- Beranda
- Stories from the Heart
Taste of Life
...
TS
fxdiray
Taste of Life
Love is like the wind, you can't see it, but you can feel it
(Nicholas Sparks)


Tujuan gw bikin cerita ya,, oh ya yang lain belum tau..
1. gw cuma pengen sharing.ada secuil cerita dan catatan dari jurnal di notebook serta mengisi waktu kalo tengah malem gw ga bisa tidur, dan update nya sering diatas jam 12
2. buat DIA, nanti juga tau, dan part terakhir cerita juga belom ada. ntah cerita ini sampai berapa part, 80 part, 90, atau 100. tetapi part terakhirnya belum ada saat ni, dan gw berharap DIA yang mengisinya.
3. gw ga ada tujuan buat ngasih makna hidup atau berceramah dari kisah gw, karna gw sadar gw belum tau apa-apa tentang hidup.
masih 25 umur gw, Nikah aja belom, kalo kaw1n mah #ahsudahlah

jadi ga usah anggep serius cerita gw ya gan

cukup dinikmati dan di jadikan selingan bacaan kalo senggang
[/QUOTE]Rules and FAQ
Spoiler for FAQ:
Quote:
oke cukup intermezo nya itu sedikit pengenalah keluarga dari Cerita gw, anggap saja ini adalah cerita FIKSI, karna SEMUA NAMA TOKOH DAN TEMPAT BUKAN YANG SEBENARNYA....
Selamat Membaca
INDEX
II
II
V
II
II
V
Spoiler for Index:
[QUOTE][URL="[kaskus_video]side-story---curcol-mere[/kaskus_video] Story - Curcol Mereka[/I][/B][/URL]
[QUOTE][URL="[kaskus_video]side-story---Dina Stri[/kaskus_video] Story - Dina Strike[/I][/B][/URL]
Polling
0 suara
Who's your Favorite Character in Here
Diubah oleh fxdiray 06-03-2017 15:32
imamarbai dan 8 lainnya memberi reputasi
9
666.2K
4.3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
fxdiray
#1484
Part 52
"Leni...?"
kepala itu terangkat keatas, ia sedikit menghapus sisa air mata yang masih berada di pipi nya, "hiik..hiik" ternyata leni cegukan
"lo kenapa len?" gw memegang bahunya dan mencoba untuk mengajak nya berdiri
"gpp dir?"
"ga mungkin kamu kenapa-napa. kamu kenapa?"
"aku mau pulang" ucap nya
"yaudah kita pulang, tapi aku tunggu sampe kamu tenang dulu"
neli menghela nafas panjang, "yuk aku gpp kok
" "maaf ya aku tinggal agak lama" gw membuka pintu penumpang untuk mempersilahkan leni masuk, ketika gw hendak meninggalkan area rumah makan, gw melihat anita masih berada disana dengan menggenggam hp nya. Ini kesempatan lo dir, tega lo ninggalin anita sendirian disana?
gw putuskan untuk menepikan mobil ke pinggir jalan "len, anita pulang ga ada yang nganterin, bareng sama dia ya?" gw menatap mata leni
"kok pake minta ijin, yaudah samperin dir, aneh bgt sih
" gw pun turun dari mobil dan menghampiri anita "nit, bareng sama aku yuk, daripada kamu nunggu kelamaan disini"
"ga usah dira, aku udah minta jemput, lagian kamu kan bareng leni"
"ga, panas kaya gini, nanti kamu tambah kecapean, udah ayok" gw sedikit menarik tangan anita agar mau gw antar pulang
gw membuka pintu belakang Feroza ini, dan menurunkan kursi nya, awal nya anita agak kaget melihat mata leni yang sembab tetapi ia tak mengatakan apapun, gw putuskan untuk mengantarkan anita terlebih dahulu karena jarak rumah nya yang lebih dekat, dan mungkin ia tak nyaman karena duduk dalam posisi menghadap samping.
tak ada percakapan diantara kami selama perjalanan, hanya suara dari radio mobil lah yang menemani perjalanan hingga rumah anita.
"makasih ya dir, kalian hati-hati ya" hanya itu yang ia ucapkan ketika turun dari mobil, dan kami pun melanjutkan perjalanan kerumah leni.
"makasih ya dir" sekarang leni yang mengucapkan terimakasih padahal sampai rumah nya saja juga belum
"makasih buat? kamu mau turun disini juga?" tanya gw bego
"ya karena kamu mau nganterin anita, jahat banget kalo kamu ga kaya gitu tadi" saat ini ekspresi leni sudah terlihat lebih santai dari yang tadi
"ya ga mungkin lah aku ninggalin dia"
---
"kamu masih ada rasa sama anita?" sesaat setelah kami turun dari mobil dan memasuki ruang tamu rumah leni
aku hanya mengangkat bahu dan menatap ke arah jalan raya
"ga usah kamu jawab juga aku sudah tau jawaban kamu dir"
"ya, aku udah coba untuk bangkit, tapi...." ucapan gw terasa sedikit kaku
"tapi..?" ia seperti menantikan lanjutan ucapan gw yang terputus
gw menoleh kearah leni, "kamu mau bantuin aku?". whaaa? what did you say?
leni mengalihkan pandangannya keluar jendela dan memangku dagunya dengan satu tangan "kamu berharap apa dariku dir?"
See? dira... don't be too rush dumbass. gw tak mampu untuk menjawab pertanyaan leni
"dir kamu hanya masih belum menerima dengan keadaan kamu sekarang, tapi aku bakal coba untuk bantu kamu kok"
leni mendekatkan posisi duduk nya "aku khawatir liat kamu akhir-akhir ini dir, kebanyakan ngelamun dikelas, aku kepikiran kamu terus"
"len?" gw tak menyangka leni sampai segitu nya dengan gw
"kamu dulu pernah berjanji kan buat ga ninggalin aku ? kalo kamu passti ada buat ku kan? tetapi kenapa.." ucapan itu tak selesai ia rampungkan, leni mendekap dada gw dan gw dapat merasakan ketulusan leni
"aku ga pantes buat kamu dira" suara itu berpacu dengan tangis nya "dan dihati kamu masih ada anita kan?"
Deeg perkataan itu, perkataan yang sama diucapkan oleh anita dulu
tetapi entah setan apa yang ada diotak gw saat itu, apa karena gw yang membutuhkan pelampiasan, atau akibat dari perkataan leni dan gw mencoba membantahnya
gw mengangkat dagu leni keatas lalu gw Cium bibir tipis leni.... What are you doing Dumbass!!!
sontak leni kaget dengan perlakuan gw, dan mencoba melepaskan diri, tetapi gw peluk leni dengan erat dan masih mencium bibir itu dengan sedikit kasar dan tak sadar tangan ini sudah meraba ketempat yang tak seharusnya . leni mendorong dada gw dengan sekuat tenaga dan menendang perut gw.
Plaaaaaaaaakkk
Sebuah tamparan keras, bahkan sangat keras melekat di pipi kanan gw. Lo pantes dapetin itu Bego biar Mampus
dan sesaat kemudian gw tersadar atas apa yang sudah gw lakukan barusan
Leni menangis, air mata itu semakin deras, nafas nya memburu, ada kebencian terlihat dimatanya
"APA-APAAN LO DIRA!!!" suara itu menggelegar
"leen... maafin gw len, gw.."
"APA? MAKSUT LO APAAN? UDAH GILA LO?" bentakan leni membuat gw takut
"gw ga sadar.."
"HA??? GA SADAR? LO UDAH KAYA MAU MERKOSA GW TAU GA?" leni berteriak dan tetap menangis
"gw..." gw tau tau harus berkata apa
"GA... BUKAN GINI CARA NYA, LO MAU NIDURIN GW? APA KARENA GW HARUS BERTERIMAKASIH?"
"len denger dulu, gw kelepasan,"
"AAAHH BASI, LO TERNYATA SAMA AJA, GW PIKIR LO BEDA, Gw pikir lo bedaa diraa......" suara itu melemah tergantikan oleh tangisan yang memilukan
"len..." gw mendekatkan diri ke leni yang terduduk di kursi
"JANGAN SENTUH GW" dari mata itu, terlihat kebencian dimatanya, tatapan yang belum pernah gw lihat
gw kalap, gw ga bisa berpikir jernih, gw lupa kalo leni punya pengalaman yang sangat pahit, tetapi gw menghancurkan kepercayaan nya terhadap gw . You are done Dira, right now from this moment she will hate you
leni menutupi wajah nya dengan kedua tanganya, tangis itu semakin memilukan, gw hanya tertunduk menyesali dengan apa yang telah gw lakukan,
"Pergi lo.... Jauh-Jauh dari gw. Pergi Sekarang!!!" suara itu lemah tetapi ada ketegasan dan amarah didalam kata-kata leni
gw yang saaat ini memang tak berhak untuk mengatakan apapun berjalan dengan gontai melewati pintu, dan sesaat berhenti menatap leni dengan penuh penyesalan
"gw menyesal, gw minta maaf len" ucap gw lemah dan gw meinggalkan rumah leni
pikiran gw kalut, semua kejadian dirumah leni berputar diingatan gw, gw butuh sesuatu atau mungkin seseorang yang dapat melepaskan emosi gw, gw teringat seseorang...
gw cari satu nama di kontak hape dan memencet tombol panggilan..
tuuuuut....tuuuuut... Klick.. suara telepon terangkat
"Haloo.. Sas lo dimana?"
♠
I have nothing, One Stupid Mistake that Changes Everything
Diubah oleh fxdiray 26-11-2016 23:03
sotokoyaaa dan jiyanq memberi reputasi
2