Part 10





Lo pada ngarti kan gimana rasanya kalau lagi pas pengen terus dikentangin rasanya tuh nyut2 tan jon!!,ibarat mau bersin tapi gak jadi nyesek rasanya,seperti itulah perasaan gua malam tadi ingin niat menabur benih cinta eh ditinggal tidur,sakit jon!!Rasanya itu nyesek bertubi tubi dihati gua.

Pagi iti seperti biasa dengan Teh panas yang disediakan Aisyah serta koran di pagi hari jadi sarapan gua,niat baca koran bukan ingin liat berita atau politik negara yang bikin otak gua terguncang melainkan mencari lowongan kerja,karna udah 3bulan lebih gua menganggur.

Gua lihat di iklan baris ternyata ada perusahaan batu bara yang membutuhkan karyawan dengan posisi GL(Grup leader) dengan kualifikasi umur max 25 tahun,minimal D3,dan terbuka bagi yang Non Skill,wah kesempatan emas ini,karna gua denger2 gaji Grup leader kisaran 15 jeti perbulan,lumayan lah buat modal buka usaha ketika pensiun kelak.

"Jauzii"sapa Aisyah

Gua "hah kamu panggil gua apa barusan?"

"Jauzii"ujarnya

Gua "siapa jauzii itu! Pacarmu yah?"

"Mas jauzii itu artinya bisa suamiku bisa juga kekasihku"

Gua "mang bahasa apa yang kamu pake?"

"Bahasa Arab Mas"

Gua "lagu mu ah pake bahasa arab,kita kan orang sini ngapain ngikut arab?"

"Biarin ngapa Mas,lagian Nabi kita kan orang Arab,dan Al quran juga pake bahasa arab masa iyah kita menolak bahasa Arab?"

Gua "iye2 dah serah lo"

"Suamiku mau dimasakin apa?"seraya duduk di bawah gua dan menempelkan tangannya di paha gua

Gua "serah lo aja yang penting enak"

Aisyah "Nasgor aja yah?"

Gua "iyah dah sono jangan ganggu gua lagi baca koran nih"



Aisyah pun pergi kedapur sedang gua masih sibuk dengan membaca koran,30 menit setelahnya datang lah Aisyah dengan sepiring nasi ukuran jumbo,dan menaruhnya di atas meja tempat gua duduk.

Gua "lah kok cuman 1 piring doang?"

Aisyah "sengaja...hehehe"

Gua "lo gak makan?"

Aisyah "hehehe...aku sengaja biar bisa makan sepiring berdua Mas kan romantis kaya orang juga"

Gua "ah lebay lo"


Gua mengambil piring tersebut dan memakannya dengan lahab,sumpah baru pertama gua merasakan masakan dari Aisyah enak dari pada nasgor yang di kaki lima biasa gua beli,dengan lahab gua memakannya sampai hampir habis gua baru sadar sepasang mata di bawah melihat gua makan dengan lahabnya seperti menanti giliran kaya kucing menanti daging dari majikannya.

"Jauzii...?"

Gua "hmmm...apa?"

"Untuk ku mana?masa gak disisain"rengeknya

Gua "eh maaf lupa,mau abis nih"ujar gua menunjukan nasi goreng yang hampir habis

"Ish jahat banget sih,aku kan nunggu mas nyuapin aku,tega ah gak romantis banget jadi suami"

Gua "iye2 ah bawel,ini mangap"ujar gua yang menyuapinya

"Lagi jauzii..."seraya menguyah makanan

Doi pun mengambil minuman bekas gua tepat dimana bibir gua nempel di gelas itu,gua heran kenapa ini bini gua kaya gini?apa gak jijik bekas gua dia minum.

Gua "lo gak jijik syah?"

Aisyah "jijik gimana mas?"

Gua "jijik gelas bekas gua,lo main minum juga mana pas dibekas bibir gua lagi"

Aisyah "mas tau gak ini tuh sunnah Rasul,denger yah Rasulullah itu melakukan ini setiap hari kepada istrinya,dimana gelas bekas bibir istrinya beliau cari dan beliau minum dimana bekas bibir istrinya nempel digelas itu,makanya aku ngelakuin ii karna Rasulullah melakukan hal tersebut,makanya setiap suami istri ketika melakukan sunnah sunnah Rasul insya Allah rumah tangganya akan tetap utuh"

Gua "oh gitu yah?gua baru tau itu juga termasuk sunnah Rasul"

Aisyah gak hanya cantik dari fisiknya namun juga berilmu,doi tau banget sunnah2 yanv dilakukan Rasulullah kepada istrinya,sehingga dalam hal seperti makan pun doi mengikuti sunnah,sedang gua masih jauh dari kata sunnah,jadi merasa minder sendiri punya istri macam kaya Aisyah.


Malam itu gua mempersiapkan semua peralatan perang gua,sebelum pemanasan gua skotjam,push up,shit up serta lari ditempat sampai keringat membasahi baju gua,aisyah yang heran melihat tingkah gua bertanya.

Aisyah "jauzii kamu ngapain kok olah raga malam2?"

Gua "lagi pemanasan ini masa pake nanya lagi"jawab gua sambil ngos ngosan

Aisyah "aku masih bingung deh,kebanyakan orang kan olah raganya pagi hari kok ini dimalam hari sih?"

Gua pun memberhentikan aktifitas gua dan mendekat kearah Aisyah dan membisikan di telinganya "sayang kamu siap gak untuk *SENSOR*

Aisyah "hmmmm....jauzii nakal yah?"seraya mencolek hidung gua

Gua "hehehe...selama nikah kan kita belum pernah *sensor*"

Aisyah "iyah udah belum olah raganya?"

Gua "mau sekarang?"

Aisyah "hmmm...baca doa dulu?"

Gua "hah?emang ada doanya?"

Aisyah "adalah sayang doanya Bismillahi Allahumma jannibnas-syaithoona wa jannibnis-syaithoona maa rozaqtanaa"

Gua "oke deh Bismillahi Allahumma jannibnas-syaithoona wa jannibnis-syaithoona maa rozaqtanaa"

Gua "siap yank?"

Aisyah "hehe siap!!"


*SENSOR*(dilarang berkhayal)