Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#225
Part 8
Hari-hari berikutnya disekolahku berjalan seperti biasa.
Vania sekarang jadi gampang marah kepadaku.
Dan seperti biasa, aku harus meminta maaf dengan cara memberi dia cokelat atau yang lainnya.
Mungkin dia sedang PMS, hehehehehe.
Aku mulai terbiasa berangkat dan pulang bersama dengan Vania.
Hubunganku dengan Vania juga mulai akrab dan dekat.

Tiba dihari dimana aku dan Nia janji untuk sekedar jalan-jalan.
Setelah shalat jum'at disekolah, aku berjalan menuju halte tempat dimana biasa angkutan umum menuju rumahku berada.
Aku melihat sesosok perempuan sedang duduk sendirian sambil memainkan kakinya.
Entah kenapa jika aku melihat dirinya, aku senang dan selalu senyum sendiri.
Dia adalah perempuan yang berhasil membuatku bingung.
Vania Okalina.
Entah mengapa akhir-akhir ini ada perasaan yang berbeda jika aku berjumpa dengannya.

Rea : "Van.."
Vania : "Udah selesai sholatnya ?"
Rea : "Udah.."
Vania : "Yuk pulang.."
Rea : "Lo nungguin gw dari tadi ?"
Vania : "Hhmm..", sambil menganggukkan kepalanya.
Rea : "Ya udah yuk pulang.."

Diperjalanan, kami hanya mengobrol biasa.
Nando yang disebut-sebut sedang mendekatinya, kini sudah berani menampakkan diri didepan Vania.
Dia bercerita tentang Nando sampai mereka bertukar nomor HP.
Dia juga bilang kalau Nando akhir-akhir ini perhatian dengannya.
Selalu menanyakan sudah pulang atau belum, sudah makan atau belum, bahkan selalu mengucapkan selamat tidur untuk Vania.
Begitu juga dengan Nia, dia juga perhatian denganku dan membuatku nyaman.
Tetapi, ada perasaan yang berbeda saat aku dengan Vania.
Entahlah, mungkin ini hanya perasaanku saja waktu itu.

Sesampainya dirumah, aku langsung mandi dan berganti pakaian yang menurutku cocok untuk berpergian dengan seorang wanita cantik.
Aku menggunakan polo shirt, celana jeans hitam, dan sepatu casualku.
Tak lupa aku memakai wewangian.
Setelah itu, aku berangkat menuju tempat dimana aku dan Nia sepakat untuk bertemu.
Sampai disana, aku tak lupa untuk mengabarkan bahwa aku sudah ada ditempat.
Tak lama kemudian, Nia muncul.
Dia terlihat sangat cantik sekali saat itu.
Dia menggunakan kaos putih, celana jeans, dan bando berwarna merah yang ada dikepalanya.
Rambutnya yang hitam dan lurus digerai sampai kebahu, membuat aura cantiknya bertambah.

"Gila ini cewek cantik banget..", ucapku didalam hati.

Nia : "Kenapa ? Aku aneh ya ?"
Rea : "Hehehehehe.. Ngga kok.. Kamu cantik banget.. Beneran.."
Nia : "Makasih.. Yuk jalan.."
Rea : "Kemana ?"
Nia : "Ke mall situ aja yuk.. Aku laper mau makan.."
Rea : "Iya aku juga belum makan siang.."

Aku dan Nia pergi salah satu Mall di Rawamangun, Jakarta Timur.
Kami ke salah satu restoran cepat saji disana.
Disana, kami makan diselingi oleh obrolan-obrolan ringan sampai lawakan-lawakanku yang sama sekali tidak jelas.
Tetapi, aku berhasil membuat dia tertawa lepas sampai dia tersedak.

Rea : "Hahahahahaha.. Keselek dia.."
Nia : "Habis kamu ada-ada aja.. Lomba yang sering pakai nama orang.. Tarik BAMBANG.. Hahahahahahha.."
Rea : "Aku ngasal, sumpah.."
Nia : "Kamu lucu ya orangnya.."
Rea : "Habis ini mau kemana lagi ?"
Nia : "Duh, mamaku SMS.. Nyuruh aku pulang..", sambil melihat HPnya.
Rea : "Ya udah yuk aku anter pulang.."
Nia : "Jangan.. Mama ga suka aku jalan bareng cowok.."
Rea : "Oh.. Ya udah kalo gitu.. Sampe ketemu disekolah ya.."
Nia : "Iya.. Kabarin aku ya kalo udah dirumah.. Daah, Rea.", sambil melambaikan tangannya.
Rea : "Ya.. Hati-hati ya.."

Nia beranjak dari tempat duduknya lalu pergi meninggalkanku.
Terlihat raut wajah kecewa karena pertemuan kita sangat singkat.
Aku cek HPku ternyata ada 2 panggilan tak terjawab.
Dari siapa ?
Vania tentunya.
Aku telepon dia saat itu.


Quote:


Teleponku diputus olehnya.
Perempuan yang satu ini berhasil membuatku bingung sekarang.
Apa maunya juga aku tidak tahu sama sekali.
Tiba-tiba dia marah.
Ya, dia marah.
Baru kali ini dia marah dan membentakku di telepon.
Salahnya, aku balas bentakannya.
Pikiranku semakin kacau tidak jelas.
Apa lagi tadi dia sempat menangis.
Aku habiskan minumanku yang tersisa, lalu aku segera berangkat kerumahnya Vania.
Entah kenapa hatiku terdorong untuk menuju kesana.
Aku khawatir terjadi apa-apa padanya.

Sesampainya didepan rumahnya, aku coba panggil dia.
Tetapi tak ada jawaban.
Aku telepon HPnya, namun tak ada jawaban.

"Van.. Gw mohon lo keluar sekarang.. Gw khawatir banget sama lo..", harapku didalam hati.

Sepertinya dia tidak akan keluar.
Baru saja aku balik badan untuk pulang, dia keluar dari rumahnya dan menemuiku diluar.
Matanya bengkak karena dia habis menangis.

Rea : "Lo kenapa ?"
Vania : "Lo ngapain kesini ?"
Rea : "Gw.."
Vania : "Ngapain !!"
Rea : "Gw khawatir sama lo.."
Vania : "...."
Rea : "Maaf.."
Vania : "Lo abis ngapain ?"
Rea : "Jalan sama Nia.."
Vania : "Ga ngabarin gw ?"
Rea : "Emang.. Ah.. Iya.. Gw salah.. Maafin gw..", sebenarnya, disini aku ingin bilang "Emang lo siapa gw sih, tiap gw pergi harus ngabarin.."
Vania : "Temenin gw.."
Rea : "Kemana ?"
Vania : "Makan.. Gw laper.. Dari tadi belom makan.."
Rea : "Astaga, Vania.. Ya udah mau makan dimana ?"
Vania : "Didepan sana aja.."
Rea : "Tapi, jangan marah lagi.."
Vania : "Gw ga marah lagi kok.."
Rea : "Nah, kalo gitu senyum dong.."
Vania : "Hehehehehe.. Iya nih gw senyum.."
Rea : "Nah kan kalo gitu cantik.."
Vania : "Hahahahahahaha.. Emang cuma lo yang bisa hibur gw, Re.."

Kami berjalan menuju tempat makan yang ditunjuk oleh Vania.
Tempat ini seperti warung makan biasa saja menurutku.
Tetapi, Vania bilang bahwa tempat ini makanannya enak.
Karena aku sudah makan, jadi aku hanya menemani dia makan.

Rea : "Emang dirumah lo ga ada makanan ?"
Vania : "Ga ada.."
Rea : "Bokap nyokap kemana ?"
Vania : "Kalo weekend mereka dirumah yang di Tangerang.."
Rea : "Terus lo disini sama siapa ?"
Vania : "Sama mbak gw.. Asisten Rumah Tangga.. Hehehehehehe.."
Rea : "Dia ga masak ?"
Vania : "Ngga.. Bahan-bahannya ga ada katanya.."
Rea : "Terus, lo bisa masak ga ?"
Vania : "Ngga.. Hahahahahahaha.."
Rea : "Perempuan macam apa lo ga bisa masak.. Hahahahahaha.."
Vania : "Emang lo bisa ?"
Rea : "Bisa.."
Vania : "Palingan masak mie rebus sama masak air.."
Rea : "Meremehkan gw.. Gw bisa bikin nasi goreng.."
Vania : "Beneran ?"
Rea : "Iya.."
Vania : "Kapan-kapan ajarin gw.."
Rea : "Ya udah habisin dulu makanan lo.."

Tak butuh waktu lama untuk menghabiskan makanan.
Sepertinya Vania sudah sangat lapar.
Sungguh aneh perempuan yang satu ini.
Setelah Vania selesai makan, aku bermaksud ingin pulang karena hari sudah menjelang malam.
Tetapi, Vania justru mengajakku main kerumahnya.
Apa boleh buat, daripada dia marah lagi.
Sampai dirumahnya, aku menumpang untuk menjalankan ibadah shalat maghrib karena memang sudah adzan maghrib saat itu.
Setelah itu, aku dan Vania duduk diteras rumahnya dilantai 2.

Rea : "Van.."
Vania : "Hhmm.."
Rea : "Waktu lo sendirian, emang Nando ga kesini ?"
Vania : "Ngga.."
Rea : "Lo ga ditanya udah makan apa belom ?"
Vania : "Ditanya sih.. Tapi, dia cuma bilang jangan lupa makan.."
Rea : "Ya bener dong dia.."
Vania : "Salah.. Harusnya kalo tau gw belom makan, dia dateng kesini bawa makanan terus makan bareng.."
Rea : "Ya ga bisa gitu juga, Van.. Lo ga bisa maksain kehendak sendiri.."
Vania : "Dia ga bisa hibur gw, Re.. Dia cuma bisa nyuruh-nyuruh gw doang.. Makanlah, istirahatlah, pulang jangan sore-sore lah.."
Rea : "Terus lo mau nya dia ngapain ?"
Vania : "Hibur gw.."
Rea : "Ya lo bilang lah ke dia.."
Vania : "Dia ga bisa hibur gw.. Cuma lo yang bisa bikin gw ketawa.."

Aku diam sejenak.
Bisa saja aku ajak dia bicara masalah ini lebih dalam, tapi aku tak mau berdebat dengan masalah yang tidak penting.
Apa lagi dengan perempuan dengan tipikal seperti Vania ini.

Rea : "Terus.. Kenapa lo nangis ?"
Vania : "...."
Rea : "Gw salah ya ?"
Vania : "....", dia hanya menunduk dan menggelengkan kepalanya.
Rea : "Van.."

Aku melihat air matanya jatuh ke pipinya.
Sambil tertunduk, dia menghapus air matanya yang jatuh dan jatuh lagi.

Vania : "Gw takut.."
Rea : "Takut kenapa ?"
Vania : "Takut pas lo bentak gw.."
Rea : "Maaf.. Gw ga maksud.. Gw cuma emosi, Van.."
Vania : "Lo ga salah, Re.. Gw yang salah.. Gw udah marah-marah ke lo duluan.."
Rea : "...."
Vania : "Gw paling takut dibentak kaya gitu.. Please, Re.. Jangan kaya gitu lagi.."
Rea : "Iya, Van.. Gw janji.. Gw akan coba sabar.."

Suasana menjadi hening.
Vania juga sudah tidak menangis lagi.

Rea : "Mau nunduk sampe kapan ? Emang ga pegel ?"
Vania : "Iya nih tuh..", sambil menatapku.
Rea : "Senyum dong.. Jangan nangis terus.."
Vania : "Iya, Rea.. Hehehehehe.. Udah tuh..", sambil tersenyum kepadaku.
Rea : "Bagus.. sekarang ambilkan saya air.. saya haus.."
Vania : "Kok gitu ? Biasanya lo bilang.."
Rea : "Bilang cantik ? Gw haus.. Kalo lo ga ambilin gw air, lo belom cantik.."
Vania : "Dasar lo.. Ya udah tunggu.. Gw ambilin.."

Vania masuk kedalam dan turun kebawah untuk mengambil air untukku.
Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya.
Ada saja ya tipe perempuan seperti dia didunia ini.
Yang membuat orang penasaran sekaligus menyebalkan.
Diubah oleh .raffertha 18-11-2016 08:57
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.