TS
venomoth17
[EVENT COC] Yuk buat Cerpen Spesial Hari Guru !
Quote:



![[EVENT COC] Yuk buat Cerpen Spesial Hari Guru !](https://s.kaskus.id/images/2016/11/25/8328531_201611250222280505.jpg)
![[EVENT COC] Yuk buat Cerpen Spesial Hari Guru !](https://s.kaskus.id/images/2016/11/25/8328531_201611250224540267.png)
Halo kaskuser semua 
Untuk memperingati hari guru yang diperingati tanggal 25 November , kami dari forum Education mengadakan event menulis Cerpen . Jadi bagi agan dan sista yang suka nulis bisa menumpahkan ide nya untuk ikut event ini
dan karena memperingati hari guru jadi temanya ya masih berhubungan dengan guru
yuk liat ketentuan event nya dulu 

Untuk memperingati hari guru yang diperingati tanggal 25 November , kami dari forum Education mengadakan event menulis Cerpen . Jadi bagi agan dan sista yang suka nulis bisa menumpahkan ide nya untuk ikut event ini
dan karena memperingati hari guru jadi temanya ya masih berhubungan dengan guru
yuk liat ketentuan event nya dulu 
![[EVENT COC] Yuk buat Cerpen Spesial Hari Guru !](https://s.kaskus.id/images/2016/11/25/8328531_201611250227100484.gif)
Quote:
![[EVENT COC] Yuk buat Cerpen Spesial Hari Guru !](https://s.kaskus.id/images/2016/11/25/8328531_201611250226480390.png)
Ketentuan
1.Tema Cerpen = Tak Terhingga Jasamu , Semua berkatmu , dan Pelita Hidup yg tak pernah redup ( pilih 1 )
2. Karya harus Original
3. Minimal 800 kata dan maksimal 1500 kata
4. Dilarang keras Copas dari Internet
5. Tidak mengandung Unsur SARA dan Pornografi
6. Karya di post di thread ini dengan format Title [Cerpen COC]
7. Jangan Ngobrol ( OOT ) di thread ini , kalo tanya tanya boleh

Periode Event
26 November - 09 Desember
Reward
Untuk Juara 1 - 3
1. Kaskus plus 3 Bulan
2. Merchandise kaskus ( kaos , sticker , notebook dan woven bag )
3. Badge COC
4. Hadiah mungkin akan bertambah
1. Kaskus plus 3 Bulan
2. Merchandise kaskus ( kaos , sticker , notebook dan woven bag )
3. Badge COC
4. Hadiah mungkin akan bertambah
![[EVENT COC] Yuk buat Cerpen Spesial Hari Guru !](https://s.kaskus.id/images/2016/11/25/8328531_201611250225580256.png)
![[EVENT COC] Yuk buat Cerpen Spesial Hari Guru !](https://s.kaskus.id/images/2016/11/25/8328531_201611250223210993.gif)
List Peserta
1. michael.arthur - PR Terakhir
2. rendyconan - Kelas X-3
3. ..nda.. - Guru Terbaik
4. peph - Sang Koran Berjalan
5. u910 - Guru Kehidupan
6. someshitness - Motivator Tak Terduga
7. keongsawah - Sekolah Pertamamu
8. anwar04 - Guru Tua yang Bersahaja
9. chikitoz - Nilai Sebuah Kejujuran
10. sandbox466 - Kunci Jawaban
11. oasatria - Sang Pembelajar
12. metalholic - Pejuang Keterbatasan
13. solehikhsanudin - Ayahku , Pelita Hidup yang tak pernah Redup
14. ghoul99 - Guruku Pahlawanku
15. ninefox1 - Semua Berkatmu
16. sumpahinisaya - sosok yang Menjadi Panutan
17. anggaadd - Terimakasih , Guruku
18. silentbutdeadly - Pak Kus
19. tangguyooh - Guru Hebat
20. grepe.lovers - Guru Killer ku
21. krugersyster - Guruku Sang Malaikat Penjaga Kedua Setelah Ibuku
22. noxiii - Satu Nasehat Mengubah Segalanya
23. baffin - Tanpa Judul
24. vitrafa - Pak Harto
25. rifato0098 - Dibalik Sosok Guru yang Galak
26. kleponis - Dibalik Kegalakan Guru
27. fruitchinpog - Terima kasih , Untuk Guruku
28. gesperlonggar - Maafkan Aku Bu Nina
29. route16 - Bertahan Untuk Melihat
30. tyazscream - Sepeda dan Guruku
31. tonkus - Kenangan Terindah
32. pianzie - Guru Galak Ternyata Tegas
33. kamakama_oi - Jalan Tuhan para Guru di Pedalaman
34. memen82 - Bu Mien
35. kaze9 - Alif
36. mentoxkuclug01 - Guru Penginspirasi
37. tatacs - Pelita Hidup yang Tak Pernah Redup
38. apelpelangi - Guru Pelajaran Apa Saja
39. eliendea - Guru Pelukis Masa Depan
40. geniuslucky - Pak Wito
41. rizalshinoda - Dibalik Sosok Guru yang dibilang Galak
42. darkalam - Si B*ngsat
43. gilangasylum - Pak Bahri yg Jenius
44. stronger. - Pak Agus yg Dingin
45. stef.mjz - Pilihanmu sudah tepat
46. ki.co - Delapan Tertidur
47. joerahasia - Aku dan Pak Khalid
48. auliasif - Sembilan
*kalo ada yg belom dimasukkin list pm ts ya 

Diubah oleh venomoth17 16-12-2016 11:02
PenaEggy dan 6 lainnya memberi reputasi
7
115.6K
1.3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
23.3KThread•16.3KAnggota
Tampilkan semua post
darkalam
#224
[Cerpen COC] Si B*ngsat
Si B*ngsat
Hari biasa dimana hari hari pada umumnya, harus berangkat sekolah, kulirik lah jam tangan yang dijadikan jam ruangan “Sudah jam 7, kesiangan lagi. Yasudah lah, bolos saja, hah”, “Bu, aku berangkat ya, ngga bisa bareng ade, buru buru soalnya udah telat” teriak diriku dengan tergesa gesa memakai sepatu. “Ade udah berangkat dari tadi, kalo mau bolos pake baju biasa aja” Teriak juga ibu di dalam kamar mandi, dimana dia lagi sibuk mencuci. Mau gimana lagi, orang tua ku sudah mengerti tingkah polahku, dan seakan mengijinkan untuk aku mengikuti apa yang aku mau.”Iya, ini udah pake baju biasa kok, main dulu ya Bu” ku bicara sambil berjalan ke arah dirinya, sambil ku cium tangannya tanda pamit. ‘Ya sudah hati hati di jalan, jangan pulang pagi, apalagi kemalaman, bahaya” pinta ibu. “Iya, dah ya bu” pamitku.
Tak tentu kuarahkan laju motor, antara ngebut dan tanggung dalam membawanya, meski tergolong tua motor cb ini lumayan enak juga bila dipakai untuk ngebut, tapi itu tidak penting, yang terpenting sekarang bagaimana aku menemukan tempat nongkrong, sudah mau 30 menit aku hanya memutar seputaran jalan raya. Tempat biasa nongkrong, tapi yang nongkrong sedang sibuk belajar, bingung diriku mau kemana. Di tengah aku mengemudi seperti ini, seperti ada yang berteriak memanggil namaku. Pasti Cuma halusinasi akibat kurang tidur, yasudahlah, lanjut ngamar saja, daripada tidak ketemu tempat nongkrong, sekalian diriku istirahat tidur, mungkin masih lelah akibat nobar semalam.
‘hmm, mana hp ku ya..’ tanyaku dalam hati, dan ternyat ku baru ingat yang ternyata terselip di bawah bantal, dengan alasan bila ada orang yang menyebalkan menelpon tidak terdengar suaranya seantero kamar ku. Terpampang jelas, 12 misscall di layar hp ku ‘benar ternyata, si b*ngsat nelpon’ kataku dengan pelan dan penuh kebencian, tak kutanggapi telpon tersebut, langsung ku baringkan tubuh saja di kasur ku. “AS I BREATHE, MY DY DISEASE BRINGS ME TO MY KNEES, ALL YOU NEED IS A TASTE, IT’LL SET YOU FREE”, dering pertanda ada yang menelpon hp ku pun berbunyi dengan keras. ‘b*ngsat! Baru tidur 10 menit, udah ada yang menelpon, pasti si b*ngsat nih’, marah ku ketika hp berbunyi, ku angkat ‘Hallo ? ngapain telpon ? ada urusan apa ?’, si b*ngsat pun menjawab ‘bisa ketemu ? nanti sore, jam 5 sore ini di café biasanya kamu nongkrong, ngga boleh telat’, ‘udah ?’ jawabku, ‘iya itu saja’ balasnya. Langsung ku tutup telpon itu, lanjut ku tidur terlelap, persetan dengan ketemuan sedang suntuk, begitulah tanggapan ku setelah di telpon.
‘Rif, bangun, ada bu guru depan rumah, bangun’ Ibuku mencoba membangunkan, ‘udah si bu, suruh si b*ngsat pulang aja. Masih ngantuk aku’ keluh ku, ‘bangun Rif, ibu guru udah nunggu dari jam 6 malam tadi, sekarang jam 8 ini, malu Ibu sama bu guru mu’ ibu ku merajuk diriku untuk bangkit. ‘Iya bu, iya, Arif bangun nih’, sambil menjawab ku bangunkan diriku, ngantuk, berjalan ke kamar mandi untuk membasuh muka. Ku datangi b*ngsat itu, sambil membawa jaket, ku ajak dia ke café tempat janji tadi siang, ‘hayuk, jangan lama. Bu, Arif keluar ya, mau makan’ saut ku pada ibu dan mengajak dia untuk keluar. ‘Bu saya ajak anak ibu ke café dulu ya, Assalamualaikum’, ‘Iya, titip Arif ya Bu, hati hati di jalan, waalaikumsallam’ itu perbincangan yang ku dengar ketika memakai sepatu.
Sampai di café, pesan lemon tea, dan dia milkshake, perjalanan ke café ini lumayan sebentar, 10 menit, mengingat sepanjang jalan basah, pasti hujan sehingga sepi jalanan, tak banyak juga yang diobrolkan ketika di perjalanan, aku yang menyetir cenderung mengelak untuk di ajak mengobrol ketika membawa motor, memilih untuk diam. ‘Jadi, mau bahas apa ?’ tanyaku, ‘Masuk lah kamu, 1 minggu lebih kamu ngga masuk, kamu udah kelas 3, sebentar lagi UN’ itu yang dia pinta, ku jawab ‘Jangan atur saya, saya sudah bisa semua, tak perlu sekolah’ – nyatanya memang begitu, aku adalah anak yang lumayan pintar, otodidak semenjak sd, ikut olimpiade matematika 2x, tingkat nasional ketika sma dan untuk tingkat international tidak kuambil, sudah kelas 3, saatnya perbanyak teman. Untuk prestasi ketika sd dan smp, tak perlu ditanya, ku bakar pialaku, untuk membuat pigura tokoh kartun favoritku waktu smp – ‘Karena ayahmu, kan ? masuklah, ibu tau kamu ada masalah. Minimal kamu ha—‘ katanya, yang kupotong dengan balasan ‘jangan bahas dia’, ‘terbukalah sama ibu, nanti ibu bantu-’ terang dia yang ku potong dengan ijin pulang, ‘sudah, saya mau pulang’. Ku taruh uang 20.000 di meja.
“ANJING! b*ngsat! Kenapa semua orang kurang ajar, mati sajalah aku! Muak diriku!” Ungkapku dengan marah dan campur khawatir, sebelum pergi dari kafe, tangan ku di Tarik oleh dia, dengan reflek ku hempaskan tangannya dan ku banting gelas di meja, agar dia diam dan tidak membujuk ku lagi, rasanya tak peduli, tapi tetap ada rasa bersalah di sana. ‘Dimana alat itu ya’ kata ku sambil ku obrak abrik laci lemari, meja belajar dan juga kolong kasur, dan akhirnya ku temukan alat yang kucari,— “Arifin Zulkarnain, no absen 15”, “ha ha ha, oh iya, maaf bu saya melamun haha” iya itu tadi adalah suara ibu Diana guru yang ku panggil b*ngsat, bertemu di sebuah giras di Surabaya, pertemuan yang tidak terduga dimana sempat ku teringat memori ketika masa lalu dulu.
“bengongin apa kamu ? sudah manggil 3x ibu namamu haha” tanyanya
Ku jawab “masa lalu bu, kejadian tragis waktu itu hahaha, lucu, gila dan sepertinya membuka diri saya dan juga potensi saya”.
“Iya, tindakan mu gila waktu itu, berusaha bunuh diri dengan silet bekas, bodoh lebih tepatnya haha.” Candanya berusaha mengingat,
“ya lumayan gila dan bodoh bu, mengingat sedang depresi, yasudahlah, untuk ibu ku tau sehingga ku di bawanya ke rumah sakit haha, dan ibu satu satunya orang yang menengok pertama kali menggunakan jaket geng motor. Oh ya, masih aktif bu ?” tanyaku yang juga masih mengingat kejadian waktu di rumah sakit, dengan infus di tangan kiri, dan seorang wanita yang kukira kalem ternyata anggota geng motor.
“Sudah ngga Fin, Ibu sudah punya anak, paling sesekali kalo memang sedang aksi bantu penggalangan dana atau acara baksos, ibu menyempatkan diri untuk menyumbang ataupun ikut partisipasi menggalang, buat kumpul udah susah, anak sudah 2 haha” jawabnya dengan tawa nya yang khas. Dan disambung dengan tebakannya yang lain, “salah satu geng motor yang membuka matamu ya ? haha nongkrong gaul tu gitu, bermanfaat”.
“iya bu, salah satu yang membuka hati lebih tepatnya, geng motor tidak bringas, solid, dan menolong semua manusia tak pandang ras dan agama apapun. Daripada kumpulan anak tanggung di warung, yang kerjaannya bolos hahaha” aku yang sedang menjelaskan kelompok yang dulu ku ikuti.
“Kerja apa sekarang ?” tanyanya, ku jawab “di organisasi pendidikan bu, untuk anak punk dan anak nakal di smp – sma di sini. Mencoba membagi pengalaman hidup yang pernah menjadi bagian nakal dan anak depresi masa depan haha”
“di tolak, ajakan untuk gabung ke ln ?” luar negeri maksudnya, dan dia bertanya. Ku jawab lagi “disini lebih membutuhkan, teman ku banyak yang ikut ketika di tawari di univ dulu, tapi ku rasa Indonesia masih belum beres haha sehingga masih butuh yang muda muda kaya saya untuk menyumbang asihkan ilmunya”
“Ngga iri kamu ? orang sok pintar kamu ngga pengen ke ln ? haha” meledek dan bertanya secara bersamaan, licik, dan kujawab dengan “biarkan bu, yang penting mereka bisa berguna haha. Daripada dulu saya, otak cerdas Cuma ampas, ngga guna sama sekali. Semua orang punya impian masing masing lah, ada yang pengen kaya, ada yang pengen kaya saya, yang penting sama sama membangun masyarakat bu, meski beda Negara, aamiin”
“Alim ya kamu, sok bijak juga, padahal dulu b*ngsat b*ngsatin ibu hahaha” candanya yang menyindir, “harus gitu, biar di terima di dunia ini haha. Bohong deh, ini mah semua berkat ibu, yang ngajarin saya apa itu tuhan, dan tugas kita sebagai manusia, yang harus berguna pada sosialnya. Biar dulu gitu, saya kan nakal yang jujur, ngga seperti yang lain hahaha” candaku dalam jawabanku yang dibalas dengan, “lah iya, susah itu, cari anak kaya kamu, nakal tapi jujur, suka ngeluarin guru dari sekolah, untuk ibu kuat haha”. “gila hormat mereka mah, makan gaji buta, pantes di gituin, kaya kata Remy Sylado, orang tua yang bodoh wajiblah di serang, kalau yang muda biarkan, wajib salah, salahnya saya Cuma kurang santun”. “HAHAHAHA” tawa kami berdua.
“Makasih bu, sudah mengajarkan saya, menerima ayah saya yang gila untuk menjadikan anaknya pencari gelar, dan mengajarkan saya agama serta menyayangi ibu saya” lirih ku pada Diana, bu guru yang kupanggil b*ngsat. “Ya, titip anak anak yang kamu bina ya, jadikan mereka mengenal agamanya, menerima dirinya, mengikuti keinginannya. Sudah sesi sedihnya, anak nakal kok cengeng hahaha” candanya, ku usap air mata ku dan kujawab “mantan nakal bu, jadi gapapa nangis hahaha, pamit bu, jadwal ngajar saya, terimakasih ya bu sekali lagi, assalamualikum” pamit ku padanya yang tak lupa kuselipkan uang membayar makanan yang kami beli. “iya, alaikumsallam, titip anak anak ya” pintanya.
Ku jawab “masa lalu bu, kejadian tragis waktu itu hahaha, lucu, gila dan sepertinya membuka diri saya dan juga potensi saya”.
“Iya, tindakan mu gila waktu itu, berusaha bunuh diri dengan silet bekas, bodoh lebih tepatnya haha.” Candanya berusaha mengingat,
“ya lumayan gila dan bodoh bu, mengingat sedang depresi, yasudahlah, untuk ibu ku tau sehingga ku di bawanya ke rumah sakit haha, dan ibu satu satunya orang yang menengok pertama kali menggunakan jaket geng motor. Oh ya, masih aktif bu ?” tanyaku yang juga masih mengingat kejadian waktu di rumah sakit, dengan infus di tangan kiri, dan seorang wanita yang kukira kalem ternyata anggota geng motor.
“Sudah ngga Fin, Ibu sudah punya anak, paling sesekali kalo memang sedang aksi bantu penggalangan dana atau acara baksos, ibu menyempatkan diri untuk menyumbang ataupun ikut partisipasi menggalang, buat kumpul udah susah, anak sudah 2 haha” jawabnya dengan tawa nya yang khas. Dan disambung dengan tebakannya yang lain, “salah satu geng motor yang membuka matamu ya ? haha nongkrong gaul tu gitu, bermanfaat”.
“iya bu, salah satu yang membuka hati lebih tepatnya, geng motor tidak bringas, solid, dan menolong semua manusia tak pandang ras dan agama apapun. Daripada kumpulan anak tanggung di warung, yang kerjaannya bolos hahaha” aku yang sedang menjelaskan kelompok yang dulu ku ikuti.
“Kerja apa sekarang ?” tanyanya, ku jawab “di organisasi pendidikan bu, untuk anak punk dan anak nakal di smp – sma di sini. Mencoba membagi pengalaman hidup yang pernah menjadi bagian nakal dan anak depresi masa depan haha”
“di tolak, ajakan untuk gabung ke ln ?” luar negeri maksudnya, dan dia bertanya. Ku jawab lagi “disini lebih membutuhkan, teman ku banyak yang ikut ketika di tawari di univ dulu, tapi ku rasa Indonesia masih belum beres haha sehingga masih butuh yang muda muda kaya saya untuk menyumbang asihkan ilmunya”
“Ngga iri kamu ? orang sok pintar kamu ngga pengen ke ln ? haha” meledek dan bertanya secara bersamaan, licik, dan kujawab dengan “biarkan bu, yang penting mereka bisa berguna haha. Daripada dulu saya, otak cerdas Cuma ampas, ngga guna sama sekali. Semua orang punya impian masing masing lah, ada yang pengen kaya, ada yang pengen kaya saya, yang penting sama sama membangun masyarakat bu, meski beda Negara, aamiin”
“Alim ya kamu, sok bijak juga, padahal dulu b*ngsat b*ngsatin ibu hahaha” candanya yang menyindir, “harus gitu, biar di terima di dunia ini haha. Bohong deh, ini mah semua berkat ibu, yang ngajarin saya apa itu tuhan, dan tugas kita sebagai manusia, yang harus berguna pada sosialnya. Biar dulu gitu, saya kan nakal yang jujur, ngga seperti yang lain hahaha” candaku dalam jawabanku yang dibalas dengan, “lah iya, susah itu, cari anak kaya kamu, nakal tapi jujur, suka ngeluarin guru dari sekolah, untuk ibu kuat haha”. “gila hormat mereka mah, makan gaji buta, pantes di gituin, kaya kata Remy Sylado, orang tua yang bodoh wajiblah di serang, kalau yang muda biarkan, wajib salah, salahnya saya Cuma kurang santun”. “HAHAHAHA” tawa kami berdua.
“Makasih bu, sudah mengajarkan saya, menerima ayah saya yang gila untuk menjadikan anaknya pencari gelar, dan mengajarkan saya agama serta menyayangi ibu saya” lirih ku pada Diana, bu guru yang kupanggil b*ngsat. “Ya, titip anak anak yang kamu bina ya, jadikan mereka mengenal agamanya, menerima dirinya, mengikuti keinginannya. Sudah sesi sedihnya, anak nakal kok cengeng hahaha” candanya, ku usap air mata ku dan kujawab “mantan nakal bu, jadi gapapa nangis hahaha, pamit bu, jadwal ngajar saya, terimakasih ya bu sekali lagi, assalamualikum” pamit ku padanya yang tak lupa kuselipkan uang membayar makanan yang kami beli. “iya, alaikumsallam, titip anak anak ya” pintanya.
Dan sekarang aku, siap untuk mengajar di organisasi pendidikan, mengejar impian untuk membuat anak Indonesia semakin cerdas, tau impiannya, dan berjiwa social. Meski prestise dan harta tak kudapatkan, yang penting mereka senang, seperti Bu Diana, yang senang melihatku, dan mengajarku, meski cemooh dan hinaan diterimanya.
================================================FIN===================================================
Cerita di atas fiktif adanya, untuk tempat dan nama, untuk alur kejadian hmmm.. ngga penting ya di jelaskan fiktif atau tidak. Terimakasih Pa Guru dan Bu guru
Jasamu pantas di ganjar surga NYAnb : ternyata di ketik b*ngsat berubah jadi baik, sehingga juri untuk tulisannya, ane edit jadi b*ngsat ya

Diubah oleh darkalam 09-12-2016 21:55
abellacitra memberi reputasi
1
