampar gue, plis"
gue mengajukan permintaan bodoh itu ke ola, jujur gue terkesima gak percaya.
PLAAAAAAK !
kampreeeet sakit banget, ola beneran nampar gue dengan kekuatan full keknya, soalnya sakit banget, gak pake basa-basi pula
tapi gue baru percaya, ini REAL, dan kalian semua yang masih ngeributin soal REAL MAN USE FCKNG PEDAL, gue selangkah lebih real dari kalian, gue udah masuk istana !
"yas, yas minum?"
ola kembali menyadarkan gue dari kegaguman rumah ini
"oh minum, gue ? oh apa aja deh"
dengan terbata gue membalas tawaran ola barusan
sumpah gue kayak orang udik masuk rumah ini, clingak clinguk memandangi sekeliling, dan ola pun lalu menyeret tangan gue untuk duduk di kursi gede itu.
"tunggu, gue bikin minum sambil ganti baju"
ola lalu berlalu menuju lantai atas.
sembari duduk dikursi gede ini otak gue menerka-nerka, mungkin ruangan yang wajar ada di lantai dua kayaknya. soalnya lantai satu ini full dekorasi kayak istana negri dongeng.
sepuluh menit pun berlalu, akhirnya ola turun dari lantai dua.
DAN ALANGKAH TERKEJUTNYA GUE KETIKA LIHAT SABRINA OLA TURUN DARI LANTAI DUA !
dia menggunakan gaun layaknya cinderella, lengkap dengan sarung tangan sesikunya, lengkap pula dengan mahkotanya !!
INI APAAAAAA ! YA TUHAN !
gue tercengang sejadi-jadinya, terbelalak tak percaya, belum juga gue terkaget sama rumah ini, sekarang gue dikagetkan sama OLA !!
dia menuruni tangga perlahan, dengan kedua tangannya memegang dua cangkir minuman, dan sweeter gue dia slempangkan disikunya.
"ini yas"
dengan suara perlahan ola menyodorkan cangkir berisi teh anget ke gue.
kemudian ola duduk di kursi kecil sebelah gue dan berbicara lirih
"lo jangan jauhi gue ya yas, gue butuh lo"
akhirnya saat itu dia berbicara semua, berbicara tanpa jeda, tanpa titik maupun koma,
perlahan dan terbata hingga sampai berkaca-kaca dia menjelaskan kondisinya,
kondisi yang bagi gue bukan merupakan suatu hal yang disikapi dengan kecewa, tapi merupakan anugrah istimewa,
dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
iya sabrina ola mengidap syndrom
Cinderella Complex
to be continued