Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#584
Part 22
Vania : "Andrea.."
Rea : "...."
Vania : "Kamu kenapa ?"
Rea : "Ga apa-apa.."
Vania : "Hehehehe.. Kamu nangis, Re ?"
Rea : "Ngga.."
Vania : "Bohong.. Matanya merah.."
Rea : "Ngga.. Beneran.."
Vania : "...."
Rea : "Aku cuma kecewa aja.."
Vania : "Maaf, Re.."
Rea : "Ga perlu minta maaf, Van.. Kamu ga salah.."
Vania : "Maaf aku cuma bercanda maksudku.. Hahahahahahahaha.."
Rea : "Kamu ngerjain aku ?"
Vania : "Hahahahahaha.. Kamu lucu tau.. Muka kamu jadi jelek.."
Rea : "Kurang ajar kamu.. Aku pikir beneran.."
Vania : "Habisnya kamu jahat tadi ninggalin aku.."
Rea : "Kamu ngeselin sih tadi.."
Vania : "Tapi sekarang ngga kan ? Hahahahahaha.."
Rea : "Bodo ah.. Yuk pulang.."

Hampir saja aku sesak nafas karena mendengar Vania menerima permintaan Nando itu.
Untungnya hanya bercanda.
Awas kamu, Van.
Aku balas suatu saat.

Hari ini, aku tidak membawa motor papaku kesekolah.
Bukannya aku tidak mau, tapi aku agak risih karena motornya terlalu besar dan memakan tempat di parkiran.
Sampai dirumah Vania, aku lalu pamit untuk pergi karena aku ingin bermain dengan Adrian.
15 menit kemudian, sampailah aku di warnet dekat rumahku dan duduk disamping Adrian.

Adrian : "Oi, Re.."
Rea : "Apaan ?"
Adrian : "Masih ribut sama Vania ?"
Rea : "Udah ngga.."
Adrian : "Hahahahaha.. Ya udah ayo main lah.."
Rea : "Yuk.."
Reza : Oi.. Mana ?"
Rea : "Mana apaan ?"
Reza : "Kenalin gw cewek lah.."
Adrian : "Ganteng doang lo.. Itu didalem banyak.."

Aku bermain game dengan Reza dan Adrian hingga malam hari.
Dan malam itu aku pulang kerumah.

Rea : "Assalamu 'alaikum.."
Mama : "Wa 'alaikum salam.. Udah makan, Re ?"
Rea : "Belom, Ma.."
Mama : "Itu ada makanan dimeja.. Tadi mama udah makan.. Sayang banget ga dimakan.."
Rea : "Emang mama dari mana ?"
Mama : "Meeting.. Dapet makanan.. Tapi mama udah kenyang.. Mama bawa pulang aja.."
Rea : "Ya udah nanti aku makan.. Aku mau keatas dulu.."

Aku masuk kekamarku.
Tak lupa untuk membersihkan badanku, shalat isya, lalu turun kebawah untuk makan.
Setelah itu, aku kembali kekamarku dan cek HPku.
Ternyata ada SMS masuk.


Quote:


Karena hari sudah malam, aku juga memutuskan untuk tidur untuk aktivitas esok hari.
Seperti biasa, aku bangun waktu adzan shubuh berkumandang.
Tak lupa aku telepon Vania untuk membangunkannya.
Sudah kali ketiga aku menelponnya tetapi tak ada jawaban.
Pasti dia masih tidur.
Tanpa pikir panjang, aku segera mengambil air wudhu dan shalat.
Setelah itu, aku bersiap menuju kesekolah.
Tak lupa aku sarapan bersama keluargaku dibawah.

Papa : "Gimana sama anak yg kemaren ?"
Rea : "Yang mana ?"
Papa : "Yang disikat.."
Rea : "Oh.. Udah diem dia.."
Mama : "Papa pasti ngajarin yang ngga-ngga lagi ya.."
Rea : "Ngga kok, Ma.. Justru papa ngajarin aku hal yang bener.. Kata mama kan perempuan harus dijaga.."
Mama : "Papa ngajarin berantem ya ?"
Papa : "Hehehehehe.. Papa cuma bilang habisin aja kalo masih macem-macem, jangan nunggu disamperin.."
Mama : "Alah dulu Papa di acungin golok langsung lari.. Hahahahahahaha.. Payah.."
Rea : "Sama siapa, Ma ?"
Mama : "Sama kakek.. Hahahahahahaha.."
Rea : "Lah, kok bisa ?"
Mama : "Tuh Papa kamu rese soalnya deketin mama mulu.. Sampe dibawain golok.."
Papa : "Kalo itu kan beda, Ma.."
Mama : "Tetep aja.."
Rea : "Terus gimana bisa nikah ?"
Papa : "Bosen katanya liat papa.. Hahahahahaha.."
Mama : "Kata kakek dulu.. Kalo emang cinta sama Mama, nikahin.. Kalo ga bisa, tinggalin.."
Rea : "Hhmm.. Gitu.."
Mama : "Cepet berangkat.. Nanti terlambat.. Kamu mau jemput Vania kan ?"
Rea : "Oh iya.. Aku berangkat deh.. Assalamu 'alaikum.."
Mama : "Wa 'alaikum salam.."

Aku segera berangkat kerumah Viana.
Dijalan, aku terus menelponnya tetapi tak ada jawaban sama sekali.
Aku takut terjadi sesuatu dengan dirinya.
Sesampainya disana, aku disambut oleh asisten rumah tangga dirumah itu, lalu aku naik kekamar Vania.
Astaga, ternyata dia masih tidur.
Aku segera membangunkannya supaya tidak terlambat.

Rea : "Van.. Aduh kamu ini.."
Vania : "Aku masih ngantuk.."
Rea : "Kamu kenapa sih ? Kok kesiangan ?"
Vania : "Eh.. Andrea.."
Rea : "Kamu tidur jam berapa ?"
Vania : "....", dia menggelengkan kepalanya.
Rea : "Ya udah cepetan siap-siap nanti terlambat.. Aku tunggu didepan ya.."
Vania : "....", dia menganggukkan kepalanya.

Aku menunggu Vania yang sedang siap-siap diteras depan kamarnya.
Cuaca pagi ini cerah berawan.
Tak lama kemudian, Vania datang menghampiriku.

Vania : "Aku udah siap.. Ayo berangkat.."
Rea : "Ayo.."

Aku dan Vania berangkat kesekolah.
Beruntung kami tidak terlambat sampai disekolah.
Kami langsung duduk ditempat kami.

Rea : "Kamu tidur jam berapa emangnya ?"
Vania : "Aku ga tau, Re.. Aku nunggu kabar dari kamu tapi kamu ga ngabarin aku.."
Rea : "...."
Vania : "Padahal aku berharap kamu hubungin aku, Re.. Ternyata kamu ga ngabarin aku.."
Rea : "Maaf, Van.."
Vania : "Ga apa-apa, Re.. Aku kan bukan siapa-siapa kamu.. Kita ga ada hubungan apa-apa, kan.."
Rea : "...."
Vania : "Aneh ya..", dia mulai menteskan air matanya.
Rea : "Van.. Udah deh.. Malu diliat yang lain.."
Vania : "Kita saling sayang tapi kenapa hubungan kita justru ga jelas.. Pacaran ngga.. Temenan juga kita udah lebih dari itu.."
Rea : "Stop.. Vania.. Udah udah..", sambil menghapus air matanya.
Vania : "...."
Rea : "Mulai detik ini aku janji untuk selalu kabarin kamu.. Udah jangan nangis lagi ya.."
Vania : "Beneran ?"
Rea : "Iya.."
Vania : "Janji ?"
Rea : "Janji.."
Vania : "Kalo bohong gimana ?"
Rea : "Kalo aku lupa ngabarin kamu, besoknya aku beliin es krim di mek donal.."
Vania : "Beneran nih ?"
Rea : "Iya beneran.. Aku janji.."
Vania : "Hehehehehe.. Oke deh.. Kalo gitu aku berharap kamu lupa terus.."
Rea : "Ya ampun, bangkrut aku Van.."
Vania : "Biarin.."
Rea : "Ya udah ga apa-apa.. Asal kamu ga nangis lagi.."

Hari itu, aku menjalaninya seperti biasa.
Belajar, istirahat, makan siang, shalat dzuhur, belajar lagi, lalu tiba bel pulang sekolah berbunyi.
Dan sesuatu yang tak terduga terjadi.

Rea : "Van.."
Vania : "Ya.."
Rea : "Aku.."
Vania : "Kenapa ?"
Rea : "Perutku sakit.. Hehehehehe.. Titip tas sama HPku ya.."
Vania : "Dasar kamu.. Ya udah sana buruan.. Aku tunggu sini.."
Rea : "Iya sebentar doang.."

Aku langsung berlari menuju toilet untuk membuang sesuatu yang harus dibuang.
Aku berkonsenterasi tinggi dan mengambil ancang-ancang untuk mengeluarkan tenaga dalamku.
Aku keluarkan bunyi-bunyi yang indah dengan lantunan nada-nada cinta.
Aroma bunga yang menyengat masuk kedalam hidungku.
Dan selesailah ritualku ditoilet dan kembali ke kelas untuk menemui Vania.

Dia duduk diam sambil menunduk.
Lalu aku datang menghampirinya.

Rea : "Yuk, Van.."
Vania : "KAMU SMSAN SAMA SIAPA TADI MALAM ?!"
Rea : "Hah ? Siapa ?"
Vania : "OH JADI SEKARANG KAMU SMSAN SAMA SI VELINA ITU ?! PAKE NGUCAPIN MET BOBO !!"

"Aduh.. Mati gw..", gumamku dalam hati.

Vania : "Aku tadi iseng buka HP kamu.. Ada SMS dari Velina.. Enek banget aku bacanya.."
Rea : "Hehehehehe.. Cieee cemburu.."
Vania : "Apa tuh met bobo met bobo.. Najis banget tau ngga.. Aku aja ga pernah digituin sama kamu.."
Rea : "Vania.."
Vania : "Ga usah panggil-panggil aku.. Urus aja sana adek mu yang jelek itu.."
Rea : "Cieee marah.. Hahahahahahaha.. Cemburu, Van ?"
Vania : "Tau ah..", sambil memalingkan mukanya kearah lain.
Rea : "Tuh kan ngambek.. Jangan ngambek dong.."
Vania : "Bodo.."
Rea : "Van.. Kan kemarin kamu ngerjain aku.. Sekarang gantian.."
Vania : "KALO INI BUKAN NGERJAIN NAMANYA !!"
Rea : "Ya udah aku minta maaf deh, Van.."
Vania : "...."
Rea : "Vania.."
Vania : "...."

Vania : "Beliin aku es krim.."
Rea : "Ya udah besok aku.."
Vania : "SEKARAAANG !!!"
Rea : "Aduh.. Iya iya sekarang.."
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.