Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#4
Part 2
Quote:


Ternyata itu nomornya Dina, kakak kelasku.
Alasannya, temannya malu ingin berkenalan denganku dan memanfaatkan keadaan untuk mendapatkan kontakku.
Padahal aku berharap Vania yang menghubungiku duluan.
Mungkin dia lelah dan sedang berisirahat.
Aku juga lelah dengan aktifitas hari ini.
Karena adzan ashar sudah berkumandang, aku memutuskan untuk menunaikah ibadah ashar lalu tidur dikamarku.
Aku terbangun pada pukul 17.40 karena ada telepon masuk ke HPku.
Lagi-lagi nomor yang tak ku kenal.
Aku angkat telepon itu, lalu tiba-tiba telepon itu terputus.
Ternyata sudah ada 4 panggilan tak terjawab dari nomor ini.
Tak lama kemudian, ada SMS masuk ke HPku.


Quote:


Aku bangun dari tempat tidurku dan mengambil air wudhu.
Aku berangkat ke masjid dekat rumahku untuk menunaikan ibadah maghrib.
Setelah itu aku pulang kerumah untuk menyantap makan malam.
Kebiasaanku dirumah, aku selalu makan didalam kamar.
Setelah makan, aku hanya mendengarkan musik, lalu ibadah isya.
Tak ada yang menarik setelah aku beribadah, aku hanya menyiapkan apa-apa yang menjadi keperluan untuk esok pagi.

Adzan shubuh dari masjid yang dekat dengan rumah membuatku terbangun dari tidurku.
Aku segera mandi dan mengerjakan shalat.
Setelah itu aku bersiap menuju kesekolah untuk mengikuti MOS hari kedua yang kurang menyenangkan.
Saat aku memakai pakaianku, ada SMS masuk ke HPku.


Quote:


Aku keluar dari kamarku dan turun menuju meja makan untuk sarapan.
Sudah ada nasi goreng buatan asisten rumah tangga yang bekerja dirumahku.
Dia bekerja sudah sejak aku belum lahir.
Saat aku makan, papaku baru keluar dari kamar mandi.

Papa : "Gimana, Re ?"
Rea : "Enak.."
Papa : "Bukan itu.. Udah dapet cewek belom lu ?"
Rea : "Cewek mulu.. ada sih yang lagi deket.. Baru kenal kemaren.."
Papa : "Kaya gimana anak nya ? Cakep ga ?"
Rea : "Lumayan sih.."
Papa : "Namanya siapa ?"
Rea : "Vania.."
Papa : "Mantab.. Lanjutin lah.. Jangan kasih kendor.."
Rea : "Lagi ga kepikiran nyari pacar.."
Papa : "Payah lo ah.."

Papaku pergi dan masuk ke kamarnya.
Tak lama kemudian, mamaku keluar.

Mama : "Udah mau berangkat, Re ?"
Rea : "Iya nih.."
Mama : "Ya udah hati-hati ya.. Jangan nakal disekolah.."
Rea : "Halah.. Iya.. Ga nakal lagi kaya waktu di SMP.."
Mama : "Wangi amat.. Mau ketemu cewek ?"
Rea : "Hehehehehehe.. Udah ah.. Assalamu 'alaikum.."
Mama : "Wa 'alaikum salam.."

Ya memang aku memakai wewangian sedikit lebih banyak.
Entah kenapa pikiran dan hatiku berkata harus seperti itu.
Apa karena aku ingin bertemu Vania ?
Ah sudahlah..
Dia hanya perempuan biasa yang baru aku kenal kemarin.

Aku berjalan dari rumah menuju tempat dimana angkutan umum berada.
Lalu, aku naik angkutan umum itu menuju ke sekolahku.
Aku melewati jalan dimana Vania biasa naik.

"Ada dia ga ya ? Ternyata ga ada.. Udah duluan kali..", aku berkata didalam hati.

Sampailah di tempat dimana aku dan Vania janji akan bertemu.
Aku sudah lihat dia menungguku di bangku halte sambil memainkan kakinya.

Rea : "Van.. Udah lama nunggunya ?"
Vania : "Hhmm.. Baru aja.."
Rea : "Oh.. Yuk masuk.."

Aku berjalan berdua dengannya.
Kami berjalan pelan-pelan.
Entah ada apa dengan keadaan ini.
Biasanya aku berjalan dengan agak cepat.
Kali ini, kami berdua seperti sengaja melambatkan jalan kami.

Rea : "Kok diem aja, Van ?"
Vania : "Ga apa-apa, kok.."
Rea : "Mules lo ya ? Nahan pup ?"
Vania : "Apa sih lo.. Beneran ga apa-apa.. Cuma.."
Rea : "Cuma apa ?"
Vania : "Cuma bingung mau ngomong apaan.. Hahahahahaha.."
Rea : "Eh.. Kemaren gw di SMS sama Dina.."
Vania : "Dia bilang apa ?"
Rea : "Dia bilang, Nia suka sama gw.."
Vania : "Hahahahahahaha.. Dia kan lebih tua dari lo.. Masa sih begitu ?"
Rea : "Ya ga tau juga.."
Vania : "Lo suka juga sama dia ?"
Rea : "Ngga tau deh.. Yang jelas emang Nia itu cantik.."
Vania : "Cieee.. Suka juga kan sama dia.."
Rea : "Ngga.. Gw cuma seneng liatnya aja.."
Vania : "Ngaku lo.. Hahahahahahaha.."

Sampailah kami di sekolah ini.
Suasana masih sepi karena masih pagi.
Aku dan Vania langsung masuk ke kelas masing-masing.
Aku duduk dimejaku, sambil menunggu Azka datang.
10 menit kemudian, dia datang.

Azka : "Wih, udah dateng aja lo.."
Rea : "Gw kan rajin.."
Azka : "Eh lo udah tau gosip belom ?"
Rea : "Apaan ?"
Azka : "Kak Nia suka sama lo.."
Rea : "Aduh.. Gw bosen dengernya.."
Azka : "Gw juga ga percaya sih.. Harusnya dia sukanya sama gw.."
Rea : "Rambut kaya kembang kol aja sok mau disukain cewek cakep.."
Azka : "Hahahahahahaha.. Suka bener lo ya kalo ngomong.."

Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi.
Semua murid masuk kekelas masing-masing.
Dina dan Nia pun masuk kekelasku.
Ada yang berbeda dengan Nia hari ini.
Rambut hitam, lurus dan panjangnya terurai.
Membuat dia semakin terlihat cantik dimataku.
Aku hanya tersenyum melihat dia.
Lalu, ada seorang senior lelaki masuk kekelasku.

.... : "Disini siapa yang namanya Andrea ?"
Rea : "Ya.. saya.."
.... : "Sini lo ikut gw.."

Aku beranjak dari tempat dudukku dan menghampiri senior tadi.
Dia membawaku kesuatu tempat.
Aku diajak kekantin oleh senior ini.
Padahal didalam peraturan, murid yang sedang menjalani MOS, tidak boleh kekantin.
Disana ada sekumpulan senior yang sedang asyik duduk dan bercanda.

"Wah gawat.. Mau diapain nih gw.. Rame banget lagi..", pikirku.

"Rea.. Sini lo..", seorang senior menyuruhku.

Sepertinya aku kenal dengan dia.
Astaga, dia kakak kelas dan juga temanku di SMP dulu.
Namanya Zabir Ahmad.
Bertubuh besar, kulit sawo matang, dan tenaganya besar.
Ternyata dia adalah murid yang paling ditakuti dan disegani di SMA ini.

Rea : "Zabir ?"
Zabir : "Ya iyalah, ini gw.. Lupa lo ? Hahahahahahaha.. Bener kan dugaan gw pasti lo.."
Rea : "Kemana aja lu ? Ga pernah nongol di SMP lagi.."
Zabir : "Ya gw disini aja.. Lo katanya mau masuk SMA sana ?"
Rea : "NEM gw ga cukup, sue dah.."
Zabir : "Hahahahahahaha.. Disini aja.. Tuh ada sohib lo.."

Tiba-tiba, ada yang merangkul dan naik ke tubuhku.
Ada dua orang, dan berhasil membuatku kehilangan keseimbangan.
Dia juga temanku waktu di SMP dan juga kakak kelasku.
Mereka adalah Valentino, biasa kupanggil Valen dan Farrel.

Rea : "Valen.. Farrel.."
Valen : "Hahahahahahaha.. Cowok paling ganteng se SMP kita ada disini.."
Farrel : "Yang bikin cewek-cewek angkatan kita pada senyum-senyum sendiri ya.."
Zabir : "Hahahahahahahaha.. Masih inget aja lo.."
Rea : "Lo bertiga doang disini ?"
Valen : "Ada lagi tapi lagi ga masuk.."
Rea : "Siapa ?"
Valen : "Ntar aja liat.."
Zabir : "Oi semua sini gw bilangin.. Kenalin ini sahabat terbaik gw di SMP.. Nama nya Andrea Raffertha.. Pokoknya siapa aja yang nyolek dia, gw hajar ampe akar-akarnya.."
Rea : "Eh, Badak.. Jangan gitu juga kali.."
Zabir : "Diem aja lo tiang.."
Rea : "Iya dah.. iya.."

Disitu Zabir memberitahukan kepada kawan-kawannya semua untuk tidak mengerjaiku.
Sepertinya memang takdirku untuk masuk kesini.
Dan warna hidupku disekolah ini mulai terlihat.
Diubah oleh .raffertha 16-11-2016 12:14
fikrynandas
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.