Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#286
Part 12
Rea : "Van.."
Vania : "...."
Rea : "Marah ya ?"
Vania : "Ngga.."
Rea : "Gw jadian sama Nia.."
Vania : "...."
Rea : "Vania..."
Vania : "Apaan sih lo !!"

Aku memutuskan untuk menyudahi pembicaraanku dengannya.
Hingga akhirnya bel pulang sekolah berbunyi.
Vania dengan cepat mengambil tas nya dan meninggalkan kelas ini.
Ada SMS masuk ke HPku.
Ternyata itu dari Nia.


Quote:


Aku merapihkan buku-buku dan peralatan tulisku.
Aku masukan kedalam tas kemudian berjalan menuruni anak tangga dengan perlahan.
Hatiku masih terus bertanya, kenapa Vania marah kepadaku ?
Karena aku berkelahi ?
Harusnya dia tahu kalau aku pasti melawan jika dihajar oleh dua orang sekaligus.
Sekarang aku berada lapangan menuju gerbang sekolah, dan Zabir beserta kawan-kawanku menghampiri.

Vian : "Re.."
Rea : "Eh.. Vian.."
Zabir : "Gw denger dari Vian.. Dia liat lo dikeroyok Nando sama Kevin.."
Rea : "Oh.. Iya tadi.."
Valen : "Tadi juga gw liat mereka.. Hancur mukanya.. Lo apain ?"
Rea : "Ga gw apa-apain.."
Farrel : "Ga berubah juga ini anak.."
Zabir : "Gw yakin nih abis ini mereka bakalan bawa pasukan buat mukulin lo.. Kalo ada apa-apa, lo kabarin kita-kita.. Sini HP lo.. Gw catet nomor gw.."

Zabir mengambil HPku dan mencatat nomornya di HPku.
Begitu juga dengan Farrel, Valen, dan Vian.

Rea : "Apaan ini ? Zabir keren ? Farrel macho ?"
Zabir : "Hahahahahahaha.. Protes aja lu.."
Farrel : "Udah udah.. Awas aja nama kontaknya lu rubah.."
Zabir : "Sori nih Re.. Gw, Valen sama Farrel balik bareng Vian.. Kita searah soalnya.."
Rea : "Ya udah ga apa-apa.."
Vian : "Duluan gw, Re.."

Teman-temanku semua kembali ke rumahnya masing-masing.
Aku lanjutkan perjalananku ke halte dekat sekolah untuk naik angkutan umum.
Lagi-lagi, aku melihat sesosok perempuan sedang duduk sambil memainkan kakinya.
Siapa lagi kalau bukan Vania.

Rea : "Van.."

Vania langsung berdiri dan berjalan menuju angkutan umum yang sedang berhenti.
Aku ikuti dan menaiki angkutan yang sama.

Rea : "Van.."
Vania : "...."
Rea : "Gw ada salah sama lo ?"
Vania : "...."
Rea : "Vania.."

Dia hanya diam.
Aku tahu ada perbuatanku yang membuatnya begini.
Aku lebih memilih dia marah-marah daripada dia mendiamiku seperti ini.
Dia turun dari angkutan umum dan aku ikuti dia sampai kedepan rumahnya.

Vania : "Ngapain lo ngikutin gw !!"
Rea : "Lo marah sama gw ?"
Vania : "...."
Rea : "Karena gw jadian sama Nia ?"
Vania : "...."
Rea : "Jangan diem aja Van.. Gw ga tau salah gw dimana.."
Vania : "...."
Rea : "Karena gw jalan sama Nia dan lo ga gw ajak jalan ?"
Vania : "LO TUH EMANG BEGO JADI COWOK !!"
Rea : "Karena gw ga ajak lo jalan ?"
Vania : "....", dia mengangguk.
Rea : "Astaga, Vania.."
Vania : "Habis lo curang.. Giliran sama Nia aja mau.."
Rea : "Iya iya.. Maafin gw.. Ya udah kita jalan ya.."
Vania : "Minggu ini.."
Rea : "Iya minggu ini kita jalan ya, Vania.."
Vania : "Hehehehehehehehe.. Iya, Andrea.. Gw tunggu minggu ini.."
Rea : "Nah gitu dong.. Senyum.. Kan cantik.."
Vania : "Hahahahahaha.. Bisa aja lu.. Udah sana.. Lo janjian sama Adrian kan.."
Rea : "Iya.. Ya udah.. Gw cabut dulu ya.."

Aku pergi meninggalkan Vania dirumahnya.
Aku segera menuju warnet dekat rumahku karena Adrian sudah menunggu disana.
Sesampainya disana, aku langsung menempati PC samping Adrian yang sudah dipesankan oleh dia.

Adrian : "Lama lu.."
Rea : "Ada masalah tadi.."
Adrian : "Vania ?"
Rea : "Ya lah.. Sama siapa lagi gw bermasalah.."
Adrian : "Terus sekarang gimana ?"
Rea : "Aman.. Hahahahahaha.."
Adrian : "Ya udah buruan login.. Gw bantu naikin level.."
Rea : "Oke.."

Aku langsung login kedalam game yang bernama RAN.
Adrian semangat membantuku untuk menaikan level dan mengajarkan bagaimana cara melawan monster-monster yang ada disana.
Sedang asyik aku bermain, penjaga warnet datang dari dalam.
Penjaga itu bernama Roy, dia juga temanku walaupun usianya lebih tua dariku.
Tetapi, dia tidak canggung untuk bercanda dan mengobrol kepadaku dan yang lain.

Roy : "Wei, Tong.. Kata Adrian lo jadian, Tong ?"
Rea : "Apa sih, tong ?"
Roy : "Masih 47 aja level lu, Re.. Gw udah 140.."
Rea : "Lo sesepuh, Roy.. Gw baru main kemarin.."
Roy : "Mana cewek lu ga dibawa kemari ?"
Rea : "Ntar lo rusuh sama anak-anak.."
Adrian : "Tau lu.. Sekali-kali ajakin Nia main kesini.."
Rea : "Iya iya nanti kapan-kapan.."

Tak terasa aku bermain cukup lama.
Sudah masuk waktu maghrib dan aku memutuskan untuk shalat maghrib di masjid terdekat.

Roy : "Mau kemana lu ?"
Rea : "Shalat maghrib.."
Roy : "Ikut dong.."
Adrian : "Buset, Roy sholat.. Mau bangkrut ini warnet.."
Roy : "Sue lo.. Emang lo maksiat mulu.."
Adrian : "Eh tunggu.. Gw ikut.."

Akhirnya kami bertiga berjalan menuju masjid.
Setelah melaksanakan shalat, aku cek HPku.
Ada SMS dari Nia.


Quote:


Setelah membalas SMS dari Nia, aku berjalan keluar masjid untuk kembali ke warnet.
Sesampainya kembali di warnet, aku kembali melanjutkan permainanku sebentar lalu pulang kerumah.
Dirumah, aku langsung masuk kekamarku.
Aku rebahkan tubuhku sejenak.
Setelah itu aku mandi untuk membersihkan tubuhku ini.

Aku melihat keluar jendela.
Sungguh cerah malam ini.
Bulan purnama bersinar dengan sempurna.
Bintang-bintang bertebaran dilangit.

Aku duduk dijendela rumahku sambil menatap langit.
Indah sekali malam ini.

Aku tiba-tiba teringat Vania.
Padahal dia bukan pacarku.
Kenapa harus Vania yang ada diingatanku ?
Tak butuh waktu lama, aku langsung menelponnya.


Quote:


Aku tutup teleponku, lalu aku SMS Nia.
Pasti dia menungguku pulang.


Quote:


Aku juga sudah mulai mengantuk.
Aku rebahkan tubuhku ditempat tidur dan menarik selimutku.
Selamat malam.


Spoiler for Kini:
Diubah oleh .raffertha 18-11-2016 14:29
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.