Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#174
Part 6
Mama : "Rea.."
Rea : "Ya, Ma.."
Mama : "Bangun.. Sudah shubuh.."
Rea : "Hhmm.. Ya, Ma.."

Pagi ini, aku dibangunkan oleh mamaku.
Aku beranjak dari tempat tidurku dan mengambil air wudhu untuk mengerjakan shalat shubuh.
Setelah itu, aku bersiap-siap menuju sekolah.
Tak lupa aku sarapan terlebih dahulu bersama papa dan mama.

Mama : "Sarapan dulu, Re.."
Rea : "Iya, Ma.."
Papa : "Udah dapet belom ?"
Rea : "Belom.."
Mama : "Dapet apa ?"
Rea : "Cewek, Ma.."
Mama : "Cewek terus.."
Papa : "Anak kita kan ganteng, Ma.. Pasti ada yang nyantol satu atau dua.."
Rea : "Ngaco ah, Papa.. Ganteng darimana.."
Mama : "Iya sih bener juga papa.. Memang ga ada yang tertarik sama kamu, Re ?"
Rea : "Ada sih.."
Mama : "Siapa ?"
Rea : "Kakak kelas.."
Papa : "Cantik ga ?"
Rea : "Cantik banget.."
Papa : "Ya udah sikat.. Jangan kasih kendor.."
Mama : "Papa apa sih.."
Rea : "Bodo ah.. Aku ga mau mikirin itu.. Aku berangkat ya.. Assalamu 'alaikum.."
Mama : "Wa 'alaikum salam.."
Papa : "Wa 'alaikum salam.."

Aku berangkat kesekolah pagi ini.
Hari ini pertama kalinya aku memakai seragam SMA.
Akhirnya aku menjadi murid SMA sesungguhnya, karena kemarin pada saat MOS aku tidak merasakan aku menjadi murid SMA sungguhan.
Aku naik angkutan umum seperti biasa.
Dan didalam perjalanan, aku bertemu dengan Vania.
Astaga, dia cantik sekali dengan seragam SMAnya.

Rea : "Vania.."
Vania : "Eh.. Rea.."
Rea : "Hehehehehe.."

Kami hanya saling bertatapan dan tersenyum.
Entah kenapa kami jadi merasa canggung untuk sekedar mengobrol.

Rea : "Van.."
Vania : "Ya.."
Rea : "Lo dikelas mana jadinya ?"
Vania : "Belom tau.. Lo dimana ?"
Rea : "Gw juga ga tau.."
Vania : "Kita cari bareng, yuk.."
Rea : "Yuk.."
Vania : "Mudah-mudahan kita sekelas ya.."
Rea : "Kalo sekelas, mau apa ?"

Tiba-tiba Vania diam.
Aku juga menjadi diam saja.
Dia terlihat malu karena terlalu lama menatapku.
Akupun mengalihkan pandanganku kearah lain.

Vania : "Re.."
Rea : "Ya.."
Vania : "Kalo kita sekelas.. Mau duduk sebangku sama gw ?"
Rea : "Eh.. itu.."
Vania : "Kenapa ? Ga mau ya ?"
Rea : "Bukannya ga mau, emang boleh ?"
Vania : "Boleh aja kalo jumlah perempuan dan laki-lakinya ganjil."
Rea : "Gw sih ga nolak.."
Vania : "Hehehehehe.. Baiklah.."

Aku sampai disekolahku.
Aku dan Vania berjalan bersama menuju pintu masuk sekolah.
Sesampainya disana, kami langsung melihat ke papan pengumuman untuk melihat dimana kelas kami berada.
Penuh sekali disini dengan murid-murid yang ingin melihat kelasnya.
Dan sampailah giliranku dan Vania.

Vania : "Ini nama lo kan ? Andrea Raffertha ?"
Rea : "Oh iya bener.. Tapi kok jenis kelamin nya P sih ?"
Vania : "Hahahahahahahaha.. Lo dikira cewek kali, Re.."
Rea : "Eh buset dah.. Gw mesti lapor nih.."
Vania : "Yeeeyy !! Kita sekelas, Re !!"
Rea : "Beneran ?"
Vania : "Bener.. Tuh.. kita di X-1.."
Rea : "Vania Okalina.. Oh iya bener..", sambil melihat namanya yang tertera didalam daftar.

Aku senang karena aku dan Vania satu kelas.
Tapi, ada juga yang membuat aku jengkel.
Kenapa dijenis kelaminku ditulis perempuan ?
Apa namaku seperti perempuan ?
Aku harus klarifikasi ini nanti.
Aku dan Vania berjalan menuju kelas.

Vania : "Sesuai janji kita.."
Rea : "Apa ?"
Vania : "Kita duduk satu meja.."
Rea : "Iya.. Tapi sisa yang paling depan.."
Vania : "Ga apa-apa, yang penting kita satu meja.."
Rea : "Tapi kan, muridnya belum tentu ganjil murid perempuan sama laki-lakinya.."
Vania : "Udah pasti ganjil.. Jenis kelamin lo aja jadi perempuan didaftar.. Hahahahahahahahaha.."
Rea : "Ah iya.. Sial bener dah.."
Vania : "Cieee besok pake rok kesekolah.."
Rea : "Ah.. Apa sih lo Van.."

Aku duduk dibangku paling depan dekat papan tulis bersama dengan Vania.
Vania terus meledekku karena jenis kelaminku ditulis perempuan dipapan sana.
Apanya yang seperti perempuan ?
Aku gagah begini, hahahahahahaha.

Bel masuk berbunyi.
Beberapa menit kemudian, seorang guru masuk kedalam.
Dia adalah wali kelasku.
Namanya Kiana Wulandari.
Bu Kiana ini mengajar mata pelajaran bahasa inggris, mata pelajaran kesukaanku.
Bu Kiana mengabsen satu persatu murid disini.

Bu Kiana : "Andrea Raffertha."
Rea : "Saya, Bu."
Bu Kiana : "Loh, saya pikir kamu perempuan."

"Hahahahahahahaha.", semua murid menertawaiku.
"Dia perempuan jadi-jadian, Bu.", teriak salah satu murid yang ada dibarisan belakang.

Bu Kiana : "Habis namanya kayak nama perempuan.."
Rea : "Saya laki-laki asli, Bu.."
Bu Kiana : "Hhmm.. Kalau begini jadi ganjil murid laki-laki sama perempuannya.."
Rea : "Ga apa-apa, Bu.. Saya satu meja sama Vania.."

Setelah itu, Bu Kiana melanjutkan absensinya.
Lalu, Bu Kiana tes satu persatu murid disini untuk memperkenalkan diri memakai bahasa inggris.
Dimulai dari meja paling depan.
Sekarang, giliran Vania.

Vania : "Aduh.. Gw ga bisa nih, Re.."
Rea : "Gw juga ga bisa.. Udah sana maju.. Abis ini gw.."

Vania maju dan mencoba memperkenalkan dirinya memakai bahasa inggris.
Dia memperkenalkan dirinya dengan terbata-bata dan agak kacau dengan bahasa inggrisnya.
Alhasil, semua murid menertawakannya.

Bu Kiana : "Hei.. Kalian malah tertawa.. Memang kalian bisa.. Coba Andrea maju."
Rea : "Ya, Bu.."

Dan sekarang, giliranku untuk memperkenalkan diri.

"Hi, My name is Andrea Raffertha. You can call me Rea. I was born in Jakarta, fifteen years ago. Please don't ask how old I am because I know you guys can catch what I am saying. Thanks for your attention.."

Bu Kiana : "Where do you learn english ?"
Rea : "Online game.. International server.."
Bu Kiana : "Wah wah.. Luar biasa.. Oke kamu boleh duduk.."

Aku segera duduk untuk bergantian dengan murid lain.

Vania : "Gila lo jago banget, Re.."
Rea : "Ngga tuh.. Biasa aja.."
Vania : "Lo gimana belajarnya ?"
Rea : "Gw kalo main game, sering chat sama bule.."
Vania : "Bahasa inggris lo keren.."
Rea : "Ngga ah.. Gw ga jago.. Beneran.."

Selesai semua memperkenalkan diri, kami melanjutkan pelajaran.
Semua pelajaran hari ini hanya memperkenalkan diri antara murid dan guru masing-masing mata pelajaran.
Sampai waktu istirahat pertama tiba.

Vania : "Ke kantin ga, Re ?"
Rea : "Gw ga laper kalo jam segini.. Nanti aja pas istirahat siang.."
Vania : "Hhmm.. Sama sih.. Gw juga.."

Lalu, teman yang duduk dibelakangku menghampiri kami.
Dia bernama Adrian Ghifari.
Temanku yang satu ini terkenal dekat dengan kakak kelas, terutama perempuan.
Dia tidak terlalu tampan tetapi dia berhasil menarik perhatian kakak kelas dan menjadi dekat dengannya.

Adrian : "Re.. Lo ditanyain tuh.."
Rea : "Sama siapa ?"
Adrian : "Dina.. Vania juga.."
Vania : "Gw kenapa ?"
Adrian : "Lo ditaksir sama kakak kelas, Van.."
Vania : "Masa sih ? Siapa ?"
Adrian : "Hernando.."
Vania : "Dia mah kakak senior waktu MOS di kelas gw.."
Adrian : "Dia minta nomor HP lo nih.. Kasih ga ?"
Vania : "Gimana, Re ?"
Rea : "Lah, kenapa jadi gw, Van ?"
Vania : "Ga apa-apa nih gw kasih nomor gw ke dia ?"
Adrian : "Lo berdua ada hubungan apa ?"
Rea : "Ga ada.."
Adrian : "Terus kenapa Vania izin ke lo ? Wah kalian pacaran ya..."
Vania : "Apa sih lo.. Gw ga ada hubungan apa-apa.. Beneran.."
Adrian : "Yuk, Re.. Ikut gw.."
Rea : "Kemana ?"
Adrian : "Udah sini ikut.."

Adrian menarikku menuju kantin sekolah.
Disini sangat penuh pada jam istirahat.

Rea : "Rame banget.."
Adrian : "Ya iyalah.. Namanya jam istirahat.."
Rea : "Mau ngapain ?"
Adrian : "Ketemu mereka tuh.."

Aku melihat ada sekelompok kakak kelas duduk meja tengah.
Ada Nia dan Dina bersama teman-temannya.

Adrian : "Dina.. Nih Rea.."
Dina : "Duduk sini.."
Rea : "Ada apa sih ?"
Adrian : "Udah duduk aja.. Gw tinggal dulu ya.."
Dina : "Nia.. Gw cabut duluan.."
Nia : "Iya, Din.."

Dan sekarang hanya ada aku dan Nia di meja ini.
Jantungku berdetak dengan kencang.
Baru kali ini aku dalam situasi seperti ini.
Apa lagi rumor menyebar tentang perasaan Nia kepadaku.
Dia cantik.
Cantik sekali.
Siapa lelaki yang menolak untuk dekat dengan perempuan yang satu ini.

Nia : "Re.. Kamu ngga makan ?"
Rea : "Ngga, aku belom laper.. Hehehehehe.."
Nia : "Mau minum ?"
Rea : "Eh.. itu.."
Nia : "Aku beliin ya.. Tunggu dulu.."

Nia beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan ketempat pedagang minuman.
Aku melihat sekitar kantin ini dan ada Vania yang melihatku dari kejauhan dan dia pun pergi.
Ada Zabir dan teman-temanku juga sedang bercanda dipojok kantin ini.
Tak lama kemudian Nia datang membawakan aku es jeruk.

Nia : "Nih minum dulu.", sambil memberiku es jeruk.
Rea : "Makasih.."
Nia : "Gimana sekolah disini ?"
Rea : "Seru kok.."
Nia : "Karena ada Zabir ?"
Rea : "Itu salah satunya.. Hehehehehehehe.."
Nia : "Udah mau bel masuk.. Nanti siang kita ketemu lagi ya.."
Rea : "Oke.. Kita makan siang bareng lagi disini.."

Aku dan Nia kembali kekelas masing-masing.
Aku melihat Vania sudah duduk disana.

Rea : "Kenapa lo ?"
Vania : "Ga apa-apa."
Rea : "Hhmm.. Ya udah.."

Pelajaran dimulai kembali.
Terlihat raut wajah yang tidak biasa dipancarkan dari Vania.
Aku yakin, pasti ada apa-apa.
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.