Kaskus

Story

fxdirayAvatar border
TS
fxdiray
Taste of Life
Love is like the wind, you can't see it, but you can feel it
(Nicholas Sparks)

Taste of Life



Taste of Life







Tujuan gw bikin cerita ya,, oh ya yang lain belum tau..
1. gw cuma pengen sharing.ada secuil cerita dan catatan dari jurnal di notebook serta mengisi waktu kalo tengah malem gw ga bisa tidur, dan update nya sering diatas jam 12
2. buat DIA, nanti juga tau, dan part terakhir cerita juga belom ada. ntah cerita ini sampai berapa part, 80 part, 90, atau 100. tetapi part terakhirnya belum ada saat ni, dan gw berharap DIA yang mengisinya.
3. gw ga ada tujuan buat ngasih makna hidup atau berceramah dari kisah gw, karna gw sadar gw belum tau apa-apa tentang hidup.
masih 25 umur gw, Nikah aja belom, kalo kaw1n mah #ahsudahlah emoticon-Ngakak (S)

jadi ga usah anggep serius cerita gw ya gan emoticon-shakehand
cukup dinikmati dan di jadikan selingan bacaan kalo senggang emoticon-Big Grin[/QUOTE]


Rules and FAQ

Spoiler for FAQ:






Quote:





oke cukup intermezo nya itu sedikit pengenalah keluarga dari Cerita gw, anggap saja ini adalah cerita FIKSI, karna SEMUA NAMA TOKOH DAN TEMPAT BUKAN YANG SEBENARNYA....


Selamat Membaca


INDEX
II
II
V
Spoiler for Index:


[QUOTE][URL="[kaskus_video]side-story---curcol-mere[/kaskus_video] Story - Curcol Mereka[/I][/B][/URL]
[QUOTE][URL="[kaskus_video]side-story---Dina Stri[/kaskus_video] Story - Dina Strike[/I][/B][/URL]
Polling
0 suara
Who's your Favorite Character in Here
Diubah oleh fxdiray 06-03-2017 15:32
bukhoriganAvatar border
sunshii32Avatar border
imamarbaiAvatar border
imamarbai dan 8 lainnya memberi reputasi
9
666.2K
4.3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
fxdirayAvatar border
TS
fxdiray
#1374
Part 51
gw terhenti cukup jauh dari anita, leni seperti nya tahu kemana arah tatapan gw ketika melihat meja makan yang diduduki oleh mereka berdua

"udah tenang aja yuk" hanya itu yang diucapkan leni sambil berjalan menuju meja kosong dan menggandeng lengan gw.

anita saat itu masih belum melihat kami, ia masih msh mengobrol dengan cowo itu, hingga akhirnya ketika anita berdiri dan berjalan melewati meja gw dan leni, mata kami pun bertemu, anita terlihat kaget melihat gw dan leni, langkah kaki nya terhenti, lalu sesaat kemudian kembali berjalan dengan sedikit tertunduk.

Itukah cowo baru mu nit?

saat anita kembali ke meja makannya, gw menatap dengan ujung mata yang tetap mengikuti setiap gerakan tubuhnya,
sebuah hembusan nafas panjang yang sedikit kasar keluar dari mulut gw, jelas gw cemburu karna gw masih memiliki rasa sayang kepada anita, munafik kalau gw tak merasakan apa-apa ketika melihat anita seperti itu, dan leni seperti tau apa yang gw rasakan

"dira," tanganya menggenggam erat lengan gw

"ya, len?"

ia hanya tersenyum dan meletakkan jemari nya di dada gw, entah itu akal-akalan leni untuk memanasi anita atau, ada alasan lain yang membuat ia melakukan seperti itu, tetapi akibat dari perbuatannya mampu membuat gw sedikit tenang.
dan ya anita melihat kearah kami.

"mau pesen apa?" ucap nya tiba-tiba

"heemm... ayam bakar madu deh, lo len?"

"aku samain kamu aja dir" jemari itu sudah terlepas dari dada gw, tetapi senyumannya masih merekah, membuat gw sedikit lupa bahwa ada anita disana yang sedang memperhatikan kami. "jangan diliatin terus ntar tambah panas" ucapnya lembut

tak lama pesanan pun datang, 2 porsi ayam bakar madu dan nasi dan 2 gelas es teh
gw menjadi sedikit salah tingkah, dan bepura2 memainkan sedotan di gelas "siapa yang panas, biasa aja kali len, itu kan hak dia mau jalan sama siapa pun"

"emoticon-Smilie nah berarti itu hak kamu juga dong kalo mau jalan sama siapa pun, ga usah jadi kaku dir, duduk nya geser dikit sini, kok kaya ngerasa bersalah gitu, aku tau perasaan kamu tapi coba deh kamu liat dari sudut pandang anita, dia pasti ngerasa sama seperti apa yang kamu rasakan, ketika dia ngeliat kamu jalan sama cewe lain"

Jdeeeeeerrr gw bagai tersambar petir akibat omongan leni barusan, alhirnya gw mencoba untuk bersikap biasa, tetapi gw sesekali masih melirik kearah anita, dan gw tau anita pun terkadang melihat kearah gw.

"kamu masih sayang sama dia?"tatapan itu...

"ehm.. kalo sayang sih mungkin masih, tapi gw jg kadang merasa sakit"

"kamu mau coba menghilangkan perasaan itu dir?"

"maksut nya len? perasaan gmn?"

"perasaan gelisah yang kamu rasakan sekarang" ucap leni

"hmm gmn?"

"coba mulai dari sekarang, jangan lihat kearah sana lagi, kalo lihat kesana bakal aku injek kaki kamu, bisa?"

"kok diinjek?"

"tangan ku dua2 nya minyakan kena kecap ayam, mau di cubit pake tangan?" leni berkata jahil

"serah lo deh len" gw menyuapkan sedikit nasi dengan tidak nikmat

untuk beberapa saat gw memang mampu untuk tidak melihat kearah anita, tetapi rasa penasaran gw tidak dapat membuat gw untuk tetap fokus, dengan sedikit menunduk dan melihat anita melalui sudut kelopak mata, perasaan gw mencelos, disana, ia terlihat tertawa sedang berbicara dengan cowo yang duduknya membelakangi kami..

Duaaaghhhh jari kaki gw terasa ngilu

"dibilangin ga usah dilirik, tambah sakit kan dua-duanya, hati lo sakit, kaki lo jg sakit" ucap leni santai sambil tetap menggigit tulang ayam

"aduuh.. sakit len, jangan keras2 lah nginjek nya"

"lebih sakit mana, kaki lo apa perasaan lo?"

gw hanya mendengus dan melanjutkan makan, dan mulai dari detik itu gw memutuskan untuk tidak mengalihkan pandangan gw ke anita
gw lebih berharap kalo leni bersikap memanasi anita dengan cara pura-pura manja atau sayang ke gw
ah tapi seperti nya itu ga leni banget dan ga mungkin dia berbuat kaya gitu

setelah menyelesaikan makan gw dan leni bersiap untuk pulang, gw menyuruh leni untuk duluan ke mobil sedangkan gw membayar bill makan, tetapi leni lebih memilih untuk menunggu didepan pintu,
sesaat gw akan membayar bahu gw tiba-tiba dicolek oleh seseorang.
dan itu adalah anita..

"dir, aku mau ngomong sebentar boleh?"

"ehmm.. lain kali aja ya nit, aku agak buru-buru nih" ucap gw

"please sebentar aja"

"ga enak sama cowo km nit" gw berusaha melepaskan genggaman anita

ia menggeleng "aku tunggu kamu, habis bayar" anita berjalan meninggalkan gw dan menghampiri leni yang masih berdiri di depan pintu rumah makan, gw ga tau apa yang mereka bicarakan tetapi sesaat gw dapat melihat leni tersenyum dan berjalan menjauhi anita

Mau kemana leni?

gw membayar dengan terburu-buru lalu menghampiri anita

"Nita!, leni kemana? lo ngomong apa sama leni! " gw memegang tangan anita

"dir, tenang, aku cuma minta leni waktu sebentar buat ngobrol sama kamu kok, dia bilang nunggu kamu di mobil"

aaaahh gw sedikit lega mendengarnya, "terus kamu mau ngobrol apa nit?"

"aku cuma mau ngelurusin apa yang kamu pahami, dan mungkin kamu salah"

"maksutnya?" gw tak mengerti

"dia bukan cowo aku, yang seperti kamu bilang tadi dira, terserah kalo kamu mau anggep aku alasan atau apapun, tetapi dia yang maksa aku untuk jalan hari ini, dan kita janji hanya untuk makan siang setelah itu pulang"

"janji yang sama yang kamu berikan ke ali dulu? lalu? kamu mematahkan rasa kepercayaan seseorang?" Yaampun dira lo ga punya hati banget sih ngomong kaya gitu, #AyoGelutWaeDir

air mata itu jatuh membasahi pipi nya "maaf kalo aku bikin luka di hati kamu, tetapi asal kamu tau dir, aku sampai saat ini masih berusaha buat menebus kesalahan ku ke kamu, tetapi hari ini ga sama dengan yg kamu pikirin dira"

"nit aku minta maaf, aku ga seharusnya bilang seperti itu, itu karna entah kenapa aku merasa emosi lihat kamu tadi, dan aku ga berhak melarang atau memutuskan kamu jalan dengan siapapun, karena aku sudah bukan siapa2 kamu lagi, dan kamu pantas mendapatkan yang lebih baik dari ku, kamu ga usah bersikap kaya gini yaaa.....?" gw mengusap pipi nya yang sudah basah dengan air mata

anita menggeleng, "ga dira, ini kesalahan ku, dan aku menyesal"

"nit, ini cuma rasa bersalah sementara mu, lambat laun kamu pasti bisa membuka hati lagi kok, ya? kita masih bisa temenan, kan kamu sahabat dina juga emoticon-Smilie "

"emoticon-Frown aku boleh peluk kamu dir?"

aiiihhh nit permintaanmu sulit buat ditolak tapi bagaimana dengan perasaan ku nanti?

akhirnya gw mengangguk dan sedikit merentangkan tangan

"makasih" hanya itu yang anita ucapkan dan setelah itu langsung melepaskan pelukannya

"temen kamu tadi mana kok ga keliatan?"

"dia aku suruh pulang" ucap anita

"lhoo kok pulang nanti kamu pulang sama siapa?"

"biarin aja dia pulang, daripada aku ga bisa ngobrol sama kamu,"

"lha iya terus kamu pulang nya sama siapa? bareng yuk, aku anter pulang bareng sama leni"

anita menggeleng "ga usah dir, aku cari angkot atau minta jemput supir aja, ga enak ganggu kalian"

"nit.. udah ayuk bareng bertiga aja" gw menggenggam tangan anita

tetapi ia menepis tangan gw "aku pulang sendiri aja udah telepon taxi " Lo cowo bukan dir? kalo cowo tunggu anita sampe dia balik

"yaudah aku duluan ya nit, ati-ati kamu nya" Dasar dira bego

gw pun berjalan perlahan meninggalkan anita dan mendekati mobil yang terparkir cukup jauh dari rumah makan akibat ramainya pengunjung
sesaat gw sampai di mobil gw cukup kaget melihat seseorang yang sedang berjongkok di samping mobil sambil sesengukan
ia menangis......

"Leni...?"



****************



Hati Seorang wanita itu seperti sebuah gelas kaca, Ketika gelas itu sudah jatuh dan pecah maka akan sangat sulit untuk menyatukannya kembali
Diubah oleh fxdiray 25-11-2016 21:48
jiyanq
sotokoyaaa
sotokoyaaa dan jiyanq memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.