Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#287
Part 13
Hari-hariku setelah itu, berjalan seperti biasa.
Bangun pagi dan tak lupa untuk membangunkan Vania.
Menjemput Vania dan berangkat bersama kesekolah.
Yang berbeda hanyalah adanya Nia dihidupku.
Setiap hari dia memberiku perhatian, makan siang bersama, tak lupa juga dia mengingatkan aku untuk shalat.

Dan tibalah saatnya aku mengajak Vania jalan-jalan dihari libur.
Karena aku sudah berjanji dengannya.

Pagi itu, aku bangun karena adzan shubuh dari masjid dekat rumahku sudah berkumandang.
Aku segera melaksanakan shalat dan tak lupa untuk membangunkan Vania.


Quote:


Aku tutup teleponku.
Dengan segera aku bersiap menuju rumahnya.
Tak lupa aku sarapah terlebih dahulu.

Papa : "Tumben lo jam segini udah rapih.. Mau kemana ?"
Rea : "Kerumah temen.."
Papa : "Lah.. Gw kira mau jalan sama cewek.."
Rea : "Batal.. Ceweknya sakit.."
Papa : "Ya lo tengokin lah.."
Rea : "Ini mau nengokin.."
Mama : "Pagi-pagi mau kemana, Re ?"
Rea : "Mau kerumahnya Vania.. Dia sakit.."
Mama : "Loh, pacarmu Nia apa Vania ?"
Rea : "Nia.. Tapi.. Ah ga tau deh.. Aku berangkat ya.. Assalamu 'alaikum.."
Papa : "Wa 'alaikum salam.."
Mama : "Wa 'alaikum salam.. Hati-hati ya,Re.."

Aku segera berangkat menuju rumah Vania.
HPku bergetar, tanda ada SMS masuk.
Ada SMS dari Nia.
Astaga, aku lupa dengannya.
Kenapa Vania yang terus kuingat ?


Quote:


Tak membutuhkan waktu lama untuk sampai di rumah Vania.
Kebetulan yang membukakan aku pintu adalah seorang asisten rumah tangga yang bekerja dirumah Vania.
Aku langsung naik keatas dan masuk kekamar Vania.
Dan ini pertama kalinya aku masuk kekamar seorang perempuan.

Rea : "Van.."
Vania : "Rea.. Lo dateng juga.."

Aku langsung duduk disampingnya dan memeriksa suhu tubuhnya.
Dan baru kali ini aku menyentuh seorang perempuan seumuranku.

Rea : "Ya ampun, panas banget badan lo.."
Vania : "Ga apa-apa.. Gw butuh istirahat doang.."
Rea : "Udah makan ?"
Vania : "....", dia hanya menggelengkan kepala.
Rea : "Makan ya.."
Vania : "Gw ga nafsu makan, Re.."
Rea : "Udah diem.. Nurut aja sama gw.. Tunggu disini.."

Aku keluar dari kamarnya dan menuju ke dapur.
Aku bertanya kepada mbak Lastri, seorang asisten rumah tangga yang bekerja dirumahnya.
Dia bilang bahwa tak ada makanan dan bahan-bahan yang lain disini selain mie instan, telur, dan beras.
Dan aku berinisiatif membelikan sarapan untuk Vania diluar.
Aku membeli bubur ayam untuknya.
Mbak Lastri memberi tahuku penjual yang paling laris disini.
Setelah itu, aku kembali kekamarnya.

Rea : "Ini makan dulu.."
Vania : "Ini beli dimana ?"
Rea : "Diujung jalan komplek sebelah.. Dikasih tau Mbak Lastri.."
Vania : "Kan jauh, Re.."
Rea : "Gw ga peduli, yang penting lo cepet sehat.."
Vania : "Suapin.."
Rea : "Iya iya.. Manja juga lo kalo lagi gini.."
Vania : "Hehehehehe.."
Rea : "Begini aja setiap hari biar lo ga marah-marah ke gw.."
Vania : "Ogah.. Ga enak sakit gini.."
Rea : "Ya udah nih makan dulu.."

Aku menyuapi Vania dengan perlahan.
Lama-lama makanan ini habis.
Setelah itu, aku biarkan dia istirahat.

Rea : "Istirahat ya.. Gw keluar dulu.."
Vania : "Re..", sambil menahan tanganku.
Rea : "Ya.."
Vania : "Disini aja.."
Rea : "Ya udah gw temenin.."

Vania tersenyum kepadaku.
Dia memejamkan matanya dan aku sambil mengusap kepalanya supaya dia tertidur.
Cantik sekali manusia yang satu ini kalau sedang tidur.
Aku hanya bisa tersenyum jika melihat wajahnya saat sedang tidur.
Natural.
Tidak dibuat-buat.
Setengah jam kemudian, aku lihat dia sudah tertidur.
Aku cek suhu tubuhnya, masih tetap sama seperti yang tadi.
Aku ingin keluar karena takut mengganggunya, tetapi tanganku masih tertahan oleh tangannya.
Seperti menginsyaratkan aku tak boleh meninggalkannya.
Baiklah, aku putuskan untuk disini saja.
Aku lepas perlahan tangannya yang menggenggamku supaya tidak membangunkannya.
Ada SMS masuk ke HPku.

Quote:


Sudah satu jam aku menemani tidurnya.
Suhu tubuhnya tak kunjung membaik.

"Re..", Vania memanggilku.
"Andrea..", Dia memanggil namaku kembali.

Matanya masih terpejam.
Aku pikir dia sedang mengigau karena demam.

Vania : "Andrea.."
Rea : "Gw disini, Van.."
Vania : "Rea.."
Rea : "Ya Van.. Lo udah bangun ?"
Vania : "Andrea.."

Dia terus menyebut namaku terus menerus.
Sepertinya dia sedang di alam bawah sadar.
Aku cek suhu tubuhnya kembali tetapi tak ada perubahan sama sekali.
Dia berhasil membuatku cemas.

Vania : "Andrea.."
Rea : "....", aku hanya bisa menatap wajahnya.
Vania : "Aku sayang kamu, Andrea.."
Rea : "Van..", aku kaget mendengar kata-kata itu keluar dari bibirnya.
Vania : "Aku sayang Andrea.."

Aku berdiri dari dudukku.
Perasaan dihatiku mulai berontak.
Jantungku berdebar kencang.
Aku putuskan untuk keluar dari kamar Vania dan duduk diteras kamarnya.

Aku menatap langit yang kebetulan saat itu cerah sekali.
Bodohnya aku.
Ya, aku menjadi orang paling bodoh sedunia saat itu.
Harusnya aku tahu itu.
Harusnya aku peka dengan tingkahnya kepadaku.
Ini adalah kesalahanku yang sangat besar kepadanya.
Bagaimana perasaannya mengetahui aku menjadi kekasih wanita lain.
Bagaimana rasanya dia mengetahui aku pergi dengan wanita lain.
Dan bagaimana kecewanya dia saat dia tahu kalau aku harus menjauhinya karena wanita lain.
Aku telah korbankan perasaannya hanya demi perempuan lain.

Mbak Lastri : "Mas Re.."
Rea : "Eh.. Ya Mbak.."
Mbak Lastri : "Dipanggil Vania.."
Rea : "Oh iya.."

Aku masuk kedalam dan kembali ke kamar Vania.
Sekarang, dia dalam keadaan sadar.
Aku hanya menatapnya yang sedang duduk diatas tempat tidurnya.

Vania : "Lo ngapain disitu ?"
Rea : "...."
Vania : "Sini, Re.."

Aku mendekatinya.
Dan sekarang aku duduk disampingnya.
Aku bingung ingin berkata apa.
Kata-kata itu masih terbayang ditelingaku.
Dalam keadaan lemah dan hati yang sedang terluka, dia berkata "Aku sayang kamu, Andrea.."

Vania : "Kenapa lo bengong ?"
Rea : "....", aku hanya menggelengkan kepalaku.

Vania.
Jika kamu membaca kisahku ini..
Maafkan aku, Vania.


Spoiler for Denting:
Diubah oleh .raffertha 18-11-2016 20:22
JabLai cOY
JabLai cOY memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.