- Beranda
- Stories from the Heart
Pelangi Diatas Laut
...
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:
Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.
Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.
Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.
Quote:
Spoiler for Sambutan:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
.raffertha
#369
Part 15
Aku tak percaya dengan yang baru saja aku alami.
Aku menyudahi hubunganku dengan Nia.
Padahal dia adalah pacar pertamaku.
Tetapi, sayangnya dia bukan salah satu warna yang ada dihatiku ini.
Seenaknya saja dia ingin membuatku dan Vania menjadi jauh.
Sesampainya diwarnet aku langsung menyapa Adrian dan temanku yang lain.
Aku melihat sebuat mobil berlogo huruf H dengan badge seperti aliran musik terparkir didepan warnet.
Lalu, aku duduk disamping Adrian.
Rea : "Mobil siapa tuh ?"
Adrian : "Ga tau gw juga.. Lo ngapain sama Vania ?"
Rea : "Ga ngapa-ngapain gw.. Dia sakit ga ada yang rawatin.."
Adrian : "Lo putusin Nia ?"
Rea : "Iya.."
Adrian : "Lah.. Gimana sih lo.. Cewek cantik begitu.. Eh Dina nyariin lo.. Kata dia, dia nelpon lo ga angkat.."
Rea : "Oh.. HP gw, gw silent.."
Adrian : "Jujur lo sama gw.. Lo suka sama Nia apa Vania ?"
Rea : "Wah kalo sekarang gw lebih milih Vania.. Lo tau ga tadi Nia bilang apa ?"
Adrian : "Bilang apa ?"
Rea : "Dia mau bikin gw sama Vania jauhan.. Lo tau sendiri gw sama Vania udah lama deket dari awal MOS.."
Adrian : "Bener juga sih lo.. Lo cek SMS dah.. Kali si Dina SMS lo.."
Rea : "Oh iya.. Bentar.."
Aku membuka HPku.
Benar saja, ada SMS dari Dina.
Aku sudahi berbalas pesan singkat dengan Dina.
Dia membuatku makin kesal saja.
Yang salah itu temannya, kenapa jadi aku terus yang disalahi ?
Rea : "Ayo main.. Kesel gw ama ini bocah.."
Adrian : "Duh, maaf ya, Re.. Lo jadi keseret masalah gini.."
Rea : "Sshh.. Udah udah.. Lo bantuin gw mendingan.."
Adrian : "Server lagi down.. Main yang lain aja.."
Rea : "Alah, sue bener.."
Akhirnya aku dan Adrian bermain game lain.
Ada salah satu game yang menjadi game sampinganku ketika aku bosan.
Game ini bernama Gun Bound.
Adrian : "Re.."
Rea : "Hhmm.."
Adrian : "Cariin cewek dong.. Bosen nih gw.."
Rea : "Ah muke gile ente.. Gw aja baru bermasalah sama cewek.. Lo minta cariin cewek.."
Adrian : "Hahahahahahahaha.. Lo kan ganteng.. Pasti kenalan lo banyak.."
Rea : "Najis lo.. Gantingan Reza noh.."
Reza : "Lah.. Kenapa jadi gw ?"
Ini temanku diwarnet.
Namanya Prasetyo Alvareza.
Biasa dipanggil Reza.
Kalau masalah ketampanan, dia jauh lebih tampan dariku.
Dia mempunyai tubuh yang tinggi dan berisi karena dia suka fitness dan olahraga.
Dia 3 tahun lebih tua dariku.
Reza adalah salah satu mahasiswa di Universitas Negeri di kota ini.
Banyak mahasiswi-mahasiswi yang kost di daerah warnetku sering main kesini hanya untuk melihat Reza.
Adrian : "Bener juga lo.. Za.. Bagi-bagi kenalan lah.."
Reza : "Gw aja jomblo, dasar kancut terbang.."
Adrian : "Bisa aja tutup kaleng.."
Tak sengaja, aku bertemu dengan seseorang di game yang sedang aku mainkan.
Dia seorang perempuan.
Jarang sekali ada perempuan yang bermain game ini.
Aku lupa, dia menggunakan nick apa digame ini.
Tak lama kemudian, HPku berdering.
Adrian : "Oi.."
Rea : "Apaan ?"
Adrian : "Cewek ?"
Rea : "Nih..", aku tunjukkan hasil percakapanku dengan Velina.
Adrian : "Gokil.. Beneran cewek ?"
Rea : "Lo pikir yang nelpon gw barusan siapa ?"
Adrian : "Wah playboy juga lo, Re.. Hahahahahahahahha.. Bagi gw sini.."
Rea : "Ntar gw main dulu ama dia.."
Aku lanjutkan permainanku dengan Velina.
Aku berjanji dengannya jika dia bisa mengalahkanku dalam satu permainan, aku akan memberikan nomor HP temanku untuknya.
Dan akhirnya aku kalah dengannya.
Karena game yang ingin aku mainkan sudah normal kembali, aku log out dari game yang satu dan login ke game yang lain.
Sebelumnya, aku buka LC, sosial media yang terkenal saat itu.
Aku menyetujui permintaan pertemanan dari Velina dan melihat profil dan foto-fotonya.
"Gila, cantik banget ini cewek..", pikirku dalam hati.
Namanya Velina Anastasya.
Kulitnya putih dan wajahnya seperti orang asia timur.
Beruntungnya Adrian aku kenalkan dengannya.
Dia masih sekolah di SMP tingkat 3.
Rea : "Anjrit.. Cantik, Dri.."
Adrian : "Widih.. Sora Aoi.."
Rea : "Bokep aja otaklu..", sambil menjitak kepalanya.
Adrian : "Aduh.. Eh ini Velina yang tadi ?"
Rea : "Iya.. Ma'il.. Untung lo ye.. Tadi gw kasih nomer lo.."
Adrian : "Wah, Re.. Lo emang temen gw yang terbaik dah.. Hahahahahahaha.."
Tiba-tiba, Reza datang menghampiri.
Reza : "Widih, siapa tuh ?"
Rea : "Ceweknya Adrian.."
Reza : "Ah, ga mungkin.."
Adrian : "Ngiri lo, Za ?"
Reza : "Kampus gw mah banyak beginian.."
Rea : "Buruan lo berdua login, bantuin gw naikin level.."
Adrian : "Siap bos.."
Aku lanjutkan permainanku dengan Adrian.
Dia semangat membantuku kali ini.
Sedangkan Reza, dia asyik sendiri karena levelnya sudah jauh diatas kami.
Dia juga terkenal digame ini karena levelnya yang tinggi dan ketampanannya.
HPku bergetar.
Ada tanda telepon masuk.
Aku pikir dari Velina atau Vania.
Tetapi dari Nia.
Sengaja aku tidak angkat teleponnya.
Aku taruh HPku diatas meja.
Adrian : "Angkat tuh.."
Rea : "Bodo amat, Dri.."
Adrian : "Kali aja dia minta balikkan.."
Rea : "Ga mau gw.."
Adrian : "Ya udah terserah lo aja.. Yang penting Velina buat gw.."
Rea : "Ambil, dah.. Hahahahahahahaha.."
Adrian : "Hahahahahahaha.. Sikat borrr..."
Reza : "Berisik borrr.."
Adrian : "Sue lo borr.."
Tiba-tiba, ada seorang perempuan dengan tubuh yang modis keluar dari ruangan dalam.
Perempuan dengan kulit yang putih, rambut sebahu seperti polwan.
Dan kacamata hitam yang dipakainya.
Cantik sekali dia.
Diikuti dengan Roy, yang keluar dari kandangnya.
Roy : "Biasa aja liatnya woi.."
Rea : "Ah lu menghalangi pandangan aja.."
Reza : "Siapa tuh ?"
Roy : "Bos gw.. Yang punya ini warnet.."
Reza : "Anjrit.. Body nya mulus bener.."
Rea : "Buset.. Kok jarang kemari dia ?"
Roy : "Takut dimangsa sama lo pada.."
Sungguh mengejutkan, ternyata yang punya warnet ini seorang wanita cantik.
Sepertinya aku akan rajin bermain disini, hahahahahaha.
Dia masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan warnet ini.
Jadi, yang punya mobil itu adalah pemilik dari warnet ini.
Adrian : "Oi jangan meleng.."
Rea : "Apa ?"
Adrian : "Mati lo, bego.."
Rea : "Ah sue.. Mati.. 1% ilang, males banget gw nyarinya.."
Adrian : "Santai, ada cowoknya Velina.."
Rea : "Ngarep lo, setan.."
Adrian : "Hahahahahaha.."
Setelah puas bermain walaupun naik hanya satu level, aku memutuskan untuk pulang.
Sampai dirumah aku cek HPku.
Ada SMS dari Velina.
Setelah SMSan dengan Velina, aku buka jendela kamarku.
Seperti biasa, aku duduk disana sambil memandang kearah langit.
Aku buka kembali HPku dan menelpon Vania.
Sepertinya esok hari, aku akan kesepian tanpa kehadiran Vania disampingku.
Tetapi, aku tak mengapa.
Aku hanya bisa berdoa supaya dia bisa kembali duduk disampingku disekolah nanti.
Aku menyudahi hubunganku dengan Nia.
Padahal dia adalah pacar pertamaku.
Tetapi, sayangnya dia bukan salah satu warna yang ada dihatiku ini.
Seenaknya saja dia ingin membuatku dan Vania menjadi jauh.
Sesampainya diwarnet aku langsung menyapa Adrian dan temanku yang lain.
Aku melihat sebuat mobil berlogo huruf H dengan badge seperti aliran musik terparkir didepan warnet.
Lalu, aku duduk disamping Adrian.
Rea : "Mobil siapa tuh ?"
Adrian : "Ga tau gw juga.. Lo ngapain sama Vania ?"
Rea : "Ga ngapa-ngapain gw.. Dia sakit ga ada yang rawatin.."
Adrian : "Lo putusin Nia ?"
Rea : "Iya.."
Adrian : "Lah.. Gimana sih lo.. Cewek cantik begitu.. Eh Dina nyariin lo.. Kata dia, dia nelpon lo ga angkat.."
Rea : "Oh.. HP gw, gw silent.."
Adrian : "Jujur lo sama gw.. Lo suka sama Nia apa Vania ?"
Rea : "Wah kalo sekarang gw lebih milih Vania.. Lo tau ga tadi Nia bilang apa ?"
Adrian : "Bilang apa ?"
Rea : "Dia mau bikin gw sama Vania jauhan.. Lo tau sendiri gw sama Vania udah lama deket dari awal MOS.."
Adrian : "Bener juga sih lo.. Lo cek SMS dah.. Kali si Dina SMS lo.."
Rea : "Oh iya.. Bentar.."
Aku membuka HPku.
Benar saja, ada SMS dari Dina.
Quote:
Aku sudahi berbalas pesan singkat dengan Dina.
Dia membuatku makin kesal saja.
Yang salah itu temannya, kenapa jadi aku terus yang disalahi ?
Rea : "Ayo main.. Kesel gw ama ini bocah.."
Adrian : "Duh, maaf ya, Re.. Lo jadi keseret masalah gini.."
Rea : "Sshh.. Udah udah.. Lo bantuin gw mendingan.."
Adrian : "Server lagi down.. Main yang lain aja.."
Rea : "Alah, sue bener.."
Akhirnya aku dan Adrian bermain game lain.
Ada salah satu game yang menjadi game sampinganku ketika aku bosan.
Game ini bernama Gun Bound.
Adrian : "Re.."
Rea : "Hhmm.."
Adrian : "Cariin cewek dong.. Bosen nih gw.."
Rea : "Ah muke gile ente.. Gw aja baru bermasalah sama cewek.. Lo minta cariin cewek.."
Adrian : "Hahahahahahahaha.. Lo kan ganteng.. Pasti kenalan lo banyak.."
Rea : "Najis lo.. Gantingan Reza noh.."
Reza : "Lah.. Kenapa jadi gw ?"
Ini temanku diwarnet.
Namanya Prasetyo Alvareza.
Biasa dipanggil Reza.
Kalau masalah ketampanan, dia jauh lebih tampan dariku.
Dia mempunyai tubuh yang tinggi dan berisi karena dia suka fitness dan olahraga.
Dia 3 tahun lebih tua dariku.
Reza adalah salah satu mahasiswa di Universitas Negeri di kota ini.
Banyak mahasiswi-mahasiswi yang kost di daerah warnetku sering main kesini hanya untuk melihat Reza.
Adrian : "Bener juga lo.. Za.. Bagi-bagi kenalan lah.."
Reza : "Gw aja jomblo, dasar kancut terbang.."
Adrian : "Bisa aja tutup kaleng.."
Tak sengaja, aku bertemu dengan seseorang di game yang sedang aku mainkan.
Dia seorang perempuan.
Jarang sekali ada perempuan yang bermain game ini.
Aku lupa, dia menggunakan nick apa digame ini.
Quote:
Tak lama kemudian, HPku berdering.
Quote:
Adrian : "Oi.."
Rea : "Apaan ?"
Adrian : "Cewek ?"
Rea : "Nih..", aku tunjukkan hasil percakapanku dengan Velina.
Adrian : "Gokil.. Beneran cewek ?"
Rea : "Lo pikir yang nelpon gw barusan siapa ?"
Adrian : "Wah playboy juga lo, Re.. Hahahahahahahahha.. Bagi gw sini.."
Rea : "Ntar gw main dulu ama dia.."
Aku lanjutkan permainanku dengan Velina.
Aku berjanji dengannya jika dia bisa mengalahkanku dalam satu permainan, aku akan memberikan nomor HP temanku untuknya.
Dan akhirnya aku kalah dengannya.
Quote:
Karena game yang ingin aku mainkan sudah normal kembali, aku log out dari game yang satu dan login ke game yang lain.
Sebelumnya, aku buka LC, sosial media yang terkenal saat itu.
Aku menyetujui permintaan pertemanan dari Velina dan melihat profil dan foto-fotonya.
"Gila, cantik banget ini cewek..", pikirku dalam hati.
Namanya Velina Anastasya.
Kulitnya putih dan wajahnya seperti orang asia timur.
Beruntungnya Adrian aku kenalkan dengannya.
Dia masih sekolah di SMP tingkat 3.
Rea : "Anjrit.. Cantik, Dri.."
Adrian : "Widih.. Sora Aoi.."
Rea : "Bokep aja otaklu..", sambil menjitak kepalanya.
Adrian : "Aduh.. Eh ini Velina yang tadi ?"
Rea : "Iya.. Ma'il.. Untung lo ye.. Tadi gw kasih nomer lo.."
Adrian : "Wah, Re.. Lo emang temen gw yang terbaik dah.. Hahahahahahaha.."
Tiba-tiba, Reza datang menghampiri.
Reza : "Widih, siapa tuh ?"
Rea : "Ceweknya Adrian.."
Reza : "Ah, ga mungkin.."
Adrian : "Ngiri lo, Za ?"
Reza : "Kampus gw mah banyak beginian.."
Rea : "Buruan lo berdua login, bantuin gw naikin level.."
Adrian : "Siap bos.."
Aku lanjutkan permainanku dengan Adrian.
Dia semangat membantuku kali ini.
Sedangkan Reza, dia asyik sendiri karena levelnya sudah jauh diatas kami.
Dia juga terkenal digame ini karena levelnya yang tinggi dan ketampanannya.
HPku bergetar.
Ada tanda telepon masuk.
Aku pikir dari Velina atau Vania.
Tetapi dari Nia.
Sengaja aku tidak angkat teleponnya.
Aku taruh HPku diatas meja.
Adrian : "Angkat tuh.."
Rea : "Bodo amat, Dri.."
Adrian : "Kali aja dia minta balikkan.."
Rea : "Ga mau gw.."
Adrian : "Ya udah terserah lo aja.. Yang penting Velina buat gw.."
Rea : "Ambil, dah.. Hahahahahahahaha.."
Adrian : "Hahahahahahaha.. Sikat borrr..."
Reza : "Berisik borrr.."
Adrian : "Sue lo borr.."
Tiba-tiba, ada seorang perempuan dengan tubuh yang modis keluar dari ruangan dalam.
Perempuan dengan kulit yang putih, rambut sebahu seperti polwan.
Dan kacamata hitam yang dipakainya.
Cantik sekali dia.
Diikuti dengan Roy, yang keluar dari kandangnya.
Roy : "Biasa aja liatnya woi.."
Rea : "Ah lu menghalangi pandangan aja.."
Reza : "Siapa tuh ?"
Roy : "Bos gw.. Yang punya ini warnet.."
Reza : "Anjrit.. Body nya mulus bener.."
Rea : "Buset.. Kok jarang kemari dia ?"
Roy : "Takut dimangsa sama lo pada.."
Sungguh mengejutkan, ternyata yang punya warnet ini seorang wanita cantik.
Sepertinya aku akan rajin bermain disini, hahahahahaha.
Dia masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan warnet ini.
Jadi, yang punya mobil itu adalah pemilik dari warnet ini.
Adrian : "Oi jangan meleng.."
Rea : "Apa ?"
Adrian : "Mati lo, bego.."
Rea : "Ah sue.. Mati.. 1% ilang, males banget gw nyarinya.."
Adrian : "Santai, ada cowoknya Velina.."
Rea : "Ngarep lo, setan.."
Adrian : "Hahahahahaha.."
Setelah puas bermain walaupun naik hanya satu level, aku memutuskan untuk pulang.
Sampai dirumah aku cek HPku.
Ada SMS dari Velina.
Quote:
Setelah SMSan dengan Velina, aku buka jendela kamarku.
Seperti biasa, aku duduk disana sambil memandang kearah langit.
Aku buka kembali HPku dan menelpon Vania.
Quote:
Sepertinya esok hari, aku akan kesepian tanpa kehadiran Vania disampingku.
Tetapi, aku tak mengapa.
Aku hanya bisa berdoa supaya dia bisa kembali duduk disampingku disekolah nanti.
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
3
