- Beranda
- Stories from the Heart
Novel : Kisah Para Keturunan Bajak Laut
...
TS
sun81
Novel : Kisah Para Keturunan Bajak Laut

Sejak dulu suka sekali menulis......membayangkan berbagai petualangan mulai yang manis, dramatis hingga romantis. Ini adalah karya novel pertamaku tentang petualangan. Sudah pernah kutulis di forum Lounge tapi banyak yang pada protes n pembacanya kurang

semoga di forum ini lebih banyak peminatnya
Baiklah, selamat menikmati ya! En bantu doanya supaya bisa diterbitkan dalam bentuk fisik.
Spoiler for :
Bila Petualangan penyihir cilik di belahan dunia Eropa dan kisah romantis manusia dan vampir dari Amerika bisa menembus pasar dunia, maka kisah pirates cilik pun seharusnya bisa juga kan?
Untuk updatenya dipastikan sebulan sekali tapi tergantung kuota ya.......maklum penulis modal pas-pasan

Untuk updatenya dipastikan sebulan sekali tapi tergantung kuota ya.......maklum penulis modal pas-pasan
Spoiler for Prolog:
Selama berabad-abad yang lampau, laut merupakan tempat terkaya di muka bumi. Ketika Laut menjadi jalan untuk mencapai penjuru dunia, menukar sutra dan rempah, menjadikan setiap tetes anggur berubah ke setiap keping emas dan perak, laut adalah surga bagi para penguasanya.
Hingga lahirlah para penguasa yang lebih besar lagi. Para penguasa yang serakah yang ingin menguasai semua kekayaan laut dan mencicipi sedikit banyak kenikmatan daratan. Bajak Laut. Nama-nama mereka dibisikkan dengan ketakutan di setiap deburan ombak dan setiap mendekati pantai, diteriakkan dengan jeritan yang takkan pernah dilupakan oleh semua tempat yang pernah disinggahinya.
Mereka mengambil semua yang dapat disentuh, menenggak semua yang dapat dinikmati lidah dan menghancurkan semua yang dapat diratakan.
Lebih dari tiga abad laut dan darat mereka jadikan sarang. Dan ketika puncaknya dunia semakin terasa sempit, mereka, para bajak laut mulai merasa tidak puas. Mereka mulai melirik bagian dari para bajak laut lainnya. Mereka mulai berperang antar sesama mereka. Mulai saling menghancurkan. Tidak lagi menghormati peraturan yang dulu mereka tegakkan dan mencari kepuasan sendiri dengan lebih serakah lagi.
Hingga terbelahlah laut dan kekuasaannya. Kelompok-kelompok yang merasa ketakutan mencoba berlindung di kubu-kubu yang lebih kuat. Kubu-kubu yang masih memegang prinsip dengan bayaran yang setimpal.
Tapi itu tak berlangsung lama. Ketika bulan pernama datang, di tengah ketenangan laut, terjadilah perang besar memecahkan kesunyian lautan. Dua kubu yang berbeda prinsip, berbeda pemimpin, berbeda tujuan dengan bantuan sekutu masing-masing saling menghancurkan. Pertempuran yang terjadi tujuh belas hari tujuh belas malam itu merusak kehidupan banyak pihak, sehingga pemerintahan beberapa kerajaan memutuskan untuk terlibat.
Son of Sea, kubu penguasa Timur dan Barat, di tengah tekanan kematian dan kekalahan melakukan kesepakatan dengan Kerajaan Inggris yang memiliki armada laut terbesar. Dengan menyerahkan lebih dari seribu peta tempat penyimpanan harta kekayaan miliknya dan para sekutunya, Son Of Sea diselamatkan dan dipulihkan seluruh kekuasaannya sebagai rakyat.
Dark Seas, kubu Utara dan Selatan, yang memiliki armada dua kali lipat daripada Son of Sea, akhirnya takluk di hadapan armada Inggris dan para sekutunya. Lebih dari seribu pengikut Dark Seas dihukum mati, sedangkan ratusan lainnya berhasil melarikan diri dan lenyap di telan kegelapan malam. Yang tertinggal hanyalah kapal induk Dark Starship bersama lebih dari tiga ribu peta harta karun.
Selama berabad-abad lamanya kekayaan-kekayaan yang tersimpan mulai ditemukan. Ujung Utara Selatan, Barat ke Timur, semua tempat diaduk-aduk sekutu pemenang. Tapi, ternyata para sekutu hanya mampu memperoleh sebagian kecil dari seluruh peta yang ada. Dan di luar sana masih menanti kekayaan-kekayaan berlimpah untuk ditemukan. Berpacu dengan waktu dan para keturunan pengikut Dark Seas, Pemerintah, dan sekutunya membentuk kembali kubu Son of Sea.
Hingga lahirlah para penguasa yang lebih besar lagi. Para penguasa yang serakah yang ingin menguasai semua kekayaan laut dan mencicipi sedikit banyak kenikmatan daratan. Bajak Laut. Nama-nama mereka dibisikkan dengan ketakutan di setiap deburan ombak dan setiap mendekati pantai, diteriakkan dengan jeritan yang takkan pernah dilupakan oleh semua tempat yang pernah disinggahinya.
Mereka mengambil semua yang dapat disentuh, menenggak semua yang dapat dinikmati lidah dan menghancurkan semua yang dapat diratakan.
Lebih dari tiga abad laut dan darat mereka jadikan sarang. Dan ketika puncaknya dunia semakin terasa sempit, mereka, para bajak laut mulai merasa tidak puas. Mereka mulai melirik bagian dari para bajak laut lainnya. Mereka mulai berperang antar sesama mereka. Mulai saling menghancurkan. Tidak lagi menghormati peraturan yang dulu mereka tegakkan dan mencari kepuasan sendiri dengan lebih serakah lagi.
Hingga terbelahlah laut dan kekuasaannya. Kelompok-kelompok yang merasa ketakutan mencoba berlindung di kubu-kubu yang lebih kuat. Kubu-kubu yang masih memegang prinsip dengan bayaran yang setimpal.
Tapi itu tak berlangsung lama. Ketika bulan pernama datang, di tengah ketenangan laut, terjadilah perang besar memecahkan kesunyian lautan. Dua kubu yang berbeda prinsip, berbeda pemimpin, berbeda tujuan dengan bantuan sekutu masing-masing saling menghancurkan. Pertempuran yang terjadi tujuh belas hari tujuh belas malam itu merusak kehidupan banyak pihak, sehingga pemerintahan beberapa kerajaan memutuskan untuk terlibat.
Son of Sea, kubu penguasa Timur dan Barat, di tengah tekanan kematian dan kekalahan melakukan kesepakatan dengan Kerajaan Inggris yang memiliki armada laut terbesar. Dengan menyerahkan lebih dari seribu peta tempat penyimpanan harta kekayaan miliknya dan para sekutunya, Son Of Sea diselamatkan dan dipulihkan seluruh kekuasaannya sebagai rakyat.
Dark Seas, kubu Utara dan Selatan, yang memiliki armada dua kali lipat daripada Son of Sea, akhirnya takluk di hadapan armada Inggris dan para sekutunya. Lebih dari seribu pengikut Dark Seas dihukum mati, sedangkan ratusan lainnya berhasil melarikan diri dan lenyap di telan kegelapan malam. Yang tertinggal hanyalah kapal induk Dark Starship bersama lebih dari tiga ribu peta harta karun.
Selama berabad-abad lamanya kekayaan-kekayaan yang tersimpan mulai ditemukan. Ujung Utara Selatan, Barat ke Timur, semua tempat diaduk-aduk sekutu pemenang. Tapi, ternyata para sekutu hanya mampu memperoleh sebagian kecil dari seluruh peta yang ada. Dan di luar sana masih menanti kekayaan-kekayaan berlimpah untuk ditemukan. Berpacu dengan waktu dan para keturunan pengikut Dark Seas, Pemerintah, dan sekutunya membentuk kembali kubu Son of Sea.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Suka dengan petualangan Aramos dkk......silahkan preorder langsung dgn dm ig @littlesun81
**Beberapa bagian dan bab telah saya edit/blur ya.......Mohon maaf untuk yang baru mulai membaca dan belum selesai 🙏🙏
Silahkan hilangkan rasa penasaran dengan memesan bukunya👍👍GBUs
#winddoghss
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Bab 1 A - B
Bab 2 A - C
Bab 3 A - B
Bab 3 C
Bab 4 A - C
Bab 5 A - B
Bab 6
Bab 7 A - B
Bab 8 A - B
Bab 9 A - B
Bab 10 A - B
Bab 10 C - D
Bab 10 E - F
Bab 11 A - B
Bab 11 C - D
Bab 12 A - B
Bab 13 A - B
Bab 13 C
Bab 14 A - B
Bab 15 A
Bab 15 B
Bab 15 C
Bab 16 A - B
Bab 16 C
Bab 17
Bab 18 A - B
Bab 18 C
Bab 19 A
Bab 19 B
Bab 20 A - B
Bab 21 A - B
Bab 21 C - D
Bab 21 E - F
Bab 21 G
Ane mau nanya
(Mohon berkenan di jawab)
Bab 22 A - B
Bab 22 C
Bab 23 A
Bab 23 B
Bab 24 A
Bab 24 B
Bab 25 A
Bab 25 B (Tamat)
Spoiler for KaryaQu yang lain...... (mampir ya!):
Diubah oleh sun81 29-06-2025 00:18
2
33.6K
Kutip
216
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sun81
#126
Spoiler for Bab 21 C:
Julio melepaskan cengkeramannya dan mundur selangkah “Kalau kau memintaku memilih antara kau atau SOS yang akan kuselamatkan. Maka aku tetap akan memilih menyelamatkanmu. Oh, tidak perlu protes. Aku bukannya tidak perduli dengan SOS. Tapi pesan dari ayahku sangat jelas. Aku harus menjagamu. Titik. Dan tidak ada kompromi lainnya.”
Aramos memandang Bill dan Andrea dengan memelas. Tapi kedua sahabatnya langsung memasang wajah keras kepala.
“Ayolah……. Kita harus rasional saat ini. Kita menduga Ruang penyimpanan harta karun diminta oleh kakekku kepada Kapten Silverbond untuk dijaga oleh suku Fuskeamal. Walaupun itu dugaan yang belum tentu benar, tapi hati kecilku menyatakan semua kejadian ini dan bukti yang kita terima mengatakan itulah kenyataannya. Dan seperti kita ketahui juga, Suku Fuskeamal adalah suku yang sangat setia pada Bombersfish dan seluruh keturunannya. Itu mungkin menjadi kekuatan, tapi harus diakui juga kelemahan SOS. Dan satu-satunya cara agar kelemahan itu hilang, maka…..”
............

Saya cut ya.......untuk lengkapnya silahkan preorder di ig @littlesun81


…..........
Setengah jam kemudian mereka berempat menghabiskan waktu di ruang depan dekat dengan perapian, tanpa ada yang berniat bicara. Aramos duduk di sofa bersandaran pendek berwarna merah yang langsung menghadap perapian, Andrea dan Bill masing masing sudah duduk setengah berbaring di sofa yang agak lebih panjang dibelakangnya yang berwarna coklat dan hitam hanya dipisahkan sebuah meja kopi pendek, dan Julio mengatur dengan nyaman tiga bantal sofa di karpet dan berbaring menyamping menghadap pintu depan. Dia terlihat waspada.
“Bibirmu masih sakit?” Andrea bertanya pelan.
“Tidak. Aku tidak apa-apa”
Andrea duduk tegak “Maafkan aku. Aku tidak bermaksud sekuat itu”
Aramos tersenyum kecil dan baru hendak menjawab ketika Julio menyahut malas-malasan “Jangan khawatir. Kalau bukan kau yang menamparnya mungkin aku yang akan menonjoknya. Dan itu bukan hanya bibir yang berdarah. Mungkin dia harus merelakan beberapa gigi depannya copot lebih awal”
Bill dan Andrea terkejut dan akhirnya tertawa kecil. Aramos memberengut namun sedetik kemudian tertawa juga.
“Sebaiknya kalian tidur dulu. Kita akan istirahat dan berjaga bergiliran. Aku yang pertama” Kata Julio mantap dan mengatur kembali bantal-bantalnya.
“Bagaimana bisa kau yang berjaga pertama jika posisimu terlihat yang paling nyaman?” Andrea menyindir sambil berbaring kembali.
“Cerewet. Ini posisi berjagaku. Jangan protes.”
Aramos memandang perapian. Perlahan-lahan dia mulai merasakan lelah. Perjalanan mereka beberapa jam ini dan semua beban yang dipikirkannya ternyata benar-benar menguras tenaga.
Hal terakhir yang dapat diingatnya gumaman penasaran Bill, entah sadar atau tidak, tentang kira-kira dimana Pondok Fuskeamal berada.
“Tidak usah dipikirkan. Semakin jauh dari sini semakin baik” Julio mendengus dan Aramos sedetik kemudian merasa rileks dan tenang.
…...…..............

Saya cut ya.......untuk lengkapnya silahkan preorder di ig @littlesun81
......................
Aramos tersenyum kecut. Sudah menjadi rahasia umum menjelang pertandingan Flytes, beberapa bulan bahkan sebelum pendaftaran resmi dibuka, telah terjadi banyak taruhan di Eightlyst State Ship. Diantara para SOS Pirates, Nytes atau campuran keduanya jika ada Nytes yang cukup bernyali bertaruh besar-besaran.
Taruhannya macam-macam. Mulai dari Pasukan Flytes mana yang akan menghadapi Pasukan Flytes mana, Pasukan-pasukan Flytes siapa saja yang akan tembus ke final hingga nama Pasukan Flytes yang akan mengangkat trofi kemenangan di final.
Sayangnya taruhan-taruhan itu, yang dimotori lebih dari selusin kelompok promotor yang bergerak dalam bayangan namun anehnya tidak benar-benar terselubung, tidak hanya membuat taruhan yang menyenangkan. Ada promotor yang memfokuskan pada hal-hal terburuk seperti kategori Pasukan Flytes yang akan paling cepat kalah hingga kategori pasukan Flytes pertama yang bakalan tumbang di dek Virgo walaupun saat itu belum ada daftar pertandingan yang diterbitkan. Dan tanpa perlu menunggu satu jam setelah Pasukan Flytes Clown terdaftar, hampir semua Nytes memasang taruhan untuk yang tercepat kalah dan yang pertama tumbang ke pasukan mereka. Aron Berstard bahkan bertaruh masing-masing kategori sebesar tiga koin merah.
Dan kemarin daftar pertandingan sudah diterbitkan di Koran Eightlyst. Betapa terkejutnya Aramos dan Bill ternyata pasukan Flytes Clown memang menjadi yang pertama yang bertanding. Dan yang lebih mengejutkan dan menakutkan lagi lawan mereka adalah Pasukan Flytes Piranha.
Julio dan Andrea yang jarang sekali sepakat akan satu hal, kali itu sangat berkeyakinan kuat bahwa ini ulah para petaruh. Bahkan mereka dengan sangat yakin menyatakan bahwa salah satu atau seluruh panitia pertandingan Flytes telah mengatur ini karena mereka juga ikut-ikutan taruhan-taruhan yang tidak masuk akal itu. Andrea bahkan berani mempertaruhkan semua poin dari nilai pelajarannya yang dianggapnya seribu kali lebih berharga dari koin merah.
“Para Promotor katanya sakit kepala. Mereka sekarang lagi menghitung kemungkinan kerugiannya” kata Allex Versk pagi-pagi buta. Mereka bahkan belum sempat membaca Koran Eightlyst hari itu untuk mengerti maksud kata-katanya.
Sambil melambaikan Koran Eightlyst dan berbicara dengan rentetan kata yang tak masuk akal untuk diucapkan sebelum sarapan pagi, Allex mengeluarkan sebuah notes dan pena dengan bersemangat.
“Jadi bagaimana tanggapan kalian?” tanyanya dengan bersemangat di ambang pintu kamar mereka.
Julio yang sudah membaca cepat dan menyorongkan Koran ke Bill dan Aramos yang masih kebingungan hanya mendengus “Kau ingin mewawancarai kami. Kamu kan bagian dari Pasukan Flytes Clown?”
…..............

Saya cut ya........Mohon maaf untuk yang baru mulai membaca dan belum selesai membaca. Untuk selengkapnya silahkan beli bukunya ya 🤗🤗 dm ig:@littlesun81
Thankss
................
Aramos memandang Bill dan Andrea dengan memelas. Tapi kedua sahabatnya langsung memasang wajah keras kepala.
“Ayolah……. Kita harus rasional saat ini. Kita menduga Ruang penyimpanan harta karun diminta oleh kakekku kepada Kapten Silverbond untuk dijaga oleh suku Fuskeamal. Walaupun itu dugaan yang belum tentu benar, tapi hati kecilku menyatakan semua kejadian ini dan bukti yang kita terima mengatakan itulah kenyataannya. Dan seperti kita ketahui juga, Suku Fuskeamal adalah suku yang sangat setia pada Bombersfish dan seluruh keturunannya. Itu mungkin menjadi kekuatan, tapi harus diakui juga kelemahan SOS. Dan satu-satunya cara agar kelemahan itu hilang, maka…..”
............

Saya cut ya.......untuk lengkapnya silahkan preorder di ig @littlesun81


…..........
Setengah jam kemudian mereka berempat menghabiskan waktu di ruang depan dekat dengan perapian, tanpa ada yang berniat bicara. Aramos duduk di sofa bersandaran pendek berwarna merah yang langsung menghadap perapian, Andrea dan Bill masing masing sudah duduk setengah berbaring di sofa yang agak lebih panjang dibelakangnya yang berwarna coklat dan hitam hanya dipisahkan sebuah meja kopi pendek, dan Julio mengatur dengan nyaman tiga bantal sofa di karpet dan berbaring menyamping menghadap pintu depan. Dia terlihat waspada.
“Bibirmu masih sakit?” Andrea bertanya pelan.
“Tidak. Aku tidak apa-apa”
Andrea duduk tegak “Maafkan aku. Aku tidak bermaksud sekuat itu”
Aramos tersenyum kecil dan baru hendak menjawab ketika Julio menyahut malas-malasan “Jangan khawatir. Kalau bukan kau yang menamparnya mungkin aku yang akan menonjoknya. Dan itu bukan hanya bibir yang berdarah. Mungkin dia harus merelakan beberapa gigi depannya copot lebih awal”
Bill dan Andrea terkejut dan akhirnya tertawa kecil. Aramos memberengut namun sedetik kemudian tertawa juga.
“Sebaiknya kalian tidur dulu. Kita akan istirahat dan berjaga bergiliran. Aku yang pertama” Kata Julio mantap dan mengatur kembali bantal-bantalnya.
“Bagaimana bisa kau yang berjaga pertama jika posisimu terlihat yang paling nyaman?” Andrea menyindir sambil berbaring kembali.
“Cerewet. Ini posisi berjagaku. Jangan protes.”
Aramos memandang perapian. Perlahan-lahan dia mulai merasakan lelah. Perjalanan mereka beberapa jam ini dan semua beban yang dipikirkannya ternyata benar-benar menguras tenaga.
Hal terakhir yang dapat diingatnya gumaman penasaran Bill, entah sadar atau tidak, tentang kira-kira dimana Pondok Fuskeamal berada.
“Tidak usah dipikirkan. Semakin jauh dari sini semakin baik” Julio mendengus dan Aramos sedetik kemudian merasa rileks dan tenang.
…...…..............

Saya cut ya.......untuk lengkapnya silahkan preorder di ig @littlesun81
......................
Aramos tersenyum kecut. Sudah menjadi rahasia umum menjelang pertandingan Flytes, beberapa bulan bahkan sebelum pendaftaran resmi dibuka, telah terjadi banyak taruhan di Eightlyst State Ship. Diantara para SOS Pirates, Nytes atau campuran keduanya jika ada Nytes yang cukup bernyali bertaruh besar-besaran.
Taruhannya macam-macam. Mulai dari Pasukan Flytes mana yang akan menghadapi Pasukan Flytes mana, Pasukan-pasukan Flytes siapa saja yang akan tembus ke final hingga nama Pasukan Flytes yang akan mengangkat trofi kemenangan di final.
Sayangnya taruhan-taruhan itu, yang dimotori lebih dari selusin kelompok promotor yang bergerak dalam bayangan namun anehnya tidak benar-benar terselubung, tidak hanya membuat taruhan yang menyenangkan. Ada promotor yang memfokuskan pada hal-hal terburuk seperti kategori Pasukan Flytes yang akan paling cepat kalah hingga kategori pasukan Flytes pertama yang bakalan tumbang di dek Virgo walaupun saat itu belum ada daftar pertandingan yang diterbitkan. Dan tanpa perlu menunggu satu jam setelah Pasukan Flytes Clown terdaftar, hampir semua Nytes memasang taruhan untuk yang tercepat kalah dan yang pertama tumbang ke pasukan mereka. Aron Berstard bahkan bertaruh masing-masing kategori sebesar tiga koin merah.
Dan kemarin daftar pertandingan sudah diterbitkan di Koran Eightlyst. Betapa terkejutnya Aramos dan Bill ternyata pasukan Flytes Clown memang menjadi yang pertama yang bertanding. Dan yang lebih mengejutkan dan menakutkan lagi lawan mereka adalah Pasukan Flytes Piranha.
Julio dan Andrea yang jarang sekali sepakat akan satu hal, kali itu sangat berkeyakinan kuat bahwa ini ulah para petaruh. Bahkan mereka dengan sangat yakin menyatakan bahwa salah satu atau seluruh panitia pertandingan Flytes telah mengatur ini karena mereka juga ikut-ikutan taruhan-taruhan yang tidak masuk akal itu. Andrea bahkan berani mempertaruhkan semua poin dari nilai pelajarannya yang dianggapnya seribu kali lebih berharga dari koin merah.
“Para Promotor katanya sakit kepala. Mereka sekarang lagi menghitung kemungkinan kerugiannya” kata Allex Versk pagi-pagi buta. Mereka bahkan belum sempat membaca Koran Eightlyst hari itu untuk mengerti maksud kata-katanya.
Sambil melambaikan Koran Eightlyst dan berbicara dengan rentetan kata yang tak masuk akal untuk diucapkan sebelum sarapan pagi, Allex mengeluarkan sebuah notes dan pena dengan bersemangat.
“Jadi bagaimana tanggapan kalian?” tanyanya dengan bersemangat di ambang pintu kamar mereka.
Julio yang sudah membaca cepat dan menyorongkan Koran ke Bill dan Aramos yang masih kebingungan hanya mendengus “Kau ingin mewawancarai kami. Kamu kan bagian dari Pasukan Flytes Clown?”
…..............

Saya cut ya........Mohon maaf untuk yang baru mulai membaca dan belum selesai membaca. Untuk selengkapnya silahkan beli bukunya ya 🤗🤗 dm ig:@littlesun81
Thankss
................
Spoiler for Bab 21 D:
Foto SOS pirates berkostum merah hitam dan foto Geroge Chokyz mengapit sebuah foto hitam putih kecil yang terlihat sudah termakan usia. Foto Tuan Rodolph Chokyz berusia tiga puluhan bersama seorang wanita berkulit gelap dan seorang anak laki-laki kecil yang memeluk erat kakinya. Mata Tuan Chokyz terlihat sudah seperti saat ini di foto itu namun dengan kostum pesta dan wajahnya dihiasi senyum, dia terlihat sebagai laki-laki yang menyenangkan dibandingkan dengan yang baru mereka temui beberapa jam lalu.
Aramos melirik foto SOS pirates, Geroge Chokyz dan Tuan Rodolph Chokyz dengan cepat. Walaupun terlihat berbeda tapi siapapun juga dapat melihat beberapa kemiripan dari ketiga pria itu. Dan tak perlu diragukan lagi itu adalah foto tiga generasi. Ayah, anak dan cucu.
Aramos berputar, berjalan ke depan perapian. Di atas perapin terdapat dua pedang bergagang ukir yang rumit tanpa hiasan batu berkilau dan tiga buah toya berwarna hitam, emas dan hijau lumut. Benda-benda biasa saja, tapi kalau dipajang seperti itu pasti itu adalah benda-benda yang memiliki arti penting.
Jendela di belakang sofa yang ditiduri Andrea masih diterpa hujan. Walaupun tidak ada jendela yang terbuka, angin dingin berhasil menyusup dari sela-sela kayu pondok membuat ketiga sahabatnya meringkuk menahan dingin dalam tidur.
Aramos mengangkat dua potong kayu besar dari kumpulan kayu bakar disamping perapian dan meletakkan dengan hati-hati di dalam perapian. Mengambil besi tempa sepanjang satu meter di samping perapian dan menyodok-nyodok bara api, mengatur posisi kayu-kayu bakar yang langsung membuat nyala api perapian lebih besar dalam sekejap. Tersenyum puas atas kerjanya, dia meletakkan besi tempa di tempat semulanya kembali dan menepuk pelan tangannya untuk menghilangkan bekas debu kayu. Saat itulah, dalam tarian cahaya api perapian dilihatnya tanda bekas memegang pangkal besi tempa tadi. Bekasnya lumayan jelas. Torehan kemerahan berbentuk cangkir segitiga tidak sama sisi dengan pegangan berbentuk S.
Aramos mengambil lagi besi tempa yang baru dilepasnya belum semenit, dan mengamati pangkalnya dengan bantuan perapian. Benar. Simbol yang sama dengan di agenda dan catatan kakeknya. Simbol Fuskeamal.
Aramos melirik foto SOS pirates, Geroge Chokyz dan Tuan Rodolph Chokyz dengan cepat. Walaupun terlihat berbeda tapi siapapun juga dapat melihat beberapa kemiripan dari ketiga pria itu. Dan tak perlu diragukan lagi itu adalah foto tiga generasi. Ayah, anak dan cucu.
Aramos berputar, berjalan ke depan perapian. Di atas perapin terdapat dua pedang bergagang ukir yang rumit tanpa hiasan batu berkilau dan tiga buah toya berwarna hitam, emas dan hijau lumut. Benda-benda biasa saja, tapi kalau dipajang seperti itu pasti itu adalah benda-benda yang memiliki arti penting.
Jendela di belakang sofa yang ditiduri Andrea masih diterpa hujan. Walaupun tidak ada jendela yang terbuka, angin dingin berhasil menyusup dari sela-sela kayu pondok membuat ketiga sahabatnya meringkuk menahan dingin dalam tidur.
Aramos mengangkat dua potong kayu besar dari kumpulan kayu bakar disamping perapian dan meletakkan dengan hati-hati di dalam perapian. Mengambil besi tempa sepanjang satu meter di samping perapian dan menyodok-nyodok bara api, mengatur posisi kayu-kayu bakar yang langsung membuat nyala api perapian lebih besar dalam sekejap. Tersenyum puas atas kerjanya, dia meletakkan besi tempa di tempat semulanya kembali dan menepuk pelan tangannya untuk menghilangkan bekas debu kayu. Saat itulah, dalam tarian cahaya api perapian dilihatnya tanda bekas memegang pangkal besi tempa tadi. Bekasnya lumayan jelas. Torehan kemerahan berbentuk cangkir segitiga tidak sama sisi dengan pegangan berbentuk S.
Aramos mengambil lagi besi tempa yang baru dilepasnya belum semenit, dan mengamati pangkalnya dengan bantuan perapian. Benar. Simbol yang sama dengan di agenda dan catatan kakeknya. Simbol Fuskeamal.
Diubah oleh sun81 06-09-2019 20:03
0
Kutip
Balas