- Beranda
- B-Log Personal
( ●ω●) tulisan ngga penting nisedogawa (●ω● )
...
TS
nisedogawa
( ●ω●) tulisan ngga penting nisedogawa (●ω● )
Diubah oleh nisedogawa 12-11-2016 13:11
someshitness dan tata604 memberi reputasi
2
8.6K
369
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
B-Log Personal 
6.7KThread•13.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
nisedogawa
#345
Aku dan Lupus
Aku belum pernah cerita ya, kalau aku ini salah satu penyandang penyakit lupus. Aku yakin kalian sudah pernah dengar apa itu lupus, dan kalaupun belum, banyak sekali informasi di google tentang penyakit autoimun yang satu ini. Silakan dicari sendiri ya gengs penjelasannya 
Aku didiagnosa lupus sejak umur 8 tahun, waktu itu kalau tidak salah kelas 3 SD. 2 bulan lebih aku dirawat di RS Mitra Keluarga Surabaya, untungnya guru-guru SD sangat baik dan aku tetap naik kelas meskipun banyak nilai yang kosong. Waktu itu aku masih tidak tahu apa-apa soal penyakitku sendiri. Ketika beranjak remaja aku pun mulai mengetahuinya dan wow
aku terkejut akan apa yang pernah aku lalui dalam usia masih sangat muda dahulu. Aku sempat cuci darah, seruangan isinya orang tua semua dan mungkin orang-orang memandang aneh anak ini yang kecil-kecil sudah cuci darah.
9 tahun pun berlalu, beberapa kali penyakitku kambuh dan bolak-balik masuk rumah sakit, namun yang terparah terjadi kali ini. Aku yang sudah menjadi mahasiswa semester 2 dan sedang menjalani pekan UAS, "dijemput paksa" dari Surabaya untuk dirawat di kotaku, Jember. Ya, memang saat itu aku mengeluh tidak enak pada Ibuku. Kepalaku pusing, selera makan hilang, nafas sesak, dan bahkan tidak kuat untuk berdiri. Ibu mana yang tidak panik? Ibu sampai bela-belain berangkat ke Surabaya naik ambulans rumah sakit tempat beliau bekerja. Ibu kosku terlihat sangat panik ketika aku dibawa ke ambulans dengan bed, tapi aku sendiri merasa sudah terbiasa dengan kondisi dan kejadian seperti ini. Apalagi, sebagai anak rantau, melihat wajah Ibu sudah menjadi obat yang menenangkan.
Dan di Jember, aku diopname selama sekitar satu bulan. Kebetulan saat itu memang sedang libur akhir semester sehingga kuliahku tidak terbengkalai. Masih sama seperti opname-opname terdahulu, aku sampai hafal dengan dokter dan suster di rumah sakit. Sudah terasa seperti rumah kedua.
Efek dari opname-ku yang begitu lama ini, aku kesulitan berjalan, bahkan berdiri pun sulit dan pusing. Nafsu makanku yang tinggi sekarang menurun drastis, berat badanku yang biasanya 55kg turun menjadi 40kg hanya dalam 2 minggu. Untuk memulihkan kembali badanku ternyata tidak cukup hanya 2 bulan liburan semesterku, akhirnya aku pun memutuskan untuk cuti kuliah.
Dan di sinilah aku sekarang, duduk di kamarku, bermain laptop. Tidak ada kegiatan lain, aku benar-benar bebas tugas untuk beberapa bulan ini.. Semoga keadaanku cepat pulih.

Aku didiagnosa lupus sejak umur 8 tahun, waktu itu kalau tidak salah kelas 3 SD. 2 bulan lebih aku dirawat di RS Mitra Keluarga Surabaya, untungnya guru-guru SD sangat baik dan aku tetap naik kelas meskipun banyak nilai yang kosong. Waktu itu aku masih tidak tahu apa-apa soal penyakitku sendiri. Ketika beranjak remaja aku pun mulai mengetahuinya dan wow
aku terkejut akan apa yang pernah aku lalui dalam usia masih sangat muda dahulu. Aku sempat cuci darah, seruangan isinya orang tua semua dan mungkin orang-orang memandang aneh anak ini yang kecil-kecil sudah cuci darah. 9 tahun pun berlalu, beberapa kali penyakitku kambuh dan bolak-balik masuk rumah sakit, namun yang terparah terjadi kali ini. Aku yang sudah menjadi mahasiswa semester 2 dan sedang menjalani pekan UAS, "dijemput paksa" dari Surabaya untuk dirawat di kotaku, Jember. Ya, memang saat itu aku mengeluh tidak enak pada Ibuku. Kepalaku pusing, selera makan hilang, nafas sesak, dan bahkan tidak kuat untuk berdiri. Ibu mana yang tidak panik? Ibu sampai bela-belain berangkat ke Surabaya naik ambulans rumah sakit tempat beliau bekerja. Ibu kosku terlihat sangat panik ketika aku dibawa ke ambulans dengan bed, tapi aku sendiri merasa sudah terbiasa dengan kondisi dan kejadian seperti ini. Apalagi, sebagai anak rantau, melihat wajah Ibu sudah menjadi obat yang menenangkan.
Dan di Jember, aku diopname selama sekitar satu bulan. Kebetulan saat itu memang sedang libur akhir semester sehingga kuliahku tidak terbengkalai. Masih sama seperti opname-opname terdahulu, aku sampai hafal dengan dokter dan suster di rumah sakit. Sudah terasa seperti rumah kedua.
Efek dari opname-ku yang begitu lama ini, aku kesulitan berjalan, bahkan berdiri pun sulit dan pusing. Nafsu makanku yang tinggi sekarang menurun drastis, berat badanku yang biasanya 55kg turun menjadi 40kg hanya dalam 2 minggu. Untuk memulihkan kembali badanku ternyata tidak cukup hanya 2 bulan liburan semesterku, akhirnya aku pun memutuskan untuk cuti kuliah.

Dan di sinilah aku sekarang, duduk di kamarku, bermain laptop. Tidak ada kegiatan lain, aku benar-benar bebas tugas untuk beberapa bulan ini.. Semoga keadaanku cepat pulih.

0









scroll ke bawah buat yang pingin lebih tau tentang ane