- Beranda
- Stories from the Heart
Sad Love Stories ~and happy endings~
...
TS
Citronelle
Sad Love Stories ~and happy endings~

Greetings Kaskusers and welcome to my thread.
Hello, my name is Citronelle. In French it means lemongrass (sereh).
One of the most used spices in cooking, therapy, and even medicine.
I love healing people with my advice, jadi yang mau curhat atau cerita love life nya silahkan asal masih dalam aturan SFTH.
Sad love stories, to me it's the most powerful stories.
Why?
Because it moves you. Makes you wonder how great it could be when true happiness exists.
Because love, above all, is the most powerful thing in the world.
Because it gives you hope, even when everything falls apart.
Because it's the reason we all cry watching movies and reading novels.
Because it makes us feel. As a human being.
and as for happy endings? They exists, but not always.
INDEX
Sad Love Story About
GRIEF
Part 1
Part 2 ~end~
ISOLATION
Part 1
Part 2
DENIAL
Part 1
Last updated 22/11/2016
Happy Reading
One of the most used spices in cooking, therapy, and even medicine.
I love healing people with my advice, jadi yang mau curhat atau cerita love life nya silahkan asal masih dalam aturan SFTH.
Sad love stories, to me it's the most powerful stories.
Why?
Because it moves you. Makes you wonder how great it could be when true happiness exists.
Because love, above all, is the most powerful thing in the world.
Because it gives you hope, even when everything falls apart.
Because it's the reason we all cry watching movies and reading novels.
Because it makes us feel. As a human being.
and as for happy endings? They exists, but not always.
Spoiler for Questions and Answers (Read this first):
INDEX
Sad Love Story About
GRIEF
Part 1
Part 2 ~end~
ISOLATION
Part 1
Part 2
DENIAL
Part 1
Last updated 22/11/2016
Happy Reading
Diubah oleh Citronelle 28-11-2016 10:33
anasabila memberi reputasi
1
6.9K
45
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Citronelle
#36

* Warning!!! 21++ BB++ Anak kecil puter balik*
Melihat kemacetan di ibukota sudah menjadi keseharianku dari pagi hingga malam hari. Sumber mata pencaharianku memang seperti ini, menjadi driver sebuah perusahaan taksi online. Aku memang suka mengemudi, dari masa mudaku yang banyak kuhabiskan mengadu kecepatan di jalan raya, hingga kini di usia ku yang sudah mencapai 28 tahun.
Aku mencintai seorang wanita yang berbeda etnis dan kepercayaan denganku. Sudah lebih dari 6 bulan kami bersama. Dia orang yang manis, seorang karyawan kantor yang rajin bekerja. Usianya baru 21 tahun. Ia berasal dari sebuah kota kecil di Sumatera. Kedua orang tuanya tinggal di kota itu dan keinginannya untuk bekerja di Ibu kota yang membawanya ke Jakarta, dimana aku bisa bertemu dengannya.
Dia mengenakan cincin emas di jari manisnya.
Awalnya aku mengacuhkan hal ini. Bukan hal yang tidak mungkin seorang wanita mengenakan cincin untuk aksesoris, bukan? Di awal saat aku mendekatinya, dia juga memberikan respon positif. Aku seringkali mengajaknya makan malam, sekaligus mengantarkannya pulang walaupun tidak sampai ke depan rumahnya persis. Dia juga sering chatting denganku, menghilangkan rasa kesepianku, dan menghiburku disaat aku sedang ada masalah.
Dua bulan setelah aku menjalin hubungan dengannya, walaupun belum ada kata berpacaran hanya sebatas suka sama suka, terdengar kabar dari temannya yang juga merupakan kenalanku, bahwa dia sebenarnya sudah menikah. Aku tidak percaya. Toh, selama ini juga aku sering mengantarkan dia dan menghabiskan waktu dengannya. Sama sekali tidak pernah terbersit di benakku bahwa dia sebenarnya sudah berkeluarga. Namun, hal ini selalu muncul dan mengganggu benakku hingga akhirnya aku menanyakan kebenaran mengenai hal ini kepadanya. Seperti petir di siang bolong, dia menjawab dengan lirih bahwa benar dia sudah menikah dan memang tinggal bersama suaminya.
Dia melakukan hubungan badan sebagai kewajiban terhadap suaminya, dan juga denganku...
Tidak tau harus bagaimana, aku hanya tertegun mendengar penjelasannya. Tapi aku tidak menyerah sampai disini. Dia menceritakan bagaimana buruknya perlakuan suami terhadapnya dan bagaimana ia terpaksa menikah karena orang tua yang tidak ingin anaknya sendirian hidup di Ibukota, Dia tidak berani menggugat cerai. Terutama karena orang tua dan juga mertuanya adalah petinggi di tempat ibadah. Dia tidak berani mengecewakan keduanya yang sudah memberikan perlakuan baik terhadapnya.
Suaminya bekerja pada sebuah perusahaan IT. Gayanya yang culun sama sekali berbeda denganku yang terkesan bad boy. Mungkin ini juga menariknya untuk jatuh hati padaku. Aku selalu memberikan apa yang dia inginkan, sama sekali berbeda dengan perlakuan suaminya terhadapnya. Mereka menikah pada saat wanitaku berusia 19 tahun. Sudah 2 tahun menikah, mereka masih belum dikaruniai anak. Pada saat berhubungan badan, suaminya hanyalah mementingkan kepuasannya semata. Tidak pernah sekalipun diberikan orgasme dan jarang sekali melakukan foreplay. Lain halnya pada saat denganku, kami bisa melakukannya berkali-kali dalam semalam pada saat dia menginap di kamar apartemenku.
Aku memintanya untuk meninggalkan suaminya.
Suaminya tau bahwa istrinya berselingkuh denganku. Aku bahkan mengantarkannya ke rumah mertuanya hingga depan pintu gerbang dengan sengaja memicu emosi suaminya. Namun apa yang terjadi, malah suaminya berteriak kepada ayahnya,
"Paaaaa! Lihat tuh si tukang selingkuh tuh!", sambil menunjuk-nunjuk ke arahku.
Hah? Jadi itu yang dibilang laki-laki? Aku sudah siap berkelahi tapi dia malah mengadu sama bapaknya. Sungguh memalukan. Dan yang lebih memalukannya lagi, dia tetap tidak mau meninggalkan laki-laki seperti itu!
Ayah mertuanya kemudian keluar dan berbincang denganku sementara suaminya hanya memaki-maki dia dengan suara cempreng. Ayah mertuanya terlihat seperti orang yang ramah namun terlihat gusar, dengan tegas dia menanyakan maksud ku datang kesana.
"Aku mau jagain anak ini, Om. Kami sama-sama sayang," diiringi dengan suara suaminya yang mengusir dia pergi dari rumah itu.
Kami pun segera pergi dan selama 2 minggu itu dia tinggal di apartemenku. Bahagianya aku bisa berdua bersama dengannya. Sama sekali tidak ingin kupikirkan bahwa dia adalah istri orang. Aku menolak untuk mempercayai hal itu. Yang kurasakan hanyalah bahwa dia adalah wanitaku dan aku ingin menikahinya. Kamipun melakukan hubungan suami istri hingga berkali-kali dalam waktu 2 minggu tersebut. Bahkan mengingatnya saja bisa membuatku tegang. Wanitaku yang cantik dan seksi, disia-siakan oleh suaminya sendiri. Aku berjanji padanya akan menjaganya dan akan segera menikahinya setelah ia menceraikan suaminya. Namun takdir berkata lain dan lagi-lagi menghancurkan hatiku. Di penghujung minggu kedua itu, suaminya memintanya pulang kerumah dan ia kembali ke rumah mertuanya meninggalkan aku terpana seorang diri.
Lagi-lagi ia kembali kepada suaminya.
Sungguh bodoh aku merasa bahwa dia sepenuhnya milikku, dan akan selamanya begitu. Dia meninggalkan aku begitu saja, meski aku tahu bahwa dia sedang mengandung anakku. Ya! Anakku! Aku dan dia tahu persis bahwa selama 3 bulan terakhir sebelum ia hamil, dia tidak pernah berhubungan badan dengan suaminya. Dia bahkan mengacuhkan aku dan tidak lagi membalas pesanku. Dia memilih untuk tinggal bersama suaminya walaupun itu tidak membuatnya bahagia. Akal sehatku terasa rusak, sudah tidak mengerti lagi mengapa dia tidak memilih untuk tinggal bersamaku. Aku memang tidak sekaya keluarga mertuanya, dan pekerjaanku hanyalah seorang supir. Tapi dari dalam lubuk hatiku, aku ikhlas mencintainya. Aku sanggup merawatnya dan anak kami. Sia-siakah cintaku selama ini?
Suaminya harusnya tahu bahwa itu bukanlah anaknya, namun berpura-pura bodoh. Aku berharap supaya anak ini wajahnya mirip denganku, karena apabila benar maka akan terlihat jelas sekali. Aku yang beretnis Sunda dan mereka yang beretnis Tionghoa. Aku hanya bisa berharap dia mau kembali padaku, terutama setelah melihat anak kami. Aku akan setia menunggunya dan akan tetap memberikan nafkah bulanan kepada nya. Karena aku ingin menjaganya dan juga anakku.
~ Bersambung ~
0

